Analisis imunokimia merupakan analisis antigen dan antibodi. Antigen (antibody generator) merupakan senyawa atau kompleks senyawa yang dapat menginduksi sistem imun mamalia sehingga bersifat imunogenik. Sifat lain dari senyawa ini adalah antigenik, yaitu bereaksi spesifik dengan antibodi. Senyawa ini dapat berupa mikroba patogen, toksin, protein spesifik, senyawa obat, senyawa pestisida, dan lainnya. Sedangkan anti bodi merupakan protein yang disekresi oleh sel plasma limfosit B akibat stimulasi molekul asing (antigen) pada reseptor antigen limfosit B. Antibodi adalah molekul-molekul glikoprotein yang dikenal sebagai imunoglobulin, diantaranya IgA, IgD, IgM, IgE, dan IgG. Analisis imunokimia berdasarkan prinsip merupakan reaksi spesifik antara Antigen dengan Antibodi yang menggunakan senyawa penanda (label) untuk visualisasi reaksi. Secara umum, deteksi imunokimia merupakan metode deteksi fisiko-kimia. Reaksi yang terjadi dalam imunokimia adalah meniru reaksi imunologi dalam tubuh. Imunokimia merupakan basis dari analisis yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa metode diantaranya imunopresipitasi, imunoaglutinasi, dan imunokimia berlabel. Analisis berdasarkan imunokimia berlabel dikembangkan menjadi beberapa metode, di antaranya EIA/ELISA (Enzyme ImmunoAssay), RIA (Radio ImmunoAssay), IFA (ImmunoFluorescence Assay), LIA (Luminescence Immuno Assay), dan lainnya.