Kelompok 4
Kelompok 4
Fisiologi
Ginjal
Faal
glomerol
us
Faal
Tubulus
Faal
Tubulus
Proksim
al
Faal loop
of henle
Faal
tubulus
distalis
dan
duktus
koligent
es
Jumlah
1.1-2 hari
1.30-60 ml
2.3-10 hari
2.100-300 ml
3.250-450 ml
4.400-500 ml
5.1-3 tahun
5.500-600 ml
6.3-5 tahun
6.600-700 ml
7.5-8 tahun
7.650-800 ml
8.8-14 tahun
8.800-1400 ml
Glumerulonefritis Akut
[ GNA ]
Adalah penyakit yang menyerang glomeruli
dari kedua ginjal, sebagai suatu reaksi
imunologi terhadap bakteri atau virus
tertentu.
Sering ditemukan pada anak umur 3-7
tahun
Lebih sering pada pria.
Biasanya didahului oleh infeksi
ekstrarenal, terutama di traktus
respiratorius bagian atas dan kulit.
Etiologi
Reaksi imunologi :
infeksi lupus
erythematosus,
streptococus.
Cedera vaskuler
Koagulasi koagulan
yang menyebar (DIC)
PATOFISIOLOGI
Reaksi imunologi
Bengkak & Kematian sel-sel kapiler Glumerolus
Jalur komplemen aktif [chemotaksis]
Enzim lisosomal menyerang membran dasar
glomerulus
Kerusakan glumerulus [proteinuri dan hematuri]
Timbul parut
Fungsi glomerulus berkurang
Komplikasi
Gambaran Klinik
Pemeriksaan
Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium Laju
endapan darah meninggi, kadar Hb
menurun sebagai akibat
hipervolemia (retensi garam dan
air). Pada pemeriksaan urin
didapatkan jumlah urin
mengurang, berat jenis meninggi.
Hematuria makroskopis ditemukan
pada 50% pasien. Ditemukan pula
albumin (+), eritrosit (++), leukosit
(+), silinder leukosit, eritrosit
hialin.
Albumin serum sedikit menurun,
demikian juga komplemen serum
(globulin beta-IC). Ureum dan
kreatinin meningkat. Titer
antistreptolisin umumnya
meningkat, kecuali kalau infeksi
Streptococcus yang mendahului
hanya mengenai kulit saja. Uji
fungsi ginjal normal 50% pasien.
Penatalaksanaan
a.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Medik
Istirahat mutlak selama 3-4 minggu.
Pemberian penisilin pada fase akut.
Makanan pada fase akut diberikan makanan rendah
protein (1g/kgBB/hari) dan rendah garam (1g/hari).
Pengobatan terhadap hipertensi.
Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari), makaureum
harul dikeluarkan dari dalam darah.
Diuretikum dulu tidak diberikan pada glomerulonefritis
akut, tetapiakhir-akhir ini pemberian furosamid (Laxis)
secara intravena (1 mg/kgBB/kali) salam 5-10 menit tidak
berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi
glomerulus.
Bila timbul gagal jantung, diberikan digitalis, sedativum
dan oksigen.
Lanjutan...
b.
1.
2.
3.
4.
5.
Keperawatan
Gangguan faal ginjal
Resiko terjadinya komplikasi
Diet
Gangguan rasa aman dan nyaman
Kurangnya pengetahuan orang tua
mengenai penyakit
Tanda-tanda vital
Nadi
Pernapasan
Tekanan darah
Fungsi ginjal
Nyeri tekan pinggang
atau suprapubik
Disuria
Pola berkemih-lancar
atau menetes
Frekuensi atau
inkontinens
Adanya asites
Adanya edema-skrotum,
periorbital, tungkai bawah
Karakteristik urin dan
urinasi
Urin tampak bening atau
keruh
Warna-kuning sawo, merah
muda, atau coklat
kemerahan
Bau-ammonia, aseton,
sirup maple
Berat jenis
Menangis setelah berkemih
Pertumbuhan dan
perkembangan
Anak Usia Sekolah
Karakteristik fisik
Ledakan pertumbuhan
dimulai. Berbaai variasi masih
normal. Bagan perkembangan
hanya digunakan untuk
referensi saja. Anak
perempuan mungkin mulai
mengembangkan ciri seks
sekundernya dan mulai
menstruasi pada tahap ini.
Usia awitan menstruasi telah
menurun pada dekade
terakhir ini
Berat badan- anak bertambah
2 sampai 4 kg per tahun
Tinggi badan- pada usia 8
tahun, secara proporsional
lengan lebih panjang daripada
badan; tinggi bertambah pada
usia 9 tahun
Gigi- mulai menanggalkan gigi
Perkembangan
Perkembangan psikoseksual (tahap
laten)
Fokus tubuh- masalahseksual menjadi
kurang disadari
Tugas perkembangan- integrasi
bertahap dari pengalaman dan reaksi
seksual yang lalu ( pada tahun-tahun
terakhir ini terdapat makin banyak
laporan bahwa masa laten ini
bukanlah periode netral dalam
perkembangan seksualitas)
Krisis perkembangan- makin banyak
laporan tentang masalah seksual
praremaja, yang dimulai saat kira-kira
usia 10 tahun
Keterampilan koping umum- menggigit
kuku, ketergantungan, keterampilan
pemecahan masalah bertambah,
penyangkalan, humor, fantasi, dan
identifikasi.
Peran orang tua- peran utama dalam
pendidikan anak tentang aturan dan
norma yang mengatur prilaku seksual
dan seksualitas dan dalam
mempengaruhi perilaku spesifik
kelamin
Perkembangan kognitif
Pemikiran anak menjadi sangat abstrak
dan simbolik; kemampuan membentuk
representasi mental dibantu oleh
kepercayaan pada akal sehat
penglihatan
Mempertimbangkan sejumlah alternatif
dalam menemukan pemecahan terbaik
Dapat membalikan cara kerja; dapat
melacak urutan kejadian kembali sejak
awal
Memahami konsep dulu, sekarang dan
yang akan datang
Dapat menyebutkan waktu
Dapat menggolongkan objek sesuai
golongan dan subgolongan
Memahami konsep tinggi, berat, dan
volume
Dapat berfokus pada lebih dari satu
aspek dari situasi
Perkembangan moral (tahap
konvesional)
Pengertian moralitas anak ditentukan
oleh aturan dan tata tertib dari luar.
Hubungan dan kontak soaial anak
dengan figur otoritas mempengaruhi
pengertian benar dan salah
Pengertian benar dan salah anak ketat
dan kaku.
Perkembangan
kepercayaan
(tahap dongeng
harfiah)
Kepercayaan anak
sangat dipengaruhi
oleh figur otoritas
Anak belajar
membedakan yang
natural dan
supernatural
Anak mulai
membentuk
pengertian pribadi
tentang tuhan.
Genitalia
Hidrasi
Iritasi
Sekret
Aktivitas atau istirahat
Gejala keletihan, kelemahan,
malaise
Tanda kelemahan otot, kehilangan
tonus otot
Sirkulasi
Tanda hipertensi, distrimia
jantung, nadi lemah atau halus,
hipertensi ortostatik (hipovolemia),
0edema jaringan umum, pucat,
kecenderungan perdarahan
Eliminasi
Gejala perubahan pola berkemih
Disuria, ragu-ragu, dororngan dan
retensi (inflamasi/obastruksi, infeksi)
Obdomen kembung, diare/konstipasi
Tanda perubahan warna urine ex :
kuning pekat, merah, coklat,
berawan
Oliguria (12 - 21 hari) , poliuria (25
L/ hari)
Makanan/cairan
Gejala peningkatan BB ( oedema),
Muaql, muntah, anoreksia
Penggunaan diuretic
Tanda perubahan turgo kulit/kelembaban, oedeam (umum, bagian bawah)./
Neurosensori
Gejala sakit kepala, penglihatan kabur
Tanda penurunan tingkat kesadaran., kejang, faskikulasi otot aktivitas
kejang
Nyeri / kenyamanan
Gejala nyeri tubuh, sakit kepela
Tanda perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah
Pernapasan
Gejala nafas pendek
Tanda takipnea, dfispnea, batu produktif dengan sputum kental merah
mudah (Oedema paru)
Keamanan
Gejala adanya reaksi tranfusi
Tanda demam (sepsi, dehidrasi)
Petekie, area kulit ekimosis
Pruritis, kulit kering
Diagnosa
Kelebihan volume cairan
Perubahan nutrisi : kurang dari Kelebihan
volume cairan
kebutuhan tubuh
Kurang pengetahuan
Intervensi
Sindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik merupakan kumpulan gejala yang disebabkan
oleh injuri glomerular yang terjadi pada anak dengan
karakteristik; proteinuria, hipoproteinuria, hipoalbuminemia,
hiperlipidemia, dan edema (Suriadi dan Rita Yuliani, 2001).
Etiologi
1. Primary renal disease
(Sebagian besar tidak
diketahuipenyebabnya)
2. Secondary renal disesase
a. Kelainan genetik
b. Penyakit metabolik
c. Penyakit autoimmun
d. Penyakit keganasan
e. Penyakit infeksi
f. Penyebab lain : Obat-obatan,
Kehamilan, dan kegagalan
PATOFISIOLOGI
Infeksi, toksik, keganasan, kelainan genetic, idiopatik
permeabilitas glomerulus
Proteinuria massif
Hipopoteinemia
tekanan onkotik plasma intestisial
Pergeseran cairan intravaskuler
volume plasma dan volume urin
curah jantung
kecepatan filtrasi glomerulus
Retensi Na+
Gangguan integritas kulit (Lipoprotein, peningkatan sinteza
lipid, trigliserida)
Komplikasi (pneumonia, diare, celulitis,sepsis, penurunan
nafsu makan, mudah lelah, peningkatan kebutuhan cairan,
gangguan kebutuhan nutrisi, dll)
Manifest
asi Klinis
Penatalaksanaan
1. Istirahat sampai edema tinggal
sedikit.
2. Bila edema tidak berkurang dengan
pembatasan garam, dapat
digunakan diuretik, biasanya
furosemid 1 mg/kgBB/hari.
3. Pengobatan kortikosteroid yang
diajukan Internasional Coopertive
Study of Kidney Disease in Children
(ISKDC).
C. Intervensi
Dx : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan malnutrisi sekunder terhadap
kehilangan protein dan penurunan napsu makan.
Tujuan :Kebutuhan nutrisi terpenuhi, ditandai dengan
Kriteria Hasil:
a. Berat badan klien bertahan/bertambah dari keadaan
sebelumya
b. Klien menyatakan keinginan mengikuti diet.
c. Klien menunjukkan toleransi terhadap diet yang
dianjurkan
d. Nilai laboratorium (misalnya: transferin, albumin,
dan elektrolit) dalam rentang normal.
e. Klien nampak segar dan tidak lemas.
INTERVENSI
a.Kaji status nutrisi
b.Kaji/catat
RASIONAL
a.Mengetahui kondisi pasti status nutrisi
pola
pemasukan diet
c.Motivasi
untuk
klien
untuk
makan
sedikit
sering
e.Berikan
makanan
kecuali
kontraindikasi
perawatan
motivasi,
diharapkan
klien
makanan
kesukaan,
g.Lakukan
rangka
makanannya
kondisi hangat
f.Berikan
dalam
tapi
diketahui
beratbadan
mulut, f.Membantu
meningkatkan
asupan
makanan
klien g.Kebersihan mulut akan meningkatkan
kenyamanan dan menggugah nafsu
INTERVENSI
RASIONAL
mempunyai
pemberian
obat
kompleks
vitamin
dan
jenis
penyakit
kebutuhan
akan
kondisi
Meningkatkan
kebutuhan
asupan
B cairan
k.
Mengetahui
perkembangan
Penanganan
nutrisi
penyebab
bermanfaat
untuk
gangguan
mengatasi/
D. Evaluasi
Hal-hal yang perlu dievaluasi dalam
pemberian
asuhan
keperawatan
berfokus pada kriteria hasil dari tiaptiap masalah keperawatan dengan
pedoman pembuatan SOAP, atau
SOAPIE pada masalah yang tidak
terselesaikan atau teratasi sebagian.