A. Latar Belakang
Menurut Wicaksongko (2014), Dalam pengajaran bahasa
dan sastra diberikan empat jenis keterampilan berbahasa.
Keempat jenis keterampilan tersebut adalah mendengarkan
(menyimak),
berbicara,
membaca,
dan
menulis.
Dalam
berbicara
menirukan
bahasa
yang
disimak.
Tahap
keterampilan berbahasa
fokus
penggunaannya,
tergolong
sedangkan
pembelajaran.
keterampilan
keterampilan
membaca
berbahasa
keterampilan
Berdasarkan
berbicara
yang
dan
dan
aktivitas
menyimak
bersifar
menulis
reseptif
termasuk
seseorang
mencerminkan
pikirannya,
semakin
dengan
orang
tuanya
atau
dengan
teman
atau
temannya
belum
tentu
mampu
mampu
diperoleh
direnggut
lewat
dengan
sendirinya.
Kemampuan
ini
harus
jalur
pendidikan,
lewat
program
yang
alat
komunikasi
digunakan
melalui
kegiatan
tentang
subtema
dari
membaca
yakni
yang
BAB II Pembahasan
A. Membaca Ekstensif Secara Umum
Membaca ekstensif merupakan program membaca yang
dilakukan secara luas. Para siswa diberikan kebebasan dan
keleluasaan dalam
bahan-bahan
bacaan
yang
dibacanya.
Program
membaca
yang
mengikutinya.
Karena
membaca
pertama,
sangat
membaca
secara
ragamnya
haruslah
kepada
ekstensif
luas,
bahan-bahan
luas
maka
bacaan,
luas
para
siswa
merupakan
yang
program
implikasinya antara
baik
jenis
teks
lain,
maupun
sesingkat
mungkin.
untuk
Pada
membaca
membaca
pun
ekstensif
tuntutan
dan
tujuannya
pun
memang hanya
secara
cepat
umum
adalah
bisa
disebut
kemampuan
membaca
membaca
cepat.
dengan
kata-kata
yang
tergolong
asing
dapat
diperlambat
untuk
membaca
Menurutnya
kecepatan
dengan
kecepatan
membaca
harus
yang
fleksibel.
sama.
Artinya,
merespon
lambang-
yang
tepat
dan
mengungkapkan
membaca
membaca
mengutamakan
yang
cepat.
cepat
dan
Nurhadi
efektif
kecepatan,
(2005)
yaitu
jenis
dengan
tidak
seseorang
dengan
membaca
tidak
hanya
cepat
isi-isi
adalah
bacaan
proses
membaca
dengan
cepat.
bacaan
untuk
Membaca
cepat
yang
sudah
sangat
dikenal
atau
dipahami
tidak
Ekstensif
memiliki
beberapa
karakteristik.
membaca
sebanyak-banyaknya
bacaan.
Ini
bisa
tingkat
keluasan
bacaan
bervariasi,
misalnya
membaca
informasi,
dan
selalu
dikaitkan
pemahaman
dengan
umum.
kesenangan,
Tujuan
membaca
bacaan
sebaiknya
tidak
melebihi
kompetensi
linguistik siswa, terutama hal yang berkaitan dengan istilahistilah kosakata dan tatabahasa. Kosakata yang jarang
digunakan dalam bacaan akan mengakibatkan anak-anak
demonstrasi
kegiatan
membaca
sehingga
dapat
banyak
pemahaman
(Cepat)
dari
adalah
bacaan.
Tidak
untuk
ada
tidak
menanggapi
melainkan menanggapi
gagasan
kata
yang
ada
demi
kata
maka
dengan
Membaca
Ekstensif
1. Memahami bagian bacaan yang penting.
2. Mengetahui gambaran umum isi buku.
3. Mengetahui isi buku secara cepat.
4. Memperoleh pemahaman secara dangkal.
5. Memperoleh hal-hal yang baru.
6. Memperoleh bahan yang diperlukan secara cepat.
7. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah
bacaan secara cepat dan efektif.
8. Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman
buku atau bacaan.
9. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu
memperhatikan atau membaca bagian yang tidak diperlukan.
10.Mampu menumbuhkan minat membaca.
D. Jenis Membaca Ekstensif
Menurut Broughton (1978) sebagaimana dikutip oleh
H.G. Tarigan (1979) membaca ekstensif meliputi tiga jenis
membaca,
membaca
reading).
yakni
membaca
survey
(survey
reading),
berikut:
1. Membaca Survey
Membaca survey ialah sejenis kegiatan membaca dengan
tujuan untuk mengetahui gambaran umum ihwal isi (content)
serta ruang lingkup (scope) dari bahan bacaan yang hendak
kita baca. Oleh karena
itu,
dalam
prktiknya
pembaca
yang
dipergunakannya.
membaca
survey
membaca
yang
pada
dasarnya
sesungguhnya.
disertasi,
laporan
demikian
bukanlah
kegiatan
Jadi,
Dengan
dapat
dikatakan
ilmiah, seperti
penelitian
skripsi,
lingkup
tersebut
yakni
bagian
abstraksiini
atau
dapat
atau
membacanya
pengantar
belakang
lewat
singkatyang
dari
keterangan
terletak
buku
pada
tersebut.
semacam
sampul
Biasanya
bagian
keterangan
pelajar,
khususnya
memiliki
keterampilan
pengalaman,
jenis
jenis
keterampilan
ini
bukan
latar belakang,
sertakesungguhan
membaca
jenis
mudah.
Faktor
hal
penguasaan
merupakan
hal-hal
bidang
yang
ilmu
turut
pendahuluan,
isi,
dan
buku
yang
bermutu
meliputi
simpulan,
daftar
waktu
mengetahui
yang
buku
singkat
pembaca
yang disurvai
itu
sudah
cocok atau
dapat
tidak,
berikutnya.
Jika
akan
Tampubolon
menyebut
membaca layap,
membaca
yakni
skimming
membaca dengan
ini sebagai
cepat untuk
(1989),
Reading (1983)
membaca
secara
Soedarso
(1889)
keterampilan
untuk
sedangkan
dalam
Dictionary
of
dan
selektif
mendefinisikan
membaca yang
mendapatkan
hasil
serta
bertujuan.
skimming
diatur secara
yang
efisien.
sebagai
sistematis
Menurutnya
teknik
membaca
dengan
waktu.
Ia
diharapkan
butuh
waktu
10
santannya,
buang
ampasnya atau
petik
intinya,
yang
dilaksanakan
secara
sistematis
untuk
Soedarso
(2004:88),
yaitu
bahwa skimming
mengenal
topik
bacaan,
opini,
bagian
penting
11
memang
betul-betul
tidak
ada
karena
ada
itu
diharuskan
menampilkan
opini-opini.
Opini
bagian
penting,
pembaca
hanya
melihat
12
tersusun
atas
bagian
awal
(pendahuluan),
isi
memperlihatkan
bagian-bagian
apa
saja
yang
dan
hubungan
antar-ide
pokok.
Apabila
dibuat
adalah
membaca
lagi
bacaan
atau
sebelum
menyampaikan
pidato.
Pembaca
atau
ditayangkan
pada
waktu
ujian.
Sebelum
dan
menaruh
perhatian
tertentu
pada
bagian
14
dan
jangkauan
buku
tersebut,
susunan
atau
adalahskipping,
sampling,
sebagai
teknik
dan
dari
kalimat
kalimat
terakhir,
pertama
pembaca
ke
mengayunkan
kalimat
terakhir.
15
pertama
dari
sebuah
paragraf.
Untuk
itu,
keleluasaan
untuk
membaca
bagian-bagian
mata
pembaca
bergerak
secara
vertikal,
yaitu
16
pandang
sekeliling
atau
daya
melihat
bisa
melihatnya
dengan
jelas
sehingga
bisa
mempersulit
penggunaan
telah
menenemukan
kata
atau
frase
kunci.
17
Previewing merupakan
sampling dan
locating.
sampling dari
sisi
pertama
setiap
gabungan
Teknik
ini
pemusatan
paragraf
dan
dari
menggunakan
perhatian
pada
memanfaatkan
teknik
teknik
kalimat
teknik
bacaan
membacanya.
sebelum
Kalau
hal
pembaca
menolak
untuk
tersebut
dilakukan
dapat
pokok
atau
informasi
inti
dan
sekaligus
bisa
18
3. Membaca Dangkal
Membaca dangkal atau superfical readingpada dasarnya
merupakan
kegiatan
membaca
untuk
memperoleh
dilakukan
bila
kita
karena
itu,
jenis
bacaannya
pun
betul-betul
lompatan-lompatan
membaca.
Maksudnya,
keterangan
tentang
istilah
dalam
ensiklopedi,
19
mencari
acara
perjalanan.
Dengan
menemukan
ensiklopedia,
siaran
teknik
membaca
informasi
buku
televisi,
dan
mengetahui
memindai,
kita
yang
terdapat
dalam
petunjuk
telepon,
atau
daftar
dapat
kamus,
petunjuk
20
tidak
melainkan menanggapi
menanggapi
gagasan
kata
yang
ada
demi
kata
maka
dengan
21
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, A.G., Ruslianto H., dan Mulyono, Datu., 2000, Metode
Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah, EGC, Jakarta.
Kusmayadi, Ismail., Fitria, D.A., dan Rahmawati, Eva., 2008, Be Smart
Bahasa Indonesia, Grafindo Media Pratama, Bandung
Romdhoni, A., 2014, Hakikat Membaca Ekstensif dan Intensif,
http://setitikpolkadot.blogspot.com/2014/12/hakikat-membacaekstensif-dan-intensif.html, diakses tanggal 17 Mei 2015.
Wicaksono, Andri., 2014, Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model
Pembelajarannya, Garudhawaca, Yogyakarta.
22