Anda di halaman 1dari 8

RATILIA DETERGENT,

deterjen ekologis dan ekonomis berbahan dasar Sapindus rarak dc dan


Hibiscus tiliaceus guna mengurangi pencemaran air oleh deterjen di
daerah sungai gunung jawa tasikmalaya

LATAR BELAKANG

Pada zaman teknologi modern saat ini, banyak aktivitas manusia yang
dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan alam. Salah satu
aktivitas tersebut adalah penggunaan berbagai produk instant oleh
masyarakat yang ternyata mengandung bahan-bahan kimia tidak ramah
lingkungan. Akibatnya, lingkungan alam menjadi tercemar serta
keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Contoh produk instant yang
sering digunakan oleh masyarakat adalah detergen pencuci
pakaian.Detergen ialah bahan pembersih pakaian yang (spt. sabun yang
tidak dibuat dari lemak atau soda dan berupa tepung atau cairan)
Kenyataan membuktikan detergen telah menggangu lingkungan hidup.
Dampaknya sangat buruk pada lingkungan tinggalnya manusia,
lingkungan perairan dan organismenya serta bagi kesehatan manusia.
Seperti yang terlihat di sungai Gunung jawa dikecamatan cihideung
tasikmalaya. Kondisi yang terlihat air nya berwarna hijau keruh, berbau
limbah, Dan tercemar limbah sisa rumah tangga dan salah satunya adalah
detergen. Dan juga terlihat banyak lumut atau alga yang blooming.

DETERJEN

merupakan bahan pencuci atau pembersih yang


mengandung zat aktif permukaan dan zat-zat aditif lainnya
untuk meningkatkan daya pencuci atau pembersihnya.
Kandungan fosfat dari detergen yang tinggi di sungai,
dapat juga merangsang tumbuhnya gulma air. Peningkatan
jumlah tanaman air akan menyebabkan peningkatan
penguraian fosfat dan penghambatan pertukaran oksigen
dalam air, sehingga kadar oksigen terlalut dalam air amat
rendah(mikroaerofil)

WARU (Hibiscus Tiliaceus )

Tabel 1.1 Kandungan kimia daun waru (% BK)


No

Komposisi Kimia

Jumlah

Abu (% BK)

10,79

Protein (% BK)

17,08

Lemak (% BK)

3,14

Serat Kasar (% BK)

22,77

Karbohidrat (% BK)

45,91

Saponin (mg/gr BK)

8,93

Total (% BK)

12,90

Lerak (Hibiscus tiliaceus)

Pada waru dan lerak terdapat Saponin dalah senyawa


dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan
tingkat tinggi. Saponinmembentuk larutan koloidal dalam
air dan membentuk busa yang mantap jika dikocok dan
tidak hilang dengan penambahan asam.
Saponin diberi nama demikian karena sifatnya menyerupai
sabun Sapo berarti sabun. Saponin adalah senyawa aktif
permukaan yang kuat dan menimbulkan busa bila dikocok
dengan air. Beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba.
Dikenal juga jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid dan
glikosida struktur steroid tertentu yang mempunyai rantai
spirotekal. Kedua saponin ini larut dalam air dan etanol,
tetapi tidak larut dalam eter

ALAT DAN BAHAN

1 Buah Baskom
1 Buah Saringan
1 Buah Wadah
30 Lembar Daun Waru Segar
10 Buah lerak
250 ml Air
10 ml Bibit Parfume

CARA KERJA

1. Sediakan semua
pembuatan.

alat

dan

bahan

yang

dibutuhkan

untuk

proses

2. Siapkan sekitar 30 lembar daun waru kemudian pisahkan/potong daun


waru dari tangkainya.
3. Sediakan air di dalam baskom untuk mencuci daun waru. Cuci daun waru
dengan cara meremdamnya kedalam air untuk menghilangankan hewanhewan kecil yang menempel pada permukaan daun kemudian tiriskan air
dan biarkan daun waru tetap di dalam baskom.
4. Langkah selanjutnya remas-remas daun waru hingga mengeluarkan lendir
dan busa. Tambahkan sedikit air kedalam baskom lalu remas-remas
kembali hingga menghasilkan lendir dan busa yang cukup banyak.
5. Jemur buah lerak sampai kering lalu potong buahnya dan keluarkan
bijinya. Kemudian keringkan kembali buah yang sudah tanpa biji tersebut.
6. Haluskan buah yang telah di keringkan menggunakan blender kemudian
masukan kedalam air waru yang tadi telah di siapkan.
7. Tambahkan 1-3 tetes olive oil atau bibit parfum yang berasal dari
tumbuhan(bisa di beli di toko parfume).
8. Saring air hasil remasan daun waru dan lerak.
9. Ratilia Detergent siap di gunakan.

Anda mungkin juga menyukai