Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................................. i


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 1
1.4. Manfaat Penulisan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Halogen ............................................................................................................. 3
2.2. Sifat-Sifat Unsur Halogen .................................................................................................. 4
2.4. Kegunaan Unsur Halogen dan Senyawanya........................................................................ 13
2.6. Pembuatan Unsur Halogen.................................................................................................. 17
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ......................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel

periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At),
dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur
yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan
unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas,
melainkan dalam bentuk garamnya.
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron
terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini
disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.Keberadaan Unsur
Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan
diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh
karenaitu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di
beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan
di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin,
yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth
dengan partikel alfa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Halogen


Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan
golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada
subkulit nsnp. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18
yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya pembentuk garam karena
unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan
sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan
secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara

bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen

digolongkan

sebagai

pengoksidator

kuat

karena

kecenderungannya

membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan yang paling reaktif karena
unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin
(Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas.
2.2. Sifat-Sifat Unsur Halogen
Unsur halogen memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a.

Sifat fisika halogen.


Klorin
17

Unsur
Bromin
35

Iodin
53

Astatin
85

relative
18,99
Titik leleh (C)
-219,62
Titik didih (C)
-188,14
Rapatan pada 25C

35,5
-100,98
-34,6

79,90
-7,25
58,78

126,90
113,5
184,35

(210)
302
337

(Gram/liter)

1,108

1,367

3,119

4,930
Ungu-

Warna
Energi ionisasi

Kuning

Kunung-Hijau Merah tua

hitam

(kJ/mol)
Afinitas elektron

1681,0

1251,0

1139,9

1008,4

930

(kJ/mol)
Keelektronegatifan
Jari-jari ion
jari-jari atiom

328,0
3,98
1,33
0,64

349,0
3,16
1,81
0,99

324,7
2,96
1,96
1,14

295,2
2,66
2,20
1,33

270
2,20
2,27
1,40

Sifat-sifat
Nomor atom
Massa atom

Fluorin
9

Penjelasan :
1.

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin,demikian juga dengan
jari-jari ion negatifnya.

Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem periodik semakin ke
bawah maka jari-jari atom tambah besar.
Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,karena ikatan antar

2.

molekulnya juga makin besar. Kenaikan titik didih dn titik lebur halogen sebanding dengan
naiknya nomor atom.
Hal ini berhubungan dengan banyaknya energy yang harus dipakai untuk mengatasi gaya

3.

tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik
molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin tinggi untuk molekul-molekul
4.

kompleks yang memiliki banyak elektron.


Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas,bromin berwujud cair dan

5.

mudah menguap,dan iodin berwujud padat dan mudah menyublim.


Warna gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin berwarna kuning hijau.Cairan bromin
berwarna merah coklat,dan zat padat iodin berwarna hitam,sedangkan uap iodin berwarna
ungu.
Kelarutan fluorin,klorin,dan bromin dalam air besar atau mudah sekali larut,sedangkan

6.

kelarutan iodin dalam air sangat kecil(sukar larut)


b. Sifat kimia halogen.
Terdiri atas:
Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya : harga kereaktifan halogen
F > Cl > Br > I, kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan
jari-jari atom.
Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik
elektron. ( F > Cl > Br > I )
Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut
sehingga makin reaktif halogen. ( F < Cl < Br < I )
Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin bertambah dari flour
sampai astatin makin besar jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I )

Kereaktifan fluor dan klor


Pada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna atau agak kekuning-kuningan
dan klorin juga berupa gas dengan warna hijau pucat. Keduanya sama seperti oksigen dapat
membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-logam aktif akan terbakar pada
salah satu gas inidengan cara membebaskan panas dan cahaya. Reaktifitas fluor lebih besar
dibandingkan dengan klor, yang dapat dibuktikan dengan terbakarnya bahan-bahan biasa
termasuk kayu dan plastic apabila berada dalam keadaan atmosfer fluor.

Kereaktifan brom
Brom pada suhu kamar merupakan cairan minyak berwarna merah tua dan mempunyai
tekanan uap yang sangat tinggi. Brom cair merupakan salah satu reagensia laboratorium
umum yang paling berbahaya, karena efek uap itu terhadap mata dan saluran hidung. Hanya
0,1 ppm bisa ditoleransi tanpa efek yang membahayakan. Cairan ini njuga dapat
menimbulkan luka bakar yang parah, bila mengenai kulit.bromin kuran greaktif bila
dibandingkan dengan Klor.

Kereaktifan iodium
Iodium dapat menguap pada temperature biasa, membentuk gas berwarna ungu-biru
berbau tidak enak (perih). Kristal iodine dapat melukai kulit. Sedangkan uapnya dapat
melukai mata dan selaput lender.iodin kurang reaktif jika dibandingkan dengan Klor.

Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor
selain larut juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif membentuk asam florida
2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion
I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar,
misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
Titik didih dan titik lebur
Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah kerana molekulmolekul halogen ditarik bersama oleh daya Van der Wals yang lemah dan hanya sedikit
tenaga diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih halogen
meningkat.
Daya Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya mudah
mengikat elektron atau mudah tereduksi.
Data potensial reduksi:
F2 + 2e- 2F-

Eo = +2,87 Volt

Cl2 + 2e- 2Cl-

Eo = +1,36 Volt

Br2 + 2e- 2Br-

Eo = +1,06 Volt

I2 + 2e- 2I-

Eo = +0,54 Volt

Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi dan disebut
oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > FReduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida
paling mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (HX), dan
oksilhalida.
a.

Asam halida (HX)


Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbau
menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida
(HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara
HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan
kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar
molekul :

Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.


Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul
yang sangat kuat ikatan hydrogen sehingga titik didihnya paling tinggi.

b. Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki
bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O 2HXO
X2O3 + H2O 2HXO2
X2O5 + H2O 2HXO3
X2O7 + H2O 2HXO4

Biloks

Oksida

Asam

Asam

Asam

Asam

penama

+1
+3

Halogen

Oksilhalida

Oksilklo

Oksilbromida

Oksiliodida an

X2O

HXO

rida
HClO

HBrO

HIO

Asam

HIO2

hipohalit
Asam

X2O3

HXO2

HClO2

HBrO2

+5

X2O5

HXO3

HClO3

HBrO3

HIO3

halit
Asam

+7

X2O7

HXO4

HClO4

HBrO4

HIO4

halat
Asam
perhalat

Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin
kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar
sehingga ion H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat)

2.4. Kegunaan Unsur Halogen dan Senyawanya


Fluorin

Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
Membuat Teflon
Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
Senyawa Fluorin
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan
kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot.
Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.

Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan


panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat

rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.


Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat

tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.


Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan
gigi.
Klorin

Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.

Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).


Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead)

yaitu bahan adaptif pada bensin.


Untuk industri sebagai jenis pestisida.
Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
Senyawa Klorin

Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH,
mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim

dingin.
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting,
menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan,

plastik, dan zat warna.


Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau

pemutih pada kain


Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
KCl untuk pembuatan pupuk.
KClO3 untuk bahan pembuatan korek api
Bromin

Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).


Untuk pembuatan AgBr.
Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
Senyawa Bromin

Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL)
untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan
membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan

akan mencemarkan udara.


AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
Iodin

Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan
iodium tingtur)
Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)

Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.


Senyawa Iodin

KI digunakan sebagai obat anti jamur.


Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik
AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi
NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi
yang dikandungnya.
2.6. Pembuatan Unsur Halogen

1) Flour (F2)
Flourin diperoleh melalui metode Moisson yaitu proses elektrolisis garam kalium
hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan
suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wadah baja dengan katode baja dan
anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F 2 yang terbentuk akan
menoksidasinya.
2 HF(l)

elektrolisis

H2 (g) + F2 (g)

: 2H+ (aq) + 2e- H2(g)

Katode (baja)
Anode (karbon)

: 2F-(aq) F2(g) + 2e-

Klor (Cl2)
Proses Downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair). Sebelum dicairkan,
NaCl dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800oC menjadi
600oC.
Katode : Na+ 2e- Na
Anode : 2Cl- Cl2 + 2eUntuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na dan Cl2 yang tebentuk, digunakan
diafragma lapis dan besi tipis.
Proses Gibbs (proses klor-alkali) yaitu elektrolisis larutan NaCl.
Anoda: karbon, katoda: baja berpori, dan dinding pemisah diafragma dari asbes.
Disebut sel Nelson.
2 NaCl 2 Na+ + 2 ClKat (baja berpori)

: 2H2O(l) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)

Anoda (karbon): 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e- + 2 NaCl + 2H2O 2 NaOH + H2 + Cl2(g)


Proses Deacon
Oksidasi gas HCl yang mengandung udara dengan menggunakan katalis tembaga.
Reaksi :4HCl (aq) + O2(g) 2H2O(aq)+ 4Cl-(g)

Berlangsung pada suhu 430oC dan tekanan 200 atm. Hasil reaksinya tercampur
44% N2.
2) Brom (Br2)
Dalam proses industri, bromine dibuat dengan cara mengalirkan gas klorin ke dalam larutan
bromide.
Reaksi : Cl2(g) + 2Br- (aq) Br2(aq) + 2Cl-(g)
Dalam ekstra KCl dan MgCl2 dari carnalite terdapat MgBr2 0,2%
MgBr2 + Cl2 MgCl2 + Br2
Air laut diasamakan dengan H2SO4 encer dan direaksikan dengan klor, penambahan asam
dilakukan agar tidak terjadi hidrolisis. Dengan penghembusan udara diperoleh volume yang
cukup besar yang mengandung brom kemudian dicampur dengan SO2 dan uap air.
SO2 + Br2 + H2O 2 HBr + H2SO4
Kemudian direaksikan dengan Cl2
2 HBr + Cl2 2 HCl + Br2
Penyulingan dengan KBr dapat menghilangkan klor dan dengan penambahan KOH
dapat menghilangkan I2.
Cl2 + 2 KBr 2 KCl + Br2
I2 + OH- I- + OI- + H2O
Air laut mengandung ion bromida (Br-) dengan kadar 8 x 10-4.dalam 1 liter air laut dapat
diperoleh 3 kilogram bromin (Br2). Campuran udara dan gas Cl2 dialirkan melalui air laut.
Cl2 akan mengoksidasi Br- menjadi Br. Udara mendesak Br2 untuk keluar dari larutan.
2Br-(aq) + Cl2(g) Br2(l) + 2 Cl- (aq)
Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis sesuai reaksi.
Br2(aq) + H2O(aq) 2 H+(aq) + Br-(g) + BrO-(aq)
Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan akan digeser ke kiri dengan penambahan H+
Dibuat dari air laut atau air yang mengandung garam-garan bromida. Pada pH 3,5. Br2 yang
terbentuk diserap oleh larutan Na2CO3 sehingga dihasilkan campuran NaBr dan NaBrO3. jika
diasamkan dan didestilasi akan didapat Br2 yang larut dalam air
5

HBr(aq)+HBrO3(aq) 3Br2(g)+3H2O(l)

3) Yod (I2)
Garam chili mengandung NaIO3 0,2 %
Setelah mengkristalkan NaNO3, filtrat yang mengandung IO-3 di tambah NaHSO3 lalu
di asamkan.
2NaIO3(s) + 5NaHSO3(aq) 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(s) + H2O(aq) + I2(g)
atau

2IO3- + 5HSO3- 5SO42- + 3H+ + H2O +I2


Endapan I2 yang terbentuk disaring dan dimurnikan dengan cara sublimasi.
Dari lumut laut dengan cara dikeringkan dan dibakar, selanjutnya diekstraksi dengan
air. Larutan yang mengandung iodida ini akan menghasilkan yod, bila ditambah asam sulfat
dan mangan dioksida serta didestilasi.
2.7. KELIMPAHAN UNSUR HALOGEN
1. Flour
Senyawa HF dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (NaF)
dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksiberikut :
2NaF + H2SO4 Na2SO4 + 2HF
2.

Klorin
Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala laboratorium dengan cara :

Proses Weldon
Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
MnO2(s) + 2H2SO4(aq) + 2 NaCl(s) Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(aq) + Cl2(g)
Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4
CaOCl2(aq) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)
Mereaksikan KMnO4 dan HCl
KMnO4(s) + HCl(aq) 2KCl(aq) + MnCl2(aq) + 8H2O(aq) + 5Cl2(g)
Proses untuk medapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan natrium
klorida pekat(br in e) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan H2 serta OH pada katode.
Anoda
Katoda

: 2 Cl- Cl- + 2 e-

: 2 H2O + 2 e- H2 + OH- +

2 Cl- + 2 H2O Cl2 + H2 + 2 OHSenyawa HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide
(CaCl2) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksi berikut
CaCl2(s) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) +2HCl(aq)
3.

Brom
Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :

Proses untuk mendapatkan bromin adalah dengan mereaksikan garam bromin dengan
zat pengoksidasi, biasanya menggunakan zat pengoksidasi gas Cl2 agar tidak mengoksidasi
ion klorida. Reaksinya adalah sebagai berikut:
2Br(s) + Cl2(g) Br2(s) + 2Cl(g)
Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.
CaOCl2(s) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)
Cl2(g) + 2Br-(s) Br2(s) + 2Cl-(g)
Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.
2KMnO4(s) + 16HBr(l) 2KBr(aq) + 2MnBr2(aq) + 8H2O(aq) + 5Br2(g)
Mencampurkan bromide, H2SO4, dan MnO2.
2NaBr(s) + H2SO4(aq) + MnO2 (s) Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)
4. katalis
Senyawa HBr biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4.
3NaBr(s) + H3PO4(aq) Na3PO4(aq) + 3HBr(aq)
Senyawa HBr tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena Br - akan
dioksidasi oleh H2SO4.
2NaBr(s) + H2SO4(aq) Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)
4.

Iodin

Unsur iodin dapat dibuat dengan cara sebagai berikut :


Iodin diperoleh dari elektrolisis garam pekat ( brine ) seperti pada proses untuk
mendapatkan klorin. Adapun untuk mendapatkan iodin dari natrium iodat adalah dengan
penambahan zat pereduksi natrium bisulfit, NaHSO3, dengan reaksi sebagai berikut :
2NaIO3(s) + 5NaH2SO3(aq) 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) + H2O (aq) + I2(g)
Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan bromin, hanya
saja bromida diganti dengan iodida.
Senyawa HI tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena
I- akan dioksidasi oleh H2SO4.
MgI2(s) + H2SO4(aq)

MgSO3(aq) + I2(g)

+ H2O(aq)

Senyawa HI biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4


3MgI2(s) + 2H3PO4(aq)

Mg3(PO4)2(aq) + 6HI(aq)

Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3


, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3

di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100
ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi
natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3---> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O
5.Astatine
Astatin Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth
dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie dan
E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)mempunyai waktu paruh 8,3
jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbandingiodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat
membentuk senyawa antar halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At
dapat membentuk molekul diatomseperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil
dideteksi adalah HAt danCH 3At.6
Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada
golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit nsnp. Istilah halogen
berasal dari ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani.,
yaitu halo genes yang artinya pembentuk garam karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi
dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang
saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya
diatomik. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron
(oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi
kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada
dalam keadaan bebas dialam, karema sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu
bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen

digolongkan

sebagai

pengoksidator

kuat

karena

kecenderungannya

membentuk ion negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F),
Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum

diketahui dengan jelas. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan
bertambahnya jari-jari atomnya.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.wikipedia.com
Syamsuri. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Johari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2010. Chemistry 3B for Senior High School Grade XII
Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Riandari, Heni. 2009. Teori dan Aplikasi Kimia. Solo: PT Tiga Serangkai.
Suharno. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai