Anda di halaman 1dari 69

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan


makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang polusi
dan dampaknya, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang polusi dan dampaknya yang sangat
berbahaya bagi kesehatan seseorang. Walaupun makalah ini mungkin kurang
sempurna tetapi memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru IPA sang Penyusun
yaitu Ibu Yulia yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Bogor, Oktober 2011

Aditya sukmana

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................
BAB 1. Polusi
udara......................................................................................................
A. Pengertian polusi udara.......................................................
B. Penyebab polusi udara........................................................
BAB 2. Polusi tanah............................................................................
A. Pengertian polusi tanah.....................................................
B. Penyebab polusi tanah.......................................................
B.1 Limbah padat..............................................................
B.2 Pencemaran tanah.......................................................
C. Konseku dari polusi tanah...............................................
D. Pencegahan polusi tanah.................................................
BAB 3. Polusi suara ........................................................................
A. Pengertian polusi suara...................................................
BAB 4. Kontaminasi radio aktif......................................................
A. Paparan radiasi...............................................................
B. Pengertian kontaminasi radio aktif................................
B.1 Kontaminasi eksternal............................................

B.2 Kontaminasi internal.............................................


C. Paparan radiasi............................................................
D. Perbedaan kontaminasi dengan paparan...................
E. Terjadinya paparan / kontaminasi.............................
F. Penyebab kontaminasi.............................................
BAB 5. Polusi air......................................................................
A. Pengertian................................................................
B. Jenis pencemaran air...............................................
B.1 zat beracun.......................................................
B.2 Zat organik.......................................................
C.

Spesifikasi sumber polusi air.............................


C.1 Pertanian..........................................................
C.2 Bisnis...............................................................
C.3 Rumah..............................................................

PENUTUP........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................

Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengerjakan tugas IPA ( Ilmu
Pengetahuan Alam ) tentang jenis jenis polusi, sudah kita ketahui bahwa polusi
dangat berbahaya bagi kesehatan manusia apabila terhirup, bisa mengganggu
berbagai jenis sakit pernafasan oleh karena itu dibuatnya makalah ini agar pembaca
bisa mengetahui lebih dalam tentang jenis jenis polusi yang sangat berbahaya bagi
kesehatan mabusia
Rumusan masalah
Bagai mana cara penanganan polusi tersebut
Bagaimana penelitian tentang polusi udara
Bagaimana dampak kesehatan pada manusia
Apa saja yang bisa dilakukan untuk menanggulangi polusi
Metode penelitian
Metode penelitian yang saya gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan
menggunakan metode tidak langsung yaitu dengan cara mencari bahan dari
internet baik kata-kata maupun gambar
Tujuan penelitian
Pembaca dapat mengetahui tentang polusi lebih dalam
Untuk memberitaukan pembaca agar berhati hati dengan polusi
Pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana cara untuk penaggulangan polusi
Sistematika penelitian
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
- Latar belakang
- Rumusan masalah
- Metode penelitian
- Tujuan penelitian
- Sistematika pnelitian
BAB II Pembahasan
- Polusi udara
- Polusi tanah
- Polusi suara
- Kontaminasi radio aktif
- Polusi air

BAB III Penutupan


- Daftar pustaka

BAB II PEMBAHASAN
1. Polusi udara
A. Pengertian polusi udara
Polusi berarti pencemaran. Polusi merupakan masuknya mahluk hidup, zat, energy,
atau
komponen lain dalam lingkungan yang menyebabakan berubahnya tatanan
lingkungan
oleh kegiatan manusia. Polusi berarti masuknya bahan pencemar (polutan) sebagai
akibat
dari kegiatan manisia atau proses alam yang ditemukan ditempat, saat, dan jumlah
yang
tidak selayaknya. Polusi dapat kita jumpai , misalnya di tanah, air, udara, bahkam
suara
bising dari motor, mesin dll.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau

biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak property
( wikipedia ).
Sedangkan oleh pakar lain, Polusi udara adalah penyusunan kualitas udara sampai
pada
yang mengganggu kehidupan karena masuknya polutan kedalam udara Dalam
ruangan
atau tempat pembuangan sampah banyak sekali kotoran/ kuman yang
menyebabkan
polusi. Daerah perkotaan yang mempunyai tingkat polusi tinggi adalah Boston,
The
Bronx, Chicago, Dallas, New York City, Seattle, dan Tucson. Setelah dua tahun
peneliti
terus memonitor dengan teratur dan melihat gejala asma yang timbul, seperti
kemampuan
bernapas, ketidakhadiran di sekolah, pengukuran kondisi udara. Kualitas udara
diukur
menggunakan EPA Aerometric Information Retrieval System.
Kualitas udara di Kota Semarang makin memburuk. Hasil survei Badan
Pengendalian
Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Semarang pada akhir 2003
menunjukkan
penurunan kualitas itu. Kualitas udara yang sudah bercampur lingkungan
mengalami
penurunan lebih kurang 28 persen. Meningkatnya polusi udara akibat pertumbuhan
kota

serta penggunaan moda transportasi berbahan bakar minyak mengundang


keprihatinan.
Elemen masyarakat peduli terhadap persoalan lingkungan pun tak mau tinggal
diam.
Mereka mengingatkan para pengguna jalan dan pengunjung mal dengan
mengusung
Gerakan Anti Udara Kotor. Semarang menjadi salah satu dari 10 kota besar di
Indonesia
yang kondisi transportasi dan kualitas udaranya paling mengkhawatirkan. Hal
tersebut
akibat makin tidak idealnya perbandingan antara jumlah penduduk dengan jumlah
kendaraan bermotor yang ada. Hasil penelitian Departemen Perhubungan hingga
tahun
2005 menunjukkan, kesemrawutan transportasi dan polusi udara di Kota Semarang
hanya
kalah dengan Surabaya, Bandung, Bogor, dan Medan. Setelah Kota Semarang
berturutturut ditempati Yogyakarta, Denpasar, Makassar, Palembang, dan Malang.
B. Penyebab polusi udara
Pencemaran udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara
primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi
pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.

Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran
udara
sekunder. Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh.
Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam
konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan
deplesi
ozon di stratosfer.
Beberapa kegiatan manusia yang dapat menimbulkan polusi udara adalah:
Transportasi,
Industri, Pembangkit listrik, Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator
dengan
berbagai jenis bahan bakar), Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
seperti
(CFC). Sumber alami seperti : Gunung berapi, Rawa-rawa, Kebakaran hutan,
Nitrifikasi
dan denitrifikasi biologi. Sumber-sumber lain seperti : Transportasi, Kebocoran
tangki,
Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah dan Uap
pelarut
organik.
1. Macam-macam polutan
a. Senyawa belerang berasal dari pembakaran batu bara
b. Partikulat berasal dari pembakaran serat asbes, bijih besi, dan asbes yang hancur
biasanya berbentuk asap
c. Karbondioksida berasal dari pembakaran bahan bakar dan hutan serta asap
kendaraan
bermotor.

d. Klorofuosokarbon (CFC) berasal dari kebocoran gas lemari pendingin, bahan


pelarut
dan pengembang plastic busa.
e. Nitrogen oksida berasal dari proses pembakaran dan pembentukan asap kabut
fito
kimia.
f. Hydrogen karbon berasal mesin mobil dan penyedot udara.Pengoksida berasal
dari
nitrogen oksida dan hidrokarbon dari mobil, contoh pengoksida adalah pereaksi
asetit
nitrat.
2. Komponen penyebab polusi udara :
a.. Karbon Dioksida (CO2)
Karbon dioksida berasal dari pembakaran sempurna hidrokarbon di dalamnya
termasuk
minyak bumi dan gas alam. Sebagai contoh pembakaran oktana yang merupakan
salah
satu komponen bensin dengan reaksi sebagai 16 CO2 (g) + 18 H2O (g).
Sebenarnyaberikut :2 C8H18 (l) + 25 O2 (g) gas karbon dioksida tidak berbahaya
bagi
manusia. Namun, kenaikan kadar CO2 di udara telah mengakibatkan peningkatan
suhu di
permukaan bumi.
Fenomena inilah yang disebut efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah
kaca
adalah suatu peristiwa di alam dimana sinar matahari dapat menembus atap kaca,

tetapi
sinar infra merah yang dipantulkan tidak bisa menembusnya. Sinar matahari yang
tidak
bisa keluar itu tetap terperangkap di dalam rumah kaca dan mengakibatkan suhu di
dalam
rumah kaca meningkat. Seperti itu pula karbon dioksida di udaraa, ia dapat
dilewati sinar
ultraungu dan sinar tampak, tetapi menahan sinar inframerah yang dipantulkan dari
bumi.
Akibatnya suhu dipermukaan bumi naik jika kadar CO2 di udara naik. Kenaikan
suhu
global dapat mencairkan sungkup es di kutub. Akibat selanjutnya adalah kenaikan
permukaan laut sehingga dapat membanjiri kota-kota pantai di seluruh dunia
termasuk
kota kita tercinta.
b. Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida berasal dari pembakaran tak sempurna bahan bakar dalam
kendaraan bermotor. Gas buang hasil pembakaran bensin dari kendaraan bermotor
mengandung 10.000 sampai 40.000 ppm CO. Gas ini tidak berwarna dan tidak
berbau,
oleh karena itu, kehadirannya tidak segera diketahui. Gas itu bersifat racun, dapat
menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan, dan paru-paru. Bila masuk
ke
dalam darah melalui pernafasan, CO bereaksi dengan hemoglobin dalam darah
membentukCOHb (karboksihemoglobin) dengan reaksi sebagai berikut : CO +
Hb
COHb Seperti kita ketahui, hemoglobin ini seharusnya bereaksi dengan oksigen

menjadi
O2Hb (oksihemoglobin) dan membawa oksigen yang diperlukan ke sel-sel
jaringan tubuh
dengan reaksi sebagai berikut : O2 O2Hb. Ikatan CO dengan Hb lebih kuat
dibanding O2
dengan Hb+ Hb sehingga menghalangi fungsi vital Hb untuk membawa oksigen
bagi
tubuh, yang berakibat tubuh kekurangan oksigen sehingga menimbulkan rasa sakit
kepala
dan gangguan pernafasan bahkan kematian
c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemar yang berbahaya
adalah
gas-gasa SO2 dan SO3. Gas SO2 di atmosfer sebagian besar berasal dari hasil
pembakaran minyak bumi dan batubara yang mengandung belerang, di samping
ada juga
yang berasal dari hasil oksidasi bijih-bijih sulfida di industri. Udara yang
mengadung
SO2 dalam kadar cukup tinggi dapat menyebabkan radang paru-paru dan
tenggorokan
pada manusia serta khlorosis (kepucatan) pada daun-daun. Oksidasi SO2 akan
menyebabkan terbentuknya SO3. SO3 bila bereaksi dengan uap air akan
menyebabkan
hujan asam (acid rain). pH air hujan yang mengandung oksida belerang akan turun
menjadi 3 4. Akibatnya timbul korosi logam-logam, kerusakan bangunan yang
terbuat
dari batu pualam dan memudarnya cat-cat pada lukisan. SO2 apabila terisap oleh

pernafasan, akan bereaksi dengan air dalam saluran pernafasan dan membentuk
asam
sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Apabila SO3 yang
terisap, maka yang terbentuk adalah asam sulfat, dan asam ini lebih berbahaya.
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, jumlah kendaraan bermotor yang meningkat
telah
menimbulkan sejenis pencemaran udara yang tidak pernah dialami oleh peradaban
sebelumnya. Pencemaran ini ditimbulkan oleh oksida nitrogen. Sumber utama
oksida
nitrogen adalah pembakaran bahan bakar dalam industri dan kendaraan bermotor.

2. Polusi Tanah
A. Pengertian
Polusi tanah pada dasarnya adalah tentang mencemari permukaan tanah bumi
melalui pembuangan perkotaan masalah sampah sembarangan, pembuangan
limbah industri, eksploitasi mineral, dan menyalahgunakan tanah oleh praktik
pertanian yang berbahaya. Polusi tanah termasuk sampah dan limbah terlihat
bersama dengan tanah itu sendiri yang tercemar. Tanah akan tercemar oleh bahan
kimia dalam pestisida dan herbisida yang digunakan untuk keperluan pertanian
bersama dengan masalah sampah yang berserakan di daerah perkotaan seperti
jalan, taman, dan jalan-jalan.
B. Polusi Tanah terdiri dari : Limbah Padat dan Pencemaran Tanah
1. Limbah Padat: materi semipadat atau padat yang dibuat oleh kegiatan manusia
atau hewan, dan yang dibuang karena mereka berbahaya atau tidak berguna yang

dikenal sebagai limbah padat. Sebagian besar limbah padat, seperti kertas, wadah
plastik, botol, kaleng, dan mobil bahkan digunakan dan barang elektronik tidak
biodegradable, yang berarti mereka tidak mendapatkan dipecah melalui proses
anorganik atau organik. Jadi, ketika mereka menumpuk mereka menimbulkan
ancaman kesehatan bagi manusia, ditambah, limbah membusuk juga menarik hama
rumah tangga dan mengakibatkan daerah perkotaan menjadi tidak sehat, tempattempat kotor, dan sedap dipandang untuk tinggal masuk Selain itu, juga
menyebabkan kerusakan pada organisme terestrial, sementara juga mengurangi
penggunaan lahan untuk tujuan lain yang lebih berguna.
Beberapa sumber limbah padat yang menyebabkan polusi tanah adalah:
Limbah dari Pertanian: ini terdiri dari masalah sampah yang dihasilkan oleh
tanaman, kotoran hewan, dan residu pertanian.
Limbah dari Pertambangan: Tumpukan sampah batubara dan tumpukan dari terak.
Limbah dari Industri: Industri limbah materi yang dapat menyebabkan polusi tanah
dapat mencakup cat, bahan kimia, dan sebagainya.
Padatan dari Sewage Treatment: Limbah yang tersisa setelah limbah telah diobati,
lumpur biomassa, dan menetap padatan.
Abu: Hal residu yang tersisa setelah bahan bakar padat dibakar.
Sampah: masalah sampah ini terdiri dari makanan yang terurai dan materi limbah
yang tidak terurai seperti kaca, logam, kain, plastik, kayu, kertas, dan sebagainya.

2. Polusi Tanah: pencemaran tanah terutama disebabkan oleh bahan kimia dalam
pestisida, seperti racun yang digunakan untuk membunuh hama pertanian seperti
serangga dan herbisida yang digunakan untuk menyingkirkan gulma. Oleh karena
itu, hasil polusi tanah dari:

Sehat metode pengelolaan tanah.

Berbahaya praktek metode irigasi.


Polusi tanah disebabkan oleh peternakan karena mereka memungkinkan untuk
mengumpulkan kotoran, yang larut ke wilayah daratan di dekatnya. Bahan kimia
yang digunakan untuk keperluan seperti domba mencelupkan juga menyebabkan
polusi tanah yang serius seperti halnya solar tumpahan minyak.
C. Apa Konsekuensi dari Polusi Tanah?
Polusi tanah dapat mempengaruhi satwa liar, tanaman, dan manusia dalam
sejumlah cara, seperti:

Menyebabkan masalah pada sistem pernapasan

Menyebabkan masalah pada kulit

Menyebabkan cacat lahir

Penyebab berbagai jenis kanker


Bahan-bahan beracun yang mencemari tanah dapat masuk ke dalam tubuh manusia
secara langsung oleh:

Datang ke dalam kontak dengan kulit

Dicuci ke sumber-sumber air seperti waduk dan sungai

Makan buah-buahan dan sayuran yang telah tumbuh di tanah tercemar

Bernapas dalam debu tercemar atau partikel


D. Bagaimana Polusi Tanah dapat Dicegah?

Orang-orang harus dididik dan dibuat sadar tentang efek berbahaya dari sampah

Item yang digunakan untuk keperluan rumah tangga harus kembali atau didaur
ulang

Serasah pribadi harus dibuang dengan benar

Masalah sampah organik harus dibuang di daerah yang jauh dari tempat tinggal

Materi anorganik seperti kertas, gelas plastik, dan logam harus direklamasi dan
kemudian didaur ulang

3. Polusi Suara
A. Pengertian polusi suara
Polusi suara adalah satu jenis polusi yang jarang dicermati oleh orang. Tapi
ternyata polusi ini termasuk ke dalam polusi yang paling berbahaya. Polusi suara
paling banyak ditimbulkan oleh mesin-mesin pabrik, kendaraan bermotor, konser
musik sampai suara pesawat terbang. Polusi ini sangat berbahaya dan dapat
mengganggu kesehatan seseorang jika dialami dalam level yang tinggi atau jangka
waktu yang lama dan berkelanjutan. Efek sampingnya biasanya adalah gangguan
tidur, berkurangnya pendengaran, stress, rusaknya indra pendengar, dan lain
sebagainya. Oleh karenanya, seseorang harus menjaga tingkat kebisingan suara
dalam batas yang wajar.

4. Kontaminasi Radioaktif
A. Kontaminasi Radioaktif dan Paparan Radiasi
Kontaminasi radioaktif dan paparan radiasi bisa terjadi jika bahan radioaktif
terpapar ke lingkungan karena kecelakaan, kejadian alam, atau aksi terorisme.
Paparan tersebut dapat mengenai orang-orang dan mencemari lingkungan
disekitarnya serta barang-barang milik mereka.

B. Kontaminasi Radioaktif
Kontaminasi radioaktif terjadi ketika bahan radioaktif terpapar pada atau
dalam suatu objek atau seseorang. Bahan radioaktif yang terlepas ke lingkungan
dapat menyebabkan udara, air, permukaan, tanah, tanaman, bangunan, orang, atau
hewan menjadi terkontaminasi.
Seseorang yang telah terkontaminasi akan mengandung bahan radioaktif pada atau
dalam tubuh mereka.
1. Kontaminasi Eksternal?
Kontaminasi Eksternal terjadi ketika bahan radioaktif , dalam bentuk debu, bubuk,
atau cair, melakukan kontak dengan kulit seseorang, rambut, atau pakaian. Dengan

kata lain, kontak dengan bagian luar tubuh seseorang. Orang yang terkontaminasi
secara eksternal dapat menjadi terkontaminasi secara internal jika bahan radioaktif
masuk ke dalam tubuh mereka.
2. Kontaminasi Internal?
Kontaminasi internal terjadi ketika seseorang menelan atau menghirup bahan
radioaktif, atau ketika bahan radioaktif memasuki tubuh lewat luka terbuka atau
diserap melalui kulit. Beberapa jenis bahan radioaktif tinggal dalam tubuh dan
mengendap dalam organ tubuh yang berbeda. Jenis lain ada yang dibuang dari
tubuh melalui darah, keringat, urin, dan tinja.
C. Paparan Radiasi
Bahan radioaktif mengeluarkan suatu bentuk energi yang bergerak dalam
gelombang atau partikel-partikel. Energi ini disebut radiasi. Ketika seseorang
terkena radiasi, energi tersebut dapat menembus tubuhnya. Sebagai contoh
sederhana adalah ketika seseorang di rontgen (ronsen), berarti dia terkena radiasi.
D. Perbedaan Kontaminasi dengan Paparan
Seseorang yang terkena atau terpapar radiasi tidak selalu terkontaminasi bahan
radioaktif dan berarti tubuhnya telah dilalui atau ditembus oleh gelombang atau
partikel radioaktif, seperti seperti saat kita di ronsen.
Seseorang dikatakan terkontaminasi apabila bahan radioaktif telah berada pada
atau di dalam tubuhnya. Orang yang terkontaminasi terkena radiasi yang
dilepaskan oleh bahan radioaktif pada atau dalam tubuh. Orang yang tidak
terkontaminasi bisa terkena dengan berada terlalu dekat dengan bahan radioaktif
atau orang, tempat, benda yang telah terkontaminasi.
E. Terjadinya Paparan atau Kontaminasi
Bahan radioaktif dapat terlepas ke lingkungan dengan cara berikut:

Sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir mengalami kecelakaan atau akibat


bencana alam, seperti yang terjadi di Fukushima, Jepang saat ini.

Sebuah ledakan bom atom.

Kecelakaan dari perangkat medis atau industri.

Pengujian senjata nuklir.

Sebuah pelepasan secara sengaja bahan radioaktif sebagai aksi terorisme.

F. Penyebaran Kontaminasi Radio Aktif


Orang yang secara eksternal terkontaminasi oleh bahan radioaktif dapat
mengkontaminasi orang lain atau benda-benda yang mereka sentuh. Sebagai
contoh, orang yang memiliki debu radioaktif pada pakaian mereka dapat
menyebarkan debu radioaktif ketika mereka duduk di kursi atau memeluk orang
lain.
Orang yang secara internal terkontaminasi dapat menulari orang-orang dekat
mereka dari bahan radioaktif di dalam tubuh mereka. Cairan tubuh (darah,
keringat, urin) dari orang yang terkontaminasi secara internal dapat mengandung
bahan radioaktif. Melakukan kontak dengan cairan tubuh tersebut dapat
mengakibatkan kontaminasi dan / atau paparan.

5. Polusi Air
A. Pengertian polusi air
Polusi Ater terjadi ketika tubuh air terpengaruh karena penambahan jumlah
besar bahan untuk air. Sumber-sumber pencemaran air dikategorikan sebagai
sumber titik atau titik non-sumber polusi. Titik sumber polusi terjadi ketika zat
polusi yang dipancarkan langsung ke Selat Malaka. Sebuah pipa memuntahkan
bahan kimia beracun langsung ke sungai adalah sebuah contoh. Sebuah sumber
non-point terjadi ketika ada limpasan polutan ke dalam saluran air, misalnya ketika
pupuk dari lapangan dibawa ke sungai oleh limpasan permukaan.
B. Jenis Pencemaran Air
1. Zat Beracun - Sebuah zat beracun merupakan polutan kimia yang bukan
merupakan zat alami dalam ekosistem perairan. Para kontributor terbesar polusi
beracun yang herbisida, pestisida dan senyawa industri.
2. Zat Organik - pencemaran organik terjadi ketika kelebihan materi organik,
seperti pupuk kandang atau limbah, memasuki air. Bila bahan organik meningkat
di kolam, jumlah dekomposer akan meningkat. Dekomposer ini tumbuh dengan
cepat dan menggunakan banyak oksigen selama pertumbuhan mereka. Hal ini
menyebabkan deplesi oksigen sebagai proses dekomposisi terjadi. Kurangnya
oksigen dapat membunuh organisme akuatik. Sebagai organisme air mati, mereka
dipecah oleh dekomposer yang menyebabkan penipisan lebih lanjut dari tingkat
oksigen.
Sebuah jenis polusi organik dapat terjadi ketika polutan anorganik seperti nitrogen
dan fosfat terakumulasi dalam ekosistem perairan. Tingginya kadar nutrisi ini
menyebabkan pertumbuhan berlebih dari tanaman dan ganggang. Sebagai tanaman
dan ganggang mati, mereka menjadi bahan organik di dalam air. Pembusukan besar

materi tanaman, pada gilirannya, menurunkan tingkat oksigen. Proses pertumbuhan


tanaman yang cepat diikuti oleh aktivitas meningkat dekomposer dan menipisnya
tingkat oksigen disebut eutrofikasi.
C. Spesifik Sumber Polusi Air
1. Pertanian:

Peternakan sering menggunakan sejumlah besar herbisida dan pestisida,


yang keduanya adalah polutan beracun. Zat-zat ini sangat berbahaya bagi
kehidupan di sungai, sungai dan danau, di mana zat-zat beracun dapat
membangun selama periode waktu.

Peternakan juga sering menggunakan sejumlah besar pupuk kimia yang


dicuci ke dalam saluran air dan merusak pasokan air dan kehidupan di
dalamnya. Pupuk dapat meningkatkan jumlah nitrat dan fosfat dalam air,
yang dapat menyebabkan proses eutrofikasi.

Membiarkan ternak untuk merumput di dekat sumber air sering


menghasilkan produk sampah organik dicuci ke dalam saluran air. Ini tibatiba pengenalan bahan organik increaces jumlah nitrogen dalam air, dan juga
dapat menyebabkan eutrofikasi.

Empat ratus juta ton tanah yang dibawa oleh Sungai Mississippi ke Teluk
Meksiko setiap tahun. Banyak endapan ini adalah karena limpasan dari
tanah terkena bidang pertanian. Jumlah yang berlebihan sedimen di perairan
dapat memblokir sinar matahari, mencegah tanaman air dari
photosynthesizing, dan dapat mencekik ikan dengan menyumbat insang
mereka.

2. Bisnis

Pembukaan lahan dapat menyebabkan erosi tanah ke sungai.

Sampah dan limbah yang dihasilkan oleh industri dapat masuk ke dalam
pasokan air, memperkenalkan polutan organik besar ke dalam ekosistem.

Tanaman industri dan kekuatan banyak menggunakan sungai, sungai dan


danau untuk despose limbah panas. Air panas yang dihasilkan dapat
menyebabkan polusi termal. Polusi termal dapat memiliki efek buruk pada
kehidupan di sebuah ekosistem perairan sebagai increaces suhu decreace
jumlah oksigen di dalam air, sehingga mengurangi jumlah hewan yang dapat
bertahan hidup di sana.

Air dapat menjadi terkontaminasi dengan bahan beracun atau radioaktif dari
industri, lokasi tambang dan ditinggalkan situs limbah berbahaya.

Curah hujan asam terjadi ketika pembakaran bahan bakar fosil memancarkan
belerang dioksida ke atmosfer. Belerang dioksida bereaksi dengan air di
atmosfer, menciptakan curah hujan yang mengandung asam sulfat. Sebagai
presipitasi asam jatuh ke dalam danau, sungai dan kolam dapat menurunkan
pH keseluruhan saluran air, membunuh tanaman hidup yang vital, sehingga
mempengaruhi rantai makanan secara keseluruhan. Hal ini juga dapat larut
logam berat dari tanah ke dalam air, membunuh ikan dan organisme air
lainnya. Karena itu, polusi udara berpotensi salah satu bentuk yang paling
mengancam dari polusi terhadap ekosistem perairan.

3. Rumah

Limbah yang dihasilkan oleh rumah-rumah atau limpasan dari tangki septik
ke saluran air di dekatnya, memperkenalkan polutan organik yang dapat
menyebabkan eutrofikasi.

Pupuk, herbisida dan pestisida yang digunakan untuk perawatan kebun dapat
limpasan dan mencemari saluran air. Seperti dengan pupuk agriculteral,
pupuk rumah dapat menyebabkan eutrofikasi danau dan sungai.

Pembuangan yang tidak tepat bahan kimia berbahaya ke saluran


pembuangan bahan beracun ke itroduce ekosistem, mencemari pasokan air
dalam cara yang dapat membahayakan organisme air.

Kebocoran minyak dan antibeku dari sebuah mobil di jalan dapat


dibersihkan oleh hujan ke dalam saluran air di dekatnya, polusi itu.

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://blogbintang.com/contohhttp://www.scribd.com/doc/19464893/Makala
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://id.wikipedia.org/wiki/POLUSI
hadesfromhell.blogspot.com/.../di-sekolah-gue-di-labschool-kalo-udah.html
www.google.co.id
http://ncek-106-makalahpolusi.blogspot.com/

BAB 1

PENDAHULUAN
A.Kata Pengantar
Puji sukur saya panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan hidayahnya
saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas saya di sekolah.Makalah ini saya
buat berdasarkan pengetahuan saya dan juga saya dapat pengetahuan ini dari buku dan dari
internet yang saya baca.Makalah ini saya harapkan dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.Akhir kata, selamat belajar dan selalu berdoa pada tuhan yang maha esa

B.Latar Belakang
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen
alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk
yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia
dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui
pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan
teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup
berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang
terus berkembang sampai sekarang ini.Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke
zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak

lingkungannya.Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982).polusi terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Polusi Udara
2. Polusi Air
3. Polusi Tanah

BAB II

POLUSI UDARA
A.PENGERTIAN POLUSI UDARA
Polusi

udara

adalah

kehadiran

satu

atau

lebih

substansi fisik, kimia,

atau

biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara
dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional,
maupun global.

B. POLUTAN ( ZAT PENCEMAR ) POLUSI UDARA


a.Polutan udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder.
1. Polutanprimer ditimbulkanlangsung dari sumberpencemaran udara
Contohnya: karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2).
2. Polutan Sekunder terbentuk dari reaksi polutan primer Diatmosfer
Contohnya: sulfur trioksida (SO3) dan ozon (O3).
b.Pengelompokan Polutan
1.Materi Partikulat

materi partikulat terdiri atas berbagai partikel padat dan cair yang tersuspensi di udara.
partikel yang berukuran besar tersuspensi di udara dalam jangka waktu relative pendek
sedangkan partikel berukura kecil tersuspensi dalam jangka waktu relative panjang. materi
partikulat berupa partikel padat biasanya disebut debu sedangkan yang berupa partikel cair
biasanya disebut kabut. contoh materi partikulat adalah partikel tanah, serbuk sari, partikel asbes,
timbal, besi, timah, tembaga dan tetesan asam sulfat (h2so4).
2.Nitrogen Oksida
Gas nitrogen oksida yang merupakan polutan di udara dalam bentuk senyawa nitrit
oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), dan nitrat oksida (N20). Nitrogen dioksida merupakan
gas yang berwarna cokelat kemerahan dan di atmosfer dapat bereaksi menjadi asam nitrat
(HNO3).
3.Sulfur Oksida
Gas sulfur oksida yang merupakan polutan utama di udara adalah sulfur dioksida
(SO2). Sulfur dioksida adalah gas tidak berwarna dengan bau yang kuat. Sulfur dioksida dapat
bereaksi di atmosfer membentuk sulfur trioksida (SO3). Sulfur trioksida dapat beraksi dengan air
menghasilkan asam sulfat (H2SO4).
4.Karbon Oksida
Karbon oksida terdiri atas gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO 2). Kedua
gas ini tidak berbau, tidak berwarna dan tidak terasa.
5.Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah kelompok berbagai senyawa organic yang hanya mengandung
hydrogen dan karbon. Contoh hidrokarbon adalah metan (CH4) dan benzena (C6H6). Hidrokarbon
di atmosfer dapat mengalami reaksi fotokimia (reaksi yang dikatalis oleh cahaya matahari)
membentuk senyawa-senyawa seperti formaldehid dan peroksiasetilnitrat (PAN).
6.Ozon
Ozon yang terdapat di lapisan stratosfer merupakan senyawa penting yang , melindungi
manusia dan makhluk hidup lain dari bahaya radiasi sinar UV matahari.
7.Suara
Suara merambat ke udara, suara yang menganggu dapat di anggap sebagai polutan di
udara. Polusi yang sebabkan suara kita kenal sebagai polusi suara atau kebisingan.

C. INDIKATOR POLUSI UDARA


a. Indicator fisik
Indicator fisik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara adalah sifatsifat udara yang dapat diamati. Udara yang bersih seharusnya tidak berwarna dan tidak berbau.
b. Indicator kimia
Konsentrasi senyawa-senyawa polutan diudara dapat menjadi indicator polusi udara, yaitu
indicator kimia. Kandungan senyawa kimia diudara secara normal terutama adalah N2 (nitrogen).
c. Indicator biologi
Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan diudara dapat
dijadikan indicator biologi. Contoh indicator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara lumut
kerak (Lichenes).

D.DAMPAK POLUSI UDARA


a.dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat
berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling
umum

dijumpai

adalah ISPA (infeksi

saluran

pernapasan

akut),

termasuk

di

antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.


b.hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
1. Mempengaruhi kualitas air permukaan
2.Merusak tanaman

3.Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan
4.Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
c.efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global.
d.pemanasan global
Dampak dari pemanasan global adalah:
1.Pencairan es di kutub
2.Perubahan iklim regional dan global
3.Perubahan siklus hidup flora dan fauna
e.kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

E.UPAYA PENANGULANGAN POLUSI UDARA


a. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan .
b. Menghemat Energi yang digunakan.
c. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
d. Tidak menebang hutan dan melakukan penebangan hutan secara liar.
e. Melakukan penanaman pohon dan memeliharanya dengan baik.
f. Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan.

g.di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar
h.uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun
secara uji petik (spot check). perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan
tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan
kelengkapan kendaraan yang lain
i. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan
angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.

BAB III

POLUSI AIR
A.PENGERTIAN POLUSI AIR
Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam
air sehingga kualitas air terganggu seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah
satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.

B.POLUTAN(ZAT TERCEMAR)
a. Fosfat
Fosfat itu berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
b. Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan
proses pembusukan materi organik.
c. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
d. Residu Pestisida Organiklorin

Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh serangga.
e. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut
minyak.
f. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah
radioaktif.
g. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
h. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.

C. INDIKATOR POLUSI AIR


a. Secara Fisik
Kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat menjadi indikator bagi polusi., Air yang
bersih seharusnya jernih (tidak keruh), tidak berbau, tidak berwarna, dan suhunya relatif sedang.
Kekeruhan air berhubungan dengan konsentrasi partikel padat yang tersusupensi dalam air.
Kekeruhan air dapat diukur secara sederhana menggunakan alat yang disebut cakram Secchi
(secchi disc). Cakram Secchi ditandai dengan warna hitam dan putih. Cakram masih dapat dilihat
dengan jelas menunjukkan tingkat penetrasi cahaya pada perairan tersebut. Bau dan warna atau
perubahan suhu ekstrirr pada air dapat menunjukkan keberadaan senyawa kimia atau polutan
tertentu dalam air.
b. Secara Kimia
Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat menjadi . indikator terjadinya
pencemaran atau polusi air. Contohnya :
1.Kandungan Nutrisi : Nutrisi yang terlarut di air seperti unsur nitrogen, fosfor, dan karbon
dibutuhkan untuk pertumbuhan organisme fotosintetik di perairan.
2.Kandungan Logam berat : timbal, merkuri, sanida, dan kadmium, menunjukkan telah terjadi
polusi air.

3.Oksigen Terlarut (dissolved oxygen/DO) : Pengukuran oksigen terlarut akan menunjukkan


volume oksigen yang terlarut di air. Masuknya zat polutan, seperti buangan pupuk atau sampah
organik, dapat menurunkan volume oksigen terlarut. Jumlah oksigen terlarut di air sebaiknya
antara 4,0 hingga 12,0 rng/L.
4.Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand/ BOD) : BOD berhubungan
dengan DO, Semakin rendah kadar oksigen terlarut DO) dalam air, semakin tinggi kadar BOD
dalam air tersebut.pengukuran terhadap BOD secara tidak langsung menunjukkan kadar DO.
5.pH/ tingkat keasaman : pH air yang normal adalah antara 6,5 hingga 9,0. Masuknya polutan
yang bersifat asam dapat menurunkan nilai pH air dengan ekstrim (sangat asam atau sangat
basa).
c.Indikator Biologi
Jumlah dan susunan organisme dalam air sangat berhubungan dengan tingkat polusi air.
Beberapa fitoplankton, rentan terhadap polutan sehingga keberadaannya di perairan
mengindikasikan kondisi air yang cukup bersih. Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan
bakteri koliform dalam air mengindikasikan telah terkjadi polusi air. Tingkat jumlah bakteri
koliform pada perairan menunjukkan bahwa perairan tersebut telah tercemar kotoran tinja
manusia dan hewan. Keberadan bakteri koliform pada perairan dapat mengindikasikan adanya
mikroorganisme patogen, seperti protozoa parasit, bakteri pathogen dan virus yang juga biasa
terdapat pada manusia dan hewan.

D. DAMPAK POLUSI AIR


Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang ,
pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan
atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida,
karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat
menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat
merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang
berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui.

Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan.
Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui
sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut
lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang
sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat
yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)
3. Pendangkalan dasar perairan.
4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.
5. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat.
6. Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan
penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator.
7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung.
8. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.
Adapun dampak polusi air diketegorikan menjadi 4 (KLH 2004), antara lain :
a. Dampak terhadap kehidupan biota air
Umumnya banyak zat pencemar limbah yang ada menyebabkan menurunnya
kadar oksigen yang terlarut, sehingga menyebabkan kehidupan dalam air terganggu. Selain itu
kematian dapat pula disebabkan oleh zat beracun yang merusak tanaman dan tumbuhan air.
b. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah
terjadi dalam skala yang luas. Hal ini telah terbukti oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.
c. Dampak terhadap kesehatan

Peranan air sebagai pembawa penyakit bermacam-macam. Peranan tersebut


adalah sebagai media hidup mikroba patogen, sebagai sarang insekta penyebar penyakit, apabila
air tak cukup manusia tidak dapat membersihkan diri, dan sebagai media hidup vektor penyakit.
d. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya polutan air, maka perairan akan semakin tercemar
yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tummpukan yang dapat
mengurangi estetika lingkungan. Limbah lemak dan minyak juga sangat mengganggu yang
menyebabkan bau dan daerah sekitar limbah menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau
sabun menyebabkan penumpukan busa yang banyak.

E.UPAYA PENANGGULANGAN POLUSI AIR


Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan
tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar
dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini
banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau
ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Melakukan intensifikasi pertanian.
1. bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah
tangga, buatlah sumur resapan tersendiri

2. Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu-satunya


jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang permukaan air banjir
3. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini
sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana secara
mendetail.
Adapun penanggulanagn lain :
a. Gunakan air dengan bijaksana.
b. Kurangi penggunaan deterjen.
c. Kurangi penggunaan obat nyamuk dan pembasmi serangga.
d. Kelola sampah rumah tangga dengan baik.
e. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
f. Menggalakkan industri daur ulang.
g. Pengelolaan limbah pada industri rumah tangga

BAB IV

POLUSI TANAH
A.PENGERTIAN POLUSI TANAH
Pencemaran Tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk kedalam lingkungan
tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut. Dimana Polutan bisa berupa zat-zat bahan
pencemar baik berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikro organisme.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

B.POLUTAN(ZAT TERCEMAR)
Beberapa polutan/pencemar utama ditanah adalah sebagai berikut

1.Limbah padat (sampah)


Limbah padat meliputi bahan-bahan padatan buangan seperti kertas, plastic, kayu, metal,
kaca, sisa makanan, karet dan lainnya
2.Logam berat
Contoh logam berat yang dapat menjadi polutan ditanah adalah kadmium, timbal,
kromium, tembaga, besi dan nikel.
3.Pestisida
Pestisida adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang
dianggap menganggu oleh manusia. Pestisida dapat dibagi lagi berdasarkan organisme targetnya
menjadiinsektisida (pembunuh serangga)
,herbisida ( pembunuh gulma/ tumbuhan pengganggu),rodentisida
( pembunuh hewan pengerat ), dan pungisida ( pembunuh jamur ).
4.Nitrogen, fosfat dan garam mineral
Nitrogen, fosfat dan berbagai garam mineral merpakan unsure-unsur yang sangat
diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan. Namun jika keberadaannya di tanah berlebih, unsureunsur tersebut dapat bersifat racun bagi tumbuhan.
Sumber-sumber polusi tanah
Sumber polutan utama ditanah adalah kegiatan pertanian. Pupuk mengandung nitrogen
dan fosfat,pestisida mengandung senyawa berbahaya, sedangkan air irigasi umumnya
mengandung garam-garaman. Selain pertanian, rumah tangga dan industri juga merupakan
sumber polutan ditanah karena menghasilkan berbagai sampah padat dan logam berat.

C.INDIKATOR POLUSI UDARA


a. Indikator fisik
Contoh indikator fisik yang menunjukkan kualitas tanah, antara lain warna tanah,
kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas, tekstur tanah dan endapan pada tanah.
b. Indikator kimia

Nilai pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organic, fosfor, nitrogen, logam berat dan
radioaktif merupakan contoh indicator kimia bagi tingkat polusi tanah.
Nilai pH yang terlalu tinggi atau rendah dan salinitas serta kandungan berbagai senyawa kimia
yang terlalu tinggi mengindikasikan telah terjadi polusi tanah.
c. Indicator biologi
Cacing tanah merupakan salah satu indicator biologi pada pengukuran tingkat polusi
tanah. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah yang akan
menyuburkan tanah.Polusi tanah akan menyebabkan perubahan kondisi tanah yang dapat
mengakibatkan kematian pada cacing tanah.

D.DAMPAK POLUSI TANAH


1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh
dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terusmenerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena
leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan
karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
Kematian..
2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahanbahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahanbahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

E.PENANGGULANAGN POLUSI TANAH


Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara
memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan
sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat
panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya
dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah
yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan
lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang
mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding.
Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut
sebelum dibuang kesungai atau kelaut.

Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai
bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk
kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site
adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit.
b.Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.
Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain
dapat dilakukan sebagai berikut:
Langkah pencegahan. Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk
tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan
pencemar, antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,
kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.

2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu
tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikelpartikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan
mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan
proses pemurnian.
4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan
aturan dan tidak sampai berlebihan.
5. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

BAB V

PENUTUP
A.KESIMPILAN
1. Pencemaran di dalam udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor, dimana zat tersebut
berdampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk dapat mengendalikan pencemaran
tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran
sempurna dan mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang strategis untuk
melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Sedangkan untuk meningkatkan
kedisiplinan perawatan dan cara pengemudia yang baik dan benar dapat dilakukan melalui
pendekatan edukatif.
2. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau komponen lainya ke dalam air
sehingga kualitas air terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan
rumah tangga. Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir. Bahan atau logam

berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain-lain dapat merusak organ tubuh manusia dan
menyebabkan kanker. Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker
dan kelahiran bayi cacat. Melakukan intensifikasi pertanian.
Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan.
3. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk
hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Pencemaran
ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan subpermukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah
industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Ada beberapa cara untuk
mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi.

DAFTAR PUSTAKA
Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112Santiyono, 1994. Biologi I
untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga
http://gogrenindonesia.blogspot.com
Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
Wikipedia. 2011. Pencemaran Tanah (On-line).
Wikipedia.Com
http://www.Google.Com
http://id.wikipedia.org/wiki/ pencemaran_tanah. diakses Desember 2011.
http://id.scribd.com/doc/51375558/Pengertian-Polusi-Udara
http://id.scribd.com/doc/39118948/Pengertian-Polusi-Air
http://id.scribd.com/doc/56242891/Pengertian-pencemaran-tanah
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2194000-polusi-udara-dan-zat-polutan/
http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/polusi-pencemaran-lingkungan.html

http://klikbelajar.com/pelajaran-sains/macam-macam-polutan/
http://sahabatairsmanesa.wordpress.com/tag/polutan-tanah/
http://www.poztmo.com/2012/05/pencemaran-tanah.html
http://willy-lesmanaipa.blogspot.com/2010/03/polusi-udara-bahan-pencemar-udara-sejak.html
www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html

http://rudiramadan28.blogspot.com/2013/02/makalah-polusi.html

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong saya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalan ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang polusi dan
dampaknya, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang polusi dan dampaknya yang sangat berbahaya bagi
kesehatan seseorang. Walaupun makalh ini mungkin kurang sempurana tetapi memiliki details
ang lebih jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih kepada guru IPA sang penyusun yang
telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana kami menyusun karya tulis
ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walau
pun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terimakasih.
Cihampelas,2013
Deni kurniawan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
PENDAHULUAN 4

BAB I
Latar belakang 4
Rumusan masalah 4
Metode penelitian 4
Tujuan penelitian 4
Sistematika penelitian 4

BAB II.PEMBAHASAN
1. Polusi udara 6
1.1 Pencemaran polusi udara 6
1.2 Penyebab polusi udara 6
1.3 Dampak polusi udara 8
1.4 Upaya yang harus di lakukan 9
2. Polusi tanah 10
2.1 Pencemaran polusi tanah 11
2.2 Penyebab polusi tanah 12
2.3 Dampak polusi tanah 13
2.4 Upaya yang harus di lakukan 15
3. Polusi air 16
3.1 Pencemaran polusi air 16
3.2 Penyebab polusi air 16
3.3 Dampak polusi air 17
3.4 Upaya yang harus di lakukan 18

BAB III.PENUTUP
KESIMPULAN 20
DAFTAR PUSTAKA 21

BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Latar belakang di buatnya makalah ini yaitu untuk mengerjakan tugas IPA ( ilmu
pengetahuan alam ) tentang jenis-jenis polusi, sudah kita ketahui bahwa polusi bahaya bagi
kesehatan manusia apabila terhirup, bias mengganggu berbagi jenis pernafasan oleh karena itu di
buatnya makalah ini agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang jenis-jenis polusi
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Rumusan masalah
a.
b.
c.
d.

Bagaimana cara penanganan polusi tersebut.


Bagaimana penelitian tentang polusi udara.
Bagaimana dampak kesehatan pada manusia.
Apa saja yang bias di lakukan untuk menanggualangi polusi.

Metode penelitian
Metode penelitian yang saya gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan
metode tidak langsung yaitu dengan cara mencari bahan dari internet baik kata-kata maupun
gambar.
Tujuan penelitian
a. Pembaca dapat mengetahui tentang polusi lebih dalam
b. Untuk memberitaukan pembaca agar berhati hati dengan polusi
c. Pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana cara untuk penaggulangan polusi.
Sistematika penelitian
a. Kata pengantar
b. Daftar isi
c. Bab I Pendahuluan
- Latar belakang
- Rumusan masalah
- Metode penelitian
- Tujuan penelitian
- Sistematika pnelitian
d. BAB II Pembahasan
Polusi air
- Polusi tanah
Polusi suara
Kontaminasi radio aktif
- Polusi udara

e.
-

BAB III Penutupan


Kesimpulan
Daftar pustaka

BAB II
PEMBAHASAN
A. POLUSI UDARA
Polusi berarti pencemaran. Polusi merupakan masuknya mahluk hidup, zat, energy, atau
komponen lain dalam lingkungan yang menyebabakan berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia. Polusi berarti masuknya bahan pencemar (polutan) sebagai akibat dari
kegiatan manusia atau proses alam yang ditemukan ditempat, saat, dan jumlah yang tidak
selayaknya. Polusi dapat kita jumpai , misalnya di tanah, air, udara, bahkam suara bising dari
motor, mesin dll. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak property. Sedangkan oleh pakar
lain, Polusi udara adalah penyusunan kualitas udara sampai pada yang mengganggu kehidupan
karena masuknya polutan kedalam udara Dalam ruangan atau tempat pembuangan sampah

banyak sekali kotoran/ kuman yang menyebabkan polusi. Daerah perkotaan yang mempunyai
tingkat polusi tinggi adalah Boston, The Bronx, Chicago, Dallas, New York City, Seattle, dan
Tucson.
1. Pencemaran udara
pencemaran udara adalah satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan manusia, hewan, dan tumbuhan. Mengganggu estetika
dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat di timbulkan oleh sumbersumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran
udara dapat bersifat langsung dan local, regional, maupun global.
2. Penyebab polusi udara
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran
yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi
keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung
dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia
merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk
a.
-

dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.


Kegiatan manusia
Transportasi
Industri
Listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
Asap rokok

b. Sumber alami
- Gunung berapi
- Rawa-rawa
- Kebakaran hutan
- Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
c. Jenis-jenis pencemar
- Karbon monoksida
- Oksida nitrogen
- Oksida sulfur
- Hidrokarbon
- Ozon
- Volatile Organic Compounds

- Partikulat
3. Dampak pencemaran udara
a. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat
berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling
umum

dijumpai

adalah ISPA (infeksi

saluran

pernapasan

akut),

termasuk

di

antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.


b. Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak
-

dari hujan asam ini antara lain:


Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air

tanah dan air permukaan


- Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
c. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global.
d. Pemanasan global
Dampak dari pemanasan global adalah:
- Pencairan es di kutub
- Perubahan iklim regional dan global
- Perubahan siklus hidup flora dan fauna
e. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul
ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat
sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon
menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta
penyakit pada tanaman.

4. Upaya yang harus di lakukan


Penanggulangan pencemaran

udara

tidak

dapat

dilakukan

tanpa

menanggulangi

penyebabnya. Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama pencemaran


-

udara, maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.


Menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sisitem transportasi yang ada saat ini,
dengan sisitem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik. Prioritas

pertama harus di berikan pada system transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi.
juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk
memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar
lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta

kematian yang diakibatkan karenanya.


Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan

angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.


Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai
salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar

potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.


Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan.
Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran

berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan
dengan polisi tidur justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat

laju
Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun
secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan
tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan

kelengkapan kendaraan yang lain.


Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu
lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.

B. POLUSI TANAH
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka
bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari
tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari

makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita
menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan
tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan
manusia juga.
1. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri

yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
ciri-ciri tanah tercemar adalah :
Tanah tidak subur
pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
Berbau busuk
Kering
Mengandung logam berat
Mengandung sampah anorganik
ciri-ciri tanah tidak tercemar adalah:

Tanahnya subur
Trayek pH minimal 6, maksimal 8
Tidak berbau busuk
Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
Tidak Mengandung logam berat
Tidak mengandung sampah anorganik

2. Penyebab pencemaran tanah


Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan
mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber
pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar
tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi
bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,
logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk
dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang

dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat
dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah
pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah
industri. Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri,
a.

dan limbah pertanian diantaranya:


Limbah domestic
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan

dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
b. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil
pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam
dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah.
c. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau
tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan
pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan
kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga
mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah
organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan
hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
3. Dampak pencemaran tanah
a. Dampak pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terusmenerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena
leukemia.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan
karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
Kematian.
b. Dampak pada lingkungan atau ekosistem
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia
derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi
tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis
yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia
derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

4. Upaya yang harus dilakukan


Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara
memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan
sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat
panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya
dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah

yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan
lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang
mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau
kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai
bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk
kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah

dengan

menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
C. POLUSI AIR
Polusi air terjadi ketika air terpengaruh karena penambahan jumlah besar bahan untuk air.
Sumber-sumber pencemaran air dikategorikan sebagai sumber titik atau titik non-sumber polusi.
Titik sumber polusi terjadi ketika zat polusi yang dipancarkan langsung ke Selat Malaka. Sebuah
pipa memuntahkan bahan kimia beracun langsung ke sungai adalah sebuah contoh. Sebuah
sumber non-point terjadi ketika ada limpasan polutan ke dalam saluran air, misalnya ketika
pupuk dari lapangan dibawa ke sungai oleh limpasan permukaan.
1. Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian
dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai
macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika
tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran
ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.
Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan
perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
2. Penyebab pencemaran air
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa
tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit,
bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic
dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan
bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas. Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yaitu:
-

Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.


Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah

terhadap seluruh ekosistem.


Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam

air.
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

3. Dampak pencemaran air


Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang ,
pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan
atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida,
karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat
menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat
merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang
berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui.

Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan.
Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui
sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut
lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang
sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat
yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:
-

Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.


Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)
Pendangkalan dasar perairan.
Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.
Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat.
Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga

membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator.


- Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung.
- Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.
4. Upaya yang harus dilakukan
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir
dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap
tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk.
Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih misalnya:
-

Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman.
Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem.
Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang dapat

menimbulkan pencemaran.
Memperluas gerakan penghijauan.
Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia

lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.


Melakukan intensifikasi pertanian.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pencemaran di dalam udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor, dimana zat tersebut
berdampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk dapat mengendalikan pencemaran
tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran
sempurna dan mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang strategis untuk
melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Sedangkan untuk meningkatkan
kedisiplinan perawatan dan cara pengemudia yang baik dan benar dapat dilakukan melalui
pendekatan edukatif.

2. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau komponen lainya ke dalam air
sehingga kualitas air terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan
rumah tangga. Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir. Bahan atau logam
berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain-lain dapat merusak organ tubuh manusia dan
menyebabkan kanker. Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker
dan kelahiran bayi cacat. Melakukan intensifikasi pertanian. Banjir genangan dapat diatasi
dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan.
3. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk
hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Ada beberapa
cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan
bioremidiasi.

DAFTAR PUSTAKA
Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112Santiyono, 1994. Biologi I
untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga http://gogrenindonesia.blogspot.com
http://denikurniawanfi.blogspot.com/
MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA.
PENGERTIAN
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita (
Contohnya : meja, kursi, cahaya, udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.

LINGKUNGAN.
makhluk hidup ).

Lingkungan
terdiri
dari
komponen
abiotik
dan
komponen
biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim,
kelembaban, cahaya, bunyi, dsb.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroorganisme.
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah Ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah
cabang dari ilmu biologi.
A. PENGERTIAN PENCEMARAN
Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alami, sehingga mutu kualitas
lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Masuknya bahan pencemar atau polutan kedalam lingkungan tertentuyang keberadaannya
mengganggu kestabilan lingkungan.
B. PERUBAHAN LINGKUNGAN
Faktor
faktor
Penyebab
Perubahan
Lingkungan.
1.
Faktor
Alam.
Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus, gempa bumi,angin topan,
kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan.
2.
Faktor
Manusia.
Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah
( limbah rumah tangga, industri, pertanian, dsb ) secara sembarangan, menebang hutan
sembarangan,
dsb.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:

1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.


2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak
lagi.
2. Merusak dalam waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang
lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
C. MACAM MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN
a. Berdasarkan Tempat terjadinya.
Pencemaran Udara, disebabkan oleh :

(1) CO2 - Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar
fosil ( batubara, minyak bumi ), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu.
Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan
efek rumah kaca.
(2) CO (Karbon Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan
menghasilkan gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang ada
digarasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur di dalam
mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk ke
dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan kematian.
(3) CFC (Khloro Fluoro Karbon) - Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak
bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa

(busa kursi), untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan
menyebabkan lubang ozon di atmosfer.
(4) SO dan SO2 - Gas belerang oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang
menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot,
besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan
rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan.
(5)
Asap Rokok - Asap rokok bisa menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dibedakan menjadi dua yaitu perokok aktif (mereka yang merokok) dan perokok pasif
(orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok). Perokok pasif lebih berbahaya
daripada
perokok
aktif.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain :

Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit


pernapasan lainnya.

Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.

Terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya


tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara.

Adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta
dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.

Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

Pencemaran Air, disebabkan oleh :

(1)
Limbah
Pertanian.
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat
mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia,

orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang
berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat
terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang
sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air
(eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal
ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air, karena oksigen
dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air terhalang dan tidak dapat masuk ke
dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.
(2)
Limbah
Rumah
Tangga
Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak,
lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium, dan botol yang
hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan
banjir. Pencemar lain bisa berupa pencemar biologi seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan, akibatnya
kadar oksigen dalam air turun drastis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan
organik meningkat, akan ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing
ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya limbah organik dari limbah
pemukiman.
(3)
Limbah
Industri
Limbah industri berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan
berwarna, polutan yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan
panas. Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai jarak
ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut,
dan organisme laut lainnya untuk mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa
mengapung agar tidak tersebar, kemudian ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
(4)
Penangkapan
Ikan
Menggunakan
racun
Sebagian penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas
(racun kimia), atau aliran listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan
tangkapan melainkan juga biota air lainnya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :

Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.

Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi).

Pendangkalan dasar perairan.

Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air.

Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.

Menjalarnya wabah muntaber.

Pencemaran Tanah, disebabkan oleh :

Sampah organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah


tangga,
pasar,
industri,
kegiatan
pertanian,
peternakan,
dan
sebagainya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :

Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).

Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan
tanaman, dan

Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi

b)
Berdasarkan
Macam
Bahan
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini :

Pencemar

1. Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif,
pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
2. Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli,
Salmonella thyposa.
3. Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
4. Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan,
penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).
c)
Berdasarkan
Tingkat
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut:

Pencemaran

1. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem


lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.

2. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya


pencemaran Minamata di Jepang.
3. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya
pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan
pencemaran radioaktif.
D. PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN
Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat digunakan parameter pencemaran.
Parameter pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan
tingkat pencemaran yang telah terjadi.
Paramater
Pencemaran,
meliputi
:
1.
Parameter
Fisik
Meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas
2.
Parameter
Digunakan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam berat.

Kimia

a.
Pengukuran
pH
air
Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 8,5. Karena
pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan
organik organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapur menyebabkan
kondisi air menjadi lebih alkali (basa). Jadi, perubahan pH air tergantung kepada bahan
pencemarnya.
b.
Pengukuran
Kadar
CO2
Gas CO2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH,
dan banyaknya organisme yang hidup dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air,
semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika di dalam air terdapat tumbuhan air
yang berfotosintesis). Kadar gas CO dapat diukur dengan cara titrimetri.
c.
Pengukuran
Kadar
Oksigen
Terlarut
Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5 7 ppm (part per million atau satu per
sejuta; 1 ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1 ppm).
Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :
1. Proses oksidasi (pembokaran) bahan-bahan organik.
2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri anaerob dari dasar perairan.
3. Proses pernapasan organisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.
Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal sebagai
parameter
biokimia,
contohnya
adalah
pengukuran
BOD
atau
KOB

Pengukuran
BOD
Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh bakteri air.
Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, akibatnya kadar
oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar organik yang ada
diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga mengakibatkan semakin kecil
kadar oksigen terlarut.
Banyaknya oksigen terlarut yang diperlukan bakteri untuk mengoksidasi bahan organik disebut
sebagai Konsumsi Oksigen Biologis (KOB / COD) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa
disingkat
BOD.
Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan oksigen
terlarut setelah air sampel disimpan selama 5 hari pada suhu 200C. Karenanya BOD ditulis
secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja.
3.
Parameter
Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang
tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air
dan Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput
air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mangalami pencemaran. Sebaliknya cacing
Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di
lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun species hewan yang lain telah mati. Ini berarti
keberadaan cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pencemaran zat organik.
Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.
E. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
1.
Punahnya
Species
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan,
kemudian mati. Berbagai species hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka,
ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar.
Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang
tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya.
Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.
2.
Peledakan
Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka . serangga
hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat
mengakibatkan beberapa species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya,
diperlukan dosis yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin
meningkat.
3.
Gangguan
Keseimbangan
Lingkungan
Punahnya species tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai

makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan


lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.
4.
Kesuburan
Tanah
Berkurang
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah
menurun. Penggunaan pupuk terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini
juga
dapat
menurunkan
kesuburan
tanah.
Untuk
mengatasinya,
Hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos, sistem
penanaman berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya
menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.
5.
Keracunan
dan
Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami
keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker,
kerusakan susunan saraf, menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.
6.
Pemekatan
Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga
tersebut tersebut dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh ikan . Jika ikan ini
ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).
7.
Terbentuk
Lubang
Ozon
Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan
pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari
Freon dan spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat
lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya
ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon,
sehingga lapisan ozon tersebut berlubang.
8.
Efek
Rumah
Kaca
Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses
pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debudebu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga
tidak
dapat
menyerap
CO2.
F. USAHA-USAHA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.

3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Membuang sampah pada tempatnya.
8. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

Makalah Pencemaran Lingkungan Pengertian Macam macam dan dampaknya


Daftar Pustaka
Sringatin Baseri, 2007, BIOLOGI, I A KTSP, Penerbit MAPAN, Surabaya
Sudjadi, Bagod, dan kawan-kawan, 2004, BIOLOGI SAINS DALAM KEHIDUPAN KELAS I
SMA SEMESTER KEDUA, Penerbit Yudhistira Surabaya
http://www.sarjanaku.com/2012/06/pencemaran-lingkungan-pengertian-macam.html
Syamsuri, Istamar dan kawan-kawan 2004, BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X SEMESTER 2,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Drs. Saktiyono, M.si, 2008, SERIBU PENA BIOLOGI JILID 1, Penerbit Erlangga, Jakarta
http://www.sarjanaku.com/2012/06/pencemaran-lingkungan-pengertianmacam.html

Materi Pencemaran Lingkungan


Posted on 5:20 PM - by E-learning In: Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Lingkungan
A.
Macam

macam
Pencemaran
Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran
lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.

a.
Pencemaran
Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk
minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk
mengairi
sawah,
ladang,
industri,
dan
masih
banyak
lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah
menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan
detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan
tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan
menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau
blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur
dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar
perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis
sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering
digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap
tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT
atau
pestisida,
akan
terjadi
aliran
DDT.

b.

Pencemaran

Tanah

Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk
manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir
sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat
disebabkan
limbah
padat
yang
mencemari
tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri
dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti
dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah
industri,
seperti
plastik,
logam
dan
kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di
dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan
kualitas
tanah.

c.
Pencemaran
Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara.
Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk
partikel
cair
atau
padat.
1)
Pencemar
Udara
Berbentuk
Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan
udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah
karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan
chloroflourocarbon
(CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi
meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di
dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S
dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat
menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC
dapat
menyebabkan
rusaknya
lapian
ozon
di
atmosfer.
2)

Pencemar

Udara

Berbentuk

Partikel

Cair

atau

Padat

Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair
berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam
paru-paru.
Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal
dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang
telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu
kesehatan
manusia.
Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan
dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya
cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk
partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara
sehingga
akan
mencemari
udara.
B.
Dampak
Pencemaran
Bagi
Manusia
Secara
Global
Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri
menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas
CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan
menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan
kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah
kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah
CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih
dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi
berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulaupulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan
ekosistem
dan
membahayakan
makhluk
hidup,
termasuk
manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam
Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam.
Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya
terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan
kehidupan
manusia.
C.
Upaya
Penanggulangan
Pencemaran
Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi
pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha
tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai
berikut:

1.
Membuang
sampah
pada
tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya,
samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau
tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa
meyebabkan
banjir
pada
musim
hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan
memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah
organik
dan
anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun
sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah
tangga
dan
barang-barang
lainnya.
2.

Penanggulangan

limbah

Limbah dari
mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah
akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian,
yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat
mengganggu

industri

industri terutama yang


terlebih dahulu. Hal tersebut
bahan dari limbah pencemar
dihilangkan sehingga tidak
ekosistem.

Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal
ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap
kehidupan
masyarakat.
3.
Penanggulangan
pencemaran
udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat
dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan
sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi
listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor
yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan
knalpot
kendaraan
bermotor.
4.

Diadakan

penghijauan

di

kota-kota

besar

Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan
mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik.
Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan
hijau
melepaskan
O2
ke
atmosfer.
5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat
menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah
satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis
yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat
meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau
serangga
yang
membantu
penyerbukan
tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi
pencemaran
dan
kerusakan
ekosistem
pertanian.
6.
Pengurangan
pemakaian
CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu
cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh

manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di
atmosfer
sehingga
dapat
mengurangi
pemanasan
global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai
pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga
telah
meracuni
alam
ini
dengan
berbagai
jenis
sampahnya.

Sumber : Grafindo media pratama


http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-lingkungan.html

Anda mungkin juga menyukai