Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini tipe-tipe organisasi sangatlah bervariasi dalam hal
ruang lingkup, ukuran dan mungkin akan memiliki beberapa
praktik

yang

unik

pada

organisasi

itu.

Misalnya,

sebuah

organisasi akademik yaitu Institut. Terdapat beberapa ritual


dalam lembaga tersebut, seperti orientasi mahasiswa baru,
serta makanan kantin. Praktik-praktik seperti bimbingan dan
magang juga memberi ciri kebanyakan institut
Jelaslah bahwa inti dari kehidupan organisasi ditemukan
dalam budayanya. Dalam hal ini, budaya tidak mengacu pada
keanekaragaman

ras,

etnis,

dan

latar

belakang

individu.

Melainkan budaya adalah suatu cara hidup dalam sebuah


organisasi. Budaya organisasi mencakup iklim atau atmosfer
emosional dan psikologis. Hal ini mungkin mencakup semangat
kerja pengurus dan anggota, sikap, dan tingkat produktivitas.
Budaya organisasi juga mencakup simbol (tindakan, rutinitas,
percakapan, dst.) dan makna-makna yang dilekatkan orang pada
simbol- simbol ini. Makna dan pemahaman budaya dicapai
melalui interaksi yang terjadi antar anggota dan pengurus.
B. Rumusan Pembahasan
1. Apa yang dimaksud dengan budaya organisasi?
2. Apa komponen-komponen budaya organisasi?
3. Apa fungsi budaya organisasi?
4. Bagaimana karakteristik budaya organisasi?

5. Apa klasifikasi budaya organisasi?


6. Apa factor-faktor penguat budaya organisasi?
7. Bagaimana hubungan antara perilaku pemimpin, budaya organisasi,
iklim organisasi, dan keefektifan organisasi?
C. Tujuan pembahasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengetahui maksud budaya organisasi?


Mengetahui komponen-komponen budaya organisasi?
Mengetahui fungsi budaya organisasi?
Mengetahui karakteristik budaya organisasi?
Mengetahui klasifikasi budaya organisasi?
Mengetahui faktor-faktor penguat budaya organisasi?
Bagaimana hubungan antara perilaku pemimpin, budaya organisasi,
iklim organisasi, dan keefektifan organisasi?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya Organisasi


Robbins (1996) memberi pengertian budaya organisasi antara
lain:
1. Nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi.
2. Falsafah

yang

menuntun

kebijaksanaan

organisasi

terhadap pegawai dan pelanggan.


3. Cara pekerjaan dilakukan di tempat itu.
4. Asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara
anggota organisasi.
Dari sudut pandang karyawan, budaya memberi pedoman
bagi

karyawan

akan

segala

sesuatu

yang

penting

untuk

dilakukan. Sejumlah peran penting yang dimainkan oleh budaya


organisasi adalah:
1. Membantu pengembangan rasa memiliki jati diri bagi
karyawan.
2. Dipakai untuk mengembangkan keterkaitan pribadi dengan
organisasi.
3. Membantu stabilitas organisasi sebagai suatu sistem sosial.

4. Menyajikan pedoman perilaku sebagai hasil dari norma


perilaku yang sudah dibentuk.
Budaya

organisasi

yang

terbentuk,

dikembangkan,

diperkuat atau bahkan diubah, memerlukan praktik yang dapat


membantu menyatukan nilai budaya anggota dengan nilai
budaya organisasi. Praktik tersebut dapat dilakukan melalui
sosialisasi,

yaitu

melalui

transformasi

budaya

organisasi.

Sosialisasi organisasi merupakan serangkaian aktivitas yang


secara substantif berdampak kepada penyesuaian aktivitas
individual dan keberhasilan organisasi, antara lain komitmen,
kepuasan dan kinerja. Beberapa langkah sosialisasi yang dapat
membantu dan mempertahankan budaya organisasi adalah
melalui

seleksi

bidang

calon

pekerjaan,

penghargaan,

karyawan,
penialian

penanaman

penempatan,
kinerja,

kesetiaan

pada

dan

pendalaman
pemberian

nilai-nilai

luhur,

perluasan cerita dan berita, pengakuan kinerja dan promosi.


Berbagai praktik di atas dapat memperkuat budaya organisasi
dan memastikan karyawan yang bekerja sesuai dengan budaya
organisasi memberikan imbalan sesuai dukungan yang dilakukan.
Sosialisasi yang efektif akan menghasilkan kepuasan kerja,
komitmen

organisasi,

rasa

percaya

diri

pada

pekerjaan,

mengurangi tekanan serta kemungkinan keluar dari pekerjaan.

Beberapa

hal

yang

dapat

dilakukan

organisasi

untuk

mempertahankan organisasi adalah menyusun asumsi dasar,


menyatakan

dan

memperkuat

nilai

yang

diinginkan

dan

menyosialisasikan melaui contoh.1


Budaya
- Menurut Edward Burnett
Culture or civilization, take in its wide technografhic sense, is that
complex whole which includes knowledge, bilief, art, morals, law,
custom and any other capabilities and habits acquired by men as
a member of society.
Budaya mempunyai pengertian teknografis yang luas meliputi
ilmu pengetahuan, keyakinan/percaya, seni, moral, hukum, adat
istiadat, dan berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya yang
didapat sebagai anggota masyarakat.
-Vijay Sathe
Culture is the set of important assumption (opten unstated) that
members of a community share in common.
Budaya adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki
bersama anggota masyarakat.
Edgar H. Schein :
Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan,
ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai
pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan
oleh karena itu diajarkan/diwariskan kepada angota-anggota baru
sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan dan merasakan
1 . http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi

terkait dengan masalah-masalah tersebut.


UNSUR-UNSUR BUDAYA :
1. Ilmu Pengetahuan
2. Kepercayaan
3. Seni
4. Moral
5. Hukum
6. Adat-istiadat
7. Perilaku/kebiasaan (norma) masyarakat
8. Asumsi dasar
9. Sistem Nilai
10. Pembelajaran/Pewarisan
11. Masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal
Beberapa pemikir dan penulis telah mengadopsi tiga sudut
pandang berkaitan dengan budaya, sebagai mana dikemukakan
Graves, 1986, sebagai berikut :
1. Budaya merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi
beroperasi, peraturan yang menekan, dsb.
2. Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada
dalam organisasi, misalnya organisasi yang tersentralisasi
berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi.
3. Budaya merupakan produk sikap orang orang dalam pekerjaan
mereka, hal ini berarti produk perjanjian psikologis antara
individu dengan organisasi.
ORGANISASI
J.R. Schermerhorn
Organization is a collection of people working together in a

division of labor to achieve a common purpose.


Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.
Philiph Selznick
Organisasi adalah pengaturan personil guna memudahkan
pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui
alokasi fungsi dan tanggung jawab.
UNSUR-UNSUR ORGANISASI
1. Kumpulan orang
2. Kerjasama
3. Tujuan bersama
4. Sistem Koordinasi
5. Pembagian tugas adntanggung jawab
6. Sumber Daya Organisasi.
BUDAYA ORGANISASI
Peter F. Drucker
Budaya Organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah
ekternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara
konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan
kepada angota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk
memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalahmasalah terkait sepeti di atas.
Phithi Sithi Amnuai
Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan
keyakinan yang dianut oleh anggota-angota organisasi,
kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi
masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah-masalah
integrasi internal.

Daniel R. Denison
Budaya Organisasi adalah nilai-nilai, keyakinan dan prinsipprinsip dasar yang merupakan landasan bagi system dan
praktek-praktek manajemen serta perilaku yang meningkatkan
dan menguatkan perinsip-perinsip tersebut.
Robbins,
Budaya Organisasi dimaknai sebagai filosofi dasar yang
memberikan arahan bagi kebijakan organisasi dalam pengelolaan
karyawan dan nasabah. Lebih lanjut Robbins (2001) menyatakan
bahwa sebuah sistem makna bersama dibentuk oleh para
warganya yang sekaligus menjadi pembeda dengan organisasi
lain. Sistem pemaknaan bersama merupakan seperangkat
karakter kunci dari nilai-nilai organisasi.

B. Komponen-komponen budaya organisasi


C. Fungsi budaya organisasi
Fungsi budaya organisasi bergayut dengan fungsi eksternal dan internal,
fungsi eksternal adalah untuk melakukan adaptasi terhadap lingkungan di luar
organisasi, sedangkan fungsi internal berkaitan dengan integrasi berbagai sumber
daya yang ada di dalamnya termasuk sumber daya manusia. Schein merinci fungsi
adaptasi eksternal dan fungsi integrasi internal. Fungsi adaptasi eksternal yaitu:

Misi dan strategi, tujuan, cara, ukuran, dan koreksi. Fungsi adaptasi internal yaitu:
bahasa bersama dan kategori konsep, batas dan criteria kelompok, wewenang dan
status, keakraban, persahabatan dan kasih saying, ganjaran dan hukuman, serta
ideology.
Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi.
1. Batas

Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan


perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan
organisasi lainnya.
2. Identitas

Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.


3. Komitmen

Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar


daripada kepentingan individu.
4. Stabilitas

Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial
yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar
mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.
5. Pembentuk sikap dan perilaku

Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making)


serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.

Fungsi terakhir inilah yang paling menarik. Sebagaimana dijelaskan oleh kutipan
berikut, budaya mendefinisikan aturan main:2

Dalam definisinya, bersifat samar, tanmaujud, implisit, dan


begitu adanya. Tetapi, setiap organisasi mengembangkan
sekmpulan inti yang berisi asumsi, pemahaman, dan
aturan-aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari
di tempat kerja... Hingga para pendatang baru mempelajari
aturan, mereka tidak diterima sebagai anggota penuh
organisasi. Pelanggaran aturan oleh pihak eksekutif tinggi
atau karyawan lini depan membuat publik luas tidak
senang

dan

memberi

mereka

hukuman

yang

berat.

Ketaatan pada aturan menjadi basis utama bagi pemberian


imbalan dan mobilitas ke atas.

D. Karakteristik budaya organisasi


Menurut Robbins ada 7 karakteristik budaya organisasi
sebagai berikut :
1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko
2. Perhatian terhadap detail
3. Berorientasi pada hasil
2 . Robbins, Stephen . P, Judge, Timothy. A,Perilaku Organisasi, Jakarta:
Salemba Empat, 2008, Hal.256-266

10

4. Berorientasi kepada manusia


5. Berorientasi pada tim
6. Agresivitas
7. Stabilitas
Sedangkan menurut OReilly dan jehn (1986) mengemukakan
tujuh karakteristik utama yang menjadi inti dari suatu budaya
organisasi
Efektifitas
individu

1.Inovasi
dan resiko
2.
Perhatian
dan rincian

Efektifitas
group

Efektifitas
organisasi

3.
Orientasi
pada hasil

5. Orientasi
pada tim
6.
Keagresifan

4.
Orientasi

E. Klasifikasi budaya organisasi


Kotter dan hesket (1992) mengklasifikasi budaya organisasi menjadi dua
tingkat, yang terlihat pada gambar di bawah ini
Tidak
Tampak
NILAI-NILAI YANG DIMILIKI BERSAMA
Pemikiran penting dan sasaran yang
dimiliki oleh
sebagian
orang
NORMA
TINGKAH
LAKUbesar
KELOMPOK
dalam sebuah kelompok , yang
Cara
yang biasa
atau mudah
cenderung
membentuk
tingkah laku
menyebar
untuk
bertindak
kelompok, dan yang sering yang
menetap
dijumpai
dalam
sebuah
kelompok
dan
dalam jangka
waktu
panjang
bahkan
menetap
karena anggota
dengan perubahan
dalamkelompok
cenderung
bertingkah
laku dalam cara
keanggotaan
kelompok.
yang mengajarkan kebiasaan ini (di
Contoh: perhatian
pada
samping
nilai-nilai manajer
milik bersama)
kepada yang baru, member imbalan
mereka yang sesuai dan member
11
sanksi kepada mereka yang tidak
sesuai.
Contoh: manajer sering melibatkan

Semakin
sulit diubah

stabilit
as

Tampak

Semakin mudah diubah

Sedangkan Hellriegel dan slocum (1996) mengajukan kerangka klasifikasi budaya


organisasi sebagai berikut:
Fleksibel

Budaya clan

Budaya Entrepreneurial

Budaya birokratif

Budaya pasar

Mantap

12

F. Faktor-faktor penguat budaya organisasi


Deal dan Kennedy(dalam scaffold, 1988) mengatakan bahwa
antara budaya kuat dan lemah, mempunyai kekuatan dalam
mempengaruhi perilaku organisasi. Tetapi dalam budaya kuat
Setiap karyawan mengetahui tujuan organisasi, dan mereka
bekerja untuk organisasi tersebut. Dengan demikian dalam
suatu budaya yang kuat tujuan karyawan menyatu dengan
tujuan organisasi, dan dalam budaya

yang lemah tujuan

karyawan berbeda dengan tujuan organisasi.


G. Hubungan antara perilaku pemimpin, budaya organisasi, iklim
organisasi, dan keefektifan organisasi

13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
http://andhy-brenjenk.blogspot.com/2011/05/makalah-budaya-organisasidalam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
Robbins, Stephen .P,Judge, Timothy .A,Perilaku Organisasi, Jakarta.
Salemba Empat, 2008

14

O'Reilly, C. A. "Culture as Social Control: Corporations, Cults,


and

Commitment,"

Research

in

Organizational

Behavior,

Greenwich, CT. JAI Press, 1996, hal. 157-200


Deal, T. E. (Inggris)"Culture: A New Look Through Old Lenses,"
Journal of Applied Behavioral Science, 1996, hal. 501

15

Anda mungkin juga menyukai