1. LATAR BELAKANG
Kekurangan gizi merupakan penyakit tidak menular dapat terjadi pada
sekelompok masyarakat pada suatu tempat. Hal ini berkaitan dengan faktor
multidisiplin dan harus selalu dikontrol terutama pada masyarakat yang
tinggal dinegara-negara berkembang (Depkes, 2000)
Situasi global, untuk kejadian luar biasa, tingginya harga makanan yang
meningkatkan jumlah anak yang kekurangan gizi terutama diwilayah WHO
yang melaporkan penemuan kasus kekurangan gizi.
1. TUJUAN PENULISAN
2. Untuk memahami pengertian kekurangan gizi
3. Untuk memahami asuhan keperawatan
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala kekurangan gizi
5. Untuk mengetahui pengobatan kekurangan gizi
6. SISTEMATIKA
Sistematika dalam pembuatan makalah ini berisi :
BAB I : Pendahuluan yang menguraikan latar belakang, tujuan dan
sistematika penulisan.
BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1)
KONSEP DASAR
1. Pengertian
Gizi adalah suatu suatu proses organism yang menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbs, dan tranfortasi,
penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan dan fungi normal dari organ-organ serta
menghasilkan energy (supariasa, 2001)
Menurut Moehji, S (2003) gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi
seperti protein,karbohidrat,lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Penyebab gizi kurang
1. Menurut suprijadi (1999). Gizi kurang dapat disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain:
2. Faktor diet / makanan
Makanan yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein dapat
menyebabkan akan menderita Kwashiorkor sedangkan anak yang
kurang energi walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan
menyebabkan anak menderita marasmus.
3. Faktor sosial
Dimasyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya
salah bila dilihat dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan
Pada keadaan akhir (final stage) dapat menyebabkan shok berat, coma
dan berakhir dengan kematian.
2. Marasmus
Marasmus adalah berasal dari kata Yunani yang berarti kurus-kering.
Sebaliknya walau asupan protein sangat kurang, tetapi si anak masih
menerima asupan hidrat arang (misalnya nasi ataupun sumber energi
lainnya). Marasmus disebabkan karena kurang kalori yang berlebihan,
sehingga membuat cadangan makanan yang tersimpan dalam tubuh
terpaksa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat diperlukan
untuk kelangsungan hidup.
Penderita marasmus yaitu penderita kwashiorkor yang mengalami
kekurangan protein, namun dalam batas tertentu ia masih menerima zat gizi
sumber energi (sumber kalori) seperti nasi, jagung, singkong, dan lain-lain.
Apabila baik zat pembentuk tubuh (protein) maupun zat gizi sumber energi
kedua-duanya kurang, maka gejala yang terjadi adalah timbulnya penyakit
KEP lain yang disebut marasmus.
Tanda-tanda yang sering dijumpai pada pada penderita marasmus, yaitu:
Kulit keriput,
Gejala marasmus adalah seperti gejala kurang gizi pada umumnya (seperti
lemah lesu, apatis, cengeng, dan lain-lain), tetapi karena semua zat gizi
dalam keadaan kekurangan, maka anak tersebut menjadi kurus-kering.
3. Marasmus-Kwashiorkor
Gambaran dua jenis gambaran penyakit gizi yang sangat penting. Dimana
ada sejumlah anak yang menunjukkan keadaan mirip dengan marasmus
yang di tandai dengan adanya odema, menurunnya kadar protein (Albumin
dalam darah), kulit mongering dan kusam serta otot menjadi lemah.
b)
Busung Lapar
Busung lapar atau bengkak lapar dikenal jiga dengan istilah Honger Oedeem
(HO). Adalah kwarshiorkor pada orang dewasa. Busung lapar disebabkan
karena kekurangan makanan, terutama protein dalam waktu yang lama
secara berturut-turut. Pada busung lapar terjadi penimbunan cairan dirongga
perut yang menyebabkan perut menjadi busung (oleh karenanya disebut
busung lapar).
Tanda-tanda yang terjadi yaitu :
Badan kurus
kurang energi kalori. Pada akhirnya anak tersebut akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan
4. Tanda dan Gejala
5. Tanda kurang gizi
1. Kurang energi protein ringan
Kekurangan energi protein ringan belum memunculkan tanda-tanda khusus
pada anak. Hal yang paling mudah dikenali pada anak yang kekurangan
energi protein ringan adalah menurunnya berat badan anak hingga 80% dari
berat badan normal.
2. Kurang energi protein sedang
Tahap ini juga masih belum menunjukkan tanda-tanda khusus indikasi kurang
gizi. Pada tahap kedua ini berat anak turun mencapai 70% dari berat badan
normal. Selain penurunan berat badan, dapat dikenali bahwa wajahnya pucat
dan rambutnya berubah kemerahan.
3. Kurang energi protein berat
Fase kurang sekali (marasmus) ditandai dnegan penurunan berat badan anak
hingga tinggal 60% dari berat badan normal seusianya.
Fase sangat kurang (kwashiorkor) ditandai dengan penurunan berat badan
tinggal 50% atau bahkan kurang dari berat badan normal, pembengkakan
kaki, rambut memerah dan mudah dicabut, mata rabun, kornea kering dapat
membuat mata pecah.
Penjelasan lebih lanjut tentang kwashiorkor
Selain yang disebut diatas, fase kwashiorkor adalah ditandai dengan
datangnya beberapa penyakit seperti tekanan darah rendah atau anemia,
infeksi, diare, kulit mengerak dan pecah, pecah di bagian sudut bibir. Tahapan
kurang gizi ini sangat berat pada anak dan harus mendapatkan penanganan
yang khusus. Jika tidak maka dapat mengakibatkan kerugian permanen pada
anak-anak, diantaranya:
. Kemunduran kecerdasan dan gangguan jiwa.
. Rabun senja dan kebutaan total.
. Minimnya kemampuan motorik atau bahkan kelumpuhan.
b. Anemia
c.
d. Endimik Golter
1)
antara lain :
1. Gejala kekurangan gizi pada dewasa
Gejala yang paling umum adalah terkenal berat badan. Sebagai contoh,
orang-orang yang telah kehilangan lebih dari 10% dari berat badan mereka
dalam tiga bulan dan tidak diet bisa kekurangan gizi.Ini biasanya diukur
menggunakan body mass index atau BMI. Ini dihitung oleh berat dalam
kilogram dibagi dengan ketinggian di meter persegi. BMI sehat untuk
orang dewasa biasanya terletak antara 18,5 dan 24,9.Orang-orang dengan
BMI antara 17 dan 18,5 bisa agak kurang gizi, orang-orang dengan
BMIs
kurang dari
Kulit dan rambut menjadi kering. Kulit mungkin tampak kering, dan
keripik dan rambut dapat mengubah kering, tak bernyawa, membosankan
dan muncul seperti jerami. Kuku mungkin muncul rapuh dan mudah patah.
Depresi umum dalam gizi buruk. Ini bisa menjadi penyebab maupun
akibat dari kekurangan gizi.
Kulit menjadi kering dan keripik dan rambut dapat mengubah kering,
membosankan dan jerami seperti dalam penampilan. Selain itu, mungkin
ada rambut rontok juga.
Ada klasik dua jenis malnutrisi energi protein (PEM) pada anak-anak. Ini
adalah Marasmus dan Kwashorkor.
Hemoglobin (Hb)
b. Hematokrit
c.
Besi serum
b.
c.
d.
e.
f.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
2. Riwayat
Riwayat kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini
Riwayat kesehatan masa lalu : kaji pola makan pasien
Riwayat kesehatan keluarga :
Riwayat psikososial dan spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial, dan
kepercayaan
1. Pemeriksaan Fisik :
Sistem kardiovaskuler : untuk mengetahui tanda-tanda vital, edema,
pertumbuhan dan mental, perkembangan mental apatis
Sistem musculo skeletal : untuk mengetahui kondisi otot menyusut
(kurus), tampak hanya tulang dan kering, layu dan kering
Sistem integumen : berkerut/keriput, turgor kulit jelek
1. Diagnostik
Psikologi
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dia alami sekarang dan
bersyukur atas apa yang diberikan sama allah sehingga pasien tidak merasa
minder
Sosial
Pasien dapat berinteraksi sosial dengan masyarakat dan lingkungannya
sehingga dia dapat diterima oleh orang lain
1. Diagnosa Keperawatan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake makanan yang kurang
1. Gangguan pencitraan diri berhubungan dengan biofisika atau psikosial
pandangan terhadap diri.
d . Intervensi :
pasien
nutrisi
Diagnosa 2:
a . Gangguan pencitraan diri berhubungan dengan biofisika atau psikosial
pandangan terhadap
b . Tujuan : untuk menyatakan gambaran diri yang lebih nyata
c . Kriteria Hasil:
d . Intervensi:
1. Discharge Planning
Prioritas perawatan :
Tujuan Pemulangan :
1. Evaluasi
teratur
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kekurangan gizi merupakan penyakit tidak menular dapat terjadi pada
sekelompok masyarakat pada suatu tempat. Hal ini berkaitan dengan faktor
multidisiplin dan harus selalu dikontrol terutama pada masyarakat yang
tinggal dinegara-negara berkembang. Kekurangan gizi mempunyai banyak
komplikasi akibatnya kurang nafsu makan yang tidak stabil, sehingga berat
badan menurun dari berat badan yang ideal. Banyak factor dan cirri-ciri dari
kekurangan gizi seperti: perut bucit,kulit kering dan mengkerut, turgor kulit
jelek, edema, dan otot kaki, tangan sperti tongkat .
Maka dari itu kekurangan gizi yang usah menyebar diseluruh Indonesia harus
cepat diatasi agar tidak banyak korban yang selanjutnya, bagi tim kesehatan
harus mengadakan pendidikan kesehatan kepada masyarakat untuk tetap
makanan yang bergizi dan mebatur pola makan secara teratur.
1. SARAN
2. Klien yang mengalami kekurangan gizi sebaiknya dari sekarang harus
mengatur pola makan yang teratur sehingga tidak akan terjadi
kekurangan gizi .
3. Pola makan klien harus diatur seperti contohnya memilih makanan
yang karbohidrat,berprotein,lemak,dan bervitamin
DAFTAR PUSTAKA
http://jannyerika-mkes.blogspot.com/2011/06/konsep-dasar-kurang-gizi.htmld
http://www.news-medical.net/health/Symptoms-of-malnutrition%28Indonesian%29.aspx
http://www.infogizi.com/94/pencegahan-dan-pengobatan-gizi-buruk-padaanak.html