2106 2485 1 SM
2106 2485 1 SM
2 Desember 2014:58-63
PENDAHULUAN
Sistem
komunikasi
satelit
merupakan suatu sistem komunikasi
yang menghubungkan sumber dengan
tujuan komunikasi yang menggunakan
satelit
sebagai
medianya.
Satelit
merupakan wahana untuk bisa terbang
mengelilingi bumi, dalam wahana
terbang ini ditempatkan beberapa muatan
yang salah satunya adalah sistem
komunikasi, dan bisa perangkat lain
seperti sensor penginderaan jauh.
Teknologi serat optik selalu berhadapan
dengan masalah bagaimana caranya
agar lebih banyak informasi yang dapat
dibawa, lebih cepat dan lebih jauh
penyampaiannya
dengan
tingkat
kesalahan
yang
sekecil-kecilnya.
Informasi yang dibawa berupa sinyal
digital, digunakan besaran kapasitas
transmisi diukur dalam 1 Gb.km/s yang
artinya 1 milyar bit dapat disampaikan
tiap detik melalui jarak 1 km.
Perkembangan dan penerapan teknologi
telekomunikasi
di
dunia
yang
berkembang dengan cepat, secara
58
METODOLOGI
Makalah ini membahas mengenai
sistem komunikasi serat optik terutama
dalam hal pemanfaatannya bagi proses
Data
Masuk
Rangkaian
Transmisi
Sumber
Cahaya
Fiber
Detektor
Cahaya
Rangkaian
Penerima
Data
Diterima
coating
core
cladding
59
(2-1)
-a
Indeks bias
Indeks bias
n1
n1
n2
n2
Step Indeks
Jari-Jari
-a
Graded Indeks
60
Jari-Jari
SPACE SEGMENT
DOWNLINKS
UPLINKS
TRANSMITTERS
CONTROL
STATION (TTC)
RECEIVERS
GROUND SEGMENT
Gambar 2-4: Sistem Komunikasi Satelit Secara Umum
1310
nm
0.35
0.35
1550
nm
0.25
0.25
0.35
0.25
Chromatic
Dispersion
1310
1550
nm
nm
0
17
-15
0
-12
indeks
jamak
61
Cladding
(m)
Numerical
Aperture
62.5
125
0.27
50/125 GI
50
125
0.21
100/140 SI
100
140
0.2-0.3
5 dB/m @ 850 nm
20 MHz km (22
nm/km)
980/1000 SI plastic
980
1000
0.5
20 MHz km
(110nm/km)
Multimode Fiber
62.5/125 GI
Attenuation
dB/km
Pulse Broadening
PENUTUP
Teknologi serat optik memberikan
kecepatan data yang lebih besar dan
jarak yang lebih jauh dengan harga yang
lebih rendah daripada sistem konvensional
menggunakan kawat logam (tembaga).
Struktur dasar dari sebuah serat optik
yang terdiri dari 3 bagian : core (inti),
cladding (kulit), dan coating (mantel)
atau buffer (pelindung). Pendekatan
cahaya sebagai sinar memberikan
gambaran yang jelas bagaimana cahaya
merambat sepanjang serat optik, namun
kurang dalam memberikan penjelasan
mengenai sifat lain dari cahaya seperti
interferensi, dan sifat serat optik seperti
absorpsi, atenuasi dan dispersi, oleh
karena itu diperlukan pendekatan
cahaya sebagai gelombang/teori mode.
Berdasarkan
jumlah
mode
yang
merambat maka serat optik terbagi
menjadi dua tipe: single-mode dan multimode. Sistem serat optik memberikan
keuntungan jika dibandingkan dengan
sistem konvensional menggunakan kabel
logam (tembaga) memiliki keuntungan
dalam hal less expensive, thinner, higher
carrying capacity, large-bandwidth, less
signal degradation, ligtht signals, low
power, non-flammable, flexibile. Sistem
serat optik dapat mempercepat dalam
hal penyampaian informasi data, yang
akan
sangat
bermanfaat
untuk
komunikasi data satelit.
DAFTAR RUJUKAN
Elion,
1978.
Fiber
Optics
in
Communications Systems, CRC
Press.
IGIC,
63