Anda di halaman 1dari 19

PSAK Perbankan Syariah Baru:

Pandangan Konsultan

Sofyan S Harahap
KAP Sofyan Syafri & Rekan
PSAK Entitas Syariah
Sejak 1992-2002 atau 10 tahun Bank Syariah
tidak memiliki PSAK khusus.
PSAK 59 sebagai produk DSAK – IAI perlu
diajungkan jempol dan merupakan awal dari
pengakuan dan eksistensi Akuntansi Syariah di
Indonesia. PSAK ini disahkan tgl 1 Mei 2002,
berlaku mulai 1 Januari 2003 atau pembukuan
yang berakhir tahun 2003. Berlaku hanya dalam
etmpo 5 tahun.
PSAK 101-106 disahkan tangal 27 Juni 207 dan
berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008 atau
pembukuan tahun yang berakhir tahun 2008
PSAK 59 vs PSAK 101-106
PSAK 59 (khusus PSAK 101-106 (entitas
perbankan syariah) syariah & non-syariah)

Pendahuluan: Kerangka Dasar


- Tujuan Penyusunan Pelaporan
Lap Keuangan Syariah
- Ruang Lingkup
Pengakuan/Pengukuran PSAK 101 Penyajian Lap
Keu Syariah
Mudh, Musy, Murab, salam,
istishna, ijarah, wadiah, qardh, PSAK 102 Ak Murabahah
sharf PSAK 103 Akuntansi
Penyajian LK Salam
Neraca, L/R, AK, Dana Inv PSAK 104 Akuntansi
Terikat, ZIS, Lap Qard Istishna
Pengungkapan LK PSAK 105 Ak Mudharabah
Neraca, L/R, AK, Dana Inv PSAK 106 Ak Musyarakah
Terikat, ZIS, Lap Qard
Kerangka Dasar Penyusunan Pelaporan
Lap Keuangan Syariah

Pendahuluan: Tujuan/peranan, ruang lingkup, pemakai/kebutuhan informasi, transaksi


syariah, asas transaksi syariah dan karakteristik

Tujuan LK:posisi keuangan, kinerja, perubahan posisi keuangan, catatan dan skedul
tambahan

Asumsi Dasar: akrual, kelangsungan usaha


Karakteristik Kualitas LK: Dapat dipahami, Relevan, materialitas,
keandalan, penyajian jujur, substansi over form, netralitas, pertimbangan seha, kelengkapan, Dapat
dibandingkan, Kendala informasi yang relevan & andal, tepat waktu, keseimbangan antara biaya
& manfaat, keseimbagan antara karakteristik kualitatif, Penyajian wajar.

Unsur LK: Posisi keuangan, aset, kewajiban, ekuitas, dana syirkah temporer,
Kinerja, penghasilan, beban, Hak pilih ketiga atas bagi hasil
Pengakuan Unsur LK: Manfaat Ekonomi masa depan, keandalan
pengukuran, aset, kewajiban, dan syirkah temporer, penghasilan dan beban.
Pengukuran Unsur LK: historis, biaya kini, nilai realisasi: Nilai historis
PSAK 101
Penyajian Lap Keu Syariah
Pendahuluan: Tujuan, Ruang Lingkup
Tujuan LKS: Tanggungjawab atas Lapaoran Keuangan
Pertimbangan menyeluruh
Struktrur & Isi: identifikasi Lap keuangan, periode pelaporan
Neraca:Aset lancar, kewajiban lancar, informasi yang disajikan di neraca dan di
catatan atas laporan keuangan
Laporan Laba Rugi: informasi yang disajikan di L/R atau di catatan.
Lap Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Lap Sumber & Penggunaan Dana Zakat
Lap Sumber dan Penggunaan Dana Qard
Catatan atas Laporan Keuangan: Struktur, penyajian kebijakan
akuntansi, pengungkapan lain
Lampiran: Ilustrasi Neraca, L/R, Lap DI Terikat, Pendapatan & bagi hasil, Lap
Sumber Penggunaan Dana Zakat, Lap Sumber & Penggunaan Dana Kebajikan
Apa beda Utama
PSAK 59 vs PSAK 101-106?

PSAK 59 PSAK 101-106


Hanya 1 Standar Ada 7 Standar
Hanya untuk entitas Berlaku untuk entitas
bank syariah (Umum, syariah &
BPRS) konvensional
Tujuan LK tidak ada dalam Ada 4 Tujuan LK (shariah
PSAK 59 compliance, accountability on fund,
profitability)
Tidak ada metode Dikenal 3 metode pengukuran
Pengukuran di atur (historis, current value, Ne realizable
value)
Tidak mengatur pihak
Mengatur pihak terkait
terkait dengan entitas
dengan entitas syariah
syariah
Ketentuan Lain

Berlaku untuk semua entitas Syariah


baik sektor publik atau swasta
Entitas Konvensional tidakperlu
menyiapkan LKS secara lengkap
cukup melaporkan transaksi syariah
saja.
Hilang dari PSAK Baru:

Akuntansi ijarah,
Akuntansi wadiah,
Akuntansi qardh,
Akuntansi sharf
Belum diatur PSAK
tentang produk
Sukuk
Asuransi (Takaful) dengan berbagai
produknya
Berbagai jenis Investasi seperti
Reksa Dana, Discretionary Fund,
Surat Berharga Syariah, dll
Transaksi Pasar Modal Syariah
Belum diatur PSAK:
Bentuk Entitas yang berbeda dari PT

Sektor Pemerintah Syariah


Sektor publik syariah
Sektor non-profit syariah
Koperasi syariah
Perusahaan Pribadi
Perusahaan kumpulan pribadi
Jika tidak ada di
PSAK 101-106
Gunakan pertimbangan dengan
melihat yang mirip
Lihat definisi kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian LKS
Standar yang dibuat organisasi lain
Praktik industri yang lazim
Dulu PSAK 59 mengatur:
Hal hal umum yang tidak diatur dalam
pernyataan ini mengacu pada PSAK
yang lain atau prinsip akuntansi yang
berlaku umum sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.
Kalimat ini tidak ada pada PSAK 101-106. Yang
ada adalah:
Pengakuan, Pengukuran, Penyajian dan
pengungkapan transaksi dan peristiwa tertentu
diatur dalam PSAK terkait (PSAK 101 point 1
baris: 23-25)
Komentar Umum (1)
Pengertian istilah:
Syariah: “ketentuan hukum Islam yang mengatur
aktivitas manusia yang berisi perintah dan
larangan baik yang menyangkut hubungan
interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi
horisontal dengan sesama makhluk”
Transaksi Syariah: “transaksi yang dilakukan
berdasarkan syariah”
Entitas Syariah:”Entitas yang melaksanakan
transaksi syariah sebagai kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah yang dinyatakan
dalam anggaran dasarnya”.
Komentar Umum (2)

PSAK nya juga membahas definisi dan fikih yang


bukan domain Standar Akuntansi
Terlalu manut pada Kerangka Konsep Penyajian
LK buatan IASC (International Accounting
Standard Committee) yang menurut pendapat
saya bobot teorinya lemah
Sehingga kerangka dan standar itu lemah teorinya
apalagi bicara nilai dasar Islam atau “maqasud
syariahnya”
Filosofi Akuntansi Islam dan Kapitalis itu sangat
berbeda dan itu tidak tercermin dalam standar dan
output LK nya.
Komentar Umum (3)
Pembahasan tentang Syariah (Fikih) secara
umum sebaiknya dihindari apalagi yang disajikan
“debatable”. Misalnya paragraf 12-29
Pemakaian Istilah Wajar menunjukkan PSAK ini
turunan dari Akuntansi konvensional
Pengertian materialitas tidak mencerminkan
(minimal tidak tegas) menunjukkan pentingnya
compliance syariah atau halal haram suatu
transaksi tetapi masih tetap dinilai materialis dari
segi jumlah istilah PSAK: “jumlah pos atau
kesalahan”
Komentar umum (4)
Antara KDPPLKS (Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah) dengan dan PLKS (Penyajian laporan
Keuangan Syariah) terjadi overlapping sehingga bisa
membingungkan pembaca dan penerapannya (lihat dan
bandingkan isi keduanya nya).
Dalam teori Akuntansi Conceptual framework mencakup
komponen: Tujuan LK, Postulat, Konsep, Prinsip, baru dari semua
kompenen ini disusun (diderived) standar atau PSAK. Dalam
KDPPLK elemen ini kalaupun ada tetapi tidak jelas kaitannya.
Bahkan dalam kerangka yang lebih lengkap Tujuan LK harus
mengacu pada “Worldview”. Kalau Akuntansi kapitalis mengacu
pada “thaghut” Islam mengacu pada Allah atau konsep Tauhid.
KDPPLKS nampaknya tidak diderived dari konsep Tauhid itu.
Artinya masih parsial, segmented dan sedikit banyaknya masih
merupakan turunan dari konsep kapitalisme sekuler.
Opportunity Revisi/Kosultan
Dalam point 4 KDPPLKS disebutkan:
“Revisi kerangka dasar ini akan dilakukan
dari waktu ke waktu sesuai pengalaman
badan penyusunan standar akuntansi
keuangan syariah dalam penggunaan
kerangka dasar tersebut”
Ini menunjukkan memang apapun buatan
manusia “subject to” kelemahand an
keterbatasan dan perlu dilakukan
perbaikan yang terus menerus.
Ini tanggungjawab kita semua dan peluang
“rezeki baru” bagi para konsultan
Penutup

Demikian pandangan saya semoga


ada manfaatnya untuk proses belajar
dan penyempurnaannya dimasa yang
akan datang.
Mohon maaf jika ada yang tidak
berkenan
Terimakasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai