penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data, yang didapat dari suatu penelitian, baik
penelitian lapangan, tes laboratorium, maupun kajian pustaka.
Makalah merupakan karya tulis ilmiah mengenai suatu topik. Karena itu, paparannya
didasarkan atas hasil studi, baik secara langsung melalui observasi lapangan ataupun
melalui studi kepustakaan. Kemudian karya tersebut disajikan dalam pertemuan ilmiah
(lokakarya, seminar, simposium, konferensi, konfensi, diskusi akademik, perkuliahan dan
kegiatan lainnya). Makalah ditulis untuk berbagai fungsi, diantaranya untuk memenuhi tugas
yang dipersyaratkan dalam mata kuliah tertentu, berfungsi menjelaskan suatu kebijakan dan
berfungsi menginformasikan suatu temuan.
2.2 Jenis-jenis Makalah
Berdasarkan jumlah halamannya terdapat dua jenis makalah yaitu:
a.
Makalah Pendek
Makalah pendek biasa terdiri dari antara 3-10 halaman. Makalah pendek biasa ditulis tidak
mengikuti sistematika baku suatu makalah karena berisi pokok-pokok pikiran tentang
pembahasan suatu masalah. Makalah jenis ini sering digunakan dalam seminar atau
lokakarya yang penyajinya cukup banyak.
b.
Makalah Panjang
Makalah panjang terdiri dari 10-30 halaman. Makalah jenis ini sering digunakan untuk
mengerjakan tugas matakuliah, laporan hasil pengamatan, atau kajian pustaka. Makalah
untuk mempresentasikan suatu program untuk mengajukan projek tertentu biasanya juga
berkisar antara 10-30 halaman karena berisi paparan yang harus komprehensif menyajikan
permasalahan.
Makalah mahasiswa yang dimaksudkan dalam hal ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Diangkat dari suatu kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan kegiatan lapangan.
2.
Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu mata
kuliah.
3.
Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang permasalahan teoritis yang dikaji
atau dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan dengan
perkuliahan.
4.
Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam memahami isi dari sumbersumber yang digunakan.
5.
Menunjukkan kemampuan mahaiswa dalam merangkai berbagai sumber informasi
sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.
Dilihat cara berfikir, makalah dapat kita bedakan dalam tiga kategori:
a.
Makalah yang ditulis berdasarkan hasil berfikir deduktif pada hakikatnya adalah tulisan yang
membahas atau memecahkan pada suatu masalah atas dasar kajian teori dan khazanah
ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, penulis makalah harus mempelajari permasalahannya
dari sudut pandang keilmuan, setidak-tidaknya dari bidang keahlian yang dimilikinya.
Ada tiga bagian pokok yang harus ada dalam makalah ini, yaitu: (a)permasalahan da
hipotesis, (b)pembahasan atau pemecahan masalah secara teoritis, (c)kesimpulan
pembahasan.
b.
Dalam berfikir induktif, kesimpulan ditarik atas dasar data empiris setelah sebelumnya
dilakukan verifikasi data. Makalah yang dibuat atas dasar berfikir induktif, salah satu
diantaranya dapat dilakukan melalui pendeskripsian suatu gejala dan peristiwa berdasarkan
pengamatan lapangan.
Isi dan sistematikanya adalah sebagai berikut: judul, pendahuluan, permasalahan,
pembahasan, kesimpulan, saran-saran, kepustakaan.
c.
Makalah hasil berfikir ilmiah adalah tulisan yang memaparkan proses dan hasil penelitian.
Dengan demikian, makalah ini berupa rangkuman suatu laporan atau rangkuman hasil
skripsi, tesis, disertasi, ditambah komentar-komentar penulis makalah terhadap metodologi
yang digunakan maupun terhadap hasil yang diperoleh. Komentar deduktif, dapat dilihat
secara teoritis, bisa secara empiris berdasarkan praktek kenyataan yang ada di lapangan.
Makalah bentuk ini berupa rangkuman laporan hasil penelitian, hasil laporan sendiri.
Sistematika penyajian diurutkan sebagai berikut: judul, kata pengantar, permasalahan,
kerangka pemikiran dan hipotesis, metodologi penelitian, pemaparan hasil penelitian,
kesimpulan dan saran, pembahasan, dan daftar acuan.
Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi
masalah dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa dilihat daris segi prinsip dan prosedur
ilmiahnya, makalah ilmiahnya menyerupai laporan penelitian sederhana. Makalah ilmiah
biasanya ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah. Sudah barangtentu,
penulis makalah ilmiah memerlukan studi keperpustakaan dan ini terlihat pada revenisi yang
dicantumkan.
2)
Makalah kerja
Makalah Kerja pada umumnya dibaca pada seminar makalah kerja disampaikan dalam
bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian. Dalam makalah kerja yang dibacakan itu
harus ada masalah. Penyampai makalah kerja sudah memasukkan asumsi dan hipotesis
untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah demikian, timbulah diskusi.
3)
Makalah Kajian
Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan saran pemecahan suatu masalah
yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu seminar.
4)
Makalah Posisi
Istilah ini dipakai untuk karya tulis yang disusun karena terdapat masalah controversial.
Makalah posisi ditulis karena diminta oleh suatu pihak sebagai alternative pemecahan
masalah yang controversial. Prosedur pembahasan dan penulisannya dilakukan secara
ilmiah, masalahnya pun ilmiah.
5)
Makalah Analisis
Makalah analisis adalah istilah yang sering dipakai di dalam mata kuliah untuk
membedakannya dengan exspository essay, creative essay,ataupun komposisi yang berisi
analisis. Makalah analisis berisi suatu analisis yang masalahnya telah ditentukan
sebelumnya.
6)
Makalah Tanggapan
Makalah tanggapan dipakai untuk karya tulis pemenuhan tugas yang berupa reaksi terhadap
suatu bacaan. Makalah tanggapan dimaksudkan sebagai latihan dan biasanya pendek.
Karena pembahasan dilakukan secara ilmiah, maka pemberian data dari bacaan biasanya
berupa kutipan langsung.
2.3 Karakteristik Makalah Yang Baik
Secara umum, tujuan penulisan makalah adalah menyakinkan pembaca tentang
kebernalaran topik dan pentingnya topik untuk diketahui dan diperhatikan. Makalah bersifat
ilmiah yang bercirikan objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, logis dan jujur.
Makalah yang baik memiliki karakteristik antara lain:
1.
2.
3.
4.
5. Merefleksikan secara kritis dan luas bacaan artikel, buku dan material lainnya yang
relevan
6.
7.
Menulis dengan gaya yang jelas serta dengan bahasa yang benar dan tepat
8.
Secara umum makalah bisa ditulis secara deduktif, induktif dan campuran. Makalah bisa
ditulis berdasarkan hasil kajian pustaka dengan mendasarkan pada kajian teoritis yang
bersifat umum. Dari kajian teori tersebut, dibuat analisis spesifik mengenai persoalan yang
diangkat oleh penulis. Makalah yang mengkaji yang bersifat umum kemudian difokuskan
pada hal-hal yang khusus seperti ini disebut makalah deduktif.
Makalah bisa diangkat berdasarkan fakta-fakta di lapangan, dipertajam dengan pengalaman
empiris, hasil pengamatan, atau pengalaman nyata tentang suatu hal. Fakta, data empiris,
dan pengalaman lapangan tersebut kemudian dikembangkan dengan merujuk pada teoriteori yang relevan. Hasil kajian disajikan dalam bentuk pembahasan yang logis dan
sistematis sehingga diperoleh paparan yang menyakinkan. Makalah yang disusun
berdasarkan fakta dan data empiris kemudian dirujuk dan dicocokkan dengan teori disebut
makalah induktif.
Ada dua jenis makalah yang diangkat dengan mengabungkan antara model penulisan
deduktif dan model penulisan induktif. Topik makalah dikembangkan dari pengetahuan
teoritis didukung dengan fakta-fakta dan data empiris atau sebaliknya, fakta-fakta empiris
dikembangkan dengan merujuk pada kajian teoritis. Makalah yang menyajikan paparan
dengan menggunakan model deduktif-induktif atau induktif-deduktif ini disebut dengan
makalah campuran.
2.4 Komponen Utama Makalah
Makalah memiliki tiga komponen yaitu bagian awal, bagian inti (pendahuluan, teks utama
dan penutup) dan bagian akhir (daftar rujukan dan lampiran jika ada). Ada kalanya tiga
komponen ini tidak secara eksplisit disebutkan, tetapi dapat diidentifikasikan melalui isi dari
karya penulis. Isi ketiga bagian ini dipaparkan sebagai berikut:
1.
Bagian awal
a.
Halaman Sampul
b.
Daftar Isi
c.
2.
Bagian inti
a.
Pendahuluan
1)
2)
3)
b.
Teks utama
c.
Penutup
3.
Bagian akhir
a.
Daftar rujukan
b.
a)
Bagian Awal
Bagian awal berisi sampul, daftar isi, daftar tabel dan daftar gambar. Halaman sampul berisi
judul makalah keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis, waktu dan tempat
penulisan. Daftar isi dipandang perlu jika makalah lebih dari 20 halaman. Selanjutnya, daftar
tabel dan gambar (jika ada), ditulis menjadi satu dengan daftar isi seandainya hanya
terdapat sebuah tabel dan gambar.
b)
Bagian Inti
Bagian ini memiliki tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama (pembahasan topiktopik) dan penutup. Fungsi utama bagian pendahuluan adalah untuk memberikan gambaran
informasi dari makalah yang akan dibahas/dideskripsikan. Pendahuluan dapat ditulis dalam
satu atau beberapa paragraf. Pendahuan berisi 5-15 % dari total keseluruhan makalah.
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah
atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah.
Latar belakang penulisan makalah berisi hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah
bagian ini harus membawa pembaca pada topik atau masalah yang dibahas dan
menunjukkan bahwa topik atau masalah tersebut perlu dibahas. Terdapat beberapa
alternatif yang dapat digunakan untuk menyusun bagian ini diantaranya adalah:
1.
2.
3.
Mengawali dengan kutipan orang terkenal, ungkapan/slogan yang relevan dengan
topik yang akan dibahas
Masalah atau topik bahasan sebenarnya merupakan hal yang pertama kali yang harus
diterapkan dalam penulisan makalah. Setelah itu, diikuti dengan penyusunan garis besar isi
makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draf
makalah serta revisi draf makalah. Jika topik makalah ditentukan sendiri oleh penulis,
beberapa hal yang dapat dipertimbangkan antara lain :
1.
2.
3.
4.
Topik sering disamakan dengan judul. Pada dasarnya topik berbeda dengan judul. Topik
merupakan masalah pokok yang dibahas sedangkan judul label atau nama dari makalah
yang ditulis. Pertimbangan dalam membuat judul adalah :
1.
2.
Bentuk frasa/klausa
3.
4.
Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan untuk mengarah pada apa yang ingin
dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Fungsi tujuan penulisan bagi penulis adalah
sebagai pengarah kegiatan yang selanjutnya dilakukan. Bagi pembaca, tujuan penulisan
bermanfaat memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah.
Perumusan tujuan penulisan dapat dilakukan dengan teknik kalimat kompleks atau dalam
bentuk rincian.
Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah.
Bagian ini membahas topik secara dalam dan tuntas dengan gaya penulisan dan ringkas,
lancar dan langsung pada masalah, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Pembahasan topik beserta sub topiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai
bahan yang telah dikumpulkan. Adapun teknik/ cara mengembangkan ide dan merakit
bahan untuk suatu subtopik agar menjadi suatu kesatuan yang utuh dapat mudah dipahami
adalah:
1.
Teknik Logis
Teknik Interpretasi
Pengembangan tulisan melalui interpertasi makna suatu bukti merupakan bentuk khusus
ekposisi. Sesuai dengan namanya, pengembangan karangan dengan cara ini menonjolkan
hasil interpretasi penulis berdasarkan wawasan dan kerangka teori yang diacu terhadap
bukti-bukti yang disodorkan kepada pembaca. Untuk mengembangkan melalui interpretasi
diawali dengan adanya bukti. Karena bukti merupakan pangkal tolak dilakukan interpretasi,
maka bukti harus memenuhi syarat-syarat: (1) benar-benar diketahui dan tersedia, (2)
cukup, (3) relevan, dan (4) representative (mengarah pada keterwakilan bukti yang
ditampilkan berkaitan dengan perihal atau masalah yang diangkat).
3.
Teknik Klasifikasi
Teks utama karangan ilmiah dapat dikembangkan dengan menggunakan pola sebab akibat.
Sebab digunakan sebagai gagasan utma diikuti oleh uraian tentang sebuah akibat atau
sejumlah yang ditimbulkannya sebagai rincian pengembangannya. Pola ini dapat
dikembangkan sebagai berikut: (a)pola satu sebab dengan satu akibat, (b) pola satu sebab
dengan lebih dari satu akibat, (c) pola sebab akibat secara berantai, (d) pola sejumlah sebab
dengan satu akibat.
5.
Pengembangan teks utama dengan pola persamaan dan perbadaan adalah pola
pengembangan teks utama dengan cara menunjukkan persamaan dsn perbedaan antara
dua atau lebih orang, obyek, masalah, atau gagasan yang dibahas dengan bertolak dari
segi-segi tertentu. Penggunaan pola ini dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
(a) pola perbedaan-persamaan (diawali dengan menyajikan segi perbedaan), (b) pola
persamaan-perbedaan (pola yang menonjolkan persamaan dan diawali pula dengan
persamaan-persamaan dari obyek yang dibahas).
Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran (jika ada).
Penulisan bagian ini dapat dilakukan dengan penegasan kembali atau ringkasan dari
pembahasan, tanpa kesimpulan atau menarik kesimpulan yang dibahas. Jika terdapat saran,
penulisnya harus ekplisit (kepada siapa dan tindakan apa atau hal apa yang disarankan).
c)
Bagian akhir
Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran-lampiran (jika ada)
teknik penulisan daftar rujukan (mengacu kepada Pedoman Penulisa Karya Ilmiah,
edisi keempat, UM Press) serta ringkas dipaparkan sebagai berikut:
Buku yang berisi kumpulan artilkel (ada editornya)
Aminuddin (Ed.). 1990. Pegembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang bahasa dan Sastra.
Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Karya Terjemhan
Bloomfield, Leonard. Tanpa Tahun. Bahasa. Terjemahan oleh I Sutikno. 1995. Jakarta:
Gramedia.
Artikel dalam majalah atau koran
Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76.
Artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya)
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.),Pengembangan
Penelitian Kualitatif dalam Bidang bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI
Komisariat Malang dan YA3.
Artikel dalam judul
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum
Penelitian, 1 (1):33-47.
Karya individual dari internet
Hitchcock, S , Carr, L. 7 Hall, W. 1996. Asurvey of STM Online Journals, 1990-95: The calm
before
the
storm, (Online),
(http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html,
diakses 12 Juni 1996).
Koran tanpa penulis
Jawa Pos, 23 Agustus, 2006. Apakah Rakyat Sudah Merdeka?, hlm. 4.
Buku
Ramlan, M. 1981. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogjakarta: UP Karyono.
Rusmaji, Oscar.1993. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. Malang: Penerbit IKIP
Malang.
Baris pertama tiap pustaka ditulis pada margin kiri dan baris berikutnya ditulis menjorok ke dalam enam
ketukan dari margin kiri. Jarak baris daftar pustaka adalah satu spasi sedangkan jarak sumber pustaka dengan
sumber pustaka lainnya dua spasi.
Lampiran umumnya berupa data (angka/verbal) yang dipandang penting tetapi tidak dimasukkan dalam
batang tubuh bagian ini hendaknya diberi nomorhalaman.
2.5 Pemilihan Topik Masalah
a.
Sumber Topik
Kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan atau pemilihan ide pokok atau topik yang akan
ditulis. Untuk menentukan topik, terdapat kemungkinan sumber yang dapat dimanfaatkan, diantaranya buku-buku
referensi, majalah, jurnal, surat kabar, pengalaman hidup sehari-hari, pendapat, sikap serta kejadian-kejadian di
masyarakat.
1)
Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis maupun dari segi teoritis, yang layak untuk
dibahas.
Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.
Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.
Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperoleh.
b.
a)
Brainstorming
Brainstorming atau urun pendapat banyak digunakan dalam usaha. Dalam rangka meningkatakan
usaha, brainstorming digunakan sebagai wahana untuk menampung berbagai pendapat para peserta. Cara ini
dilakukan seperti diskusi, tetapi tidak ada tanggapan dari pihak manapun. Semua ide atau pendapat dicatat dan
nantinya dipertimbangkan untuk digunakan dalam penembangan usaha.
b)
c)
c.
Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah dapat dilakukan sebagai berikut:
1.
Identifikasi dan spesifikasi makalah. Disini penulis melakukan eksploritasi masalah untuk menemukannya.
Selanjutnya, penulis mengambil masalah khusus yang didalama dan dikaji.
2.
Menganalisis masalah dengan cara mendekripsikan hal-hal yang telah diketahui dan mendeskripsikan hal-hal yang
belum diketahui.
3.
Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dari masalah yang telah dianalisis.
4.
Mengumpulkan bukti-bukti yang berupa data-data yang sahih yang membetulkan atau menyalahkan hipotesis.
5.
d.
a.
b.
c.
d.
2)
3)
4)
a.
b.
5)
6)
7)
Menyempurnakan makalah
Jika berbagai bentuk perbaikan, saran, dan kritik dari teman itu benar,
argumentatif, dan obyektif, langakah berikutnya adalah memperbaiki dan
menyempurnakan makalah. Baca kembali makalah itu dari awal sampai akhir,
hingga tidak dijumpai lagi kasalahan atau kekeliruan yang mengganggu pemahaman
pembaca.
2.7 Sistematika Penulisan Makalah
Untuk mendukung terhadap penyusunan makalah yang baik, maka Makalah
hendaknya disesuaikan dengan sistematika sebagai berikut :
a.
Pendahuluan
Pendahuluan
berisi
pengantar
ke
permasalahan
pokok
yang
memberikan gambaran tentang batasan dan tujuan penulisan. Isi pendahuluan + 15
%. Bab ini dibagi dalam 3 Sub Bab sebagai berikut :
1.
Latar Belakang
Memberikan penjelasan tentang manfaat atau pentingnya timbulnya Judul
atau Topik untuk dibahas.
2.
Ruang Lingkup
Memberikan penjelasan
rnenjadi batasan pembahasan.
3.
tentang
ruang
lingkup
permasalahan
yang
b.
1.
2.
3.
Bila mungkin dapat memuat f aktor-faktor penentu (faktor pendukung dan f aktor
penghambat).
4.
c.
Penutup
Pada bab yang terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang pada
dasarnya merupakan penegasan inti makalah yang dirumuskan dengan jelas,
singkat, dan tegas. Isi penutup + 10% dengan berisi:
1.
Kesimpulan
Berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisar dari
permasalahan.
2.
Saran
Saran yang dim aksud di sini, merupakan usul atau pendapat dari penulis yang
mengacu pada materi pembahasan. Hendaknya dikemukakan secara jelas dan
kemungkinan dapat dilaksanakan.
d.
Daftar Pustaka
Merupakan acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar,
internet, dan sumber tertulis lainnya.
e.
Lampiran-lampiran
2.8 Teknik Penomoran
Teknik yang digunakan dalam penomoran bab dan bagian -bagiannya adalah
sebagai berikut:
I _______________________ (Bab)
A _______________________ (Judul)
1. _______________________ (Sub Judul )
a. _______________________ (Sub SubJudul)
1) _______________________ (dst)
a) _______________________ (dst)
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
adalah
sebab
mengapa
sebuah
penelitian
penulisan
serta
bahasa
yang
digunakan.
penulisan
makalah
untuk
cakupan
Anda
tulis.
Jadi
hal
ini
penting
juga
untuk
LOGO INSTITUSI
Disusun oleh :
Benedicta Harum Dhani
NIM
Universitas Brawijaya
MALANG
2015
2. Abstrak
Abstrak ditulis dalam dua bahasa atau dua versi, yaitu
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk penulisan
dalam Bahasa Indonesia Anda tidak diperbolehkan
menulis lebih dari 250 kata, sedangkan dalam Bahasa
Inggris Anda tidak diperbolehkan menulis lebih dari 200
kata. Abstrak dapat berisi ringkasan atau bahasan
pokok
dari
makalah,
tujuan
penelitian,
metode
maka
meletakkan abstractpada
Anda
halaman
utama
harus
atau
halaman
agar
memudahkan
pembaca
Abstract ............
... iii
Daftar Isi .........
.... iv
Kata Pengantar .........
. 1
I Pendahuluan ..............
. 2
I.I Latar Belakang ........
3
I.II Rumusan Masalah ........
4
I.III Tujuan Pembahasan ......
5
II. Isi ..........
7
II.I Pengenalan Kelurahan Randusari, Semarang Selatan ...
.. 7
Kebudayaan ...................
8
Jumlah penduduk dan statistik ............
9
Kebudayaan patrilineal pada masyarakat Kelurahan Randusari
.....................
10
II.II Patrilineal dan Teori Kelas ....
22
4. Kata Pengantar
Kata pengantar mencakup isi dari keseluruhan esensi
makalah, yaitu membahas isi makalah secara
menyeluruh namun umum. Hal ini perlu dilakukan agar
pembaca mempunyai pandangan umum arah dari
penelitian dalam makalah Anda tersebut.
Biasanya
pada
kata
pengantar,
penulis
juga
mencantumkan ucapan syukur kepada Tuhan YME,
serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah mendukung dan membantu proses penyelesaian
makalah.
Dalam kata pengantar penulis juga dapat menjabarkan
penjelasan
waktu
penulisan
makalah,
tempat
penelitian, serta pihak-pihak yang menjadi mentor
penulis dalam menyelesaikan makalah baik individu,
instansi maupun lembaga-lembaga tertentu yang
terlibat dan memberikan sumbangsih.
Dia akhir kata pengantar, penulis juga diperbolehkan
menuliskan harapan penulisan makalah tersebut,
manfaat bagi pembaca, kemudian penulis juga
menerima masukan berupa kritik dan saran dari
pembaca. Serta pencantuman nama lengkap penulis,
tempat dan tanggal atau tahun (waktu) penulisan
makalah tersebut namun tanpa dibubuhi tanda tangan.
5. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bahasan awal topik penelitian
di dalam makalah yang disusun oleh dan dari sudut
pandang penulis. Pendahuluan tidak perlu ditulis secara
luas, cukup cakupan luarnya saja asalkan sudah
mencakup
esensi
umum
dari
makalah
Anda.
Pendahuluan dapat dijelaskan secara umum dan
singkat
namun
tujuan
dan
maknanya
jelas.
Pendahuluan dapat menjelaskan tentang pokok
permasalahan awal yang ditemui. Permasalahan disini
yang dimaksud adalah masalah yang ditemukan dan
ingin diteliti dalam makalah Anda tersebut.
Di dalam bab pendahuluan, mencakup bab-bab penting
dalam penelitian makalah. Biasanya di dalam
pendahuluan terdapat tiga poin penting yang menjadi
1.
2.
3.
4.
Pemilihan topik
Perumusan tujuan
Identifikasi pembaca