Anda di halaman 1dari 14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG

siswanto
Sowing The Seed of Liberation

RENCANA PENDIDIKAN
MEMBUTUHKAN ARAH PEMBANGUNAN
NASIONAL YANG JELAS SEBAGAI
BAGIAN INTEGRAL UNTUK
MEMBANGUN BANGSA
I. LATAR BELAKANG
Realita sosial kemasyarakat menunjukkan kecenderungan perilaku sosial negatif yang semakin

membiak

seperti korupsi

kerusakan lingkungan

perilaku destgruktif

iklannya

),

dan perilaku sosial yang negatif lainnya

muncul berbagai program pemerintah seperti CBSA

penyalahgunaan kekuasaan

SSN

Disamping itu

RSBI SBI

ISO

kemunafikan
kemudian

Sekolah Gratis

Sekolah Rintisan Berkarakter Bangsa dan Budaya yang seakan sebagai problem

solver

Bagaimanapun juga

karena filsafat ilmu pendidikan secara umum adalah mengembangkan

subjek didik dan satuan sosial pendidikan normatif lebih baik maka pendidikan sebagai estafet

transformasi peradaban antar generasi digugat

Disamping itu

semakin kebijakan itu membuat

bingung dan resah masyarakat disamping sulitnya mencari sekolah dan mahalnya biaya
sekolah seperti ditunjukkan oleh penelitian World Bank

http://asiswanto.net/?page_id=1692

2006.

1/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG

Di sisi yang lain

Pendidikan adalah sebuah subsistem dari sebuah sistem pembangunan

bangsa bersama sistem yang lain seperti sistem ekonomi dan sistem politik

Meskipun kedua

sistem tersebut juga tidak boleh keluar dari koridor political philosophy NKRI
prakteknya penyimpangan selama

65

tahun sejarah bangsa ini setelah merdeka

menunjukkan bahwa penyimpangan itu tetap saja terjadi

Meskipun Pendidikan untuk membebaskan individu


dua

ke Soeharto adalah sebuah artefak pedang bermata dua ini

1945

namun pendidikan ibarat pedang bermata

pendidikan juga bisa digunakan untuk kepentingan penguasa

digunakan sebagai alat kekuasaan

namun dalam

Pergantian rezim Soekarno

yaitu bagaimana pendidikan

Tumpes kelor terhadap sejarah masa lalu adalah sebuah

keputusan yang membabi buta dan mengabaikan hakekat sejarah sebagai untaian peradaban
dimana antar generasi belajar

Ibarat proses perencanan untuk masa yang akan datang tanpa

data masa lalu

Oleh karena itu

Visi dan Rencana Strategis Pendidikan dan Pelatihan Nasional Berorientasi

Masa Depan untuk membuat bangsa ini menjadi lebih baik sungguh sangat dibutuhkan agar

perubahan itu bisa disikapi secara terencana dan bukan secara reaktif

meskipun memakai

perisai UU karena UU juga mengantisipasi keadaan yang akan datang

II. TINJAUAN HISTORIS, IDEOLOGIS, DAN TEORITIS

Perjalanan sejarah bangsa Indonesia sangat panjang dan dimulai dari kemunculan etnis etnis

bangsa yang dimulai dari imigrasi etnis etnis bangsa berasal dari Yunan dan kemudian
menyebar di seluruh wilayah Nusantara

Proses sinkretis dan sibiosis membentuk bangsa ini

dengan segala keragamannya dan tersebar di seluruh penjuru Nusantara

Akhirnya

perkembangan peradaban itu menjadi sebuah keunikan dari berbagai etnis yang hidup dan
berkembang di Nusantara

http://asiswanto.net/?page_id=1692

2/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG
Keunikan itu akhirnya
bermuara ke pernyataan
kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
yang tertuang dalam
Pembukaan UUD

1945

dan

batang tubuhnya dan


menjadi Political Philosophy
NKRI

.
,

Dari perspektif manajerial

Political Philosophy tersebut


menjadi Visi yang

mengarahkan gerak
strategi

kebijakan
UUD

aturan

1945

misi

dan

Pancasila dan

menjadi sumber dari segala sumber hukum

sehingga menjadi sinar yang

mengarahkan pemerintah hasil pemilu untuk mewujudkan

Sebelum UU Pendidikan keluar

yaitu setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia

rumusan

tujuan pendidikan menurut Panitia Penyelidik Pengajaran di bawah pimpinan Ki Hajar

Dewantara dengan penulis Soegarda Poerbakawatja adalah

Mendidik warga negara yang sejati

negara dan masyarakat

Pengertian

warga yang sejati

sedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk warga

itu kemudian dijabarkan sifat sifatnya dalam pedoman bagi

guru guru yang dikeluarkan oleh Kementerian PP dan K pada tahun

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Berbakti kepada Tuhan YME


Cinta kepada alam

Cinta kepada negara

1946,

yaitu

Cinta dan hormat kepada ibu bapak

Cinta kepada bangsa dan kebudayaan

Keterpanggilan untuk memajukan negara sesuai kemampuannya

Memiliki kesadaran sebagai bagian integral dari keluarga dan masyarakat

Patuh pada peraturan dan ketertiban

Mengembangkan kepercayaan diri dan sikap saling hormati atas dasar keadilan
Rajin bekerja

kompeten dan jujur baik dalam pikiran maupun tindakan

Formulasi cita cita ini menunjukkan bahwa pendidikan ketika itu lebih menekankan pada
aspek penanaman semangat patriotisme

Setelah kemerdekaan

dokumen mengenai bagaimana

mengelola pendidikan Indonesia tertuang dalam UU

Political Philosophy itu dijabarkan untuk

mulai UU No

.4

Tahun

1950

Republik

Indonesia Tentang Dasar Dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah untuk seluruh Indonesia

. . .,

dan disahkan oleh DPRS R I


berbunyi

berlaku untuk seluruh tanah air

tanggal

--

17 1 1954.

Tujuan itu

Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan

tanah air

Bab II

Pasal

Pendidikan dan pengajaran berdasarkan azas azas yang termaktub dalam Pancasila Undang

Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan atas kebudayaan bangsa Indonesia

Hingga UU No

http://asiswanto.net/?page_id=1692

tahun

1989

tentang sistem Pendidikan Nasional Bab II

Bab II

Pasal

3/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG
Pasal

Pasal

2,

Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar

1945 .

3,

Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu

kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan

nasional

Pasal

4,

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya

yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur

jasmani dan rohani

memiliki pengetahuan dan keterampilan

kesehatan

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan

Dan terakhir menurut UU No


Pasal

2,

20

Tahun

2003,

Bab II

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun

Pasal

1945.

3.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


mandiri

Pasal

berakhlak mulia

sehat

berilmu

cakap

kreatif

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

4,

Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif

dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia


kemajemukan bangsa

nilai keagamaan

nilai kultural

dan

Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik

dengan sistem terbuka dan multimakna

Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses

.
,

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat

Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan

membangun kemauan

Dari ketiga UU mengenai pendidikan sejak NKRI diproklamasikan


tujuan pendidikan hanya UU No

Tahun

1950

pasal

3,

yaitu

yang secara jelas memuat

membentuk manusia susila yang

cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan

masyarakat dan tanah air

dan UU No

tahun

1989

pasal

4,

yaitu

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya

mencerdaskan kehidupan

yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur

keterampilan

kesehatan jasmani dan rohani

memiliki pengetahuan dan

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

Karena obyek material dan formal Filsafat Ilmu Pendidikan adalah individu dan unit satuan
sosial

sedang substansinya adalah menjadi lebih baik

maka mudah sekali dipahami bahwa

tujuan pendidikan NKRI adalah untuk mengembangkan bangsa Indonesia

lebih susila dan

lebih cakap dan warga Negara yang lebih demokratis serta lebih bertanggung jawab tentang

kesejahteraan masyarakat dan tanah air

menurut UU No

tahun

1950

pasal

3;

atau

lebih

mencerdaskan kehidupan bangsa dan lebih mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya

yaitu manusia yang lebih beriman dan lebih bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan lebih

berbudi pekerti luhur


rohani

lebih memiliki pengetahuan dan keterampilan

kemasyarakatan dan kebangsaan

Maka

lebih sehat jasmani dan

kepribadian yang lebih mantap dan lebih mandiri serta rasa lebih bertanggung jawab
menurut UU No

Tahun

1989

pasal

4.

Tujuan Pendidikan adalah radar bagi Perencanaan Pendidikan Jangka Panjang yang

akan menyelesaikan masalah masalah pendidikan yang telah dihadapi pada periode
sebelumnya dan kemudian memformulasikan rencana proyeksi solusi yaitu bangsa Indonesia
yang lebih baik dan akan menjadi dasar bagi manajemen untuk bertindak

http://asiswanto.net/?page_id=1692

.
4/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG
Karena ada tiga peristiwa politik yang membawa perubahan mendasar pada model

perencanaan dan tujuan pendidikan


yaitu masa rezim Soekarno

maka pembahasan membagi time frame menjadi tiga

masa Rezim Soeharto

dan Pasca Reformasi

Pada masing masing

segment time frame tersebut ada tiga macam UU Pendidikan yang bisa memberi gambaran

,
2003

mengenai bagaiamana Perencanaan Pendidikan berhulu

Soekarno

UU No

Tahun

1989,

20

dan UU No

tahun

yaitu UU No

1950

Tahun

Pasca Reformasi

masa

Ketiga UU bisa

memberi gambaran betapa Pendidikan sebagai sebuah sub sistem tidak lepas dari sub sitem

yang lain

Setiap UU Pendidikan yang baru selalu ada aturan yang membatalkan UU Pendidikan yang

lama

Maka

4
20
20 2003

UU No

pula dengan UU No
Sisdiknas No
Maka

1954
2003

tahun

dinyatakan tidak berlaku oleh UU No

Tahun

yang membatalkan UU No

Tahun

2
1989.

1989,

Tahun

demikian

Padahal UU

tidak memuat tujuan dan hanya memuat fungsi pendidikan nasional

Daoed Jusuf mengkritik keras atas tidak tercantumnya tujuan Pendidikan di UU

Sisdiknas karena telah melupakan Trinitas Revolusioner Indonesia


Negara Bangsa

6.

yaitu Bangsa

Pancasila

Dengan kondisi seperti ini sebenarnya perencanaan pendidikan tidak lagi mempunyai
pegangan yang bisa menjadi dasar pembenaran mengenai tujuan yang hendak dicapai

Ini

berbeda dengan dua UU sebelumnya yang telah dibatalkan

MANAJEMEN ADALAH PROSES

Manajemen adalah proses untuk mengelola sumber sumber organisasi yang dimulai dari

Perencanaan

yaitu proses untuk menetapkan tujuan serta sasaran sasaran yang hendak yang

hendak dicapai dan memformulasiikan cara untuk mencapai tujuan serta sasaran sasaran tersebut
dengan menggunakan metoda

logika

ilmu pengetahuan dan data

sebelum kegiatan dilakukan

Perencanaan
kemudian akan
menjadi pedoman
bertindak bagi
organisasi dan
sekaligus sebagai alat
kendali selama proses
untuk menilai apakah
proses telah berjalan
sesuai dengan
rencana sehingga

tindakan tindakan
preventif perlu
diambil bila
diperlukan Disamping

itu

Perencanaan juga

menjadi alat
manajemen untuk menilai efektifitas dan efisiensi organisasi

yaitu apakah tujuan dan sasaran

sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya tercapai atau tidak serta telah menggunakan sumber
sumber organiassi secara efisien atau tidak

memiliki pedoman untuk bertindak

manajemen tidak bakal berjalan

manajemen

Misal

Sebuah organisasi

Tanpa perencanaan manajemen sebenarnya tidak

Ibarat berlayar tanpa peta dan kompas

Artinya proses

atau berjalan tetapi tidak menggunakan prinsip prinsip

sekonyong konyong muncul kegiatan yang tidak jelas alasannya

apapaun bentuknya

saling terangkai dan berhubungan

adalah sebuah sistem yang terdiri dari sub sub sistem yang

Output sebuah sub sistem menjadi input bagi sub sitem yang lain

sesuai dengan jaringan dan hirarki organisasi

Maka

ditata dan dikelola pertama kali di Perencanaan

koordinasi dan integrasi antar sub sistem itu

Di proses Perencanaan

tujuan ditetapkan dan

bagaimana cara untuk mewujudkan tujuan itu diformulasikan sehingga berbagai masalah yang
mungkin timbul dalam hubungan antar sub sitem organisasi bisa dielimasi sebelumnya

Seandainya

nanti dalam implementasi muncul masalah maka sifatnya random dan bisa ditangani secara taktis

http://asiswanto.net/?page_id=1692

5/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG

Strategy kemudian
dijabarkan menjadi

Policy, dan
selanjutnya
dibedakan antara

Recuring Plan dan


Non Recuring Plan.

Masing masing
membutuhkan dana
maka perlu
dtuangkan ke dalam

anggaran

yaitu

perencanaan dalam
sistem keuangan
yang berbentuk

moneter

Input

anggaran sebagai

misal adalah

program program dan proyek projek

Dalam proses manajemen

Perencanaan dimulai dari Perencanaan Stratejik yang sifatnya agregat

dan menjabarkan Misi dari pemerintahan untuk periode lima tahun ke depan
yang dijabarkan tidak boleh keluar dari

organisasi pemerintah lebih tinggi

Oleh karena itu

mendefinisikan

strategi

Political Philosophy NKRI. Ketika konsep ini diadopsi oleh unit

tentu beda dalam hal bidang jangkau dan kedalaman masalah

masalah dengan bila konsep ini diadopsi oleh unit dibawahnya


perencanaan

Sekali lagi

Ini sesuai dengan prinsip hirarki

hubungan intra organisasi itu harus diperhitungkan dalam

External Environment dengan Opportunities dan Threats bagi Internal System.

Di formulasi

rencana stratejik
SWOT Analysis

sering digunakan
untuk
memunculkan
strategic points
yang akan

menjadi butir
butir penting
manajemen

organisasi untuk
dilaksanakan
agar organisasi
menjadi lebih

baik

Meskipun

kelihatannya

sederhana

plug in O S ke S W

namun sifatnya tidak normatif

Logika

metoda

yaitu

dan analisis kuantitatif

dibutuhkan karena strategic points yang berupa goals yang hendak dicapai bersifat verifiable

Kegagalan strategic planner adalah kegagalan untuk menurunkan verifiable goals yang akan

menjadi target dan landasan manajemen untuk budget dan control

III. PROFIL RENCANA PENDIDIKAN JANGKA PANJANG


DAN ANALISIS
,

Dalam Perencanaan ada proses evaluasi atau analisis kesenjangan kinerja masa lalu

memformulasi tujuan yang akan datang

dan menetapkan tindakan serta kegiatan untuk

meujudkan tujuan yang telah ditetapkan tersebut

Pemerintah NKRI mempunyai Rencana

Pembangunan Nasional Jangka Panjang

http://asiswanto.net/?page_id=1692

6/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG
Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang Tahun

.
.
.
.

Periode

Periode

Periode

Periode

2005
2010
2015
2020

2010 :
2015 :
2020 :
2025 :

2005 2025

Peningkatan Kapasitas dan Modernisasi


Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional

RPJPN tersebut kemudian diurai menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

sesuai dengan tahun fiskal politik pemerintah hasil pemilu


berikut RPJPN

2010 2014:

Prioritas Pendidikan

yaitu lima tahun

Sebagai contoh

2010 2014

Peningkatan Kualitas SDM

HDI

GDI

NRR

serta Jati Diri

dan Karakter Bangsa

Bagan alir diatas menjelaskan salah satu prioritas pembangunan nasional

2010 2014

yaitu

Pembangunan Bidang Sosial dan Kehidupan Beragama dengan target untuk mewujudkan

Peningkatan Kualitas SDM menurut parameter HDI

GDI

NRR serta jati diri bangsa

dimana

Pendidikan adalah sub prioritasnya

http://asiswanto.net/?page_id=1692

7/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG
Dari metodolagi ini
tampak bahwa
Pendidikan memang
termarjinalkan dalam
konteks pembangunan
bangsa seperti tertuang
dalam RPJPN

2010 2014,

bila tujuan pendidikan


sebagai dasar
pemikirannya

yaitu

untuk membangun
Bangsa

Pendidikan

mengembangkan Sisi

Intellectual

Affective

Physical Motor

Melalui Pendidikan Sisi


Emotional
Creative

dan Language dikembangan

dikembangkan

Namun

Melalui Physical motor

menurut Prioritas Pendidikan

2010 2014

baik Gross

Fine

Social

dan Spiritual

.
,

dikembangkan

Melalui

sisi Intellectual

Cognitive

dan Perceptual motor

domain pendidikan itu telah direduksi

Blue print manajemen

pemerintahan SBY

Boediono

yaitu

mengenai Misi

Goals

dan Priorities
dtuangkan kedalam

, ,

Buku I

II

dan III yang

diperbanyak oleh
Kementrian Bappenas

Pemerintah reformasi
pada dasarnya
melanjutkan
pemerintah Soeharto

dimana pertama

makna Education
direduksi menjadi
makna Schooling
karena alasan politik

tumpes kelor sehingga artefak kurikulum CBSA atau Matematika Modern

Departemen Kebudayaan dipisahkan dari Depertemen Pendidikan

dll muncul

Ke dua

.,

dan

Departemen

Kebudayaan digabung dengan Departemen Pariwisata karena paradigma menjual budaya

http://asiswanto.net/?page_id=1692

8/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG

Inilah dua masalah mendasar yang diteruskan oleh rezim pasca reformasi sehingga

pembangunan pendidikan menjadi bagian dari pembangunann bidang Sosial

Budaya

dan

Kehidupan Beragama dimana pembangunan Pendidikan melelaui kemediknas memberi


kontribusi seperdelapannya untuk membangun HDI
Bangsa

GDI

dan NRR

serta Jati Diri dan Karakter

Sempurna sudah eliminasi peran pendidikan untuk membangun bangsa dan itu

dimulai dari tumpes kelor rezim Soeharto dan diteruskan oleh euforia kebebasan dan

keangkuhan intelektual birokrasi

mata atas fenomena bangsa

Jadi

terutama inteelktual birokrasi pendidikan yang menutup

sembilan butir prioritas pendidikan itu menjelaskan bahwa

telah terjadi reduksi terhadap makna pendidikan menjadi pengajaran

Gejala reduksi makna

pendidikan ini sebenarnya sudah terjadi sejak perubahan rezim Soekarno ke Soeharto yang
bukan hanya mereduksi Nation and Character Building menjadi State Building sehingga

Pendidikan direduksi menjadi Pengajaran

mestinya menjadi barrier to entry terhadap intervensi budaya global

HDI

tetapi juga penggerusan nilai nilai bangsa yang

salah satu parameter yang digunakan oleh pemerintah untuk dicapai

Membandingkan

parameter pembangunan dengan negara lain sebagai terget tentru saja tidak bisa

sembarangan

Unsur apel to apel harus diperhatikan

Setelah memperhatikan dan

mempelajarai perbandingan berbagai parameter di Newsweek


Bank

United Nation Development Program

berbagai performance parameter

Global Forum Index

World

ada dua variabel yang paling mempengaruhi

yaitu Variabel Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Net

Kedua variabel tersebut bsia menjelaskan kedalaman dan luas masalah yang dihadapi oleh
sebuah negara dalam pembangunanannya

Maka

ke dua variabel

tersebut dipilih dari ke empat


sumber data tersebut dan
kemudian di short untuk
memperoleh

10

negara yang

penduduknya paling banyak

dan paling luas wilayah net


nya

Dari

10

negara terpilih

kemudian dipilih enam


negara karena nilai kedua
variabel tersebut sangat jauh
untuk negara ke enam
dengan ke tujuh hingga ke

sepuluh

Ke enam negara

tersebut adalah Brazil

India

Rusia

China yang etlah

tergabung dalam BRIC dan

http://asiswanto.net/?page_id=1692

9/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG
dinilai sebagai negara dengan potensial maju secara ekonomi di abad
dan United State of Amerika

Sebenarnya

Namun

21,

kemudian Indonesia

diantara BRIC

HDI Indonesia diatas India dan sedikit dibawah China

kesalahan pendekatan dan pemahaman mungkin hanya akan menjaga

Brazil

dan Rusia

slope HDI Indonesia

seperti terlihat selama lima tahun terakhir dan akan terproyeksikan selama dekade berikutnya
saat yang sama

menurun

Pada

slope East Asia and The Pasific lebih besar dan slope trend dunia cenderung

Kegaduhan politik dan mis management tampaknya sudah menghadang pembangunan

pendidikan sehingga tidak bisa fokus pada masalah besar bangsa seperti kemiskinan yang

mempengaruhi pendidikan

lingkungan hidup yang mempengaruhi pendidikan

kenakalan remaja yang mempengaruhi pendidikan

Mesosystem Urie B

kehilangan fokus untuk menghadirkan pemimpin pemimpin bangsa

20

].

kekerasan dan

Terlebih lebih

NKRI akan

tahun yang akan datang

dimulai dari sekarang

Hubungan Antara RPJPN dan RPPJPN


Bagan berikut menjelaskan Prioritas Pendidikan yang amsuk dalam RPJPN Bidang Sosial

dan Kehidupan Beragama

Budaya

Tampak Pendidikan adalah subBidang pembangunan yang berkontribusi

sebesar seperdelapan untuk membangun HDI

GDI

NRR

serta Jati Diri dan Karakter Bangsa

Semangat ini jelas berbeda dengan semangat tujuan pendidikan yang telah dibangun oleh para
founding fathers pendidikan yang tercermin pada UU No
pendidikan tersebut dijabarka menjadi Nine Goals

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

yaitu

Peningkatan kualitas wajar pendidikan dasar


Peningkatan akses

kualitas

Peningkatan kualitas

4
:

Tahun

1950.

Disamping itu

Tujuan

tahun yang merata

dan relevansi pendidikan menengah

relevansi

dan daya saing pendidikan tinggi

Peningkatan profesionalisme dan Pemerataan distribusi guru dan Tenaga kependidikan

Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan non formvfal


Peningkatan minat dan budaya gemar membaca masyarakat
Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini
Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan
Pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional

http://asiswanto.net/?page_id=1692

10/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG

Sembilan Goals ini mestinya menjadi target depertemen kemendiknas

2010 2014,

Renstra Kemendiknas

yaitu

MISI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

1.
2.
3.
4.
5.

2010 2014

MISI

Namun seperti terlihat pada

Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan


Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan

Meningkatkan Kualitas Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan


Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan
Menjamin Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan

seperti terinci sbb

Buku I

2:

Prioritas

Pendidikan

Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas


terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat

bangsa yang kuat

terjangkau

kemandirian

relevan

dan efisien menuju

keluhuran budi pekerti

dan karakter

Pembangunan bidang pendidikan diarahkan demi tercapainya

pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan

:1

kemampuan

menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan dan

kebutuhan tenaga kerja

Oleh karena itu

menjawab tantangan

substansi inti program aksi bidang pendidikan adalah

sebagai

berikut

1.

Akses pendidikan dasar menengah

%
%

95
76

dasar dari
menjadi

85 ;

di

2009

menjadi

96

Peningkatan Angka Partisipasi Murni

di

2014

dan Angka Partisipasi Kasar

APM

pendidikan

dan APM pendidikan setingkat SMP dari

( )
APK

pendidikan setingkat SMA dari

Pemantapan rasionalisasi implementasi BOS

sekolah dasar dan menengah sebesar

( )

- %

30 50

69

73

menjadi

penurunan harga buku standar di tingkat

selambat lambatnya

2012

dan penyediaan

sambungan internet ber content pendidikan ke sekolah tingkat menengah selambat

2012

lambatnya

dan terus diperluas ke tingkat sekolah dasar

2.
2014;

Akses pendidikan tinggi

3.

Peningkatan APK pendidikan tinggi dari

18

2009

di

25

menjadi

di

Metodologi

Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian

),

teaching to the test

watak

budi pekerti

namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial

kecintaan terhadap budaya bahasa Indonesia melalui penyesuaian sistem

Ujian
Akhir Nasional pada
tahun

4.

2011

dan penyempurnaan kurikulum sekolah dasar

yang diterapkan di

Pengelolaan

unggul

2011

25

sekolah pada

2012

dan

100

pada

menengah sebelum

2014;

Pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai manajer sistem pendidikan yang

revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality assurance

mendorong

aktivasi peran Komite Sekolah untuk menjamin keterlibatan pemangku kepentingan dalam

proses pembelajaran

5.

Kurikulum

nasional

dan Dewan Pendidikan di tingkat Kabupaten

Penataan ulang kurikulum sekolah yang dibagi menjadi kurikulum tingkat

daerah

dan sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil didik yang mampu

menjawab kebutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan nasional dan daerah dengan
memasukkan pendidikan kewirausahaan

);

diantaranya dengan mengembangkan model link

and match

-52

6.

Kualitas

,
;2
9001:2008 100

Peningkatan kualitas guru

remediasi kemampuan mengajar guru

;3

pengajar

sertifikasi ISO

pengelolaan dan layanan sekolah

melalui

500
1:32

sebesar

THES pada

di

dan di setiap SMP

http://asiswanto.net/?page_id=1692

2014; 6
&

program

penerapan sistem evaluasi kinerja profesional tenaga

PTN

, 50

, 100

PTS

SMK sebelum

membuka luas kerja sama PTN dengan lembaga pendidikan internasional


masuk Top

:1

;5

mendorong

memastikan perbandingan guru murid di setiap SD

MTs

1:40;

dan

2014; 4

&

11

PT

MI

memastikan tercapainya Standar Nasional

11/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG
Pendidikan

Maka

( )
SNP

bagi Pendidikan Agama dan Keagamaan paling lambat tahun

tempak bahwa sebenarnya hubungan antara

RPJPN

2005 2025

dengan RPPJPN

2005 2025

2013.

generating plan dan generated plan dalam

tidak jelas benar

Secara teoritik

RPJPN mestinya

dijabar secara departemental untuk menjadi tujuan dan sekaligus alat manajemen

IV. KESIMPULAN
.

Masalah pendidikan ternyata bukan hanya melulu masalah pendidikan

kasus NKRI ternyata sangat dominan

Masalah Politik dalam

Mestinya pendidikan NKRI untuk membangun bangsa

guna menyiapkan generasi sejati yang akan menjadi modal sposial dan modal kultural bangsa
Sejarah NKRI telah memberi pelajaran bertapa mahalnya harga pendidikan bangsa

Betapa

manajemen pendidikan NKRI yang terbentang dari Arab hingga Australia dan dari Australia

hingga Filipina dengan aneka keragamannya sungguh tidak mudah


menyiapkan generasi yang mencintai bangsa

negara

Jawabnnya jelas

yaitu

dan tanah airnya melalui pendidikan

http://asiswanto.net/?page_id=1692

12/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG

V. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dokumen Perencanaan dan Pelaksanaan
Contents

Halaman

1.
1.
2.
3.
4.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
3.
1.
4.
1.
2.
3.
4.
5.

dari

1 17

item

PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN

1969 1999

Perencanaan Menurut Proses Hirarki Penyusunan


Perencanaan Menurut Dimensi Pendekatan dan Koordinasi
Perencanaan Menurut Jangkauan Jangka Waktu

Siklus

file

2000 2004
2004 25
2003 25
2002 22
2000 2004
2000 2004 1

PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN


Rencana Pembangunan Tahunan
Rencana Pembangunan Tahunan
Rencana Pembangunan Tahunan

(
(
(

Program Pembangunan Nasional


Download Lengkap Propenas

REPETA
REPETA
REPETA

RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL


Draft Repenas Transisi

2005 2006 6

SIMRENAS
Modul Isian Daerah untuk Simrenas

)
)
)

file
file
file

) 22

PROPENAS

file

file

REPENAS

file

file

Panduan Pemahaman dan Pengisian Data Dasar Perencanaan Pembangunan


Laporan Akhir Studi Modul Isian Daerah untuk Simrenas

VISI DAN ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

UU No

Tahun

file

Tahun
Tahun
Tahun
Tahun

per

2005 2009

Pelaksanaan PJM

file

file

( )
PJP

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun

Januari

2005 3
2004 4
2003 3
2003 4

per

Februari

per

Desember

per

Oktober

file

29
2004

per

Oktober

2005

file

file

file

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Tahun

file

Draft Laporan Akhir Studi Modul Isian Daerah untuk Simrenas

1.
. 17
2007
2025 1
2.
2005 2025
7
3.
2005 2025
25
4.
2005 2025
20
5.
2005 2025
29
6.
1.
2.
1.
2.
3.
3.

( )
PJM

2003

Jadwal
Kerangka Acuan
Pengantar

2004 2009
12
2010 2014
04 02 2010
:
Tahun

BUKU RPJMN

/ /

Buku I

per

Desember

2004 42

file

Prioritas Nasional

Matriks Buku I
Buku II
Bab I

Memperkuat Sinergi Antar Bidang Pembangunan

Kebijakan Pengarusutamaan dan Lintas Bidang

Bab II

Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

:
:

Bab III

Ekonomi

Bab IV

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bab V

Bidang Sarana dan Prasarana

Bab VI

Politik

Bab VII

Bidang Pertahanan dan Keamanan

Bab VIII

Bab IX
Bab X

Hukum Dan Aparatur

Wilayah Dan Tata Ruang

Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Bab XI

Sistem Pendukung Manajemen Pembangunan Nasional

Matriks Buku II

Matriks Rencana Tindak Perkementerian Lembaga

Buku III

Pembangunan Berdimensi Kewilayahan

http://asiswanto.net/?page_id=1692

Memperkuat Sinergi Antara Pusat Daerah dan

13/14

4/25/2015 RENCANAPENDIDIKANMEMBUTUHKANARAHPEMBANGUNANNASIONALYANGJELASSEBAGAIBAGIANINTEGRALUNTUKMEMBANG
Antardaerah
Matriks Buku III

http://asiswanto.net/?page_id=1692

14/14

Anda mungkin juga menyukai