Anda di halaman 1dari 3

SINDROMA HELLP

Definisi klinik
Sindrom HELLP ialah preeklampsi-eklampsi disertai timbulnya hemolisis, peningkatan
enzim hepar, disfungsi hepar, dan trombositopenia.
H
: Hemolysis
EL
: Elevated Liver Enzyme
LP
: Low Platelat Count
Penyebab
Sindrom HELLP menyebabkan terjadinya kerusakan endotelial mikrovaskuler
dan aktivasi platelet intravaskuler. Aktivasi platelet akan menyebabkan
pelepasan tromboksan A dan serotonin, dan menyebabkan terjadinya
vasospasme, aglutinasi, agregasi platelet, serta kerusakan endotelial lebih
lanjut. Kaskade ini hanya bisa dihentikan dengan terminasi kehamilan.
Sel-sel darah merah yang mengalami hemolisis akan keluar dari pembuluh
darah yang telah rusak, membentuk timbunan fibrin. Adanya timbunan
fibrin di sinusoid akan mengakibatkan hambatan aliran darah hepar,
akibatnya enzim hepar akan meningkat.
Proses ini terutama terjadi di hati, dan dapat menyebabkan terjadinya
iskemia

yang

mengarah

kepada

nekrosis

periportal

dan

akhirnya

mempengaruhi
organ lainnya.
Ada beberapa kondisi yang diduga sebagai penyebab terjadinya eklampsia
dan pre eklampsia. Salah satunya adalah adanya peningkatan sintesis bahan
vasokonstriktor (angiotensin dan tromboksan A2) dan sintesis bahan
vasodilator yang menurun (prostasiklin), yang mengakibatkan terjadinya
kerusakan endotel yang luas. Manifestasinya adalah vasospasme arteriol,
retensi Na dan air, serta perubahan koagulasi.

Diagnosis

Didahului tanda dan gejala yang tidak khas malaise, lemah, nyeri kepala, mual, muntah
(semuanya ini mirip tanda dan gejala infeksi virus)
Adanya tanda dan gejala preeklampsia
Tanda-tanda hemolisis intravascular
khususnya kenaikan LDH, AST, dan bilirubin indirek
Tanda kerusakan/disfungsi sel hepatosit hepar
kenaikan ALT, AST, LDH
Trombositopenia, dengan nilai trombosit < 150.000/ml
Semua perempuan hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas abdomen, tanpa memandang
ada tidaknya tanda dan gejala preeklampsia, harus dipertimbangkan sindroma HELLP.
Tes Penegakan Diagnosis
Tiga kelainan utama yang ditemukan pada Sindrom HELLP adalah hemolisis,
peningkatan enzim hati, dan rendahnya nilai trombosit. Penurunan hematokrit mungkin tanda
terakhir pada tiga kelainan utama.
Nilai trombosit merupakan tanda yang yang paling baik selanjutnya. Oleh karena itu,
Sindrom HELLP harus dipikirkan pada semua pasien yang menunjukkan penurunan nilai
trombosit selama periode antenatal. Adanya nilai D-dimer yang positif pada pasien preeklamsia
dapat diprediksi akan menderita Sindrom HELLP. D-dimer merupakan indikator yang lebih
sensitif pada keadaan koagulopati dan mungkin positif sebelum nilai-nilai pemeriksaan koagulasi
abnormal.
Sindroma HELLP cenderung terjadi jika pengobatan pre-eklamsi tertunda.
jika terjadi sindroma HELLP, bayi segera dilahirkan melalui operasi sesar.
Setelah persalinan, dilakukan pemantauan ketat untuk melihat tanda-tanda terjadinya eklamsi.
25% kasus eklamsi terjadi setelah persalinan, biasanya dalam waktu 2-4 hari pertama setelah
persalinan. Tekanan darah biasanya tetap tinggi selama 6-8 minggu. jika lebih dari 8 minggu
tekanan darahnya tetap tinggi, kemungkinan penyebabnya tidak berhubungan dengan preeklamsi.
Sindroma HELLP merupakan suatu kerusakan multisistem dengan tanda-tanda :
hemolisis, peningkatan enzim hati, dan trombositopenia yang diakibatkan disfungsi endotel
sistemik. Insidens sindroma hellp pada kehamilan berkisar antara 0,2-0,6 %,4-12% pada
preeklampsia berat, dan menyebabkan mortalitas maternal yang cukup tinggi (24 %), serta
mortalitas perinatal antara 7,7%-60%.
Pada penderita preeklampsia, Sindroma HELLP merupakan suatu gambaran adanya
Hemolisis (H), Peningkatan enzim hati (Elevated Liver Enzym-EL), dan trombositopeni (Low

Platelets-LP). Sindroma HELLP dapat timbul pada pertengahan kehamilan trimester dua sampai
beberapa hari setelah melahirkan.
Diagnosis Sindroma HELLP secara obyektif lebih berdasarkan hasil laboratorium,
sedangkan manifestasi klinis bersifat subyektif, kecuali jika keadaan sindroma HELLP semakin
berat. Berdasarkan hasil laboratorium dapat ditemukan anemia hemolisis, disfungsi hepar, dan
trombositopeni.

Klasifikasi Sindroma HELLP Menurut Klasifikasi Mississipi


Berdasarkan kadar trtombosit darah, maka sindrom HELLP diklasifikasi dengan nama
"Klasifikasi Mississipi"
Klas 1 : Kadar trombosit : 50.000/ml
LDH 6000 IU/I
AST dan/atau ALT 40 IU/I
Klas 2 : Kadar trombosit > 50.000 100.000/ml
LDH 600 IU/I
AST dan/atau ALT 40IU/I
Klas 3 : Kadar trombsit > 100.000 150.000/ml
LDH 600 IU/I
AST dan/atau ALT 40 IU/I

Anda mungkin juga menyukai