Anda di halaman 1dari 2

sengketa India-Pakistan di Wilayah Kashmir

Penyelesaian sengketa India-Pakistan mengenai wilayah Kashmir


Latar Belakan
Kashmir, wilayah sengketa yang terletak di kaki Pegunungan Himalaya, berada di bawah
pemerintahan tiga negara. Masyarakat Jammu-Kashmir masuk wilayah India, sedangkan warga
Jammu-Ladakh dan Kashmir-Pakistan masing-masing dikuasai Tiongkok dan Pakistan. Di antara
ketiganya, hanya Jammu-Kashmir yang bergolak dan menuntut merdeka. Sejak 1989, JammuKashmir berusaha melepaskan diri dari India. Namun perjuangan mereka untuk melepaskan diri
dari India belum berhasil. Malah
Sengketa Kashmir muncul saat India dan Pakistan ikut campur. Secara geografis, Kashmir
seharusnya masuk wilayah Pakistan. Tapi, konspirasi jahat para pemimpin India dan sejumlah
tokoh Kashmir sukses menghentikan deklarasi wilayah ini sebagai bagian dari Pakistan. India
dan Pakistan, masing-masing, menguasai sebagian wilayah di Himalaya itu tapi mengklaimnya
secara keseluruhan. Percekcokan tersebut telah membuat hubungan antara kedua negara
bertetangga itu tegang selama hampir enam dasawarsa dan menyulut dua dari tiga perang mereka
sejak 1947. Militer India dan Pakistan telah menjaga pelaksanaan gencatan senjata di sepanjang
Jalur Pemantauan (LoC), yang dijaga oleh paling banyak personil militer, di Kashmir sejak
November 2003.
Dalam beberapa pertemuan, India menolak usul Pakistan seperti pemberian kemerdekaan kepada
Kashmir atau pemantauan bersama wilayah Himalaya tersebut, atau demiliterisasi Kashmir dan
penempatan beberapa bagian ke dalam mandat PBB. Hal inilah yang cenderung menghambat
proses penyelesaian sengketa di wilayah tersebut. Pada Januari 2006 lalu kedua negara
mengadakan pertemuan dan menghasilkan beberapa resolusi untuk penyelesaian sengketa
diantara kedua negara ini, namun tampaknya hal itu masih jauh daru yang diharapkan.
India menyatakan Pakistan belum memenuhi janji guna menghentikan aksi kekerasan oleh
gerilyawan Muslim yang berpangkalan di wilayah yang dikuasai Pakistan dan memerangi
kekuasaan New Delhi di Kashmir.
Lebih dari 40.000 orang telah tewas sejak aksi separatis meletus di Kashmir India pada 1989.
Islamabad menyatakan telah menindak kelompok garis keras dan telah meminta New Delhi
mengurangi jumlah tentara di Kashmir.
Langkah-langkah penyelesaian konflik Pakistan-India
Selama ini konflik tersebut tak juga selesai tidak lain karena adanya saling ketidakpercayaan
diantara kedua negara. Pos perbatasan yang dibuat di sepanjang wilayah perbatasan juga menjadi
penyebab mengapa penyelesaian sengketa ini selalu berakhir dengan perang terbuka dan

menelan korban. Hal ini harus terus dimonitoring dengan mendorong adanya pertemuan berkala
antara pemimipin militer kedua negara.
Pakistan juga selalu mengusulkan pembicaraan tingkat ahli guna mencegah kejadian di laut dan
mendesak langkah pada akhirnya guna membuat Asia Selatan daerah bebas rudal balistik. Semua
usul tersebut diperkirakan dibahas secara singkat Rabu, sebelum dibawa ke berbagai forum yang
dibentuk berdasarkan apa yang disebut Dialog Gabungan antara kedua negara bertetangga itu.
Salah satu hal yang perlu ditindak lanjuti adalah pembahasan guna meningkatkan kontak antara
rakyat Kashmir yang terpecah. Misalnya semua itu meliputi layanan bus yang diusulkan antara
Poonch di Kashmir India dan Rawalakot di daerah Pakistan dan layanan truk antara ibukota
Kashmir India, Srinagar, dan Muzaffarabad di Kashmir Pakistan. Layanan bus antara Srinagar
dan Muzaffarabad dimulai April lalu, setelah hampir 60 tahun, dalam apa yang dipandang
sebagai hasil nyata pertama proses perdamaian. Pembukaan lebih banyak tempat bagi rakyat
Kashmir agar mereka bisa saling bertemu dan pemberian izin kepada peziarah untuk
menyeberangi perbatasan sengketa juga siap dibahas. terorisme atau kekerasan oleh kelompok
garis keras merupakan satu masalah yang harus dibahas

Anda mungkin juga menyukai