Anda di halaman 1dari 34

ASKEP pada Anak Dengan Masalah

Kesehatan Sistem Urinaria (GNA,


Nefrotik Sindrom)
Kelompok 4 :
Annafis Nurfauza
Beta Sonya Andini
Deki Abidin
Hamdan Faisal
Herlin Nuraeni
Wijaya
Hinggit Sugiarto
Ramlan Mardiana
Rima Wulandari
Rini Febriani
Sevti Nuraeni

Anatomi Fisiologi Ginjal


Ginjal merupakan salah
satu
bagian
saluran
kemih
yang
terletak
retroperitoneal
dengan
panjang lebih kurang 1112 cm, disamping kiri
kanan vertebra. Ginjal
berfungsi sebagai salah
satu alat ekskresi yang
sangat penting melalui
ultrafiltrat yang terbentuk
dalam glomerulus.

Fisiologi
Ginjal

Faal
glomerol
us

Faal
Tubulus

Faal
Tubulus
Proksim
al

Faal loop
of henle

Faal
tubulus
distalis
dan
duktus
koligent
es

Pada dewasa, jumlah urin dalam 24 jam yaitu 1440 ml .


Sedangkan pada anak-anak jumlah urin dalam 24 jam sesuai
dengan umur yaitu :
Umur

Jumlah

1.1-2 hari

1.30-60 ml

2.3-10 hari

2.100-300 ml

3.10 hari-2 bulan

3.250-450 ml

4.2 bulan-1 tahun

4.400-500 ml

5.1-3 tahun

5.500-600 ml

6.3-5 tahun

6.600-700 ml

7.5-8 tahun

7.650-800 ml

8.8-14 tahun

8.800-1400 ml

Glumerulonefritis Akut
[ GNA ]
Adalah penyakit yang menyerang glomeruli
dari kedua ginjal, sebagai suatu reaksi
imunologi terhadap bakteri atau virus
tertentu.
Sering ditemukan pada anak umur 3-7
tahun
Lebih sering pada pria.
Biasanya didahului oleh infeksi
ekstrarenal, terutama di traktus
respiratorius bagian atas dan kulit.

Etiologi

Reaksi imunologi :
infeksi lupus
erythematosus,
streptococus.
Cedera vaskuler
Koagulasi koagulan
yang menyebar (DIC)

PATOFISIOLOGI
Reaksi imunologi
Bengkak & Kematian sel-sel kapiler Glumerolus
Jalur komplemen aktif [chemotaksis]
Enzim lisosomal menyerang membran dasar
glomerulus
Kerusakan glumerulus [proteinuri dan hematuri]
Timbul parut
Fungsi glomerulus berkurang


Komplikasi

Gambaran Klinik

Hipertensi ini timbul karena


vasospasme atau iskemia
ginjal dan berhubungan
dengan gejala serebrum
serta kelainan jantung.
Gejala gastrointestinal seperti
muntah, tidak nafsu makan,
diare sering, menyertai pasien
GNA.

Pemeriksaan
Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium Laju
endapan darah meninggi, kadar Hb
menurun sebagai akibat
hipervolemia (retensi garam dan
air). Pada pemeriksaan urin
didapatkan jumlah urin
mengurang, berat jenis meninggi.
Hematuria makroskopis ditemukan
pada 50% pasien. Ditemukan pula
albumin (+), eritrosit (++), leukosit
(+), silinder leukosit, eritrosit
hialin.
Albumin serum sedikit menurun,
demikian juga komplemen serum
(globulin beta-IC). Ureum dan
kreatinin meningkat. Titer
antistreptolisin umumnya
meningkat, kecuali kalau infeksi
Streptococcus yang mendahului
hanya mengenai kulit saja. Uji
fungsi ginjal normal 50% pasien.

Penatalaksanaan
a.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

Medik
Istirahat mutlak selama 3-4 minggu.
Pemberian penisilin pada fase akut.
Makanan pada fase akut diberikan makanan rendah
protein (1g/kgBB/hari) dan rendah garam (1g/hari).
Pengobatan terhadap hipertensi.
Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari), makaureum
harul dikeluarkan dari dalam darah.
Diuretikum dulu tidak diberikan pada glomerulonefritis
akut, tetapiakhir-akhir ini pemberian furosamid (Laxis)
secara intravena (1 mg/kgBB/kali) salam 5-10 menit tidak
berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi
glomerulus.
Bila timbul gagal jantung, diberikan digitalis, sedativum
dan oksigen.

Lanjutan...
b.
1.
2.
3.
4.
5.

Keperawatan
Gangguan faal ginjal
Resiko terjadinya komplikasi
Diet
Gangguan rasa aman dan nyaman
Kurangnya pengetahuan orang tua
mengenai penyakit

Asuhan Keperawatan pada Anak


dengan Masalah Kesehatan Sistem
Urinaria GNA
Urgensi
A. Pengkajian

Tanda-tanda vital
Nadi
Pernapasan
Tekanan darah
Fungsi ginjal
Nyeri tekan pinggang
atau suprapubik
Disuria
Pola berkemih-lancar
atau menetes
Frekuensi atau
inkontinens

Adanya asites
Adanya edema-skrotum,
periorbital, tungkai bawah
Karakteristik urin dan
urinasi
Urin tampak bening atau
keruh
Warna-kuning sawo, merah
muda, atau coklat
kemerahan
Bau-ammonia, aseton,
sirup maple
Berat jenis
Menangis setelah berkemih

Pertumbuhan dan
perkembangan
Anak Usia Sekolah
Karakteristik fisik
Ledakan pertumbuhan
dimulai. Berbaai variasi masih
normal. Bagan perkembangan
hanya digunakan untuk
referensi saja. Anak
perempuan mungkin mulai
mengembangkan ciri seks
sekundernya dan mulai
menstruasi pada tahap ini.
Usia awitan menstruasi telah
menurun pada dekade
terakhir ini
Berat badan- anak bertambah
2 sampai 4 kg per tahun
Tinggi badan- pada usia 8
tahun, secara proporsional
lengan lebih panjang daripada
badan; tinggi bertambah pada
usia 9 tahun
Gigi- mulai menanggalkan gigi

Perkembangan
Perkembangan psikoseksual (tahap
laten)
Fokus tubuh- masalahseksual menjadi
kurang disadari
Tugas perkembangan- integrasi
bertahap dari pengalaman dan reaksi
seksual yang lalu ( pada tahun-tahun
terakhir ini terdapat makin banyak
laporan bahwa masa laten ini
bukanlah periode netral dalam
perkembangan seksualitas)
Krisis perkembangan- makin banyak
laporan tentang masalah seksual
praremaja, yang dimulai saat kira-kira
usia 10 tahun
Keterampilan koping umum- menggigit
kuku, ketergantungan, keterampilan
pemecahan masalah bertambah,
penyangkalan, humor, fantasi, dan
identifikasi.
Peran orang tua- peran utama dalam
pendidikan anak tentang aturan dan
norma yang mengatur prilaku seksual
dan seksualitas dan dalam
mempengaruhi perilaku spesifik
kelamin

Perkembangan Psikososial ( industri vs


inisiatif)
Tugas perkembangan- belajar
mengembangkan rasa keadekuatan
terhadap kemampuan dan kompetensi
pada saat kesempatan untuk belajar dan
interaksi sosial bertambah, anak
berusaha agar berhasil di sekolah
Krisis perkembangan- anak dalam
bahaya akibat perkembangan rasa
rendah diri jika ia tidakmerasa kompeten
dan keberhasilan mencapai tugas.
Bermain- anak menikmati aktivitas
santai bersama teman sebaya (mis.
Kasti); permainan cenderung
memisahkan kedua lawan jenis; mainan
rough and tumble adalah ciri khas
permainan luar rumah yang tidak
terstruktur; minat pribadi, aktivitas, dan
hobi berkembang pada saat ini
Peran keluarga dan orang tua- prang tua
menjadi figur yang kurang bermakna
yang berarti sebagai agens untuk
sosialisasi; hubungan dengan teman
sebaya cenderung mengurangi pengaruh
dominan dari orang tua yang ada
sebelumnya ; orang tua masih merasa
dan berespon sebagai otoritas utama;
harapan dari guru, pelatih, dan para
tokoh keagamaan memberi dampak
terhadap perilaku anak

Perkembangan kognitif
Pemikiran anak menjadi sangat abstrak
dan simbolik; kemampuan membentuk
representasi mental dibantu oleh
kepercayaan pada akal sehat
penglihatan
Mempertimbangkan sejumlah alternatif
dalam menemukan pemecahan terbaik
Dapat membalikan cara kerja; dapat
melacak urutan kejadian kembali sejak
awal
Memahami konsep dulu, sekarang dan
yang akan datang
Dapat menyebutkan waktu
Dapat menggolongkan objek sesuai
golongan dan subgolongan
Memahami konsep tinggi, berat, dan
volume
Dapat berfokus pada lebih dari satu
aspek dari situasi
Perkembangan moral (tahap
konvesional)
Pengertian moralitas anak ditentukan
oleh aturan dan tata tertib dari luar.
Hubungan dan kontak soaial anak
dengan figur otoritas mempengaruhi
pengertian benar dan salah
Pengertian benar dan salah anak ketat
dan kaku.

Perkembangan
kepercayaan
(tahap dongeng
harfiah)
Kepercayaan anak
sangat dipengaruhi
oleh figur otoritas
Anak belajar
membedakan yang
natural dan
supernatural
Anak mulai
membentuk
pengertian pribadi
tentang tuhan.

Genitalia
Hidrasi
Iritasi
Sekret
Aktivitas atau istirahat
Gejala keletihan, kelemahan,
malaise
Tanda kelemahan otot, kehilangan
tonus otot
Sirkulasi
Tanda hipertensi, distrimia
jantung, nadi lemah atau halus,
hipertensi ortostatik (hipovolemia),
0edema jaringan umum, pucat,
kecenderungan perdarahan
Eliminasi
Gejala perubahan pola berkemih
Disuria, ragu-ragu, dororngan dan
retensi (inflamasi/obastruksi, infeksi)
Obdomen kembung, diare/konstipasi
Tanda perubahan warna urine ex :
kuning pekat, merah, coklat,
berawan
Oliguria (12 - 21 hari) , poliuria (25
L/ hari)

Makanan/cairan
Gejala peningkatan BB ( oedema),
Muaql, muntah, anoreksia
Penggunaan diuretic
Tanda perubahan turgo kulit/kelembaban, oedeam (umum, bagian bawah)./
Neurosensori
Gejala sakit kepala, penglihatan kabur
Tanda penurunan tingkat kesadaran., kejang, faskikulasi otot aktivitas
kejang
Nyeri / kenyamanan
Gejala nyeri tubuh, sakit kepela
Tanda perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah
Pernapasan
Gejala nafas pendek
Tanda takipnea, dfispnea, batu produktif dengan sputum kental merah
mudah (Oedema paru)
Keamanan
Gejala adanya reaksi tranfusi
Tanda demam (sepsi, dehidrasi)
Petekie, area kulit ekimosis
Pruritis, kulit kering

Diagnosa
Kelebihan volume cairan
Perubahan nutrisi : kurang dari Kelebihan
volume cairan

kebutuhan tubuh
Kurang pengetahuan

Intervensi

Pertahankan tirah baring, dan jaga agar anak nyaman


sampai terjadi diuresis; setelah diuresis, anjurkan aktivitas
yang tenang.
Pantau dengan cermat tanda-tanda vital (khususnya
tekanan darah).
Bila ada hipertensi, batasi asupan natrium dan beri obat
yang diinstruksikan.
Pantau urin terhadap protein dan adanya darah.
Tingkatkan asupan nutrisi yang adekuat : ajurkan makan
tinggi karbohidrat, sajikan makanan kesukaan, dan sajikan
sedikit tapi sering.
Batasi asupan kalium jika terhadi hiperkalemia.
Catat berat badan harian serta catat asupan dan haluran
cairan dengan cermat.
Pantau adanya komplikasi perubahan nyata pada tandatanda vital, perubahan tampilan atau volume urin,
peningkatan berat badan berlebihan, gangguan
penglihatan, gangguan motoris, aktivitas kejang, nyeri
hebat, atau perubahan perilaku.

Perencanaan Pulang dan Perawatan di


Rumah
Bekali keluarga dengan pengetahuan tentang penyakit
anak dan rencana pengobatannya.
Instruksikan tentang pengobatan anak selama di rumah.
Instruksikan orang tua dan anak tentang bagaimana
memantau tekanan darah dan berat badan, dan
mendapatkan urinalisis untuk beberapa bulan ; perjanjian
pemeriksaan tindak lanjut juga harus diatur.
Minta orang tua menghubungi dokter jika terdapat
perubahan kondisi anak, seperti adanya tanda-tanda
infeksi, edema, perubahan kebiasaan makan, nyeri
abdomen, sakit kepala, perubahan tampilan atau jumlah
urin, atau letargi.
Jelaskan batasan-batasan diet pada orang tua.

Sindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik merupakan kumpulan gejala yang disebabkan
oleh injuri glomerular yang terjadi pada anak dengan
karakteristik; proteinuria, hipoproteinuria, hipoalbuminemia,
hiperlipidemia, dan edema (Suriadi dan Rita Yuliani, 2001).

Etiologi
1. Primary renal disease
(Sebagian besar tidak
diketahuipenyebabnya)
2. Secondary renal disesase
a. Kelainan genetik
b. Penyakit metabolik
c. Penyakit autoimmun
d. Penyakit keganasan
e. Penyakit infeksi
f. Penyebab lain : Obat-obatan,
Kehamilan, dan kegagalan

PATOFISIOLOGI
Infeksi, toksik, keganasan, kelainan genetic, idiopatik
permeabilitas glomerulus
Proteinuria massif
Hipopoteinemia
tekanan onkotik plasma intestisial
Pergeseran cairan intravaskuler
volume plasma dan volume urin
curah jantung
kecepatan filtrasi glomerulus
Retensi Na+
Gangguan integritas kulit (Lipoprotein, peningkatan sinteza
lipid, trigliserida)
Komplikasi (pneumonia, diare, celulitis,sepsis, penurunan
nafsu makan, mudah lelah, peningkatan kebutuhan cairan,
gangguan kebutuhan nutrisi, dll)

Manifest
asi Klinis

Berat badan meningkat


Pembengkakan pada wajah, terutama
disekitar mata
Edema anasarka
Pembengkakan pada labia / skrotum
Asites
Diare, nafsu makan menurun, absorbsi
usus menurun,edema pada mukosa usus
Volume urine menurun, kadang kadang
berwarna pekat dan berbusa
Kulit pucat
Anak menjadi iritabel, mudah lelah / letargi
Celulitis, pneumonia, peritonitis atau
adanya sepsis
Azotemia
TD biasanya normal / naik sedikit

Penatalaksanaan
1. Istirahat sampai edema tinggal
sedikit.
2. Bila edema tidak berkurang dengan
pembatasan garam, dapat
digunakan diuretik, biasanya
furosemid 1 mg/kgBB/hari.
3. Pengobatan kortikosteroid yang
diajukan Internasional Coopertive
Study of Kidney Disease in Children
(ISKDC).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN


GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN SINDROM
NEFRON
Pengkajian yang perlu dilakukan pada klien anak dengan
sindrom nefrotik (Donna L. Wong,2004 : 550) sebagai
berikut :
Lakukan pengkajian fisik termasuk pengkajian luasnya
edema
Dapatkan riwayat kesehatan dengan cermat, terutama
yang berhubungan dengan penambahan berat badan saat
ini, disfungsi ginjal.
Observasi adanya manifestasi sindrom nefrotik :
1) Penambahan berat badan
2) Edema
3) Wajah sembab :
Khususnya di sekitar mata
Timbul pada saat bangun pagi
Berkurang di siang hari
4) Pembengkakan abdomen (asites)

5) Kesulitan pernafasan (efusi pleura)


6) Pembengkakan labial (scrotal)
7) Edema mukosa usus yang menyebabkan :
Diare
Anoreksia
Absorbsi usus buruk
Pucat kulit ekstrim (sering)
Peka rangsang
Mudah lelah
Letargi
Tekanan darah normal atau sedikit menurun
Kerentanan terhadap infeksi
Perubahan urin :
Penurunan volume
Gelap
Berbau buah
Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian, misalnya analisa
urine akan adanya protein, silinder dan sel darah merah; analisa
darah untuk protein serum (total, perbandingan albumin/globulin,
kolesterol), jumlah darah merah, natrium serum.

Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.


Prasekolah (3 sampai 6 tahun)
Karakteristik Fisik
Berat Badan

Penambahan berat badan anak prasekolah kurang dari 2 kg per tahun.


Berat rata-rata adalah 18 kg
Tinggi badan

Pertumbuhan tinggi badan anak 5 sampai 7 cm per tahun


Tinggi rata-rata adalah 108 cm.
Postur-tidak ada lordosis lagi
Gigi- gigi susu mulai tanggal
Perkembangan psikoseksual: anak berada pada fase oedipal/falik
dengan ciri meraba-raba dan merasakan kenikmatan dari beberapa
daerah erogennya, senang bermain dengan anak berjenis kelamin
beda, oedipus kompleks untuk anak laki-laki lebih dekat dengan ibu,
elektra kompleks untuk anak perempuan lebih dekat dengan ayah.
Perkembangan psikososial: anak berada pada fase pre school
(inisiative vs rasa bersalah) yaitu memiliki inisiatif untuk belajar
mencari pengalaman baru. Jika usahanya diomeli atau dicela anak
akan merasa bersalah dan menjadi anak peragu.

Perkembangan kognitif: masuk tahap pre operasional yaitu


mulai mempresentasekan dunia dengan bahasa, bermain dan
meniru, menggunakan alat-alat sederhana.
Perkembangan fisik dan mental: melompat, menari,
menggambar orang dengan kepala, lengan dan badan,
segiempat, segitiga, menghitung jari-jarinya, menyebut hari
dalam seminggu, protes bila dilarang, mengenal empat warna,
membedakan besar dan kecil, meniru aktivitas orang dewasa.
Perkembangan moral : anak prasekolah melihat aturan sebagai
sesuatu yang kaku dan tidak fleksibel
Konsekuensi negatif dilihat sebagai hukuman terhadap kelakuan
buruk, orang yua dilihat sebagai otoritas tertinggi untuk
menetapkan benar dan salah, anak memulai proses mendalami
pengertian benar dan keliru.
Perkembangan kepercayaan : praktik keagamaan, perhiasan
kecil, dan simbol mulai memiliki arti praktis bagi anak
prasekolah, tuhan dilihat dalam istilah manusia, tuhan dipahami
sebagai dari alam, seperti halnya pohon, bunga, dan sungai,
kejahatan dapat dibayangkan dengan istilah menyeramkan,
seperti monster atau setan.

Respon hospitalisasi: sedih, perasaan berduka, gangguan tidur, kecemasan,


keterbatasan dalam bermain, rewel, gelisah, regresi, perasaan berpisah dari
orang tua, teman.
Riwayat nutrisi.
Usia pre school nutrisi seperti makanan yang dihidangkan dalam keluarga.
Status gizinya adalah dihitung dengan rumus (BB terukur dibagi BB standar) X
100 %, dengan interpretasi : < 60 % (gizi buruk), < 30 % (gizi sedang) dan > 80
% (gizi baik).
Riwayat Persistem
Sistem pernapasan.
Frekuensipernapasan15 - 32 X/menit, rata-rata 18 X/menit, efusi pleura karena
distensi abdomen
Sistem kardiovaskuler.
Nadi 70 - 110 X/mnt, tekanan darah 95/65 - 100/60 mmHg,hipertensiringan bisa
dijumpai.
Sistem perkemihan.
Urine/24 jam 600-700 ml, hematuri, proteinuria, oliguri.
Sistem pencernaan.
Diare, napsu makan menurun, anoreksia, hepatomegali, nyeri daerah perut,
malnutrisi berat, hernia umbilikalis, prolaps anii.
Sistem integumen.
Edema periorbital, ascites.
Persepsi orang tua
Kecemasan orang tua terhadap kondisi anaknya.

C. Intervensi
Dx : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan malnutrisi sekunder terhadap
kehilangan protein dan penurunan napsu makan.
Tujuan :Kebutuhan nutrisi terpenuhi, ditandai dengan
Kriteria Hasil:
a. Berat badan klien bertahan/bertambah dari keadaan
sebelumya
b. Klien menyatakan keinginan mengikuti diet.
c. Klien menunjukkan toleransi terhadap diet yang
dianjurkan
d. Nilai laboratorium (misalnya: transferin, albumin,
dan elektrolit) dalam rentang normal.
e. Klien nampak segar dan tidak lemas.

INTERVENSI
a.Kaji status nutrisi
b.Kaji/catat

RASIONAL
a.Mengetahui kondisi pasti status nutrisi

pola

dan b.Kebiasaan makan klien sangat perlu

pemasukan diet
c.Motivasi

untuk

klien

untuk

mengubah kebiasaan makan


d.Berikan

makan

sedikit

sering
e.Berikan

makanan

kecuali

kontraindikasi
perawatan

berikan penyegar mulut


h.Timbang
setiap hari

motivasi,

diharapkan

klien

terpacu untuk meningkatkan asupan

dalam d.Sebagai antisipasi mual muntah yang


dialami klien

makanan

kesukaan,
g.Lakukan

rangka

makanannya

kondisi hangat
f.Berikan

dalam

penyesuaian dalam pemberian diet


c.Dengan

tapi

diketahui

beratbadan

sesuai e.Makanan yang hangat meningkatkan


jika

nafsu makan melalui rangsangan indra


penciuman dan pengecapan

mulut, f.Membantu

meningkatkan

asupan

makanan
klien g.Kebersihan mulut akan meningkatkan
kenyamanan dan menggugah nafsu

INTERVENSI

RASIONAL

k. Kolaborasi pemantauan hasil

dan terapi yang telah diberikan

biokimia status gizi dengan tim i. Masing-masing


laboratorium
Kolaborasi

mempunyai
pemberian

obat

kompleks

vitamin

dan

jenis

penyakit

kebutuhan

akan

nutrisi yang berbeda-beda

sesuai indikasi : sediaan besi, j.


kalsium,

kondisi

Meningkatkan

kebutuhan

asupan

B cairan
k.

Mengetahui

perkembangan

kebutuhan gizi dari segi biokimia


l.

Penanganan

nutrisi

penyebab

bermanfaat

untuk

gangguan
mengatasi/

membatasi masalah yang muncul akibat


kekurangan asupan nutrisi

D. Evaluasi
Hal-hal yang perlu dievaluasi dalam
pemberian
asuhan
keperawatan
berfokus pada kriteria hasil dari tiaptiap masalah keperawatan dengan
pedoman pembuatan SOAP, atau
SOAPIE pada masalah yang tidak
terselesaikan atau teratasi sebagian.

Anda mungkin juga menyukai