Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Standar Kompetensi
Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai
kecakapan hidup dengan akhlak mulia yang berdampak Rahmatan Lil’alamin
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan
dan dinamika kehidupan sosial dengan dilandasi nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa
Indikator
• Siswa mampu mendefinisikan interaksi sosial dan dinamika sosial
• Siswa mampu menjelaskan faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial dan
dinamika sosial
• Siswa mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi yang mendorong terciptanya
lembaga,kelompok, dan organisasi sosial.
• Siswa mampu mendeskripsikan proses pembentukan lembaga, kelompok, dan
organisasi sosial
• Siswa mampu mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dan
dinamika sosial budaya.
• Siswa mampu menghubungkan antara interaksi sosial dan keteraturan sosial
• Siswa mampu memahami bagaimana interaksi sosial harus dilakukan dalam rangka
menghasilkan keteraturan sosial yang berdasarkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan YME
Di dalam Al Qur’an disebutkan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan keragaman bangsa
serta suku adalah dalam rangka saling kenal mengenal satu sama lain. Seorang alim pernah berkata
dalam salah satu tausiyahnya bahwa kesempurnaan fitrah seseorang bisa dilihat dari mampunya ia
berinteraksi dengan sesama manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang tak akan lepas dari
sebuah keadaan yang bernama interaksi sosial.
Begitu luasnya daratan serta lautan yang membentang dari timur hingga barat yang sebagiannya
dihuni oleh manusia dengan ragam peradaban serta adat istiadat. Bermulanya peradaban suatu
masyarakat tentu tidak terlepas dari adanya interaksi sosial yang terjadi diantara manusia, baik diantara
anggota masyarakat dalam satu komunitas maupun interaksi yang terjadi dengan anggota masyarakat
lain diluar komunitasnya.
Keunikan suatu peradaban masyarakat yang satu dengan yang lainnya telah menghasilkan begitu
banyaknya ragam kekayaan dalam budaya, seperti banyaknya jenis bahasa yang digunakan sebagai salah
satu syarat interaksi. Interaksi yang terjadi antar sesama manusia dengan latar belakang yang berbeda,
baik budaya maupun karakter pribadi yang melekat pada diri masing-masing sudah pasti suatu ketika
akan menimbulkan gesekan-gesekan, bisa berupa kesalah pahaman dalam memandang suatu keadaan
ataupun perbedaan sudut pandang. Namun dalam islam, kenyataan seperti ini tidaklah menjadikan
seorang surut dan urung niat serta lebih memilih menyendiri daripada berinteraksi
Jika manusia bisa melihat bahwa gesekan-gesekan yang terjadi dalam berinteraksi sosial merupakan
sebagai bahan pelajaran dan ujian kesabaran serta memandangnya sebagai sebuah tantangan dalam
kehidupan yang majemuk, maka hal ini merupakan sebuah keutamaan sebagaimana yang disabdakan
Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya bahwa seorang mukmin yang bergaul dan bersabar
terhadap gangguan manusia, lebih besar pahalanya daripada yang tidak bergaul dengan
manusia dan tidak bersabar dalam menghadapi gangguan mereka (HR. Ahmad dan At
tirmidzi).
Siapapun yang mengerti makna kemanfaatan tentu tidak akan menjadikan segala sesuatunya menjadi
sia-sia. Mereka selalu berharap bahwa dalam setiap interaksi sosial yang terjadi terdapat nilai ibadah
serta berharap akan menyebarnya nilai-nilai positif dalam tiap diri yang terlibat didalamnya. Dan Pada
akhirnya, apa yang dihasilkan dari sebuah interaksi dapat membangun semangat keimanan dalam
mengajak manusia menuju ke jalan yang diridhoi Allah SWT serta munculnya rasa kasih sayang,
tolong menolong dalam hal kebaikan dan perbaikan serta persaudaraan sehingga semakin meningkatkan
kualitas penghambaan kepada Allah SWT dari waktu ke waktu.
A. INTERAKSI SOSIAL
Setiap orang bergaul dengan orang lain hari demi hari.kita berbicara dengan orang lain ,
bersalaman, atau bahkan bermusuhan.Semua tindakan itu berciri resiprokal(timbal balik).
Tindakan seperti ini dinamakan interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan intsari kehidupan sosial. Artinya, kehiddupan sosial tampak
secara konkret dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Kegiatan
belajar dalam kelas, hingar bingar pabrik mobil, mahasiswa brerdemonstrasi, sampai suasana
ramai kampanye pemilu,tiada lain merupakan contoh interaksi sosial.
Selanjutnya ,interaksi sosial merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai
mahluk sosial. Artinya, berbagai bentuk pergaulan sosial menjadi bukti betapa manusia
membutuhkan kebersamaan dengan orang lain. Kita baru menyadari bahwa kita adalah
makhluk sosial saat berdiskusi dengan teman, ditegur orang tua, bertengkar dengan tetangga,
dan bentuk interaksi sosial lainnya.
Contoh:
• Seorang siswa meniru penampilan penyanyi terkenal yang berambut gondrong,
memakai perhiasan berlebihan, dan suka minum-minuman keras. Lingkungan sosial
akan bereaksi menilai penampilan itu tidak sopan dan mengganggu.
• Seorang pemuda dengan tekun mengamati pola interaksi antarpenduduk disuatu desa
terpencil karena ingin meniru upaya keras dan tekun seorang ilmuan terkenal. Tindakan
ini akandipuji oleh lingkunag sosialnya.
c. Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi dinamakan dola (kata idol berarti
soosok yang dipuja). Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan sugesti
yang pengaruhnya telah amat kuat. Misalnya, seorang remaja mengidentifikasi dirinya dengan
seorang penyanyi terkenal yang ia kagumi. Lalu, ia akan berusaha mengubah penampiolan
dirinya agar sama dengan penampilan penyanyi idolanya, mulai dari model rambut, pakaian,
gaya bicara, bahkan sampai makanan kesukaan.
Pada umumnya, proses identifikasi berlangsung secara kurang disadari oleh seseorang.
Namun yang pasti, sang idola yang menjadi sasaran identifikasi benar-benar dikenal entah
langsung maupun tak langsung.
d. Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik
ini didasari oleh keinginan untuk mengerti pihak lain demi memahami perasaannya atau
bekerja sama dengannya. Dibandingkan ketiga faktor interaksi sosial sebelumnya, proses
simpati relatif lebih lambat, tapi pengaruhnya lebih mendalam dan tahan lama.
Agar simpati dapat berlangsung, kedua pihak perlu saling mengerti. Pihak yang satu
terbuka mengungkapkan pikiran ataupun isi hatinya, pihak yang lain mau menerimanya.
Itulah sebabnya simpati menjadi bahan dasar hubungan persahabatan.
Motivasi bisa juga diberikan dari seorang individu kepada kelompok, kelompok
kepada kelompok atau kelompok kedapa individu. Wujud motivasi dapat dilihat dari
berbagai contoh sikap atau perilaku, pendapat, saran, pertanyaan, dan lain sebagainya.
Pemberian tugas dari seorang guru kepada murid-muridnya merupakan salah satu
bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh tanggung jawab.
Motivasi diberikan pula oleh orang –orang yang kedudukan atau statusnya lebih
tinggi dan berwibawa. Mereka memiliki unsure-unsur keteladanan dan panutan
masyarakat.
Contoh-contoh lain :
a. Seorang ayah yang baik dan bijak, adalah tokoh panutan yang disegani bagi seluruh
anggota keluarganya. Apa yang dilakukan sang ayah akan menjadi motivasi bagi
keluarganya untuk berbuat dan berperilaku sebaik ayahnya.
b. Tokoh guru yang “digugu” (dipercaya/dituruti) dan “ditiru” akan memotivasi
murid-muridnya, bahkan menjadi tokoh panutan dalam masyarakat sekitarnya.
c. Seorang kepala desa yang berwibawa dan penuh karisma, mengegerakan pola
pemerintahan desanya melalui serangkaian proses sosial untuk memotivasi warga
desanya berperan aktif dalam pembangunan desanya.
b. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi diantara keduanya. Komunikasi
dapat dilakukan dengan bahasa atau kata-kata yang dapat dimengerti kedua
pihak(komunikasi verbal). Komunikasi juga dapat dilakukan dengan gerak-gerik badan atau
kode-kode tertentu(komunikasi non verbal).Misalnya tersenyum, menggeleng-gelengkan
kepala, mengangkat bahu, atau menyembunyikan kentongan.
Agar komunikasi bisa berlangsung dengan bak, sedikitnya dibutuhkan komponen-
komponen sebagai berikut.
1) Pengirim atau komunikator (sender), adalah pihak yang mengirim kepada pihak lain.
2) Penerima atau komunikan (receiver), adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
3) Pesan (message), adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
4) Umpan balik (feedback), adalah tanggapan dari penerima pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Dalam proses komunikasi , pesan harus disampaikan lewat bahasa atau symbol yang
dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi baru berjalan efektif bila pesan yang
disampaikan ditafsirkan sama oleh pengirim dan penerima. Jika tidak, dapat terjadi salah
paham.
pesan
Pengirim penerima
Umpan balik
2.
Tidak dapat dimungkiri bahwa peristiwa ini dapat ditemui di kota-kota
besar. Banyak pengendara motor yang melewati batas penyeberangan.
Cobalah menganalisis peristiwa di atas berdasarkan materi yang telah
kita dapatkan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
a. Adakah unsur nilai dan norma dalam peristiwa tersebut?
b. Nilai dan norma apakah yang telah dilanggar pada peristiwa tersebut?
c. Menurutmu, bagaimanakah seharusnya tindakan mereka?
b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia yang
semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan. Akomodasi berarti
adanya keseimbangan interaksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada di
dalam masyarakat. Seringkali akomodasi terjadi dalam situasi konflik sosial (pertentangan).
Akomodasi merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan pertentangan, entah dengan cara
menghargai kepribadian yang berkonflik atau dengan cara paksaan atau tekanan.
Bentuk-bentuk akomodasi antara lain sebagai berikut :
1) Koersi
Koersi adalah suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak suatu
pihak kepada pihak lain yang lebih lemah. Terjadi dominasi suatu kelompok atau
kelompok ,ain.
Contoh : Sistem pemerintahan totalitarian.
c. Asimilasi
Asimilasi terjadi setelah melalui tahap kerja sama dan akomodasi. Asimilasi pada
dasarnya merupakan perubahan yang dilakukan secara sukarela, yang umum dimulai dari
penggunaan bahasa. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara
orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, aasimilasi meliputi usaha-usaha
mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan
serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi adalah semakin tipisnya batas perbedaan antara individu
dalam suatu kelompok atau batas antarkelompok. Selanutnya, individu menyesuaikan
d. Akulturasi
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsure-unsur kebudayaan asing
menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian
kebudayaan yang asli. Akulturasi merupakan hasil perpaduan dua kebudayaan dalam waktu
lama. Dalam akulturasi, unsure-unsur kebudayaan asing sama-sama diterima oleh kelompok
yang berinteraksi untuk selanjutnya diolah tetapi dengan tidak menghilangkan kepribadian
asli kebudayaan yang menerima.
Contoh:
• Kebudayaan Hindu di Indonesia bertemu dengan kebudayaan Islam menghasilkan
kebudayaan Islam yang bercorak Hindu.
• Musik Melayu bertemu dengan musik Spanyol menghasilkan musik keroncong.
b. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses social yang ditandai oleh adanya ketidakpastian,
keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkap secara terbuka. Kontravensi
adalah sikap menentang secara tersembunyi, agar tidak sampai terjadi perselisihan atau
konflik secara terbuka. Penyebab kontravensi antara lain adalah perbedaan pendirian antara
kalangan tertentu dengan pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat, atau bisa juga
dengan pendirian keseluruhan masyarakat.
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima bentuk kontravensi
sebagai berikut :
1) Kontravensi umum.
Misalnya : penolakan, keengganan, perlawanan, proses, gangguan, mengancam pihak
lawan.
2) Kontravensi sedrhana.
Misalnya : menyangkal pernyataan orang di depan umum.
3) Kontravensi intensif.
Misalnya : penghasutan, penyebaran desas-desus.
4) Kontravensi rahasia.
Misalnya : pembocoran rahasia, khianat.
c. Pertikaian
Pertikaian merupakan proses social bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian,
perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena semakin tajamnya perbedaan
antara kalangan tertentu dalam masyarakat.
Kondisi semakin tajamnya perbedaan mengakibatkan amarah, rasa benci yang
mendorong tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Jadi,
pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau
tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewat ancaman atau kekerasan.
d. Konflik
Pengertian konflik yang paling sederhana adalah saling memukul (configere). Namun,
konflik tidak hanya berwujud pertentangan fisik semata. Dalam definisi yang lebih luas,
konflik diartikan sebagai suatu proses social antara dua pihak atau lebih ketika pihak yang
satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.
Sebagai proses social, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan yang agaknya sulit
didamaikan atau ditemukan kesamaannya. Perbedaan tersebut antara lain menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, dan keyakinan.
Konflik merupakan situasi wajar dalam setiap masyarakat. Bahkan, tidak ada satu
masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik. Tiap masyarakat pasti pernah
mengalami konflik, baik itu konflik dalam cakupan kecil ataupun konflik berskala besar.
Konflik dalam cakupan kecil misalnya konflik dalam keluarga, konflik dengan teman, konflik
dengan atasan, dan sebagainya. Sedangkan, konflik dalam cakupan besar misalnya konflik
antargolongan atau antakampung.
Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat adalah sebagai
berikut :
1) Perbedaan individu, berupa perbedaan pendirian dan perasaan.
2) Perbedaan latar belakang kebudayaan, sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda-beda pula. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola
pemikiran dan pendirian kelompoknya.
3) Perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok, bisa menyangkut bidang ekonomi,
politik dan social.
4) Perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Menurut de Moer, konflik dalam masyarakat terjadi jika para anggotanya secara besar-
besaran membiarkan diri dibimbing oleh tujuan-tujuan (nilai-nilai) yang bertentangan.
Menurut Dahrendorf, pembagian konflik adalah sebagai berikut :
1) Konflik antara atau dalam peran social, misalnya antara peran dalam keluarga dan profesi.
2) Konflik antara kelompok-kelompok social.
3) Konflik antara kelompok yang terorganisasi dengan kelompok yang tidak terorganisasi.
4) Konflik antara satuan nasional.
5) Konflik antarnegara atau antara negara dengan organisasi internasional.
Konflik bisa membawa akibat positif asalkan masalah yang dipertentangkan dan
kalangan yang bertentangan memang konstruktif. Artinya, konflik itu sama-sama dilandasi
kepentingan menjadikan masyarakat lebih baik.
Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silan (X) huruf a,b,c,d atau e pada jawaban yang paling benar !
1. Pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau
lebih disebut ………
a. Akomodasi c. bargaining e. cooptation
b. Joint venture d. coalition
2. Kerjasama karena dorongan yang bersifat alamiah disebut jenis kerja sama…..
a. Tuntutan alam c. formal e. informal
b. Bebas d. informasi
3. Proses social yang mencakup persaingan dan pertentangan atau pertiakain disebut…
a. Akomodasi c. oposisi e. disosiasi
b. Diferensial d. akulturasi
5. Proses social yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudyaan yang berbeda disebut………
a. Akulturasi c. konversi e. mediasi
b. Toleransi d. asimilasi
8. Keadaan yang membuat salah satu pihak merintangi dan menjadi penghalang kelompok
lain disebut……..
a. Permusuhan c. organisasi e. konflik
b. Persaingan d.disorganisasi
10. Di bawah ini contoh kontravensi yang menyangkut generasi muda adalah…..
a. DPR system liberal
b. Muncul golongan mayoritas dan minoritas
c. Perbedan pendapat golongan muda dan tua
d. Perbedaan pendapat antara pria dan wanita
e. Persaingan mencari modal usaha
Contoh :
Kedudukan seorang pemuda yang bernama Donni Septian dari Desa Berdikari
merupakan kombinasi dari segenapm kedudukannya sebagai Ketua Karang Taruna
“Mekar Lagi”,mahasiswa teladan tingkat propinsi,calon sarjana psikologi,anak Pak
Idham, calon suami gadis bernama Ani dari desa tetangganya,dan sahabat karib Anton.
a. Ascribed status
Ascribed status adalah kedudukan sosisal yang di peroleh secara otomatis melalui
kelahiran atau keturunan. Ascribed status di peroleh tanpa usaha tertentu bagi yang
mendudukinya.
Contoh :
Jenis kelamin, Kasta pada masyarakat Hindu, putra mahkota bagi seorang anak raja, dan
sebagainya.
b. Achieved status
Achieved status adalah suatu kedudukan seseorang melalui usaha – usaha yang
disengaja.
Status sosial ini terbuka bagi semua orang asalkan memenuhi syarat – syarat tertentu.
Contoh :
Guru, dokter, hakim, menteri, dan jenderal
c. Assigned status
Assigned status adalah status sosial yang diberikan kepada seseorang yang berjasa
telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Kedudukan tersebut diberikan karena seseorang telah lama menduduki sesuatu kepangkatan
yang diakui masyarakat.
a. Konflik perang
Konflik perang terjadi apabila seseorang dengan kedudukan tertentu harus
melaksanakan peran yang sesungguhnya tidak dia harapkan. Hal ini terjadi karena seseorang
mempunyai status sosial.
Contoh :
1) Seorang polisi yang baik harus menangkap pelaku kejahatan yang sebenarnya adalah
keponakan dirinya sendiri.
Padahal sebagai seorang paman dia wajib melindungi keponakannya itu.
2) Seorang pelajar mengalami konflik peran antara member contekan kepada teman dan
menjadi pelajar yang baik.
b. Ketegangan
Ketegangan terjadi apabila sesorang mengalami kesulitan untuk melakukan peran sosial
yang dimiliknya karena adanya ketidaksesuaian antara kewajiban – kewajiban yang harus
dijalankan dengan tujuan oeran sosial itu sendiri.
Contoh :
Seorang pimpinan kantor yang harus menerapkan disiplin waktu secara ketat kepada
karyawannya yang sebagian besar adalah kerabat dekatnya.
c . Kegagalan peran
Kegagalan peran terjadi apabila sesorang tidak sanggup menjalankan beberapa peran
sekaligus karena dapat tuntunan – tuntunan yang saling bertentangan.
Kelompok, lembaga sosial, dan organisasi sosial terbentuk setelah individu bertemu
individu lain. Pertemuan antara individu yang menghasilkan kelompok dan lembaga sosial
haruslah berupa proses interaksi untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengaadakan
persaingan, pertikaian, dan komplik. Interaksi merupakan syarat utama terbentuknya
kelompok dan lembaga sosial.
Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka
waktu yang pendek. Hubungannya bersifat untuk semua orang. Patembayan bersifat
sebagai suatu bentuk yang ada dalam pikiran bellaka. Contoh patembayan adalah
interaksi melalui internet.
2. Lembaga
Dalam sosiologi, lembaga berarti suatu sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu
yang olaeh masyarakat dianggap penting. Sistem norma tersebut mencakup gagasan, aturan,
tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi (reward and punishment system). Sistem norma itu
merupakan hasil proses berangsur-angsur menjadi suatu sistem yang terorganisasi; di anggap
telah teruji kredibilitasnya dan terpercaya. Misalnya, agama adalah lembaga karena
merupakan suatu sistem gagasan, kepercayaan, tata cara ibadah, danpedoman perilaku yang
dipercaya penganutnya dapat membawa pada kebaikan dunia dan akhirat.
Contoh lainnya: Keluarga, perkawinan, agama, pendidikan, dan ekonomi.
Lembaga sosial tebentuk dari nilai, norma, adat istiadat, tata kelakuan, dan unsure-unsur
budaya lainnya yang hidup di masyarakat. Nilai dan norma yang baru setelah dikenal, diakui,
dan dihargai oleh masyarakat akan ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini berlanjut
hingga nilai dan norma sosial tersebut diserap oleh masyarakat dan mendarah daging. Proses
penyerapan ini dinamakan internalisasi (internalization).
Setelah mengalami internalisasi, nilai dan norma itu lama-kelamaan akan berkembang
menjadi (bagian) suatu lembaga. Proses yang dilewati nilai dan norma sosial baru untuk
menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial dalam masyarakat disebut proses pelembagaan
(institutionalization).
Menurut Gillin & Gillin, cirri-ciri umum lembaga sosial antara lain sebagai berikut.
a. Pada pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas masyarakat beserta
hasil-hasilnya.
b. Mempunyai suatu tingkatan kekekalan tertentu. Maksudnya, suatu nilai atau norma
akan menjadi lembaga setelah mengalami proses-proses percobaan dalam waktu
yang relative lama.
c. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
d. Memepunyai alat-alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembag
tersebut. Biasanya alat-alat ini antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya
berbeda.
e. Memiliki lambang-lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan
dan fungsi lambang tersebut.
f. Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang
tertulis dan tidak tertulis.
Kita akan melihat bahwa pendidikan memiliki cirri-ciri sebagai lembaga. Pendidikan
memili pola pemikiran dan perilaku yang di wujudkan dalam kegiatan seperti belajar-
mengajar di sekolah, membaca buku, berlarih atau mengerjakan tugas. Pendidikan sudah
dibutuhkan manusia sejak zaman dulu, jadi telah memiliki tingkat kekekalan. Pendidikan
tentu saja memiliki tujuan, misalnya unutuk mencerdaskan masyarakat. Alat kelengkapan
pendidikan contohnya adalah sekolah, guru, materi pelajaran, peralatan kerja murid,
peraturan, dan lain-lain. Pendidikan juga memiliki lambang yang menggambarkan tujuan dan
fungsi pendidikan itu, di Indonesia misalnya pena, buku, dan toga. Pendidikan juga memiliki
tradisi tertulis seperti tata tertib sekolah atau tradisi tak tertulis seperti menghormati guru.
3. Organisasi Sosisal
Masyarakat di bentuk oleh bermacam-macam organisasi. Konsep organisasi disini
berbeda dengan yang biasa kita temui sehari-hari. Organisasi sosial dibentuk dari sejumlah
individu dengan beragam kedudukan/status sosial yang berinteraksi dan melakukan peran
sosialnya. Dalam organisasi ada tujuan berama dan tugas-tugas untuk mencapainya sesrta
struktur dalam menjalankan tugasnya itu. Jadi, organisasi sosial bisa dartikan sebagai
sekelompok orang yang memiliki kesamaan dan kesadaran berinteraksi dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Contoh yang terdekat denganmu
adalah organisasi kelas. Dalam organisasi kelas terdapat struktur formal/resmi (wali kelas,
ketua kelas, sekretaris, bendahara, kelompok piket, dan lain-lain). Setiap orang menjalankan
b. Organisasi Informal
Karena bersifat tidak resmi, struktur organisasi informal tidak begitu jelas atau bahkan
tidak ada. Begitu pula dengan perencanaan dan program yang akan dilaksanakan tidak
dirumuskan secara jelas dan tegas, kadang-kadang terjadi begitu saja secara spontan.
Contohnya :
Karang Taruna, Kelompok, Pecinta Puisi, di sekolah, Fans Club suatu group musik yang
terkenal, dan sebagainya.
Pembentukan organisasi informal tidak perlu melalui proses orang berkumpul dan
proses panjang bahkan bisa terjadi secara sponytan. Ketika sekelompok orang berkumpul dan
sepakat untuk bekerja sama dengan tujuan tertentu maka terbentuklah organisasi tersebut.
1. Pengertian
Setiap masyarakat di mana pun pasti akan mengalami perubahan dandinamika.
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubanahan nilai, norma, pola prilaku, lembaga, struktur
sosial, dan masih nbanyak lagi. Perubahan dan dinamika ini merupakan akibat dari adanya
interaksi antar manusia dan antar kelompok. Dengan interaksi, terjadi saling mempengaruhi
yang menyebabkan perubahan dan dinamika sosial. Hal ini tidak bisa dielakan apalagi di
zaman sekarang ketika interaksi tak langsung juga mudah terjadi.
Anggota masyarakat juga sangat beragam. Tidak mungkin mereka semua mengetahui
dan menyetujui semua nilai, norma, peranata sosial, dan peraturan masyarakat. Lalu begitu
saja berperilaku sesuai dengannya. Kenyataan ini menyebabkan ketidak selarasan dan
mendorong terjadinya perubahan dan dinamika sosial pula. Perubahan dan dinamika sosial
ini tidak selalu berate kemajuan, tetapi dapat pula berarti kemunduran dalam bidang
kehidupan tertentu.
William F. Ogburn mengemukakan ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsure-
unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial. Kingsley Davis mengartikan
perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. Mac iver mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan
sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial.
Berikut pengertian perubahan sosial yang lain menurut para sosiolog.
Hans Garth & C. Wright Mills
Teori ini berpendapat bahwa konflik selalui ada didalam masyarakat. Peruabahan sosial
disebabkakan oleh konflik kelas oleh para kelompok terindas dan kelompok penguasa.
Pemikiran Karl Mars dan Ralf Dahrendrof paling berpengaruh dalam teori ini.
Teori ini membawa cara lembaga sosial memenuhi kebutuhan sosial. Terutama stabilitas
sosial. Salah satunya dikemukakan oleh William Ogburn tentang kejutan budaya (Culture
Shock).
Dikemukakan oleh Oswald Spengler dan Arnold Toynbee. Menurut teori ini perubahan
sosial merupakan suatu siklus. Jadi ada suatu masa ketika masyarakat masih muda
(peradaban baru mulai) masyarakat yang dewasa (masa jamannya) dan diakhhiri dengan
masa tua (kemunduran masyarakat sampai hilangnya peradaban) perubahan ini
diakibatkan oleh tantangan yang muncul baik dari dalam maupun dari luar jika dapat
mengatasinya suatu masyarakat akan bertahan dan berkembang menjadi maju, jika tidak
maka masyarakat akan mengalami kemunduran dan akhirnya akan punah.
Tuntutan zaman yang berubah menjadi pemicu individu – individu yang sadar akan
kekurangan budaya masyarakatnya untuk memenuhi cara berbagai kebutuhan selalui
ilmu pengetahuan dan teknologi proses penemuan ini dinamakan inovasi. Penemuan
baru sebagai sebab terjadinya perubahan perubahan menjadi dua yaitu discovary dan
invention.
3) Pertentangan/konflik masyarakat
Dalam masyarakat yang heterogen dan dinamis penentangan mungkin saja terjadi
antara individu dengan kelompok atau antara kelompok –kelompok tertentu. Apalagi
dari masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke modern.
Pertentangan ini misalnya antara golongan muda yang menganut nilai – nilai baru
karena menerima unsur – unsur baru dari kebudayaan lain. Contohnya kebudayaan
barat. Dari golongan tua yang umumnya ingin mempertahankan, nilai – nilai tradfisi
dan kebudayaan tradisionalkonflik ini akan menimbulkan perubahan nilai – nilai pada
perilkau dan interaksi yang baru dimasyarakat tersebut.
Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendasar oleh individu atau kelompok akan
berpengaruh besar pada struktur masyarakat dan lembaga kemasyarakatan mulai dari
lembaga keluarga sampi negara.
Contoh :
5) Ideologi
b. Faktor eksternal
Penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam fisik, kadang kala
disebabkan oleh masyarakat itu sendiri terjadinya bencana alam , seperti banjir,
longsor , gempa bumi dan lain – lainya menyebabkan masyarakat yang semula
mendiami daerah bencana tersebut terpaksa harus pindah dan mencari tempat
tinggal baru. Perpindahan tersebut membuat meraka harus menyesuakan dengan
tempat yang baru. Hal ini menyebabkan perubahan perubahan pada lembaga
lembaga masyarakat.
2) Peperangan
Dizaman yang semakin terbuka ini ketika teknologi informasi dan komunikasi
semakin meningkat tidak ada masyarakat didunia yang dapat menutup dirinya
dari interaksi dengan bangsa atau masyarakat lain. Interaksi yang dilakukan antara
dua masyarakat dan bangsa mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan
pengaruh timbal balik, memengaruhi dan menerima pengaruh. Dengan demikian
interaksi dapat menimbulkan nilai – nilai budaya yang baru sebagai hasil asimulasi
atau akulturasi keluar budaya.
ULANGAN HARIAN
Berilah tanda silang (x) huruf a,b,c,d atau e pada jawaban yang paling benar !
1. Berikut ini bukan merupakan kepribadian yang menyimpang atau tidak selaras dengan
lingkungan sosial budaya adalah ………
a. Kriminalitas d. menghargai waktu
b. rendahnya disiplin
c. Berpikir rasional e. merosotnya kewibawaan
2. Antar manusia dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya terjadi interkasi..
a. Ekosistem c. budaya e. anorganik
b. Organic d. ekologi
3. Ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas
sebagai individu yang khusus disebut….
a. Kepribadian c. materi e. identitas
b. perasaan d. kesadaran
5. Proses belajar berinteraksik dan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya untuk menjadi
anggota masyarakat yang baik adalah pengertian dari….
a. Internalisasi c. sirkulasi e. sosialisasi
b. Akulturasi d. modernisasi
6. Tata kelakuan yang bersifat relative langgeng dan kuat integritasnya dalam pola-pola
perilaku masyarakat disebut…..
a. Cara c. kebiasaan e. tata kelakuan
b. Hokum d. adat istiadat
7. Nilai yang bersifat abstrak sehingga harga dan nilai diukur berdasarkan….
a. Harapan-harapan dan cita-cita
b. Usaha kerja sama dalam mencapai tujuan
c. Perkembangan kebudayaan masyarakat
d. Struktur sosial yang berkembang dalam masyarakat
e. Kebutuhan sosial yang berkembang di masyarakat
10. Salah satu bentuk interkasi sosial yang termasuk proses sosial yang disosiatif adalah…
a. Kerjasama c. komunikasi e. asimilasi
b. akomodasi d. akulturasi
11. Dalam kehidupannya manusia memerlukan peraturan tata hubungan, sehingga dapat
hidup dalam suasana yang harmonis. Gambaran ini menunjukan..
a. Pentingnya interaksi dalam kelompok
b. Tujuan hidup manusia
c. Proses kehidupan manusia
d. Hubungan manusia tentang norma kehidupan
e. Pentingnya norma-norma dalam hidup manusia
12. Suatu bentuk hubungan antara Mandra dan Mas Karyo yang berbicara dan saling
bekerjasama disebut…..
a. Kontak sosial d. interaksi sosial
b. antipati
c. Komunikasi sosial e. kontak
13. Suatu proses interkasi sosial dapat berlangsung dengan berdasar pada beberapa factor.
Perasaan seseorang yang tertarik kepada pihak lain merupakan factor.
a. Imitasi c. sugesti e. identifikasi
b. simpati d. antipati
15. Usaha untuk mempertahankan pihak yang berselisih untuk mencapai tujuan bersama
disebut…
a. Koersi c. toleransi e. kompromi
b. Konsiliasi d. arbitrase
SOAL PENGAYAAN
1. Bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik
disebut………..
2. Suatu proses yang terjadi apabila individu berusaha mencapai tujuan dengan jalan
menentang pihak lawan disebut dengan ………
3. Pertentangan antar partai karena perbedaan ideology disebut konflik
4. Pertentangan antara dua orang yang bersifat perorangan disebut..
5. Usaha untuk mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada objek bersama disebut
dengan…….
6. Peranan yang diharapkan oleh masyarakat terhadap status-status tertentu disebut
peranan…………
7. Peranan yang dilakukan oleh individu sesuai dengan kenyaaan adalah……….
8. Seseorang yang sukses dalam usaha/karier, hal ini merupakan status seseorang dengan
criteria