JUDUL :
RERANGKA KONSEPTUALSUATU MODEL
(DALAM BUKU TULISAN SUWARDJONO DENGAN JUDUL TEORI
AKUNTANSI PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN)
Disusun Oleh:
1. Billy Budiman Muhamad Nugraha
2. Muhammad Yusuf
Fakultas Ekonomi
Prodi Akuntansi
Universitas Islam Indonesia
2015
(13312432)
(13312272)
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Teori Akuntansi ini. Laporan
ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori Akuntansi. Tujuan dari laporan
ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai Rerangka KonseptualSuatu
Model.
Laporan ini dapat terselesaikan atas berkat bantuan yang diberikan berbagai
pihak kepada penulis, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
2. Ibu Yuni Nustini selaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi .
3. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan dan dukungan sehingga
penulis dapat menyusun laporan dengan baik.
4. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak.
Semoga laporan analisis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan,
pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data
keuangan dasar yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi atau kegiatan
operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang
relevan bagi pihak yang berkepentingan (Suwardjono, hal 137). Dapat kita ketahui
bahwa informasi keuangan, atau alasan mengapa orang dalam organisasi dapat
memilih untuk memberikan informasi tertentu ke kelompok yang memiliki
kepentingan tertentu. Teori atau suatu ilmu akan menjelaskan bagaimana
pertimbangan terhadap tujuan pelaporan eksternal, didasarkan pada peran akuntansi,
Memprediksi suatu informasi untuk mendapatkan hasil tertentu sebagai acuan
pengambilan keputusan.
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam
memprediksikan dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori
didefinisikan sebagai konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan
sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang
bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.
Dalam Makalah ini, kita secara khususnya akan mempelajari mengenai
Rerangka KonseptualSuatu Model dalam buku tulisan Suwardjono dengan judul
Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi Ketiga. Pembahasan disini
akan diarahkan kepada model rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB.
Model FASB digunakan karena model tersebut memuat secara lengkap penjelasan,
penalaran, dan argumentasi untuk tiap konsep yang dipili sehingga mempunyai aspek
pembelajaran atau pemelajaran dan pendidikan yang bermanfaat (Suwardjono, hal
145). Lebih lanjutnya akan dibahas dalam makalah ini.
B. Tujuan Penulisan:
1. Untuk memahami lebih dalam mengenai teori akuntansi.
2. Untuk mengetahui tentang rerangka konseptualsuatu model dalam tulisan
suwardjono.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembahasan Secara Umum tentang Rerangka Konseptual:
Salah satu model adalah rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FSAB
yang diwujudkan dalam seperangkat pernyataan resmi yang disebut Statement of
Financial Accounting Concepts.
Rerangka FASB memuat empat komponen konsep utama yaitu :
1. Tujuan pelaporan keuangan (bisnis dan nonbisnis)
2.
3.
4.
tujuan individual ( seluruh anggota masyarakat ) yang sama untuk dijadikan tujuan
kegiatan sosial.
Tujuan Kelompok Dominan
Dalam tujuan ini keputusan yang akan diambil adalah tujuan dari kelompok
yang dominan. Kelompok yang dominan adalah kelompok yang memiliki pengaruh
sangat kuat dalam pengambilan keputusan atau tindakan dari semua anggota
masyarakat. Sedangkan bagi kelompok yang non dominan tujuannya tidak menjadi
relevan atau dianggap terlalu lemah untuk mempengaruhi kegiatan sosial.
Konteks Lingkungan Tujuan Pelaporan
FSAB menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat ditentukan secara
langsung dari lingkungan penerapan laporan keuangan. Maksudnya tujuan pelaporan
harus dikaitkan dengan tujuan sosial dan ekonomik Negara masing masing tempat
dimana laporan keuangan tersebut dijalankan. Oleh karena itu tujuan pelaporan harus
dikembangkan atas dasar sifat kegiatan dan keputusan ekonomik para pemakai yang
terlibat di dalamnya.
Tujuan Utama Pelaporan Keuangan dalam rerangka Konseptual FSAB :
1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial,
dalam membuat keputusan - keputusan investasi, kredit, dan semacamnya
yang rasional.
2. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para
investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam
menilai (assessing) jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian penerimaan kas
mendatang (prospective cash receipts) dari deviden atau bunga dan
pemerolehan kas (proceds) mendatang dari penjualan, penebusan, atau jatuh
temponya sekuritas atau pinjaman.
membantu para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun
bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan
maupun potensial, dalam menilai ( assessing ) bagaimana para manajer
organisasi non bisnis telah melaksanakan tanggung jawab
kepengurusannya dan aspek aspek lain kinerjanya.
4.
Penerimaan sumber ekonomik yang cukup besar dari penyedia jasa yang
2.
beserta
unsur-unsurnya
(ingredients),
dan
sekunder
(secondary/interactive).
Kualitas primer terdiri atas:
1.
2.
Nilai prediktif
Nilai balikan
Ketepat waktuan
relevansi (relevance)
-
faithfulness)
Kualitas sekunder terdiri atas :
1.
Keterbandingan (comparability)
2.
Konsistensi (consistency)
3.
1. Aset
2.
Kewajiban
3.
4.
5.
Distribusi ke pemilik
6.
Laba komprehensif
7.
Pendapatan
8.
Biaya
9.
Untung
10. Rugi
Perubahan Posisi Keuangan
Aset, kewajiban, dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan dapat berubah
akibat tiga hal yaitu :
1.
suatu kejadian atau serangkaian kejadian yang berkulminasi pada situasi tak
terduga atau sulit diduga.
3.
transfer sesuatu yang bernilai ( manfaat ekonomi masa datang ) antara dua
entitas atau lebih.
Pengaruh ketiga hal di atas dapat terjadi pada setiap elemen asset, kewajiban,
atau ekuitas saja atau pada dua atau tiga elemen sekaligus.
Pengukuran Dan Pengakuan
Pelaporan dan Statemen Keuangan
FSAB menyatakan bahwa statemen keuangan adalah media utama
atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pengukuran dan pengakuan menentukan
2.
3.
Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur ( jumlah rupiah ) yang
akan diletakkan pada suatu objek ( elemen atau pos ) yang terlibat dalam suatu
transaksi, kejadian, atau keadaan untuk merepresentasi makna atau atribute objek
tersebut. Pengertian pengukuran diatas bersifat umum atau luas tidak dibatasi untuk
pengukuran pada saat suatu objek terjadi (diperoleh) atau pada saat suatu objek.
Pengakuan
Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui
statemen keuangan sebagai ciri sentral pelaporan keuangan. Secara teknis, pengakuan
merupakan pencatatan secara resmi ( penjurnalan ) suatu kuantitas ( jumlah rupiah )
hasil pengukuran ke dalam system akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan
mempengaruhi suatu pos terefleksi ke dalam statemen keuangan.
statemen keuangan.
2.
berpaut dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang
cukup.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Suwardjono. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. 2014