Anda di halaman 1dari 3

Dannys Arif Kusuma 12/333543/TK/39893

1. Stall, adalah salah satu kondisi yang bisa menyebabkan pesawat jatuh. Stall
merupakan posisi ketika pesawat kehilangan daya angkat. Stall juga dipengaruhi
oleh kecepatan angin dan arah pesawat terbang bergerak. Dalam dinamika fluida,
stall adalah pengurangan koefisien angkat yang dihasilkan oleh foil sebagai angle
of attack yang bertambah. Hal ini terjadi ketika sudut kritis serangan foil terlampaui.
Sudut kritis serangan biasanya sekitar 15 derajat, tetapi dapat bervariasi secara
signifikan tergantung pada fluida, foil, dan nomor Reynolds.

Sudut serang adalah istilah yang dipakai di dinamika mengalir untuk menjelaskan
sudut antara garis pemandu pada bada pengangkat (seringnya adalah garis korda
di sebuah airfoil) dan vektor melambangkan gerakan relatif terhadap bada
pengangkat dan aliran kemana dia bergerak.

Chord adalah garis khayal yang menghubungkan leading edge dan trailing edge.
Leading edge adalah bagian dari sayap yang kontak pertama dengan udara bagian
tepi terkemuka bagian airfoil
High-lift device dalam desain pesawat adalah komponen atau mekanisme yang
meningkatkan gaya angkat pesawat.

Dannys Arif Kusuma 12/333543/TK/39893


2. Critical mach number adalah jumlah mach terendah di mana aliran udara di atas
beberapa titik pesawat mencapai kecepatan suara.
Gelombang kejut adalah gelombang dari sebuah aliran yang sangat cepat
dikarenakan kenaikan tekanan, temperature, dan densitas secara mendadak pada
waktu bersamaan. Seperti gelombang pada umumnya shock wave juga membawa
energi dan dapat menyebar melalui medium padat,cair ataupun gas.
3. lift dan drag
Pesawat bisa terbang karena ada momentum dari dorongan horizontal mesin
pesawat (Engine), kemudian dorongan engine tersebut akan menimbulkan
perbedaan kecepatan aliran udara dibawah dan diatas sayap pesawat . Kecepatan
udara diatas sayap akan lebih besar dari dibawah sayap di karenakan jarak tempuh
lapisan udara yang mengalir di atas sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di
bawah sayap, waktu tempuh lapisan udara yang melalui atas sayap dan di bawah
sayap adalah sama . Menurut hukum Bernoully , kecepatan udara besar
menimbulkan tekanan udara yang kecil . sehingga tekanan udara di bawah sayap
menjadi lebih besar dari sayap pesawat bagian atas. Sehingga akan timbul gaya
angkat (Lift) yang menjadikan pesawat itu bisa terbang.
Terdapat empat gaya mendasar yang bekerja pada pesawat terbang, yaitu:

Gaya
Gaya
Gaya
Gaya

hambatan
dorongan
angkat
berat (gravitasi)

Drag atau hambatan dalam penerbangan terdiri dari dua jenis:


Parasite drag dan induced drag
Yang pertama disebut parasite drag karena tidak ada fungsinya sama sekali untuk
membantu pesawat untuk dapat terbang, sedangkan yang kedua disebut induced
karena dihasilkan atau terbuat dari hasil kerja sayap yang membuat gaya angkat
(lift).
4. Pesawat terbang memiliki kemampuan bergerak dalam tiga sumbu, yakni pitch,
roll, dan yaw. Gerak naik turunnya hidung pesawat dikontrol oleh elevator, gerak
naik turunnya sayap pesawat dikontrol oleh aileron, sedangkan gerak berbelok
dalam bidang horizontal dikontrol oleh rudder yang berada di sirip (fin) pesawat.
Selain itu, dibagian belakang sayap juga terdapat flap yang berfungsi membantu
meningkatkan gaya angkat pada saat take off maupun mengurangi gaya angkat
pada saat landing (air brake). Pada saat menjelajah (cruise) flap ini akan masuk ke
dalam sayap untuk mengurangi gaya hambat D pesawat. Kecelakaan pesawat pada
saat take off Sebagian besar kecelakaan pesawat pada saat take off terjadi karena
kegagalan fungsi mesin yang muncul karena berbagai sebab. Kegagalan fungsi
mesin tersebut bisa disebabkan karena kerusakan pada komponen mesin itu
sendiri, kerusakan pada daerah di dekat mesin yang berimbas pada mesin,

Dannys Arif Kusuma 12/333543/TK/39893


kebocoran dan terbakarnya tanki bahan bakar, ataupun kerusakan sistem kontrol
pesawat, ataupun human error. Di bawah ini akan diberikan gambaran kasus
kecelakaan pesawat pada saat take off.

Anda mungkin juga menyukai