Anda di halaman 1dari 5

Melayani dengan sungguh Seperti Yesus

Bahan Alkitab: Markus 10:35-45


Fokus
Slogan untuk melayani para pelanggan dengan lebih baik, sekarang ini banyak kita temui. Tetapi
pelayanan tersebut, sering kali dilakukan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Misalnya,
pelanggan yang lebih banyak dan loyal, maupun meningkatnya kredibilitas instansi. Apakah
pelayanan seperti itu yang dimaksud oleh Yesus? Melalui pelajaran ini, diharapkan anak belajar
melayani seperti Yesus.
Penjelasan Bahan
1. Sebagai murid Petrus, Yohanes dan Markus menuliskan Injilnya berdasarkan apa yang
telah didengarnya dari Petrus. Dari Injil yang mereka tulis, kita melihat kesulitan muridmurid untuk dapat memahami maksud dan karya Yesus di dunia.
2. Salah satu kesulitan itu diperlihatkan dalam cerita tentang dua orang murid Yesus, yang
meminta kepada-Nya supaya kelak dalam pemerintahan-Nya sebagai Mesias, mereka
diperkenankan untuk duduk di sebelah kanan dan kiri Yesus. Kedua murid ini mewakili
kesepuluh murid lain, yang memahami bahwa kedatangan Yesus sebagai Mesias adalah
Dia yang akan memerintah bangsa Israel seperti Raja Daud, dan akan membebaskan
bangsa Israel dari penjajahan bangsa Romawi. Oleh karena itu, jika kelak Yesus menjadi
raja, maka mereka memiliki kesempatan untuk berkuasa. Terlebih lagi, ketika mereka
dapat duduk di sebelah kanan dan kirinya Yesus, yang berarti mereka menjadi yang
terutama di antara para murid yang lain.
3. Berangkat dari permohonan Yakobus dan Yohanes tersebut, Yesus kemudian menjelaskan
maksud kedatangan-Nya ke dunia ini dan bagaimana caranya para murid meneladaniNya. Yesus menyatakan bahwa tidak seperti pemerintah bangsa-bangsa yang
menjalankan kuasanya atas rakyat dengan tangan besi dan keras, tetapi barangsiapa yang
menjadi pengikut Kristus hendak menjadi yang terbesar, maka seharusnya dia menjadi
yang terendah di antara semuanya yaitu melayani dan menjadi hamba. Yesus pun
menunjukkan bahwa diri-Nya telah dan akan melakukan seperti yang diucapkan-Nya,
yaitu bahwa Ia datang bukan untuk dilayani, tetapi selama Ia hidup di dunia, Ia melayani
murid-murid-Nya maupun orang banyak yang membutuhkan.
4. Yesus menggunakan kata diakonos (pelayan) dan kata doulos (hamba). Diakonos adalah
orang yang dengan setia melayani meja di mana tuan mereka sedang makan. Ia berdiri di
dekat orang-orang yang makan, sehingga ia tahu apa yang dibutuhkan oleh mereka yang
makan, dan segera memberikan apa yang dibutuhkan sekalipun tidak diminta. Sedangkan
hamba adalah orang yang dengan setia melakukan apa yang menjadi kepentingan
tuannya. Gambaran demikian menunjukkan bahwa barangsiapa yang menjadi pengikut

Kristus, harus belajar merendahkan diri, memerhatikan kebutuhan orang lain, dan
mengutamakan kepentingan mereka. Inilah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Dia yang
terbesar dalam Kerajaan Surga, bersedia turun ke dunia untuk menjadi pelayan dan
berkorban bagi manusia.
5. Oleh karena itu, para murid ditantang untuk meneladani sikap Tuhan Yesus yang
merendahkan diri untuk melayani, dan memberikan diri-Nya bagi manusia. Hal ini berarti
bahwa setiap orang yang terlibat dalam pelayanan, perlu mengevaluasi diri, apakah sudah
melakukannya seperti yang Yesus lakukan, sebab tidak jarang orang mengatakan diri
sedang melayani, tetapi bertindak seperti penguasa yang memerintah dengan tangan besi.
Ayat Hafalan
"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45)
Lagu Pendukung
1. Mengasihi Lebih Sungguh bait 2 (Pujilah Tuhan Hai Jiwaku 101).
2. Ku Ingin Berperangai (Kidung Ceria 301).
3. Tanganku 'Kan 'Ku Gunakan (Pujilah Tuhan Hai Jiwaku 198).
Pelajaran untuk Anak Kelas 4-6 SD
Pendahuluan
1. Bagi kelas menjadi 2 kelompok. Satu kelompok berperan sebagai pelayan dan kelompok
lainnya menjadi majikan. Minta anak-anak memperagakan bagaimana menjadi seorang
pelayan dan majikan.
2. Minta kelompok itu bertukar peran. Kelompok yang sebelumnya berperan sebagai
pelayan sekarang menjadi majikan, dan sebaliknya.
3. Tanyakan perasaan mereka ketika menjadi majikan dan ketika menjadi pelayan.
4. Beritahukan kepada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang pemahaman Yesus
dalam hal melayani.
Pokok pelajaran
1. Ajak anak-anak untuk membaca Markus 10:35-45.
2. Diskusikan dengan anak-anak apa perbedaan "Menjadi yang Terbesar" menurut
pandangan para murid dan Tuhan Yesus. Arahkan mereka untuk memahami konsep

pelayan dan hamba yang dipergunakan oleh Tuhan Yesus untuk mengajar para murid
mengenai siapa yang terbesar di antara mereka.
3. Tanyakan kepada anak-anak apa yang harus dilakukan supaya kita memiliki sikap
melayani seperti yang Yesus miliki. (Jawaban yang diharapkan: bersedia merendahkan
diri, memerhatikan kebutuhan orang lain, serta melayani mereka).

Penerapan
1. Guru mengajak anak membuat daftar kebutuhan pelayan untuk kebaktian anak/sekolah
minggu, misalnya penerima tamu, pelayan persembahan, pemimpin pujian, pengiring
pujian, pemimpin doa, petugas absen, dan petugas yang mempersiapkan tempat
kebaktian.
2. Anak didorong untuk mengajukan diri sebagai pelayan dan mengisi formulir kesediaan.
3. Guru merangkum kesediaan anak dalam Lembar Penjadwalan Pelayan Kebaktian.
4. Anak-anak diberi kepercayaan untuk bertugas dalam setiap kebaktian anak/sekolah
minggu mulai minggu selanjutnya.
Pelajaran untuk Anak Kelas 1-3 SD
Pendahuluan
1. Siapkan seorang tamu yang berprofesi sebagai pelayan untuk diwawancarai guru di
hadapan anak-anak. Tamu tersebut misalnya pelayan toko, pesuruh, pelayan rumah
makan, pembantu rumah tangga, atau koster gereja.
2. Ajaklah tamu ke dalam kelas dan perkenalkan kepada anak-anak, lalu mulailah
mewawancarainya dengan pertanyaan sebagai berikut: (Pertanyaan dapat dikembangkan
lebih lanjut)
a. Apakah tugas-tugas Bapak/Ibu sehari-hari?
b. Jam berapa mulai bekerja dan selesai sampai jam berapa?
c. Apa suka dukanya dalam bekerja?
3. Berikan sebuah kenang-kenangan sebagai tanda penghargaan atas kehadirannya.
Kemudian beri apresiasi atas pekerjaan mereka, misalnya dengan mengatakan "tanpa
koster gereja akan kotor".

4. Sampaikan kepada anak-anak bahwa Yesus juga mengajarkan tentang melayani, seperti
yang akan kita pelajari hari ini.
Pokok pelajaran
1. Ajak anak untuk membaca Markus 10:35-37. Tunjuk dua anak untuk membaca perkataan
Yakobus dan Yohanes pada ayat 35 dan 37. Tunjuk satu anak untuk membaca perkataan
Yesus pada ayat 36. Minta semua anak yang lain untuk membaca bagian lain sebagai
narator.
2. Pastikan anak memahami isi percakapan Yesus dengan Yakobus dan Yohanes tersebut.
3. Ajak anak untuk membaca bersama-sama jawaban Yesus pada ayat 43-45.
4. Jelaskan makna jawaban Yesus tersebut.
Penerapan
1. Ajak anak untuk membuat tanda hati, yang bertuliskan terima kasih untuk menunjukkan
penghargaan kepada seorang yang telah melayani mereka, misalnya: Ibu, Ayah, Kakak,
atau pembantu rumah tangga. Minta anak untuk memberikan tanda hati tersebut
kepadanya.
2. Minta anak untuk memilih salah satu pekerjaan rumah tangga.
3. Minta anak untuk melakukan pekerjaan yang mereka pilih itu di rumah, misalnya:
menyediakan minuman bagi orang tua.
Pelajaran untuk Anak TK
Pendahuluan
1. Minta anak untuk memperagakan beberapa pekerjaan rumah sesuai dengan perintah guru,
misalnya: mencuci piring, menyapu, menjemur pakaian, menyetrika baju, menyajikan
minum untuk tamu, menyirami tanaman, dan merapikan tempat tidur.
2. Tanyakan kepada anak ,siapa saja yang biasa melakukan pekerjaan itu.
3. Tanyakan kepada anak, pernahkah mereka melakukannya di rumah.
Pokok pelajaran
Anak-anak ada dua orang murid Tuhan Yesus yang bernama Yakobus dan Yohanes. Mereka
bersaudara. Mereka datang kepada Tuhan Yesus dan meminta supaya kelak Tuhan Yesus
memberikan tempat yang istimewa dalam pemerintahan Tuhan Yesus: seorang duduk di sebelah
kanan dan seorang lagi duduk di sebelah kiri Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus tidak menjawab secara langsung permintaan itu. Ia hanya mengatakan bahwa
tempat itu sudah disediakan oleh Allah kepada orang-orang pilihan-Nya. Namun, kesepuluh
murid yang lain menjadi marah, sebab Yakobus dan Yohanes ingin menjadi yang terbesar di
antara mereka.
Lalu Tuhan Yesus mengatakan bahwa pemerintah-pemerintah dunia memimpin dengan keras
melalui kekuasaan mereka, tetapi tidak sama dengan para pengikut Yesus yang menjadi besar
karena melayani sesama. Hai ini telah dilakukan oleh Tuhan Yesus. Dialah yang terbesar di
dalam kerajaan Surga, namun Ia bersedia ke dunia ini untuk melayani manusia dan berkorban
bagi mereka.
Oleh karena itu, kita harus berterima kasih dan menghormati orang-orang yang sudah melakukan
pelayanan bagi kita, seperti kepada Ayah, Ibu, dan pembantu rumah tangga di rumah. Tuhan
Yesus juga akan sangat senang jika kita mau belajar melayani, dengan cara membantu orang tua
kita mengerjakan satu pekerjaan rumah tangga.
Penerapan
1. Sediakan bentuk hati dari karton gambar Ibu, Ayah, pembantu rumah tangga, dan tulisan
"terima kasih".
2. Ajak anak untuk menempelkan tulisan terima kasih di salah satu sisi bentuk hati. Pada
sisi yang lainnya, tempelkan salah satu gambar orang yang akan diberi ucapan terima
kasih.
3. Minta anak untuk memberikannya kepada orang yang bersangkutan.
4. Dorong anak untuk membantu mengerjakan salah satu pekerjaan rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai