Oleh
Diyan Adinda Safitri
1214121060
Kelompok 3
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
3.1 Hasil
Adapun hasil praktikum yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
No
.
1.
Gambar
Nama
Pestisida
Marshal 25 ST Warna pink fanta,
Cara
Penggunaanya
Perlakuan benih
3.
Decis 2,5 EC
Sevin 85 S
Berwarna putih
Ditambahkan
Larutan berwarna
disemprotkan
disemprotkan
5.
6.
Mipcin 50 WP
Furadan 3 GR
Dust
berwarna putih
Larutan berwarna
Ditambahkan
endapan berwarna
disemprotkan
kekuningan
Butiran berwarna
Ditaburkan
ungu
disekitar tanaman
Berwarna coklat
Dihembuskan
seperti debu
7.
Klerat RM-B
Butiran besar
Diletakkan pada
umpan.
hijau pucat
3.2 Pembahasan
Pestisida sebelum digunakan harus diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam
bentuk murni biasanya diproduksi oleh pabrik bahan dasar, kemudian dapat
diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi
nama. Dalam praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
formulasi yang menghasilkan larutan yaitu Sevin 85 S, Decis 2,5 EC, dan Mipcin
50 WP Sedangkan formulasi yang menghasilkan suspensi adalah Sevin 85 S dan
Mipcin 50 WP. Serta formulasi pestisida yang menghasilkan emulsi adalah Decis
2,5 EC.
Cairan emulsi atau biasa disebut dengan emulsifiable concentrates. Komposisi
pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta
bahan perata. Pestisida golongan ini disebut bentuk cairan emulsi karena berupa
cairan pekat yang dapat dicampur dengan air dan akan membentuk emulsi.
formulasi cair biasanya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan formulasi lain.
Formulasi EC apabila ditambah air menghasilkan campuran yang homogen
(Emulsi) yang kental berebtnuk seperti santan atau susu. Formulasi EC
mengandung bahan aktif, pelarut organik dan bahan pengemulsi berupa deterjen
maupun seperti protein atau karet. Adanya bahan pengemulsi memungkinkan
formulasi EC tercampur rata dengan air.
Wettable Powder (WP) berbentuk tepung yang halus dan kering yang sangat mirip
dengan formulasi dust. Namun, formulasi WP harus dicampur dengan air sebelum
dilakukan pengaplikasian dan untuk penggunaanya dilakukan dengan cara
penyemprotan. Formulasi WP apabila tercampur dengan air akan menghasilkan
campuran berbentuk suspensi yang keruh. Untuk memudahkan formulasi WP
tercampur merata dengan air, bahan terdispersi dan pembasah harus ditambah ke
dalam kemasan formulasi WP. Adanya bahan pembasah dalam formulasi WP
memungkinkan terbentuknya campuran yang rata dan homogen saat pencampuran
antara tepung insektisida dan air. Partikel formulasi WP tidak tercampur dengan
air akan mengendap. Oleh karena itu, pengadukan yang teratur selama
penyemprotan mutlak dilakukan agar campuran dapat dipertahankan.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Formulasi ST mempunyai warna mencolok untuk menandakan pestisida sudah
menempel pada benih
2. Formulasi WP sebelum aplikasi perlu diaduk agar memudahkan saat aplikasi
dan tidak menyumbat nosel
3. Adanya bahan pengemulsi memungkinkan formulasi EC tercampur rata dengan
air.
4. Formulasi EC mengandung bahan aktif, pelarut organik dan bahan pengemulsi
berupa deterjen maupun seperti protein atau karet.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN