Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MINERAL
Disusun Oleh:
Kelompok 7 Perikanan B
Firdaus
230110140073
230110140076
230110140081
Mencari Bahan
Nurhalimah
230110140097
230110140102
Mencari Bahan
Isma Yuniar
230110140103
Mencari Bahan
Alif Rizki
230110140118
Gilang Fazar R
230110140127
Print Makalah
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami
dapat menyelesaikan paper ini dengan judul Mineral. Tujuan penulisan paper ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia Prikanan. Paper ini
membahas mengenai sistem endokrin pada ikan.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Biokimia Perikanan ;
2. Seluruh anggota kelompok 7 ;
3. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Demikianlah harapan kami, semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kami
dan juga pembaca tentunya. Adanya saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan paper selanjutnya sangat dihargai, kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
BIOKIMIA MINERAL
II
DAFTAR ISI
BIOKIMIA MINERAL
III
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan sebagai organisme air yang memiliki kemampuan dalam menyerap beberapa
unsur anorganik, tidak hanya dari makanan tetapi juga dari lingkungan. Jumlah
mineral yang dibutuhkan oleh ikan sangat sedikit tetapi mempunyai fungsi yang
sangat penting. Dalam penyusunan pakan buatan mineral mix biasanya
ditambahkan berkisar antara 25% dari total jumlah baha baku dan bervariasi
bergantung pada jenis ikan yang akan mengkonsumsinya (Gusrina, 2008).
BIOKIMIA MINERAL
BAB II
PEMBAHASAN
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral.
tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur" (Berry &
B. Mason, 1959). "Mineral adalah homogen padat yang terjadi secara alami,
berbentuk anorganik, dengan komposisi kimia tertentu dan susunan ordered
atom" (Mason, et al, 1968).
"Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi
kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap,
dibentuk di alam & bukan hasil suatu kehidupan" (A.W.R. Potter & H.
Robinson, 1977). "Mineral yang terjadi secara substansi anorganik alamiah
dengan komposisi kimia tertentu , dapat diprediksi dan memiliki sifat fisik."
(O 'Donoghue, 1990).
Jadi dapat disimpulkan bahwa mineral ialah suatu senyawa yang terbentuk
melalui proses biogeokimia dan memiliki struktur kristal.
2.2 Pembentukan Mineral
Ada sumber pembentuk Mineral di alam ini, yaitu:
Air magmatis atau Air yang terdapat di bagian yang lebih dalam
BIOKIMIA MINERAL
1. Penguapan Larutan
Anhydrit dan halit umumnya berasal dari larutan-larutan yang
mengandung kedua bahan tadi. Pengendapannya sering berupa lapisanlapisan yang tebal. Larutannya akan mengalami penguapan sehingga
kelarutan mineral tersebut semakin berkurang dan terendapkan.
Keadaan seperti di atas sering terjadi dengan memberikan endapanendapan mineral sebagai akibat pencampuran air magmatis yang satu
dengan yang lain, atau air magmatis dengan air permukaan.
terbentuknya
ZnCO3
(mineral
Smithsonit)
dan
BIOKIMIA MINERAL
dalam air yang mengandung besi atau sulfat ,begitu pula pengendapan
NaNO3dianggap sebagai hasil aktivitas makhluk hidup juga.
2.3 Klasifikasi Mineral
Umumnya mineral dalam pakan ikan digolongkan menjadi 2 yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Ada juga yang membagi kembali menjadi mineral
mikro esensial dan mineral mikro non esensial. Esensial yang dimaksud adlah
jika kebutuhannya tidak tercukupi akan tampak gejala-gejala defisiensi pada
ikan. Semua unsur mineral tidak dapat disintesis dari mineral lainnya. Kriteria
makro dan mikro didasarkan atas jumlah kebutuhan dan penggunaan unsur
mineral tersebut didalam pakan.
1) Mineral Mikro
Mineral mikro adalah mineral yang konsentrasinya dalam tubuh setiap
organisme dalam jumlah sedikit (kurang dari 100 mg/kg pakan
kering),yaitu : Besi (Fe), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Seng (Zn), Cobalt
(Co), Molybdenum (Mo), Cromium (Cr), Selenium (Se), Fluorine (F),
Iodine/Iodium (I), Nickel (Ni), dan lain-lain.
a. Besi (Fe)
Menurut Gusrina (2008), zat besi merupakan unsur mineral mikro yang
paling banyak terdapat dalam tubuh ikan dan manusia. Dalam makanan
terdapat dua macam zat besi, yaitu dalam bentuk heme dan nonheme.
Zat besi heme ditemukan dalam bentuk hemoglobin dan zat besi
nonheme dalam otot yang disebut myoglobin. Manfaat Fe, yaitu:
BIOKIMIA MINERAL
Unsur yang sangat penting dari variasi sistem enzim, yang meliputi
enzim katalase, enzim peroxidase, enzim xantin oksidase, enzim
aldehyde oxidase dan enzim succinic dehydrogenase.
c. Mangan (Mn)
Manfaat Mangan, yaitu:
BIOKIMIA MINERAL
d. Cobalt
Manfaat cobalt, yaitu:
BIOKIMIA MINERAL
f.
Iodin/Yodium (I)
Gusrina (2008) menyatakan bahwa yodium adalah komponen integral
dari hormon thyroid dan sangat penting untuk sintesis hormon thyroid,
yaitu Triiodothyronine (T3) dan thyroxine (Tetra iodothyronine/T4).
Manfaat yodium, yaitu:
g. Selenium (Se)
Selenium adalah bagian yang melengkapi dari enzim Glutation
Peroksidase yaitu suatu enzim yang merubah hydrogen peroxide dan
lemak hydroperoxides ke dalam air dan lemak alkohol secara berurutan
(Gusrina, 2008). Manfaat selenium, yaitu:
BIOKIMIA MINERAL
2) Mineral Makro
Mineral makro adalah mineral yang konsentrasinya dalam tubuh organisme
dibutuhkan dalam jumlah besar (lebih dari 100 mg/kg pakan kering), yaitu
kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sodium (Na), Potassium (K), fosfor (P),
Chlorine (Cl), dan Sulfur (S).
a. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan unsur mineral makro yang di dalam tubuh disimpan
pada tulang, gigi dan sebagian besar pada kulit dan kerangka tubuh
(Gusrina, 2008). Manfaat kalsium, yaitu:
BIOKIMIA MINERAL
10
BIOKIMIA MINERAL
11
12
e. Potassium (K)
Gusrina (2008) menyatakan bahwa ion potassium (K) adalah elektrolit
yang banyak dijumpai dalam tubuh dalam bentuk ion terdisosiasi penuh
dan merupakan partikel utama yang bertanggungjawab dalam
osmolaritas. Ion K ini akan mempengaruhi kelarutan protein dan
komponen lainnya. Manfaat potassium, yaitu:
BIOKIMIA MINERAL
13
f. Klorin
Manfaat klorin, yaitu:
Sebagai
Sumber mineral untuk ikan dan udang sedikit berbeda dengan hewan pada
umumnya. Ikan dan udang bisa mendapatkan mineral dari air (lingkungan
hidupnya) dan makanannya, sedangkan hewan darat pada umumnya hanya
mendapat asupan mineral dari makanannya. Mineral yang bisa didapatkan dari
BIOKIMIA MINERAL
14
air antara lain Ca, K, Cu, dan Iodine, sedangkan mineral lainnyaperlu tersedia
dalam pakan.
Mineral dalam pakan bisa berasal dari bahan baku pakan. Namun, mineral
dalam bahan baku variasinya sangat tinggi, begitu juga mineral dalam air. Oeh
karena itu perlu ada tambahan sumber mineral murni yang bisa disuplementasi
dalam pakan (Net et al., 2005). Baik mineral dalam bahan baku dan sumber
mineral murni perlu agar bisa menjamin pakan tidak defisiensi mineral dan
juga tidak mengandung mineral yang berlebihan dan bersifat toksik.
BIOKIMIA MINERAL
15
Bahan baku utama dlama pakan hanya mengandung sedikit mineral sehingga
perlu ada bahan tambahan yang konsentrasi mineralnya cukup tinggi.bahan
buku mikro yang bisa digunakan sebagai sumber mineral dalam pakan ikan dan
udang adalah sebagai berikut: CaCo3 (38%), kulit kerang (38%), kalsium sulfat
dihydrate (21%), kalsium sulfat anhydride (26,5%), tepung tulang (23%),
monokalsium fosfat (15-18%), dikalsium fosfat (19-22%) dan deflourinated
(30-32%).
Sedangkan sumber-sumber fosfor untuk pakan ikan antara lain : asam fosforik
(23,7%), deflourinater fosfat (18%. 1%), dikalsium fosfat (18,5% fosfor total
dan 65 fosfor tersedia), monokalsium fosfat (21% fosfor total dan 94% fosfor
tersedia), monosodium fosfat (26%), monoamonium fosfat (24%), amonium
polifosfat (14,8%-16%) dan tepung tulang (8-14%).
BIOKIMIA MINERAL
16
BIOKIMIA MINERAL
17
Rekomendasi jumlah mineral untuk ikan dan udang berbeda, bahkan untuk
setiap spesies udangpun bisa berbeda. Rekomendasi mineral makro biasanya
dinyatakan dalam g/100g pakan (%), sedangkan kebutuhan mineral makro
dinyatakan dalam mg/kg pakan atau ppm. Satuan ppm (part per milion) adlah
untuk menyatakan kandungan suatu bahan yang jumlahnya satu per satu juta
total keseluruhan bahan (Schofield, 2005). Kestaraan satuan tersebut sama
dengan mg/kg bahan padat didalam bahan padat, dan bisa sama dengan mg/L
air untuk dosis obat berbentuk tepung yang dimasukan kedalam air.
Sama halnya dengan ikan, udang juga memerlukan mineral dalam dalam
makananya. Penelitian kebutuhan mineral pada berbagai jenis udang sudah
sudah dilakukan sejak tahun 197-an. Kebutuhan kalsium berkisar antara 1,02,0% untuk semua spesies udang,sedangkan fosfor berkisar antara 0,75-2%.
Hubungan antara kebutuhan kalsium dan fosfoe pada udang dinyatakan dengan
rasio Ca:P yaitu berkisar antara 0,5:1 hingga 1:1. Kebutuhan mineral-mineral
makro tersebut dan beberapa mineral mikro lainnya seperi Cu, Zn, dan Se
dipengaruhi oleh kelimpahan didalam tambak pemeliharaan.
BIOKIMIA MINERAL
18
Fungsi utama nineral dapat digolongkan menjadi tiga fungsi, yaitu sebagai
berikut:
berperan
dalam
pembentukan
enzin
dan
pengaturan
Selain fungsi utama tersebut, beberapa fungsi lain dari mineral antara lain
a) Berperan dalam proses pembentukan hemaglobin dan proses
pembekuan darah (terutama Fe, Cu, dan Co)
b) Mengatur keseimbangan asan basa dan proses osmosis antara
cairan tubuh ikan dengan lingkungannya (terutama Na, Ca, Cl, dan
K)
c) Mengatur fungsi sel (Cu dan Zn), mematangkan kelenjar kelamin
(Br), mematangkan hormon tiroid (I)
d) Berperan dalam proses metabolisme (Mg, Cl, dan P).
BIOKIMIA MINERAL
19
BAB III
KESIMPULAN
Mineral adalah zat organik yang dibutuhkan oleh ikan untuk proses metabolisme,
pembentukan jaringan, dan mempertahankan keseimbangan osmotik. Mineral
dibutuhkan dalam jumlah yang relatif kecil, tetapi berperan sangat penting dalam
menjaga kelangsungan hidup karena beberapa proses yang berlangsung di dalam
tubuh ikan membutuhkan mineral.
Berdasarkan
jumlah
kebutuhannya,
mineral
dibagi
menjadi
dua
yaitu
Fungsi utama mineral dapat digolongkan menjadi tiga fungsi, yaitu fungsi
pernafasan, fungsi struktural, dan fungsi metbolisme.
BIOKIMIA MINERAL
20
Daftar Pustaka
BIOKIMIA MINERAL
21