Anda di halaman 1dari 7

INFORMASI BPJS & KIS

Menyuguhkan informasi BPJS terkini dari sudut pandang yang berbeda

HOME
TATA CARA
PENJELASAN
SOLUSI
FASKES
BERITA
TESTIMONI
BUKU
Home BPJS Kesehatan Penjelasan Daftar Penyakit Yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Daftar Penyakit Yang Ditanggung BPJS Kesehatan


Posted by Sucipto Kuncoro at 13.14
Penyakit apa saja yang ditanggung BPJS Kesehatan? Sesuai dengan pedoman pelaksanaan JKN
(permenkes 28/2014), semua penyakit ditanggung BPJS kecuali yang disebutkan secara eksplisit
tidak ditanggung, seperti estetika, infertilitas, dan lain-lain.

Untuk mendapatkan pelayanan medis, peserta harus mengikuti prosedur rujukan berjenjang mulai
dari faskes 1 (klinik, puskesmas, dokter praktik) yang terdaftar di kartu KIS. Kemudian bila
penyakit pasien di luar kompetensi dokter umum, faskes tingkat pertama akan merujuk ke faskes
tingkat lanjutan sesuai rayon. Peserta boleh memilih RS rujukan asalkan masih dalam satu rayon.

Penyakit apa saja yang ditanggung BPJS Kesehatan di puskesmas?


Di puskesmas dan faskes tingkat pertama lainnya, ada 155 diagnosa yang wajib ditangani di
faskes 1 sesuai dengan SKDI. Jadi ada 155 penyakit yang tidak boleh dirujuk, kecuali
menimbulkan komplikasi yang parah.

Inilah daftar 155 penyakit yang ditanggung BPJS di FKTP


1 Abortus spontan komplit
2 Abortus mengancam/insipiens
3 Abortus spontan inkomplit
4 Alergi makanan
5 Anemia defisiensi besi
6 Anemia defisiensi besi pada kehamilan
7 Angina pektoris
8 Apendisitis akut

9 Artritis Osteoartritis
10 Artritis Reumatoid
11 Askariasis
12 Asma Bronkial
13 Astigmatism ringan
14 Bell's Palsy
15 Benda asing di hidung
16 Benda asing di konjungtiva
17 Blefaritis
18 Bronkritis akut
19 Buta senja
20 Cardiorespiratory arrest
21 Cutaneus larva migran
22 Delirium yang diinduksi dan tidak diinduksi oleh alkohol atau zat psikoaktif lainnya
23 Demam dengue, DHF
24 Demam tifoid
25 Demensia
26 Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant )
27 Dermatitis kontak alergika
28 Dermatitis kontak iritan
29 Dermatitis numularis
30 Dermatitis seboroik
31 Tinea kapitis
32 Tinea barbae
33 Tinea fasialis
34 Tinea korporis
35 Tinea manum
36 Tinea unguium
37 Tinea kruris
38 Tinea pedis
39 Diabetes melitus tipe 1
40 Diabetes melitus tipe 2
41 Disentri basiler dan amuba
42 Dislipidemia
43 Eklampsia
44 Epilepsi

45 Epistaksis
46 Exanthematous drug eruption
47 Fixed drug eruption
48 Faringitis
49 Filariasis
50 Fluor albus/vaginal discharge non gonorhea
51 Fraktur terbuka, tertutup
52 Furunkel pada hidung
53 Gagal jantung akut
54 Gagal jantung kronik
55 Gangguan campuran anxietas dan depresi
56 Gangguan psikotik
57 Gastritis
58 Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
59 Glaukoma akut
60 Gonore
61 Hemoroid grade 1-2
62 Hepatitis A
63 Hepatitis B
64 Herpes simpleks tanpa komplikasi
65 Herpes zoster tanpa komplikasi
66 Hiperemesis gravidarum
67 Hiperglikemi hiperosmolar non ketotik
68 Hipermetropia ringan
69 Hipertensi esensial
70 Hiperuricemia (Gout)
71 Hipoglikemia ringan
72 HIV AIDS tanpa komplikasi
73 Hordeolum
74 Infark miokard
75 Infark serebral/Stroke
76 Infeksi pada umbilikus
77 Infeksi saluran kemih
78 Influenza
79 Insomnia
80 Intoleransi makanan

81 Kandidiasis mulut
82 Katarak
83 Kehamilan normal
84 Kejang demam
85 Keracunan makanan
86 Ketuban Pecah Dini (KPD)
87 Kolesistitis
88 Konjungtivitis
89 Laringitis
90 Lepra
91 Leptospirosis (tanpa komplikasi)
92 Liken simpleks kronis/ neurodermatitis
93 Limfadenitis
94 Lipoma
95 Luka bakar derajat 1 dan 2
96 Malabsorbsi makanan
97 Malaria
98 Malnutiris energi-protein
99 Mastitis
100 Mata kering
101 Migren
102 Miliaria
103 Miopia ringan
104 Moluskum kontagiosum
105 Morbili tanpa komplikasi
106 Napkin eczema
107 Obesitas
108 Otitis eksterna
109 Otitis media akut
110 Parotitis
111 Pedikulosis kapitis
112 Penyakit cacing tambang
113 Perdarahan saluran cerna bagian atas
114 Perdarahan saluran cerna bagian bawah
115 Perdarahan post partum
116 Perdarahan subkonjungtiva

117 Peritonitis
118 Pertusis
119 Persalinan lama
120 Pitiriasis rosea
121 Pioderma
122 Pitiriasis versikolor
123 Pneumonia aspirasi
124 Pneumonia, bronkopneumonia
125 Polimialgia reumatik
126 Pre-eklampsia
127 Presbiopia
128 Rabies
129 Reaksi anafilaktik
130 Reaksi gigitan serangga
131 Refluks gastroesofageal
132 Rhinitis akut
133 Rhinitis alergika
134 Rhinitis vasomotor
135 Ruptur perineum tingkat 1-2
136 Serumen prop
137 Sifilis stadium 1 dan 2
138 Skabies
139 Skistosomiasis
140 Status Epileptikus
141 Strongiloidiasis
142 Syok (septik), hipovolemik, kardiogenik, neurogenik)
143 Taeniasis
144 Takikardi
145 Tension headache
146 Tetanus
147 Tirotoksikosis
148 Tonsilitis
149 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
150 Urtikaria (akut dan kronis)
151 Vaginitis
152 Varisela tanpa komplikasi

153 Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo)


154 Veruka vulgaris
155 Vulvitis

155 diagnosa penyakit faskes primer BPJS Kesehatan

Bagaimana dengan di rumah sakit? penyakit apa saja yang ditanggung BPJS di rumah
sakit?
Kembali ke paragraf pertama, sesuai dengan pedoman pelaksanaan JKN (permenkes 28/2014),
semua penyakit ditanggung BPJS kecuali yang disebutkan secara eksplisit tidak ditanggung,
seperti estetika, infertilitas, dan lain-lain.

Nah, jenis penyakit apa saja yang dikecualikan tidak ditanggung BPJS?
Adapun berdasarkan peraturan BPJS Kesehatan dan KIS, pelayanan dan daftar penyakit yang tidak
ditanggung BPJS adalah sebagai berikut:
1.

Pelayanan tidak sesuai prosedur.

2.

Pelayanan di luar faskes yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

3.

Pelayanan yang sudah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja dan program yang
dijamin kecelakaan lalu lintas (kecelakaan lalu lintas penanggung utamanya adalah Jasa
Raharja).

4.

Pelayanan kesehatan di luar negeri.

5.

Pelayanan dengan tujuan kosmetik, estetika.

6.

Pelayanan untuk mengatasi infertilitas.

7.

Meratakan gigi (ortodontie).

8.

Gangguan kesehatan akibat ketergantungan obat.

9.

Menyakiti diri sendiri, pengobatan komplementer, alternatif, chiropracticyang belum


terbukti efektif, pengobatan dan tindakan medis yang bersifat eksperimental.

10. Alat kontrasepsi, kosmetik dan makanan bayi/susu.


11. Pelayanan kesehatan bencana dan wabah.
12. Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tidak diharapkan yang dapat dicegah.
13. Biaya pelayanan yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan yang diberikan.
Jadi, asalkan tindakan yang diberikan dokter adalah bersifat pengobatan, bukan estetik, dapat
ditanggung BPJS KIS.

Bagaimana dengan pengalaman sebagian peserta, katanya BPJS hanya mengcover


sebagian?
RS tipe A/B memiliki tarif yang lebih besar dari RS tipe C/D. Standar tarif JKN berbeda untuk
setiap hak kelas, regional rumah sakit, dan kualifikasi rumah sakit (tipe A-D). Kendati demikian
seharusnya masalah ini adalah urusan antara RS dan BPJS, peraturanya peserta tidak boleh ditarik
iur biaya jika sesuai prosedur. Tapi dari 1600-an RS yang bekerjasama dengan BPJS, sangat
mungkin ada sebagian RS yang masih "belum efisien" dan "kinerjanya belum sesuai harapan"
bahkan sampai melanggar aturan dengan membebankan kepada pasien.

Ada baiknya ibu konsultasikan dengan PIC BPJS di RS tersebut, biasanya ada di BPJS Center, atau
kalau boleh minta dirujuk ke RS milik pemerintah yang biasanya lebih tunduk dan patuh pada

Anda mungkin juga menyukai