TINJAUAN TEORI
A. Anatomi uterus
Gambar 4. Cystocele
-
Gambar 5.Urethrocle
b. Prolapsus dinding belakang vagina:
- Enterocele : Biasanya berisi usus halus atau omentum dan
mungkinmenyertai uterus turun ke dalam vagina.
Gambar 6.Enterocale
-
Gambar 7. Rectocele
F. Etiologi
Faktor-faktor penyebab prolaps uteri adalah :
a. Proses Melahirkan
- Tarikan janin pada Persalinan yang lama
- Pembukaan belum lengkap
- Laserasi dinding vagina bawah pada kala II
- Penataksanaan pengeluaran plasenta
- Reparasi otot-otot dasar panggul yang tidak baik
b. Menopouse : Hormon esterogen telah berkurang sehingga otot-otot
dasar panggul menjadi atrofi dan melemah.
c. Ascites dan tumor di daerah pelvis mempermudah terjadinya hal
tersebut. Biasanya prolapsus uteri dijumpai pada nullipara, faktor
lain adalah :
Obesitas
Keganasan uterus
Diabetes
Bronchitis chronis
Asma
Pekerjaan
Pengangkat beban berat terutama bila otot panggul sudah lemah
atau uterus retroversio
G. Patofisiologi
Prolapsus uteri terdapat dalam beberapa tingkat, dari yang paling
ringan sampai prolapsus uteri totalis. Terutama akibat persalinan,
khususnya persalinan per vaginam yang susah, dan terdapatnya
kelemahan-kelemahan ligamen-ligamen yang tergolong dalam fasia
endopelvik, dan otot-otot serta fasia-fasia dasar panggul. Juga dalam
keadaan tekanan intraabdominal yang meningkat dan kronik akan
memudahkan penurunan uterus, terutama apabila tonus otot-otot
mengurang seperti pada penderita dalam manopause (Wiknjosastro, 2007).
Serviks uteri terletak diluar vagina, akan tergeser oleh pakaian wanita
tersebut, dan lambat laun menimbulkan ulkus, yang dinamakan ulkus
dekubitus. Jika fasia di bagian depan dinding vagina kendor biasanya
trauma obstetrik, ia akan terdorong oleh kandung kencing sehingga
menyebabkan penonjolan dinding depan vagina kebelakang yang
dinamakan sistokel. Sistokel yang pada mulanya hanya ringan saja, dapat
menjadi besar karena persalinan berikutnya, yang kurang lancar, atau yang
diselesaikan dalam penurunan dan menyebabkan urethrokel. Urethrokel
UkuranJa
nin
PersalinanP
ervaginam
PereganganOtot Pelvis
Pengangkatan
BebanBerat
Nyeri
KelemahanJaringanPeny
okong Pelvis
Menepouse
PenurunanHormonEsterogen
BerkurangnyaRugae
Mukosa Vagina
AtrofidanMelemahnya
OtotDasarPanggul
SekresiBerkura
ng
Penurunan Uterus
MenekanK
andungKe
mih
PenurunanKe
mampuanBerk
emih
Penurunankerja
ototspingtermen
urun
Pembedahan
SukarDef
ekasi
Cemas
Konstipasi
Gg. Pola
Eliminasi Urin
Resiko infeksi
Menekan
Anus
Luka insisi
pembedahan
Perineum
mudahRobek
Nyeri
Kehilangan
cairan aktif
Resiko
kekurangan
volume
cairan
KulitPerinium
Tipis
Kerusakan
integritas kulit
Nyeri
keluhan.Keluhan-keluhan
yang
hampir
selalu
dijumpai
(Wiknjosastro, 2007):
1) Perasaan adanya suatu benda yang mengganjal atau menonjol di
genetalia eksterna.
2) Rasa sakit di pinggul dan pinggang(Backache).Biasanya jika penderita
berbaring,keluhan menghilang atau menjadi kurang.
3) Sistokel dapat menyebabkan gejala-gejala:
a. Miksi sering dan sedikit-sedikit. Mula-mula pada siang hari,
kemudian lebih berat juga pada malam hari
b. Perasaan seperti kandung kencing tidak dapat dikosongkan
seluruhnya.
c. Stress incontinence yaitu tidak dapat menahan kencing jika
batuk,mengejan. Kadang-kadang dapat terjadi retensio urine pada
sistokel yang besar sekali.
4) Retrokel dapat menjadi gangguan pada defekasi:
a. Obstipasi karena feces berkumpul dalam rongga retrokel.
b. Baru dapat defekasi setelah diadakan tekanan pada retrokel dan
vagina.
5) Prolapsus uteri dapat menyebabkan gejala sebagai berikut:
a. Pengeluaran serviks uteri dari vulva menggangu penderita waktu
berjalan dan bekerja.Gesekan portio uteri oleh celana menimbulkan
lecet sampai luka dan dekubitus pada portio uteri.
b. Lekores karena kongesti pembuluh darah di daerah serviks dan
karena infeksi serta luka pada portio uteri.
6) Enterokel dapat menyebabkan perasaan berat di rongga panggul dan
rasa penuh di vagina.
I. Pemeriksaan Diagnosis
elektrodenya
dapat
dipasang
dalam
pessarium
yang
Jenis-jenis Pessarium:
1. Gambar A, B, C, D dan K adalah Pessarium Cincin
2. Gambar F, G, H dan J adalah Pessarium Karet
3. Gambar E dan I adalah Pessarium Napier
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) SebelumOperasi
a. Adanyabenjolandiselangkangan/kemaluan.
b. Nyeri di daerahbenjolan.
c. Mual, muntah, kembung.
d. Konstipasi.
e. Tidaknafsumakan.
2) SesudahOperasi
a. Nyeri di daerahoperasi.
b. Lemas.
c. Pusing.
d. Mual, kembung.
b. Data Obyektif
1. SebelumOperasi
a. Nyeribilabenjolantersentuh.
b. Pucat, gelisah.
c. Spasmeotot.
d. Demam.
e. Dehidrasi.
f. Terdengarbisingususpadabenjolan.
2. SesudahOperasi
a. Terdapatluka.
b. Puasa.
c. Selaputmukosamulutkering.
B. Diagnosa Keperawatan
a. Sebelum Operasi
1. Nyeriberhubungandenganeliminasiurin (kesulitan eliminasi)
2. Cemasberhubungandenganakandilakukantindakanpembedahan.
3. Resikotinggikekurangan
volume
cairanberhubungandenganinkontenensiaurin
b. Setelah Operasi
1. Nyeriberhubungandenganlukaoperasi.
2. ResikoTinggiKekurangan
Volume
Cairanberhubungandenganmuntahsetelahpembedahan.
3. KerusakanIntegritaskulitberhubungandenganlukaoperasi.
4. Kurangpengetahuantentangperawatanlukaoperasiberhubungandengankura
nginformasi.
3.
Intervensi dan Implementasi
a.
SebelumOperasi
1. Nyeriberhubungandenganeliminasiurin (kesulitan eliminasi)
Tujuan: Nyeri hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...
Hasil yang diharapkan :
a)
Nyeriberkurangsampaihilangsecarabertahap.
b)
Pasiendapatberadaptasidengannyerinya,
Rencanatindakan :
a)
Observasitanda-tanda vital
b)
Observasikeluhannyeri, lokasi, jenisdanintensitasnyeri
c)
Jelaskanpenyebab rasa sakit, cars menguranginya.
d) Beriposisisenyamanmungkin bunt pasien.
e)
Ciptakanlingkungan yang tenang.
f)
Ajarkantehnik-tehnikrelaksastariknafasdalam.
f)
Kolaborasi pemberian obat analgesik
2)
Cemasberhubungandenganakandilakukantindakanpembedahan.
Tujuan: Cemas berkurang
Hasil yang diharapkan :Ekspresiwajahtenang.
Rencanatindakan :
a)
Kajitingkatkecemasanpasien.
b)
Jelaskanprosedurpersiapanoperasisepertipengambilandarah, waktupuasa, jam
operasi.
c)
Dengarkankeluhanpasien
d) Berikesempatananakuntukbertanya.
e)
Jelaskanpadapasiententangapa
yang
akandilakukan
di
kamaroperasidenganterlebihdahuludilakukanpembiusan.
f) Jelaskantentangkeadaanpasiensetelahdioperasi.
3) Resikotinggikekurangan volume cairanberhubungandenganinkontenensiaurin
Tujuan: Tidak terjadi kekurangan volume cairan
Hasil yang diharapkan : Turgor kulitelastis.
Rencanatindakan
a)
Observasitanda-tanda vital tiap 4 jam.
b)
Timbangberatbadan anaktiaphari.
c)
Kolaborasi pemasanganinfus.
b.
SesudahOperasi
1)
Nyeriberhubungandenganlukaoperasi.
Tujuan: Nyeri hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....
Hasil yangdiharapkan : Nyeriberkurang, secarabertahap.
Rencanatindakan :
a)
Kajiintensitasnyeripasien.
b)
Observasitanda-tanda vital dan keluhanpasien.
d) Berikanposisitidur yang menyenangkandan aman.Ajarkantehnikrelaksasi.
e)
Anjurkanuntuksesegeramungkinklienberaktivitassecarabertahap.
f)
Berikantherapianalgetiksesuai program medis.
h)
Ajarkantehnikrelaksasi.
2) ResikoTinggiKekurangan
Volume
Cairanberhubungandenganmuntahsetelahpembedahan.
Tujuan: Tidak terjadi kekurangan volume cairan
Hasil yang diharapkan: Turgor kulitelastis, tidakkering, Mualdan muntahtidakada.
Rencanatindakan :
a)
Observasitanda-tanda vital tiap 4 jam.
b)
Monitor pemberianinfus.
c)
Beriminum&makansecarabertahap.
d) Monitor tanda-tandadehidrasi.
e)
Monitor dan catatcairanmasukdan keluar.
f)
Timbangberatbadantiaphari.
g)
Catatdaninformasikankedoktertentangmuntahnya.
3)
KerusakanIntegritaskulitberhubungandenganlukaoperasi.
Tujuan: Kerusakan integritas kulit teratasi
Hasil yang diharapkan: Luka operasibersih, kering, tidakadabengkak.
tidakadaperdarahan.
Rencanatindakan :
a)
Observasikeadaanlukaoperasidaritandatandaperadangan : demam, merah,
bengkakdankeluarcairan.
b)
Rawatlukadengantekniksteril.
c)
d)
e)
f)
Jagakebersihansekitarlukaoperasi.
Berimakanan yang bergizidandukungpasienuntukmakan.
Libatkankeluargauntukmenjagakebersihanlukaoperasi clan lingkungannya.
Ajarkankeluargadalamperawatanlukaoperasi.
4)
ResikoTinggihypertermiberhubungandenganinfeksi padalukaoperasi.
Tujuan: Hipertermi teratasi
Hasil yang diharapkan :
a)
Luka operasibersih, kering, tidakbengkak. tidakadaperdarahan.
b)
Suhudalambatas normal (36-37C)
Rencanatindakan :
a)
Observasitanda-tanda vital tiap 4 jam.
b)
Beriterapiantibiotiksesuai program medik.
c)
Berikompreshangat.
d) Monitor pemberianinfus.
e)
Rawatlukaoperasidengantehniksteril.
f)
Jagakebersihanlukaoperasi.
g)
Monitor clan catatcairanmasukdan keluar.
5) Kurangpengetahuantentangperawatanlukaoperasiberhubungandengankurangi
nformasi.
Tujuan: Klien tahu bagaimana cara merawat luka operasi
Hasil yang diharapkan :
a) Klien dan keluarga mengertitentangperawatanlukaoperasi.
b) Klien dapatmemeliharakebersihanlukaoperasi clan perawatannya.
Rencanatindakan :
a)
Ajarkankepada orang tuacaramerawatlukaoperasi&menjagakebersihannya.
b)
Diskusikantentangkeinginankeluarga yang ingindiketahuinya.
c)
Berikesempatankeluargauntukbertanya.
d) Jelaskantentangperawatandirumah, balutanjanganbasah&kotor.
e)
Anjurkanuntukmeneruskanpengobatan/ minumobatsecarateratur di rumah,
dankontrolkembalikedokter