Anda di halaman 1dari 43

BAB 4

Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar


HAL-HAL YANG DITERANGKAN

Teori permintaan dan kurva permintaan.


Pengaruh faktor bukan harga terhadap permintaan.
Teori penawaran dan kurva penawaran.
Pengaruh faktor bukan harga terhadap penawaran.
Keseimbangan permintaan dan penawaran, dan perubahannya.
Masihkah anda ingat dengan masalah pokok pertama dalam setiap

perekonomian? Pada Bab Tiga telah dijelaskan bahwa masalah itu adalah:
Apakah barang yang hams diproduksikan dan berapa jumlahnya? Masalah itu
dipecahkan dengan melakukan interaksi antara para pembeli dan penjual di
pasar. Interaksi tersebut akan menentukan tingkat harga barang yang wujud di
pasar dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan di pasar.
Sebagai langkah pertama untuk menerangkan interaksi di antara para
pembeli dengan para penjual perlulah terlebih dahulu diterangkan teori
permintaan dan teori penawaran. Teori permintaan menerangkan tentang sifat
permintaan

para

pembeli

terhadap

sesuatu

barang.

Sedangkan

teori

penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan sesuatu


barang yang akan dijualnya. Dengan menggabungkan permintaan oleh
pembeli dan penawaran oleh penjual akan dapat ditunjukkan bagaimana
interaksi antara pembeli dan penjual, akan menentukan harga keseimbangan
atau harga pasar dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan.
TEORI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan
harga dapat dibuat grafik kurva permintaan. Analisis dalam bagian ini akan
menerangkan

ciri

perhubungan

antara

pcmbentukan kurva permintaan.


BEBERAPA PENENTU PERMINTAAN

permintaan

dan

harga

dan

Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat kepada sesuatu barang


ditentukan oleh banyak faktor. Di antara faktor-faktor tersebut yang terpenting
adalah seperti yang dinyatakan di bawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Harga barang itu sendiri.


Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
Cita rasa masyarakat.
Jumlah penduduk.
Ramalan tnengenai keadaan di masa yang akan datang.
Adalah sangat sukar untuk secara sekaligus menganalisis pengaruh

berbagai faktor tersebut terhadap permintaan sesuatu barang. Oleh sebab itu,
dalam membicarakan teori permintaan, ahli ekonomi membuat analisis yang
lebih sederhana. Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu
barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam
teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah
permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut.
Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa faktor-faktor lain tidak
mengalami perubahan atau ceteris paribus. Tetapi dengan asumsi yang
dinyatakan ini tidaklah berarti bahwa kita mengabaikan faktor-faktor yang
dianggap tetap tersebut. Setelah menganalisis hubungan antara jumlah
permintaan dan tingkat harga maka kita selanjutnya boleh mengasumsikan
bahwa harga adalah tetap dan kemudian menganalisis bagaimana permintaan
suatu barang dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya. Dengan demikian
dapatlah diketahui bagaimana permintaan terhadap suatu barang akan
berubah apabila sebagai contoh, cita rasa atau pendapatan atau harga barangbarang lain mengalami perubahan pula.
HARGA DAN PERMINTAAN
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan
suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya
merupakan suatu hipotesis yang menyatakan : makin rendah harga suatu
barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. -Sebaliknya,
makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap
barang tersebut.

Mengapa jumlah permintaan dan tingkat harga memiliki sifat hubungan


seperti yang baru saja dinyatakan di atas? Yang pertama, sifat hubungan
seperti itu disebabkan karena kenaikan harga menyebabkan para pembeli
mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai penggarai terhadap barang
yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang
mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan
menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga.
Yang kedua, kenaikan harga menyebabkan pendapatas riil para pembeli
berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk
mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, dan terutama
barang yang mengalani kenaikan harga.
Daftar Permintaan
Pada dasarnya, daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi
gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah
barang yang diminta masyarakat. Ia menggambarkan besarnya permintaan
yang wujud pada berbagai tingkat harga. Satu contoh dari daftar permintaan
ditunjukkan dalam Tabel 4.1. Dalam tabel tersebut digambarkan tentang
terhadap buku tulis pada berbagai tingkat harga. Dalam gambaran itu jelas
ditunjukkan makin tinggi harga buku tulis maka makin sedikit jumlah buku tulis
yang diminta dan semakin rendah harganya akan semakin banyak buku tulis
yang diminta. Pada harga Rp. 5000, hanya 200 buku tulis yang akan dibeli
sedangkan pada harga Rp 1000, ternyata sebanyak 1300 buku tulis akan dibeli.
Kurva Permintaan
Menggunakan data yang terdapat dalam daftar permintaan kita dapat
membuat kurva man. Berdasarkan angka-angka dalam Tabel 4.1, dalam
Gambar 4.1, dapat dilihat kurva permintaan terhadap buku tulis. Pada sumbu
tegak digambarkan berbagai tingkat harga, dan pada daftar digambarkan
berbagai jumlah buku tulis yang akan dibeli. Dengan demikian kurva
permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan
sifat hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang
tersebut yang diminta Para pembeli. Dalam Gambar 4.1, pada kurva
permintaan DD terdapat 5 titik yaitu P, Q, R, S dan T. Masing-masing titik
menggambarkan keadaan yang berbeda. Sebagai contoh, dalam Tabel 4.1

keadaan P menggambarkan bahwa pada harga Rp 5000 jumlah buku tulis yang
akan dibeli adalah 200. Dalam Gambar 4.1, titik P juga menggambarkan
keadaan seperti itu.
Dalam menganalisis permintaan perlu disadari perbedaan antara dua
istilah berikut: permintaan dan jumlah barang yang diminta. Apabila ahli
ekonomi

mengatakan

permintaan

yang

mereka

maksudkan

adalah

keseluruhan daripada kurva permintaan. Jadi permintaan menggambarkan


beadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan.
Sedangkan jumlah barang yang diminta dimaksudkan sebagai banyaknya
permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Sebagai contoh, titik R
menggambarkan bahwa pada harga Rp 3000 jumlah barang (buku tulis) yang
diminta adalah 600 buah.

TABEL 4.1
Permintaan Terhadap Buku Tulis pada Berbagal Tingkat Harga
Keadaan

Harga (rupiah)

Jumlah yang diminta

5000

(unit)
200

4000

400

3000

600

2000

900

1000

1300

GAMBAR 4.1
Kurva Permintaan Terhadap Buku Tulis

Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri
atas ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan
antara harga dan jumlah yang diminta, yang mempunyai sifat hubungan yang
terbalik. Kalau salah satu variabel naik (misalnya harga) maka variabel yang
lainnya akan turun (misalnya jumlah yang diminta).
PERMINTAAN PERSEORANGAN DAN PERMINTAAN PASAR
Permintaan terhadap sesuatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu
permintaan yang dilakukan oleh seseorang dan permintaan yang dilakukan
oleh semua orang dalam pasar. Oleh karena itu, dalam analisis perlu dibedakan
antara kurva permintaan perseorangan dan kurva permintaan pasar. Untuk
memperoleh kurva permintaan pasar, kurva permintaan berbagai individu
dalam pasar harus dijumlahkan. Dalam Tabel 4.2 ditunjukkan suatu gambaran
hipotetis

untuk

memperoleh

permintaan

pasar

dengan

menjumlahkan

permintaan dari individu-individu dalam pasar. Dalam contoh ini dimisalkan


hanya terdapat dua individu dalam pasar buku tulis, yaitu Ali dan Badu. Dalam
tabel tersebut digambarkan permintaan Ali maupun Badu terhadap buku tulis
pada harga-harga antara Rp 5000 dan Rp 1000. Permintaan pasar diperoleh
dengan menjumlahkan banyaknya barang yang diminta oleh Ali dan Badu pada
setiap tingkat harga. Berdasarkan kepada data dalam Tabel.

TABEL 4.2
Permintaan Pasar Terhadap Buku
Harga

Jumlah yang diminta


Permintaan Badu

Permintaan Ali

Permintaan pasar

Rp.
5000
4.0
00
3.0
00
2.0
00

10

10

20

15

15

30

30

20

50

50

30

80

70

45

115

1.0
00

GAMBAR 4.2
Kurva Permintaan Perseorangan dan Pasar

4.2 dapat dibuat kurva permintaan terhadap buku tulis oleh Ai, Badu dan pasar.
Kurva permintaan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.2. kurva Da adalah
kurva permintaan Ali sedangkan Db adalah kurva permintaan badu. Apabila
dijumlahkan diperoleh kurva permintaan pasar DD.
EFEK FAKTOR BUKAN-HARGA TERHADAP PERMINTAAN
Hukum permintaan terutama memperhatikan sifat hubungan antara harga
sesuatu barang dengan jumlah barang yang diminta. Sedangkan dalam

kenyataan sebenarnya seperti sudah dinyatakan sebelum ini-banyaknya


permintaan terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh banyak faktor lain.
Oleh sebab itu, untuk melengkapi analisis mengenai teori permintaan, adalah
perlu

untuk

menganalisis

bagaimana

faktor

penting

lainnya

dapat

mempengaruhi permintaan.
HARGA BARANG-BARANG LAIN
Hubungan antara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang
lainnya dapat dibedakan kepada tiga golongan, yaitu: (i) barang lain itu
merupakan pengganti, (ii) barang lain itu merupakan pelengkap, dan (iii) kedua
barang tidak mempunyai kaitan sama sekali (barang netral).
Barang Pengganti
Sesuatu barang dinamakan barang pengganti kepada barang lain apabila
ia dapat menggantikan fungsi barang lain tersebut. Kopi dan teh adalah barang
yang dapat saling menggantikan fungsinya. Seorang yang suka meminum teh
selalu dapat menerima minuman kopi apabila teh tidak ada. Sebaliknya
seorang peminum kopi tidak akan menolak meminum teh apabila kopi tidak
ada. Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang
dapat digantikahnya. Sekiranya harga barang pengganti bertambah murah
maka barang yang digantikannya akan mengalami pengurangan dalam
permintaan. Dengan demikian apabila harga kopi turun maka permintaan
terhadap teh akan berkurang. Sebaliknya, apabila harga kopi naik maka
permintaan tcrhadap teh akan meningkat.
Barang Pelengkap
Apabila sesuatu barang selalu digunakan bersama dengan barang lainnya,
maka barang tersebut dinamakan barang pelengkap kepada barang lain
tersebut. Gula adalah barang pelengkap kepada kopi atau teh karena pada
umumnya kopi dan teh yang kits minum harus dibubuhi gula. Kaus baju untuk
main sepak bola dan sepatu sepak bola adalah contoh barang pelengkap yang
lainnya. Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang pelengkap
selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang yang digenapinya. Kalau
permintaan terhadap kopi atau teh bertambah, maka permintaan terhadap
gula cenderung bertambah juga. Sebaliknya kalau kopi dan teh semakin sedikit

permintaannya, maka permintaan untuk gula juga cenderung mengalami


penurunan.

Barang Netral
Permintaan terhadap beras dan terhadap buku tulis tidak mempunyai
hubungan sama sekali. Maksudnya, perubahan permintaan dan harga beras
tidak akan mempengaruhi permintaan buku tulis dan begitu pula sebaliknya.
Apabila dua macam barang tidak mempunyai hubungan yang rapat maka
perubahan terhadap permintaan salah satu barang tersebut tidak akan
mempengaruhi permintaan barang lainnya. Barang seperti itu dinamakan
barang netral.
PENDAPATAN PARA PEMBELI
Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan

corak

permintaan

terhadap

berbagai

barang.

Perubahan

pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai


jenis barang. Berdasarkan kepada sifat perubahan permintaan yang berlaku
apabila pendapatan berubah, berbagai barang dapat dibedakan menjadi empat
golongan : barang inferior, barang esensial, barang normal, dan barang
mewah.
Barang Inferior
Barang inferior adalah barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang
berpendapatan rendah. Kalau pendapatan bertambah tinggi maka permintaan
terhadap barang-barang yang tergolong barang inferior akan berkurang. Para
pembeli

yang

pengeluarannya

mengalami
terhadap

kenaikan

pendapatan

barang-barang

inferior

akan

dan

mengurangi

menggantikannya

dengan barang-barang yang lebih baik mutunya. Ubi kayu adalah suatu contoh
barang

inferior.

Pada

pendapatan

yang

sangat

rendah

orang-orang

mengkonsumsi ubi kayu sebagai pengganti beras atau makanan ringan. Kalau
pendapatan meningkat maka konsumen mempunyai kemampuan untuk
membeli barang makanan lain dan mengurangi konsumsinya terhadap ubi
kayu.

Barang Esensial
Barang esensial adalah barang yang sangat penting artinya dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari. barang itu terdiri dari kebutuhan pokok
masyarakat seperti makanan (beras, kopi dan gula) dan pakaian yang utama.
Perbelanjaan seperti ini tidak berubah walaupun pendapatan meningkat .
Barang Normal
Sesuatu barang dinamakan barang normal apabila is mengalami kenaikan
dalam permintaan sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Kebanyakan
barang yang ada dalam masyarakat termasuk dalam golongan ini. Beberapa
contohnya adalah pakaian, sepatu, berbagai jenis peralatan rumah tangga, dan
berbagai jenis makanan. Ada dua faktor yang menyebabkan barang-barang
seperti permintaannya akan mengalami kenaikan kalau pendapatan para
pembeli bertambah, yaitu pertambahan pendapatan menambah kemampuan
untuk

membeli

lebih

banyak

barang,

dan

pertambahan

pendapatan

memungkinkan para pembeli menukar konsumsi mereka dari borang yang


kurang baik mutunya kepada barang-barang yang lebih baik.
Barang Mewah
Jenis-jenis barang yang dibeli orang apabila pendapatan mereka sudah
relatif tinggi termasuk dalam golongan ini. Emas, intan, mobil sedan adalah
beberapa contoh barang mewah. Selain itu, perabot dan hiasan rumah yang
mahal adalah contoh yang lain. Biasanya barang-barang tersebut baru dibeli
masyarakat setelah dapat memenuhi kebutuhan yang pokok seperti makanan,
pakaian, dan perumahan.
BEBERAPA FAKTOR LAIN
Beberapa
mempengaruhi

faktor

lain

permintaan

yang

cukup

terhadap

penting

suatu

barang

peranannya
adalah

dalam

distribusi

pendapatan, cita rasa, mniab penduduk dan ekspektasi mengenai keadaan


masa depan. Efek faktor-faktor ini terhadap permintaan diterangkan dalam
uraian berikut.
Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan juga dapat mempengaruhi corak permintaan


terhadap berbagai jenis barang. Sejumlah pendapatan masyarakat yang
tertentu besarnya akan menimbulkan corak permintaan masyarakat yang
berbeda apabila pendapatan tersebut diubah corak distribusinya. Sekiranya
pemerintah menaikkan pajak terhadap orang-orang kaya dan kemudian
menggunakan hasil pajak ini untuk menaikkan pendapatan pekerja yang
bergaji rendah maka corak permintaan terhadap berbagai barang akan
mengalami perubahan. Barang-barang yang digunakan oleh orang-orang kaya
akan

berkurang

digunakan

permintaannya,

orang

yang

tetapi

pendapatan

sebaliknya

rendah

yang

barang-barang
mengalami

yang

kenaikan

pendapatan akan bertambah permintaannya. Misalnya, permintaan terhadap


mobil mewah akan berkurang tetapi permintaan terhadap rumah harga murah
akan bertambah.
Cita Rasa Masyarakat
Cita rasa mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan
masyarakat untuk membei barang-barang. Pada tahun 1966-an sedikit sekali
orang yang suka menggunakan buatan Jepang. Tetapi semenjak tahun 1970-an
suasananya sudah sangat berubah. Di berbagai negara di dunia didapati mobil
buatan Jepang semakin populer dan banyak digunakan orang. Akibatnya,
permintaan terhadap mobil-mobil buatan Amerika dan Eropa sangat merosot.
Contoh ini menggambarkan bagaimana perubahan cita rasa masyarakat dapat
mempengaruhi permintaan berbagai jenis barang.
Jumlah Penduduk
Pertambahan

penduduk

tidak

dengan

sendirinya

menyebabkan

pertambahan permintaan. Tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh


perkembangan dalam kesempatan kerja. Dengan demikian lebih banyak orang
yang menerima pendapatan dan ini menambah daya beli dalam masyarakat.
Pertambahan daya beli ini akan menambah permintaan.
Ekspektasi Tentang Masa Depan
Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan pada masa
yang akan datang dapat mempengaruhi permintaan. Ramalan para konsumen
bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi pada masa depan akan

mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada masa kini, untuk
menghemat pengeluaran pada masa yang akan datang. Sebaliknya, ramalan
bahwa lowongan kerja akan bertambah sukar diperoleh dan kegiatan ekonomi
akan mengalami resesi, akan mendorong orang lebih berhemat dalam
pengeluarannya dan mengurangi permintaan.
GERAKAN SEPANJANG
DAN PERUBAHAN KURVA PERMINTAAN
Dengan

menggunakan

grafik

permintaan,

bagaimanakah

caranya

menunjukkan efek dari perubahan harga? Dan dengan menggunakan grafik


yang sama, bagaimana caranya menunjukkan efek dari perubahan faktorfaktor bukan harga seperti penadapatan, cita rasa, dan jumlah penduduk ? hal
ini dapat dilakukan dengan menerangkan perubahan permintaan kepada dua
pengertian, gerakan sepanjang kurva permintaan dan perpindahan kurva
permintaan.
GERAKAN SEPANJANG KURVA PERMINTAAN
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang
yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun. Perhatikan gambar
4.3. Misalkan DD adalah kurva permintaan pasar terhadap buku tulis dan pada
permulaannya harga adalah Rp. 3.000 dan jumlah barang yang diminta adalah
600. Keadaan ini ditunjukkan oleh titik R.
Seterusnya misalkan para produsen buku tulis menurunkan harga
penjualan buku tulis menjadi hanya Rp. 2000 per buku. Perubahan yang
bagaimanakah yang terjadi terhadap jumlah yang diminta ? dari kurva DD
dalam

gambar

4.3

dapat

dilihat

bahwa

perubahan

harga

tersebut

menyebabkan keadaan permintaan, yaitu dari yang ditunjukkan oleh titik R


kepada titik S. ini berarti penurunan harga dari Rp. 3000 menjadi Rp. 2.000
telah menambah jumlah yang diminta dari 600 kepada 900 buku tulis.
Kenaikan harga akan mengurangi jumlah yang diminta. Akibat dari kenaikan
harga juga dapat diikuti sepanjang kurva permintaan. Katakanlah yang berlaku
adalah kenaikan harga juga diikuti harga dari Rp. 3.000 menjadi Rp. 4.000. ini
berarti kedudukan dalam kurva DD berubah dari R menjadi T, yang
menggambarkan bahwa kenaikan harga itu telah mengurangi jumlah barang
yang diminta dari 600 buku tulis.

PERGESERAN KURVA PERMINTAAN


Kurva permintaan akan bergerak ke kanan atau ke kiri, yaitu seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 4.4, apabila terdapat perubahan permintaan yang
ditimbulkan oleh faktor bukan harga. Sekiranya harga barang lain, pendapatan
para pembeli dan berbagai faktor bukan-harga lainnya mengalami perubahan,
maka perubahan ini akan menyebabkan kurva permintaan pindah ke kanan
atau ke kiri.
Ke arah manakah kurva permintaan akan bergerak apabila perubahan itu
ditimbulkan . oleh perubahan faktor bukan harga, misalnya perubahan
pendapatan pembeli? Bagian ini akan menganalisis suatu contoh di mana
dimisalkan bahwa pendapatan para pembeli mengalami kenaikan. Apabila
faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan, kenaikan pendapatan ini akan
menaikkan permintaan, yaitu pada setiap tingkat harga jumlah yang diminta
menjadi bertambah banyak. Keadaan seperti ini digambarkan oleh perpindahan
kurva permintaan dan menurut contoh dalam Gambar 4.4 perubahan itu
adalah dari kurva DD menjadi D1 D1.
Perhatikanlah sekarang titik A dan A l. Titik A menggambarkan bahwa pada
harga P, jumlah yang diminta adalah Q sedangkan titik Al menggambarkan
bahwa pada harga P jumlah yang diminta adalah Q 1. Dapat dilihat bahwa Q1 >
Q dan berarti kenaikan pendapatan menyebabkan pada harga P permintaan
bertambah sebesar QQ1. Contoh ini menunjukkan bahwa apabila kurva
permintaan bergerak ke sebelah kanan, maka perpindahan itu menunjukkan
pertambahan dalam permintaan. Sebaliknya pergeseran kurva permintaan ke
sebelah kiri, misalnya menjadi D2 D2, berarti bahwa permintaan telah

berkurang. Sebagai akibat dari perubahan ini pada harga P, jumlah barang
yang diminta adalah Q2. Keadaan ini ditunjukkan oleh titik A2.
GAMBAR 4.4
Pergeseran Kurva Permintaan

TEORI PENAWARAN DAN KURVA PENAWARAN


Terdapatnya permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk
mewujudkan transaksi dalam pasar. Permintaan yang wujud hanya dapat
dipenuhi apabila para penjual dapat menyediakan barang-barang yang
diperlukan tersebut. Bagaimanakah tingkah laku penjual dalam menyediakan
atau menawarkan barang-barang yang diperlukan masyarakat di pasar?
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan penawaran barang
yang akan dijual? Analisis yang lengkap mengenai penentuan tingkat produksi
sesuatu perusahaan akan. dibicarakan dalam Bagian Lima. Pada tingkat ini
analisis hanya dibatasi kepada menerangkan dua hal berikut:

Sifat hubungan antara harga dan penawaran.


Faktor-faktor penting yang mempengaruhi penawaran.

PENENTU-PENENTU PENAWARAN
Kenginan para penjual dalam menawarkan barangnya. pada berbagai
tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. Yang terpenting adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Harga barang itu sendiri.


Harga barang-barang lain.
Biaya produksi.
Tujuan-tujuan operasi perusahaan tersebut.
Tingkat teknologi yang digunakan.

Dalam menganalisis mengenai permintaan telah dinyatakan bahwa adalah


tidak mungin untuk membicarakan secara sekaligus bagaimana permintaan
dipengaruhi oleh perubahan diarsda berbagai faktor yang menentukannya. Kita
haruslah

menganalisis

secara

satu

demi

satu

setiap

faktor

yang

mempengaruhinya. Dalam menganalisis mengenai penawaran, cara seperti itu


juga perlu dilakukan. Dengan memisalkan faktor-faktor lain tidak berubah atau
ceteris paribus maka terlebih dahulu akan diperhatikan pengaruh perubahan
harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan penjual.
CIRI HUBUNGAN ANTARA HARGA DAN PENAWARAN
sesuatu barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting
dalam

menentukan

penawaran

barang

tersebut.

Oleh

sebab

itu

teori

penawaran terutama menumpukan perhatiannya kepada hubungan di antara


tingkat harga dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Hukum Penawaran
Hukum Penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang
sifat hubungan antara harga sesuatu barang dari jumlah barang tersebut yang
ditawarkan para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan
para penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan
bagaimana pula keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut apabila
harganya rendah. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa
semakin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut
akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga sesuatu
barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Contoh
berikut menerangkan tentang hukum penawaran.
Daftar Penawaran
Berdasarkan kepada hukum penawaran di atas, sekarang dapatlah dibuat
suatu gambaran mengenai jumlah penawaran sesuatu barang pada berbagai
tingkat harga. Gambaran tersebut ditunjukkan dalam Tabel 4.3. Gambaran
yang menujukkan jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga dinamakan
daftar penawaran. Contoh dalam Tabel 4.3 menunjukkan penawaran buku
tulis yang wujud dalam sesuatu pasar. Sekiranya harga adalah Rp 5000 maka
para penjual akan menawarkan sebanyak 900 buku tulis. jumlah yang akan

ditawarkan menjadi semakin sedikit pada harga yang lebih rendah. Pada harga
Rp 1000, pars penjual hanya bersedia menawarkan 100 buku tulis.
Kurva Penawaran Berdasarkan data yang terdapat dalam Tabel 4.3,
sekarang dapatlah dibuat kurva penawaran. Kurva penawaran adalah suatu
kurva yang menunjukkan hubungan di antara harga sesuatu barang tertentu
dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Dengan menggunakan data
dalam Tabel 4.3 dapat dilukiskan kurva penawaran buku tulis, yaitu seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar 4.5. Titik A, B, C, D data E dalam Gambar 4.5
secara berturut-turut menggambarkan keadaan A, 13, C, D dan E dalam Tabel
4.3. Kurva SS, yaitu kurva yang melalui titik A, B, C, D dan E adalah kurva
penawaran.
Seperti ketika menganalisis kurva permintaan, dalam menganalisis kurva
penawaran perlu dibedakan di antara dua pengertian, yaitu: penawaran dan
jumlah barang yang ditawarkan. Dalam analisis ekonomi, penawaran berarti
keseluruhan kurva penawaran. Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan
berarti jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu.
Sebagai contoh, titik C menggambarkan keadaan berikut: pada harga Rp 3000
jumlah barang (buku tulis) yang ditawarkan adalah 600 buah. Informasi ini
menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan padal harga Rp 3000.
Penawaran digambarkan oleh kurva ABCDE.
TABEL 4.3
Daftar Penawaran Buku Tulis
Keadaan

Harga (rupiah)

Jumlah yang diminta

5000

(unit)
900

4000

800

3000

600

2000

375

1000

100

Gambar 4.5
Kurva Penawaran Buku Tulis

Pada umumnya kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan atas.
Berarti arah pergerakannya berlawanan dengan arah pergerakan kurva
permintaan. Bentuk kurva penawaran bersifat seperti itu Karena bersifat
terdapat hubungan yang positif di antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan, yaitu makin tinggi harga, makin banyak jumlah yang ditawarkan.
PENGARUH FAKTOR BUKAN-HARGA
TERHADAP PENAWARAN
dinyatakan bahwa penawaran sesuatu barang ditentukan oleh harga
barang itu sendiri oleh beberapa faktor lainnya. Kita baru saja memperhatikan
bagaimana harga akan jumlah yang ditawarkan. Untuk melengkapi analisis
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, selanjutnya perlu
pulalah diteliti peranan faktor-faktor lainnya dalam mempengaruhi jumlah
barang yang ditawarkan.
Harga Barang Lain
Telah diterangkan dalam membahas teori permintaan bahwa barangbarang ada yang saling bersaling (barang-barang pengganti) satu sama lain
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. seperti itu dapat menimbulkan
pengaruh yang penting kepada penawaran sesuatu barang. Perhatikan contoh
berikut. Oleh karena kenaikan biaya produksi di luar negeri maka buku tulis
yang diimpor bertambah mahal harganya. Beberapa konsumen buku tulis
impor sekarang BAB EMPAT
lebih suka membeli buku tulis buatan dalam negeri dan menaikkan
permintaan terhadapnya. Kenaikan permintaan ini akan memberi dorongan

kepada produsen dalam negeri untuk menaikkan produksi dan penawaran buku
tulis.
Biaya untuk Mernperoleh Faktor Produksi Pembayaran kepada faktor-faktor
produksi merupakan pengeluaran yang sangat penting dalam proses produksi
berbagai perusahaan. Pengeluaran tersebut mempunyai peranan yang. sangat
besar dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas
dan efisiensi, kenaikan harga faktor-faktor produksi akan menaikkan biaya
produksi. Di beberapa perusahaan kenaikan pengeluaran untuk memperoleh
faktor-faktor produksi akan menyebabkan biaya produksi melebihi basil
penjualannya dan mereka mengalami kerugian. Ini dapat menimbulkan
penutupan usaha tersebut dan jumlah penawaran barang menjadi berkurang.
Di perusahaan lainnya, kenaikan harga faktor-faktor produksi mengurangi
keuntungan mereka. Kalau tingkat keuntungan sesuatu usaha tidak menarik
lagi, mereka akan pindah ke usaha lain. Juga tindakan ini dapat mengurangi
penawaran dalam sesuatu kegiatan ekonomi tertentu.
Tujuan Perusahaan
Dalam

teori

ekonomi

selalu

dimisalkan

perusahaan

berusaha

memaksimumkan keuntungan. Dengan pemisalan ini nap perusahaan tidak


berusaha untuk menggunakan kapasitas memproduksinya secara maksimal,
tetapi akan menggunakannya pada dngkat kapasitas yang memaksimumkan
keuntungannya. Dalam prakteknya perusahaan-perusahaan banyak yang
mempunyai tujuan lain. Ada perusahaan yang tidak mau menanggung risiko,
dan untuk itu mereka melakukan kegiatan yang lebih selamat walaupun
keuntungannya lebih kecil. Ada pula perusahaan, seperti misalnya perusahaan
yang dimiliki pemerintah, lebih menekankan mencapai produksi yang maksimal
daripada keuntungan yang maksimal. Dalam bab-bab yang kemudian akan
dapat dilihat bahwa keuntungan maksimal dicapai bukan pada waktu kapasitas
produksi mencapai maksimum.
Tujuan yang berbeda-beda tersebut menimbulkan efek yang berbeda
terhadap penentuan tingkat produksi. Dengan demikian penawaran sesuatu
barang akan berbeda sifatnya sekiranya terjadi perubahan dalam tujuan yang
ingin dicapai perusahaan.

Tingkat Teknologi
Tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Kenaikan
produksi dan perkembangan ekonomi yang pesat di berbagai negara terutama
disebabkan oleh penggunaan teknologi yang semakin modern. Kemaju
teknologi telah dapat mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas,
mempertinggi mutu barang dan menciptakan barang-barang yang baru. Dalam
hubungannya

dengan

penawaran

suatu

barang,

kemajuan

teknologi

menimbulkan dua efek berikut: (i) produksi dapat ditamba dengan lebih cepat,
dan (ii) biaya produksi semakin murah. Dengan demikian keuntun menjadi
bertambah tinggi. Berdasarkan kepada kedua akibat ini dapatlah disimpulkan
bahwa

kemajuan

teknologi

cenderung

untuk

menimbulkan

kenaikan

penawaran.
GERAKAN SEPANJANG KURVA PENAWARAN, DAN
PERGESERAN KURVA PENAWARAN
Seperti halnya dengan dalam analisis mengenai permintaan, dalarn
analisis mengenai penawaran perlu dibedakan antara pengertian gerakan
sepanjang kurva penawaran dan pergeseran kurva penawaran.

Perubahan harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva penawaran.


Sedangkan perubahan faktor-faktor lain di luar harga menimbulkan
pergeseran kurva tersebut.
Perhatikanlah kedua keadaan ini di Gambar 4.6. Dimisalkan pada mulanya

kurva penawaran adalah S. Titik A menggambarkan bahwa pada waktu harga


adalah P jumlah barang yang ditawarkan adalah Q. Sekiranya harga turun
menjadi P1 hubungan di antara harga dan jumlah yang ditawarkan ke titik B. Ini
berarti sekarang jumlah yang ditawarkan hanyalah sebanyak Q1.
Perubahan ini gerakan sepanjang kurva penawaran. Perubahan dalam
jumlah yang ditawarkan dapat pula berlaku sebagai akibat dari pergeseran
kurva penawaran. Pergeseran dari SS menjadi S 1S1 atau S2S2 menggambarkan
perubahan penawaran. 4.6 menunjukkan pergeseran kurva penawaran dari SS
menjadi S1S1 menyebabkan jumlah yang ditawarkan bertambah dari Q menjadi
Q2 walaupun harga tetap sebesar P. Keadaan oleh titik A 1. Pergeseran SS

menjadi S2S2 menggambarkan pengurangan penawaran. Sebagai akibat


daripada pergeseran tersebut, seperti ditunjukkan oleh titik A 2, pada harga P
sekarang hanya sebanyak Q3 yang ditawarkan para penjual, berbanding
dengan sebanyak Q sebelum ia bergeser.
GAMBAR 4.6
Gerakan Sepanjang Kurva dan Pergeseran Kurva Penawaran

PENENTUAN HARGA DAN


JUMLAH YANG DIPERJUALBELIKAN
Harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang diperjualbelikan,
ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karena itu,
untuk menganalisis rnekanisme penentuan harga dan jumlah barang yang
diperjualbelikan,

secara

serentak

perlulah

dianalisis

permintaan

dan

penawaran terhadap sesuatu barang tertentu yang wujud di pasar.


Keadaan

di

suatu

pasar

dikatakan

dalam

keseimbangan

atau

ekuilibrium apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu harga
tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga
tersebut. Dengan demikian harga sesuatu barang dan jumlah barang yang
diperjualbelikan dapat ditentukan dengan melihat keadaan keseimbangan
dalam suatu pasar. Tiga cara dapat digunakan untuk menunjukkan keadaan
keseimbangan tersebut, yaitu (i) dengan contoh yang menggunakan angka, (ii)
dengan

menggunakan

kurva

permintaan

dan

menentukanga secara matematik.


MENENTUKAN KESEIMBANGAN SECARA ANGKA

penawaran,

dan

(iii)

Dalam Tabel 4.4 dikemukakan kembali data yang terdapat dalam Tabel 4.1
dan 4.3. Sekarang dapatlah dibandingkan permintaan dan penawaran buku
tulis pada berbagai tingkat harga. Didapati ada tiga keadaan yang mungkin
wujud. Keadaan pertama adalah keadaan kelebihan penawaran, yaitu jumlah
yang ditawarkan di pasar adalah melebihi daripada yang diminta para pembeli.
Keadaan ini berlaku apabila harga melebihi Rp 3000. Pada tingkat harga
sebesar Rp 3000 yang berlaku adalah keadaan di mana permintaan sama
dengan penawaran, yaitu pada harga tersebut jumlah yang ditawarkan para
penjual sama dengan yang diinginkan pembeli. Keadaan yang ketiga adalah
keadaan kelebihan permintaan, yaitu jumlah yang diminta para pembeli
melebihi daripada yang ditawarkan para penjual. Ia wujud pada waktu harga
kurang dari Rp 3000. Harga yang manakah yang akan wujud di pasar? Dan
berapakah jumlah barang yang diperjualbelikan?
Harga (Rp)

Jumlah yang

Jumlah yang

Sifat interaksi

5000

diminta
200

ditawarkan
900

Kelebihan

4000

400

800

Penawaran

3000

600

600

Keseimbangan

2000

900

375

Kelebihan

1000

1300

100

Permintan

Untuk mencari jawabannya baiklah terlebih dahulu dimisalkan harga buku


tulis yang berlaku pasar adalah Rp 5000. Pada harga ini hanya sebanyak 200
buku tulis akan diminta pembeli sedangkan penjual menawarkan 900 buah.
Kelebihan penawaran tersebut akan mendorong para penjual menurunkan
harga. Juga apabila harga adalah Rp 4000 keadaan yang baru dinyatakan ast
akan wujud.
Perhatikan pula sekarang sekiranya harga sangat rendah; misalkan harga
buku tulis adalah Rp. 1000. Pada harga ini sebanyak 1300 buah buku diminta
para pembeli, sedangkan para penjual hanya bersedia menjual sebanyak 100
buah. Permintaan para pembeli yang tidak terpenahi tersebut, atau kelebihan
permintaan, menyebabkan para penjual menaikkan harga. Di samping itu juga
para pembeli banyak yang bersedia membeli buku tulis dengan harga yang

lebih tinggi dan akan mendorong kepada kenaikan harga. Keadaan yang sama
akan wujud apabila harga satu buku tulis adalah Rp 2000.
Bagaimanakah interaksi di antara permintaan dan penawaran pada harga
Rp 3000? Sebanyak 600 buku tulis diminta pembeli, dan penjual menawarkan
jumlah yang sama. Dengan

tidak terdapat kelebihan atau kekurangan

permintaan dan penawaran. Karena masing-masing pihak merasa puas dengan


keadaan yang wujud, tidak terdapat perubahan harga dan jumlah barang yang
ingin diperjualbelikan. Keadaan yang wujud tersebut adalah keadaan yang
kekal, dan dikenal sebagai keadaan keseimbangan atau ekuilibrium. Dan harga
yang wujud dinamakan harga keseimbangan. Dari uraian di atas dapatlah
disimpulkan bahwa syarat untuk mencapai keadaan keseimbangan ialah:
jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta. Dalam
contoh ini, jumlah buku tulis yang memenuhi syarat tersebut adalah 600 buah
dan angka tersebut merupakan jumlah buku tulis yang diperjualbelikan.
MENENTUKAN KESEIMBANGAN SECARA GRAFIK
Cara kedua untuk menjelaskan bagaimana harga dan jumlah barang yang
diperjualbelikan ditentukan di pasar adalah dengan secara gambaran grafik,
yaitu seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.7.
Kurva

DD

menggambarkan

menggambarkan

penawaran

permintaan

buku

tulis.

buku

Kedua

tulis

kurva

dan

kurva

tersebut

SS

dilukis

berdasarkan angka permintaan dan penawaran yang terdapat dalam Tabel 4.4.
Pada harga melebihi dari Rp 3000 kurva penawaran berada di sebelah kanan
kurva permintaan; berarti penawaran melebihi permintaan. Keadaan ini tidak
stabil dan harga akan mengalami penurunan. Pada harga kurang dari Rp 3000
keadaan yang sebaliknya berlaku. Kurva permintaan berada di sebelah kanan
kurva

penawaran,

yang

berarti

permintaan

melebihi

penawaran.

Ketidakseimbangan ini menyebabkan harga tidak stabil, yaitu ia cenderung


untuk mengalami kenaikan. Pada harga Rp 3000 kurva permintaan dan
penawaran saling berpotongan yaitu di titik E. Perpotongan itu berarti
permintaan

sama

dengan

penawaran,

dan

dengan

demikian

keseimbangan tercapai.
MENENTUKAN KEADAAN KESEIMBANGAN SECARA MATEMATIK

keadaan

Di

samping

dengan

menggunakan

tabel

dan

grafik,

keadaan

keseimbangan pasar dapat juga ditunjukkan secara matematik. Pendekatan ini


diterangkan dalam contoh berikut.

GAMBAR 4.7
Penentuan Harga dan Jumlah Buku Tulis yang Diperjualbelikan

Persamaan Permintaan dan Penawaran


Untuk keperluan tersebut perlulah ditentukan dua persamaan, yaitu
persamaan permintaan dan persamaan penawaran. Bentuk umum kedua-dua
persamaan itu adalah:
Persamaan permintaan:
Qd = C - dP
Persamaan penawaran:
Qs = -m + nP

Di mana:
i.

c adalah suatu angka tetap. Nilainya menunjukkan jumlah barang yang


diminta apabila tingkat harga adalah 0. Nilai c selalu positif.

ii.

d adalah kecondongan kurva permintaan. Nilainya selalu negatif (-d)

iii.

karena kurva permintaan menurun dari kiri ke kanan.


m adalah suatu angka tetap. Nilainya menunjukkan jumlah barang yang
ditawarkan apabila tingkat harga adalah 0. Biasanya nilai m adalah

iv.

negatif (-m).
n adalab kecondongan kurva penawaran. Nilainya selalu positif karena

v.

kurva penawaran naik dari kiri ke kanan.


Qd adalah kuantitas yang diminta, QS adalah kuantitas yang ditawarkan
dan P adalah tingkat harga.
Telah diterangkan bahwa keseimbangan pasaran dicapai apabila kuantitas

yang diminta sama dengan kuantitas yang ditawarkan. Dengan demikian


secara matematik, syarat keseimbangan adalah.
Qd
atau c dP

=
=

Qs
-m + nP

Cantoh Penghitungan
Untuk memberikan gambaran yang lebih baik mengenai penentuan
keseimbangan secara matematik di bawah ini diberikan suatu contoh
penghitungan.
Andaikan persamaan permintaan karet alam di suatu kampung
adalah Qd = 22000 - 2P dan penawarannya adalah Q S = -3000 + 3P.
Berapakah

harga

karet

alam

dan

kuantitas

inset

yang

diperjualbelikan?
Berdasarkan persamaan di atas keseimbangan dalam pasar itu akan tercapai
apabila:
-3000 + 3P =
5P =
P =

22000 2P
25000
5000

Penghitungan di atas menunjukkan bahwa tingkat harga adalah 5000 (rupiah).


Untuk

menentukan

kuantitas

yang

keseimbangan perlu ditentukan. Didapati:


Qd

= 22000 2P
= 22000 2 (5000)
= 12000

diperjualbelikan,

Qd

pada

harga

Penghitungan

ini

menunjukkan

sebanyak

12000

(kilogram)

karet

alam

diperjualbelikan. Dengan menggunakan persamaan penawaran, nilai yang


sama akan diperoleh, yaitu:
Qs = 3000 + 3P
= 3000 + 3 (5000)
= 12000
BEBERAPA KASUS PERUBAHAN KESEIMBANGAN
Perubahan-perubahan faktor-faktor lain di luar harga, yang mempengaruhi
permintaan atau penawaran, akan menyebabkan perubahan keseimbangan.
Terdapat empat kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan dan
penawaran, yaitu:
Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan).
Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri).
Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke kanan).
Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri).

Masing-masing perubahan yang dinyatakan di atas dapat (i) berubah


secara

tersendiri

(yaitu

hanya

salah

satu

perubahan

dari

keempat

kemungkinan itu yang berlaku), atau (ii) permintaan dan penawaran berubah
secara serentak. Dalam kasus (i) contohnya adalah: permintaan saja atau
penawaran saja yang bertambah. Dalam kasus contohnya adalah: permintaan
dan penawaran bertambah secara serentak. Di bawah ini diterangkan akibat
dari masing-masing corak perubahan tersebut terhadap keseimbangan.
PERUBAHAN PERMINTAAN ATAU PENAWARAN
Untuk

melihat

bagaimana

tiap-tiap

perubahan

permintaan

atau

penawaran akan mempengaruhi keadaan keseimbangan, dalam Gambar 4.8


ditunjukkan dua macam perubahan berikut:

Pergeseran kurva permintaan ke sebelah kanan.


Pergeseran kurva penawaran ke sebelah kanan.
Efek Pertambahan Permintaan Pergeseran kurva permintaan ke kanan,

yaitu dari DD menjadi D1D1, menggambarkan berlakunya pertambahan

permintaan-yaitu

seperti

ditunjukkan

dalam

grafik

(i).

Perubahan

ini

menyebabkan keadaan keseimbangan pindah dari E menjadi E 1. Perpindahan


ini menunjukkan bahwa kenaikan permintaan menyebabkan harga naik dari P
ke P1 dan barang yang diperjualbelikan bertambah dad Q ke Q1.
GAMBAR 4.8
Akibat

Pergeseran

Permintaan

atau

Penawaran

Terhadap

Keseimbangan

(i) Efek pertambahan permintaan

(ii) Efek pertambahan

penawaran
Efek Pertambahan Penawaran
Dalam grafik (ii) ditunjukkan kurva penawaran bergeser dari SS menjadi
S1S1 dan perubahan ini berarti penawaran telah bertambah. Kenaikan
penawaran ini menyebabkan keadaan keseimbangan Isiah dari E ke E 1. Berarti
harga turun dari P menjadi P1 dan jumlah yang diperjualbelikan bertambah dari
Q menjadi Q1.
Kesimpulan
Berdasarkan

kedua

contoh

ini

seterusnya

dapat

pula

dibuat

dua

kesimpulan berikut: (i) pengurangan permintaan (kurva permintaan bergeser


ke kiri) menyebabkan harga turun dan jumlah barang diperjualbelikan
berkurang, manakah (d) pengurangan penawaran (kurva penawaran bergeser
ke kiri) menyebabkan harga naik dan jumlah barang yang diperjualbelikan
berkurang.
PERUBAHAN SERENTAK PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Ada

beberapa

kemungkinan

perubahan

serentak

permintaan

dan

penawaran yang dapat berlaku. Perubahan mungkin berlaku ke arah yang


sama, yaitu sama-sama mengalami kenaikan atau sama-menurun. Tetapi
mungkin pula ia berlaku ke arah yang bertentangan, yaitu misalnya
permintaan turun tetapi penawaran bertambah atau permintaan bertambah
tetapi penawaran turun. Tiap-tiap perubahan tersebut akan menimbulkan efek
yang berbeda kepada perubahan harga dan jumlah jumlah barang yang
diperjualbelikan.
Sebagai contoh dalam menganalisis perubahan serentak permintaan dan
penawaran

akan

dimisalkan

permintaan

dan

penawaran

mengalami

pertambahan. Akibat pertambahan ini terhadap harga dan jumlah barang yang
diperjualbelikan ditunjukkan dalam Gambar 4.9.

Pada mulanya permintaan masyarakat terhadap sesuatu barang ditunjukkan oleh kurva DD,
sedangkan penawaran barang itu oleh para penjual ditunjukkan oleh kurva SS. Dengan demikian
pada mulanya keseimbangan dicapai di titik E. Berarti tingkat harga mencapai P dan jumlah barang
yang diperjualbelikan adalah Q. Pada masa berikutnya penawaran bertambah menjadi S1S1 dan
serentak dengan perubahan ini permintaan mengalami kenaikan dan sekarang menjadi D 1D1. Dalam
grafik digambarkan tingkat perubahan permintaan adalah lebih besar dan tingkat perubahan
penawaran. Perubaban seperti itu ternyata mengakibatkan (i) harga naik (dari P menjadi P1) dan (ii)
jumlah barang yang diperjualbelikan bertambah-dari Q menjadi Q 1. Di sarnping itu terdapat dua
kemungkinan berikut:

Apabila pertambahan permintaan sama dengan pertambahan penawaran maka tingkat


harga tidak berubah.

Apabila pertambahan permintaan kurang dari pertambahan penawaran harga akan


merosot.

Kedua keadaan ini ditunjukkan dalam Gambar 4.10.


Grafik (i) dalam Gambar 4.10 menunjukkan keadaan di mana pertambahan dalam permintaan
adalah sama dengan pertambahan dalam penawaran. Perubahan ini menyebabkan harga tidak
mengalami perubahan, yaitu tetap sebesar P. Grafik (ii) menunjukkan keadaan di mana perubahan
penawaran melebihi perubahan permintaan. Perubahan seperti ini menyebabkan harga menurun,
yaitu dari P menjadi P1.
GAMBAR 4.10
Akibat Perubahan Permintaan dan Penawaran: Dua Kemungkinan Lain

(i)

Permintaan dan penawaran


mengalami peningkatan
yang sama besarnya

(i) Pertambahan penawaran


melebihi pertambahan permintaan

RINGKASAN DAN KONSEP PENTING


RINGKASAN
1. Apakah barang yang harus diproduksi c!an berapa jumlahnya? Interaksi di antara penjual dan
di pasar barang akan dapat memecahkan masalah ini. Untuk memberi gambaran tentang ciri
interaksi tersebut perlu dipelajari teori permintaan, teori penawaran dan penentuan
keseimbangan di pasar.
2. Terdapat beberapa faktor yang menentukan permintaan masyarakat ke atas sesuatu barang.
Faktor yang terpenting adalah tingkat harga barang tersebut. Teori permintaan menerangkan
sifat hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang diminta. Hukum permintaan
mengatakan semakin rendah harga sesuatu barang, semakin banyak kuantitas barang yang
diminta. kepada hukum permintaan ini secara grafik dapat digambarkan kurva permintaan.

3. Disamping tingkat harga, permintaan ke atas sesuatu barang ditentukan pula oleh beberapa
faktor lain. Yang terpenting di antaranya adalah: harga barang lain, pendapatan para pembeli,
distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk dan ekspektasi tentang keadaan
depan. Perubahan ke atas faktor-faktor ini akan menggeser kurva penawaran ke kanan atau ke
kiri. Pergeseran itu berarti, pada setiap tingkat harga kuantitas barang yang diminta telah
mengalami perubahan.
4. Juga penawaran sesuatu barang yang wujud dalam pasar ditentukan oleh beberapa faktor.
terpenting adalah tingkat harga barang tersebut. Hukum penawaran menyatakan: semakin tinggi
tingkat harga, semakin banyak kuantitas barang yang akan ditawarkan dalam pasar. Secara
grafik sifat perkaitan di antara tingkat harga dan kuantitas yang ditawarkan ditunjukkan oleh
kurva penawaran.
5. Di samping harga, juga terdapat beberapa faktor lain yang akan menentukan kuantitas barang
yang akan ditawarkan. Faktornya yang terpenting adalah: harga barang lain, biaya untuk
mernperoleh faktor produksi dan input lain, tujuan perusahaan dan tingkat teknologi yang
digunakan. Pada setiap tingkat harga, apabila faktor-faktor ini mengalami perubahan, maka
kuantitas yang ditawarkan akan berubah. Perubahan berbagai faktor lain ini akan menggeser
kurva penawaran.
6. Interaksi di antara permintaan dan penawaran akan menentukan keadaan keseimbangan di
pasar-yaitu keadaan di many keinginan masyarakat untuk membeli adalah sama dengan
keinginan produsen barang untuk menjual barangnya. Keseimbangan ini akan menentukan
tingkat harga yang berlaku di pasar dan kuantitas barang yang akan diperjualbelikan dan perlu
diproduksikan.
7. Perubahan permintaan dan/atau penawaran akan menimbulkan perubahan dalam keadaan
keseimbangan. Perubahan keseimbangan ini akan mengubah tingkat hangs dan kuantitas
barang yang diperjualbelikan.

KONSEP PENTING
Barang esensial: Barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan setiap individu. Contohnya
adalah makanan.
Barang inferior: Barang yang sangat rendah mutunya dan digunakan oleh golongan miskin atau
yang pendapatannya sangat rendah. Semakin kaya seseorang, semakin sedikit barang inferior yang
dibeli dan dikonsumsinya.
Barang mewah: Barang yang mahal harganya selalu dipamerkan pemakaiannya. Barang ini
terutama dibeli oleh golongan masyarakat yang berpendapatan tinggi.

Barang netral: Barang yang bukan menjadi pengganti atau penggenap barang lain dan tidak
bersaingan dengan barang lain.
Barang normal: Terutama terdiri dan barang konsumsi tahan lama yang digunakan oleh para
konsumen dalam kegiatannya sehari-hari. Contoh: baju, celana, dan sepatu.
Barang pelengkap: Barang yang digunakan secara serentak dengan barang lain. Contoh: gula
adalah barang pelengkap kepada kopi dan teh.
Barang pengganti: Barang yang dapat menggantikan atau digantikan barang lain apabila barang
penggantinya sukar diperoleh atau harganya meningkat.
Gerakan sepanjang kurva penawaran: Hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang
ditawarkan mengalami perubahan sepanjang kurva penawaran. Perubahan seperti ini berlaku
sebagai akibat perubahan harga.
Gerakan sepanjang kurva permintaan: Hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang
diminta mengalami perubahan sepanjang kurva permintaan. Perubahan seperti ini berlaku sebagai
akibat perubahan harga.
Hukum penawaran: Suatu dalil/rumusan yang menerangkan ciri hubungan antara tingkat harga
dan kuantitas barang yang ditawarkan. Ciri hubungan tersebut adalah: semakin tinggi harga,
semakin banyak kuantitas yang ditawarkan. Secara grafik hubungan digambarkan oleh kurva
penawaran.
Hukum permintaan: Suatu dalil/rumusan yang menerangkan ciri hubungan antara tingkat harga
dan kuantitas barang yang diminta. Ciri hubungan tersebut adalah: scmakin tinggi harga, semakin
sedikit kuantitas yang diminta. Secara grafik hubungan ini digambarkan oleh kurva permintaan.
Kelebihan penawaran: Suatu keadaan yang menggambarkan bahwa pada suatu tingkat harga
tertentu, kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta.
Kelebihan permintaan: Suatu keadaan yang menggambarkan bahwa pada suatu tingkat harga
tertentu, kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan.
Keseimbangan pasaran: Suatu keadaan di mana pada suatu tingkat harga tertentu keinginan
pembeli untuk mendapatkan barang adalah sama dengan keinginan penjual dalam menawarkan
barangnya. Kelebihan permintaan dan penawaran tidak wujud, dan oleh karenanya keseimbangan
tersebut akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan kuantitas barang yang diperjualbelikan.

Penawaran pasar: Jumlah sesuatu barang yang disediakan oleh semua penjual dalam pasar pada
berbagai tingkat harga.
Permintaan pasar: Jumlah sesuatu barang yang diminta semua pembeli dalam pasar pada
bertingkat harga.
Penawaran perorangan (individu): Kuantitas sesuatu barang yang ditawarkan sescorang dal pada
berbagai tingkat harga.
Permintaan perorangan (individu): Kuantitas sesuatu barang yang ingin diperoleh seorang rumba
pada berbagai tingkat harga.
Perubahan/pergeseran kurva penawaran: Perpindahan yang sejajar yang berlaku ke atas kurva
penawaran. Perubahan ini disebabkan oleh faktor bukan-harga yang mempengaruhi penawaran.
Perubahan/pergeseran kurva permintaan: Perpindahan yang sejajar yang berlaku ke atas bores
permintaan. Perubahan ini disebabkan oleh faktor bukan-harga yang mempengaruhi permintaan.
Teori penawaran: Analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan faktor-faktor yang menentukan
pemocan, dan bagaimana faktor-faktor ini akan menentukan keseimbangan dan perubahan
keseimbangan di pasar.
Teori permintaan: Analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan faktor-faktor yang
menentukan permintaan, dan bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi keseimbangan di pasar.

BAB 5
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
HAL-HAL YANG DITERANGKAN

Elastisitas permintaan dan koefisien elastisitas permintaan.


Elastisitas permintaan sepanjang kurva permintaan.
Elastisitas permintaan dan basil penjualan.
Jenis elastisitas harga yang lain.
Elastisitas penawaran dan koefisien elastisitas penawaran.
Apakah yang akan terjadi ke atas permintaan sesuatu barang apabila harga mengalami
penurunan sebanyak satu persen? Yang dapat dikatakan sekarang ini adalah, sesuai dengan hukum
permintaan yang telah diterangkan dalam bab yang lalu, permintaan akan bertambah. Besarnya
pertambahan itu berbeda dari satu keadaan ke satu keadaan yang lain dan dari satu barang ke barang

lainnya. Pertambahan permintaan mungkin jauh melebihi satu persen dan mungkin pula kurang dari
satu persen. Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap
jumlah barang yang diminta maka dikatakan bahwa permintaan barang tersebut bersifat sangat
responsif terhadap perubahan harga, atau permintaannya adalah elastis. Sebaliknya, apabila
perubahan harga relatif besar tetapi permintaannya tidak banyak berubah maka dikatakanlah bahwa
permintaannya tidak elastis.
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari, adalah sangat
berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga.
Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan
elastisitas permintaan. Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap jumlah
penawaran berbagai barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran. Dalam bab ini akan diterangkan
cara untuk menghitung elastisitas permintaan dan penawaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi
masing-masing elastisitas tersebut.
Elastisitas permintaan perlu dibedakan kepada tiga konsep berikut: elastisitas permintaan
harga, elastisitas permintaan pendapatan dan elastisitas permintaan silang. Dari ketiga konsep
tersebut yang paling penting adalah elastisitas permintaan harga. Uraian dalam bab ini terutama
berkaitan dengan elastisitas permintaan harga.

SUMBANGAN ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN


Mengetahui sampai di mana responsifnya perubahan permintaan sebagai akibat perubahan
harga perlu juga diperhatikan dalam analisis ekonomi. Dengan mengetahui besarnya elastisitas
dapat diramalkan perubahan yang akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah barang
yang diperjualbelikan berubah apabila terjadi perubahan dalam penawaran. Contoh di bawah dapat
menunjukkan dengan jelas bahwa perubahan penawaran menimbulkan akibat yang sangat berbeda
terhadap jumlah penjualan apabila elastisitasnya berbeda.
DUA KASUS PER UBAHAN PENAWARAN
Dalam Gambar 5.1 ditunjukkan dua kasus yang menggambarkan akibat perubahan penawaran
terhadap harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Dalam gambaran tersebut terlihat
penawaran bergeser ke kiri dan pergescrannya adalah sama besarnya. Dalam kasus (i) kurva
permintaan landai (tidak terlalu curam) dan dalam kasus kurva permintaan menurun dengan curam.

Perbedaan dalam kurva permintaan di antara kedua kasus di atas ternyata menimbulkan akibat yang
berbeda terhadap perubahan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan walaupun bentuk kurva
penawaran adalah sama dan pergeserannya jugs bersamaan. Dalam kasus (i) pada mulanya
dimisalkan kurva penawaran adalah SS dan kurva permintaan adalah DD. Maka keseimbangan
berada pada titik E. Harga adalah P dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q.
GAMBAR 5.1
Efek Perubahan Penawaran

Jika penawaran berkurang, yaitu kurvanya bergeser dari SS menjadi maka S 1 S1 keadaan
keseimbangan yang baru ditunjukkan oleh titik E 1. Dengan demikian kurva penawaran
menyebabkan harga naik dari P ke P1 dan jumlah barang yang berkurang dari Q menjadi Q1.
Dalam kasus (ii) perubahan yang berlaku juga sama sifatnya dengan dalam kasus (i), yaitu
pergeseran kurva penawaran dari SS menjadi S 1S1 menyebabkan keadaan keseimbangan titik E ke
titik E1. Perpindahan ini berarti harga naik dari P ke P 1 dan jumlah yang dan jumlah yang
diperjualbelikan berkurang dari Q menjadi Q 1. Namun demikian, kalau dibandingkan perubahan
dalam kasus (ii) dengan perubahan dalam kasus (i) dengan nyata dapat dilihat bahwa pergeseran
dalam penawaran menimbulkan akibat yang berbeda terhadap perubahan harga dan jumlah barang
yang diperjualbelikan. Secara umum kita dapat mengemukakan dua kesimpulan berikut:

Apabila permintaan agak datar bentuknya (landai), suatu pergeseran kurva penawaran akan
menimbulkan perubahan harga yang sedikit, tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan
cukup besar.

Apabila permintaan berituknya menurun dengan sangat curam, suatu pergeseran ke atas
kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi perubahan jumlah
yang diperjualbelikan adalah relatif kecil.

MANFAAT DARI MENAKSIR ELASTISITAS PERMINTAAN


Apakah manfaat dari kedua kesimpulan di atas kepada perusahaan dan pemerintah? Kepada
perusahaan faktor tersebut dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualannya.
Apabila diketahui sifat responsif permintaan apabila berlaku perubahan harga, dapatlah perusahaan
menentukan apakah perlu menaikkan produksi, atau tidak, untuk menaikkan hasil penjualannya.
permintaan adalah seperti dalam kasus (i) menaikkan produksi dan penawaran merupakan yang
bijaksana karena langkah tersebut akan menimbulkan pertambahan dalam basil Tetapi sekiranya
sifat permintaan terhadap produksinya adalah seperti dalam kasus pertambahan penawaran akan
tnerugikan perusahaan karena hasil penjualan akan berkurang.
Kepada pemerintah, kedua kesimpulan di atas dapat menjadi alat untuk meramalkan dari
kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakannya. Misalkan pemerintah ingin mengurangi impor.
Kalau permintaan ke atas barang impor tersebut adalah seperti kasus (i) pengurangan impor tidak
banyak menaikkan harga barang tersebut. Keadaan itu berarti kenaikan harga yang berlaku tidak
terlalu membebankan konsumen. Sebaliknya, sekiranya permintaan ke atas barang impor tersebut
adalah seperti dalam kasus (ii) tindakan pemerintah akan sangat merugikan masyarakat karena
jumlah barang yang diimpor tidak banyak berkurang, tetapi harganya mengalami kenaikan yang
tinggi. Dengan demikian konsumen menanggung beban yang sangat besar sebagai akibat dari
tindakan pemerintah tersebut.

KOEFISIEN ELASTISITAS PERMINTAAN HARGA


Dalam analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah dethinta dengan persentasi
perubahan harga disebut koefisien elastisitas perrnintaan. Di bawah ini diterangkan dua cara untuk
menghitung koefisien elastisitas permintaan.
RUMUS UNTUK PENGHITUNGAN KOEFISIEN ELASTISITAS

Dalam menganalisis akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang diminta
adalah sangat berguna apabila dihitung koefisien elastisitas permintaan, atau E d. Rumus dan cara
penghitungannya diuraikan dalam contoh berikut.
Rumus Penghitungan
Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai
berapa besarkah perubahan jumlah barangyang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan
harga. Koefisien elastisitas permintaan dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Ed =

Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta


Persentasi perubahan harga

Misalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah Bari Q
menjad Q1. Dengan pemisalan ini rumus di atas dapat dinyatakan secara berikut:

Ed =

Q 1Q
Q
P1P
Q

Dengan rumus yang telah diterangkan di atas sekarang dapatlah dihitung besarnya koefisien
elastisitas permintaan, atau dengan singkat elastisitas permintaan, apabila diketahui besarnya
perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta. Untuk tujuan ini perhatikanlah dua contoh
beriku, yaitu: (i) kasus harga meningkat, dan (ii) kasus harga menurun.
Kasus Harga
Menururt Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefisien elastisitas dari permintaan ke
atas beras. Didapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp 4000 sekilogram, jumlah beras yang
dibeli konsumen adalah 10000 kg, dan pada waktu harga Rp 3000 sekilogram, jumlah beras yang
ingin dibeli adalah 15000 kg. Dengan menggunakan rumus yang telah diterangkan, dan dengan
menggantikan nilai-nilai di atas dalam rumus tersebut, dapatlah elastisitas permintaan beras
dihitung. Nilai koefisien elastisitas yang diperoleh adalah:

Ed =

150010000
10000
30004000
4000

5000
10000
1000
4000

1/2
= 1/4

= -2
Ternyata nilai yang diperoleh adalah negatif. Ini merupakan keadaan yang selalu akan. Nilai
yang negatif disebabkan karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami perubahan ke
arah yang berbalikan. Penurunan harga menaikkan permintaan, manakala kenaikan harga
lenerunkan permintaan. Di dalam menghitung koefisien elastisitas, tanda negatif itu biasanya
diabaikan. nilai koefisien elastisitas permintaan beras di atas adalah 2. Apakah makna dari nilai
tersebut? Nilai tersebut berarti bahwa perubahan harga sebanyak 1 persen menimbulkan
perubahan permintaan sebanyak 2 persen. Dalam contoh di atas, pengurangan harga sebanyak 25
persen (Rp 1000/Rp 4000) menambah permintaan sebanyak 50 persen (5000 kg/10000 kg).
Kasus Harga Meningkat
Di dalam perhitungan di atas dimisalkan bahwa harga mengalami penurunan dari Rp 4000
menjadi 3000, oleh sebab itu permintaan telah bertambah dari 10000 kg menjadi 15000 kg.
Bagaimanakah kalau perubahan tersebut dipandang dari sudut yang sebaliknya? Yaitu dimisalkan
harga naik dari Rp 3000 menjadi Rp 4000, dan oleh karenanya permintaan berkurang dari 15000 kg
menjadi 10000 kg? Kalau perubahan harga dan permintaan dipandang secara ini, elastisitas
permintaan ke beras adalah:

Ed =

1000015000
15000
40003000
3000
5000
15000
1000
3000

1/3
1/3

= -1
Kesimpulan Perhitungan yang belakangan ini menunjukkan bahwa koefisien elastisitas yang
kedua adalah berbeda dengan yang pertama. Keadaan seperti itu adalah keadaan yang akan selalu
berlaku. Walaupun rumus dan cara perhitungan yang digunakan dalam menentukan besamya
koefisien elastisitas adalah sama dengan sebelumnya (bedanya hanyalah pada mulanya dilihat
perubahan itu sebagai suatu proses penurunan harga dan sesudah itu sebagai proses kenaikan
harga), penghitungan akan memperoleh koefisien elastisitas yang berbeda. jelaslah bahwa rumus

untuk menghitung koefisien elastisitas yang telah diterangkan di atas adalah kurang memuaskan.
Oleh karena kelemahan yang baru saja diterangkan, dibuatlah cara perhitungan yang lain.
CARA MENGHITUNG KOEFISIEN ELASTISITAS
YANG DISEMPURNAKAN
Cara yang digunakan untuk memperbaiki kelemahan di atas adalah dengan menggunakan
nilai titik-tengah (nilai di antara sebelum perubahan dan sesudah perubahan) daripada harga dan
jumlah yang diminta di dalam menghitung persentasi perubahan harga dan persentasi perubahan
jumlah yang diminta. Kalau dimisalkan harga berubah dan P menjadi P 1 dan jumlah barang yang
diminta berubah dari Q menjadi Q1; berdasarkan kepada prinsip perhitungan yang baru, rumus yang
disempurnakan untuk mencari koefisien elastisitas berubah menjadi seperti berikut:
Q 1Q
Ed =

(Q+ Q1 ) /2
P1P
( P+ P 1)/2

Dengan menggunakan rumus di atas di bawah ini dihitung kembali koefisien elastisitas permintaan
beras.

Ed =

150010000
(10000+ 15000)/2
30004000
( 4000+3000)/2
5000
12500
1000
3500

2 /5
= 2/7

= -1,4
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai yang barn dari kaefisien elastisitas
berada di antara dua angka yang dihitung dengan cara yang terdahulu diterangkan. Rurnus yang
baru di atas dinamakan rumus titik-tengah dan elastisitasnya dinamakan elastisitas arc.
KURVA PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Seperti yang ditunjukkan dalam contoh yang berikut, sepanjang suatu kurva permintaan nilai
koefisien elastisitasnya berbeda. Walaupun demikian, dalam analisis umum, kurva permintaan
digolongkan kepada golongan elastis atau tidak elastis berdasarkan bentuk dari kurva tersebut.
ELASTISITAS SEPANJANG KURVA PERMINTAAN GARIS LURUS

Dalam satu kurva permintaan yang berbentuk garis lurus, koefisien elastisitasnya adalah
berbeda-beda di berbagai tingkat harga. Untuk melihat buktinya perhatikanlah contoh yang
dikemukakan dalam Tabel 5.1 dan selanjutnya digambarkan dalam Gambar 5.2. Dalam Tabel 5.1
dikemukakan daftar permintaan terhadap buah manggis di dalam sesuatu pasar. Selanjutnya
berdasarkan kepada angka-angka dalam Tabel 5.1, dalam Gambar 5.2 dilukiskan kurva permintaan
terhadap manggis di pasar tersebut. Dalam Tabel 5.1 juga dihitung koefisien elastisitas permintaan
untuk empat perubahan harga yang berikut:

Apabila harga berubah dari Rp 1000 menjadi Rp 800 (keadaan I).


Apabila harga berubah dan Rp 800 menjadi Rp 600 (keadaan II).
Apabila harga berubah dan Rp 600 menjadi Rp 400 (keadaan III).
Apabila harga berubah dari Rp 400 menjadi Rp 200 (keadaan IV).

Dalam perhitungan tersebut digunakan rumus yang telah disempurnakan, yaitu rumus titik tengah.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk setiap keadaan di atas nilai koefisien permintaan
adalah berbeda, yaitu nilainya 3 (keadaan I), 1, 4 (keadaan II), 5/7 (keadaan II)
TABEL 5.1
Daftar Permintaan Terhadap Manggis
Harga
(rupiah)

Jumlah yang
Diminta (buah)

1000

2000

800

4000

Keadaan
Permintaan
i
ii

Ed =
Ed =
Ed =

60

6000

400

8000

200

10000

Koefisien
elastisitas
2000 /3000
=
200 /900
2000 /5000
200 /700
2000 /7000
200 /500

2/3
2 /9
2/5
2 /7

=3
= 1,4

2 /7
2/5

2 /9
2/3

5
7

iii
Ed =
iv

GAMBAR 5.2
Kurva Permintaan dan Koefisien Elastisitas Permintaan Manggis

2000 /9000
200/300
1
3

dan 1/3 (keadaan IV). Perhitungan ini menunjukkan bahwa sepanjang suatu kurva permintaan garis
lurus, nilai elastisitas permintaannya berbeda.
Hasil perhitungan ini dihubungkan dengan bagian yang sesuai pada kurva permintaan DD
pada Gambar 5.2. Jela.c kelibatan bahwa pada bagian yang lebib tinggi, nilai koefisien elastisitas
permintaan adalah lebih besar.
TINGKAT ELASTISITAS PERMINTAAN
Nilai koefisien elastisitas berkisar di antara nol dan tak terhingga. Elastisitas adalah nol
apabila perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta, yaitu yang diminta tetap raja
jumlahnya walaupun harga mengalami kenaikan atau menurun. Kurva permintaan yang koefisien
elastisitasnya bernilai nol bentuknya adalah sejajar dengan sumbu tegak. jadi bentuknya adalah
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.3 (1). Kurva permintaan yang seperti itu adalah kurva
permintaan yang dinamakan tidak elastis sempurna.
Koefisien elastisitas permintaan bernilai tidak terhingga apabila pada suatu harga tertentu
pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Berapa pun banyaknya barang yang
ditawarkan oleh para penjual pada harga tersebut, semuanya akan dapat terjual. Kurva permintaan
yang koefisien elastisitasnya adalah tidak terhingga berbentuk sejajar dengan sumber datar dan sifat
permintaan itu dikenal sebagai elastis sempurna. Gambar (ii) mengemukakan satu contoh kurva
permintaan yang bersifat elastis sempurna. Satu lagi kurva permintaan yang berbentuk istimewa
adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.3 Kurva itu mempunyai koefisien elastisitas
GAMBAR 5.3
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan

permintaan sebesar 1 dan lazim disebut sebagai kurva permintaan yang elastisitasnya bersifat
elastisitas uniter.
Pada umumnya sifat permintaan terhadap kebanyakan barang adalah seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar 5.3 (iv) dan (v). Permintaan yang terdapat dalam Gambar 5.3 (iv) adalah permintaan
yang bersifat tidak elastis. Kita mengatakan suatu permintaan adalah bersifat tidak elastis apabila
koefisien elastisitas permintaan tersebut adalah di antara nol dan satu. Koefisien permintaan
mempunyai nilai yang demikian apabila persentasi perubahan harga adalah lebih besar daripada

persentasi perubahan jumlah yang diminta. Kurva permintaan yang terdapat dalam Gambar 5.3 (v)
adalah bersifat elastis yaitu kurva itu menggambarkan bahwa apabila harga berubah maka
permintaan akan mengalami perubahan dengan persentasi yang melebihi persentasi perubahan
harga. Nilai koefisien elastisitas dari permintaan yang bersifat elastis adalah lebih besar dari satu.
FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PERMINTAAN
Apakah sebabnya permintaan berbagai macam barang berbeda elastisitasnya? Ada beberapa
faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas permintaan berbagai barang. Yang terpenting
adalah:

Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang

bersangkutan.
Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut.
Jangka waktu di dalam mina permintaan itu dianalisis.

Banyaknya Barang Pengganti yang Tersedia


Dalam suatu perekonomian terdapat banyak barang yang. dapat digantikan dengan barangbarang lain yang sejenis dengannya. Tetapi ada pula yang sukar mencari penggantinya. Perbedaan
ini menimbulkan perbedaan elastisitas di antara berbagai macam barang. Sekiranya sesuatu barang
mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya,
perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan.
Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut; mereka lebih
suka menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami
perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih
murah daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini
menyebabkan permintaannya bertambah dengan cepat.
Permintaan terhadap barang yang tidak bagak mempunyai barang pengganti adalah bersifat
tidak elastis, karena (i) kalau harga naik para pembelinya sukar memperoleh barang pengganti dan
oleh karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu per mintaannya tidak banyak
berkurang; dan (ii) kalau harga turun permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak
tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya. Dari uraian di
atas dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenir barang pengganti terhadap sesuatu
barang, semakin elastis sifat permintaannya. Persentasi Pendapatan yang Dibelanjakan Besarnya
bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi elastisitas
permintaan terhadap barang tersebut.

Tetapi Perhatikanlah sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya,
seperti misalnya minuman ringan. Kalau seseorang itu suatu jenis minuman ringan tertentu,
kenaikan harga minurnan ringan tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Ia akan tetap
membeli jenis minuman ringan yang sama, oleh karena itu pengeluarannya untuk minuman ringan
merupakan bagian yang relatif kecil dari perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang
agak mahal seperti radio, sepeda motor, dan televisi. Sebelum memutuskan apakah jenis radio, atau
sepeda motor, atau televisi yang akan dibeli, orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis
radio, atau sepeda motor, atau televisi yang ada. Harga akan memainkan peranan yang cukup
menentukan pilihan tersebut. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan barang dari
suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Berdasarkan pengamatan seperti itu
dapat dikatakan: semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu
barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
Jangka Waktu Analisis
Jangka di dalam mana permintaan terhadap sesuatu barang diamati juga mempunyai pengaruh
terhadap elastisitas. Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis
sifat permintaan sesuatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan bersifat lebih tidak
elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh para
pembeli. itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun
harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka pendek permintaan tidak banyak
mengalami perubahan. Dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari dapat
mencari yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap
barang yang disebutkan belakangan ini, juga dalam jangka panjang barang pengganti mengalami
perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada
membeli barang pengganti.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN HASIL PENJUALAN
Dalam analisis yang terdahulu telah dinyatakan bahwa perbedaan elastisitas menyebabkan
kuantitas penjualan yang semakin besar belum tentu menghasilkan hasil penjualan yang semakin
Dalam uraian di bawah ini secara contoh angka dan secara grafik ditunjukkan sifat an di antara
elastisitas permintaan dengan hasil penjualan yang diterima penjual.
KAITAN ANTARA PERUBAHAN HARGA DAN HASIL PENJUALAN
Hasil penjualan adalah pendapatan yang diterima oleh para penjual dari pembayaran terhadap
barang yang dibeli para konsumen. Nilainya adalah sama dengan harga dikalikan dengan barang

yang dibeli para pembeli. Kalau harga berubah maka basil penjualan dengan sendirinya akan
berubah. Bagaimanakah sifat perkaitan di antara perubahan harga dengan hasil penjualan? Adakah
kenaikan harga akan selalu menyebabkan juga kenaikan dalam hasil penjualan? Ternyata sifat
perkaitannya bukan seperti itu. Sifat perkaitan yang demikian hanya benar apabila permintaan
adalah tidak elastis. Untuk permintaan yang bersifat elastis kenaikan harga akan menyebabkan
penurunan dalam basil penjualan. Untuk rnembuktikan kebenaran pemyataan ini perhatikanlah
daftar permintaan yang terdapat dalam Tabel 5.1.
Di atas harga Rp 600 koefisien elastisitas permintaan untuk manggis, seperti ditunjukkan
dalam Tabel 5.1 dan Gambar 5.2 adalah lebih besar daripada satu. Dengan demikian pada harga Rp
600 dan lebih tinggi dari Rp 600 permintaan manggis adalah elastis. Seterusnya perhatikan pula
bagaimana hasil penjualan berubah apabila harga manggis naik dari Rp 600 menjadi Rp 800 dan
kemudian menjadi Rp 1000. Pada waktu harga Rp 600 jumlah manggis yang diminta adalah 6000,
berarti basil penjualan berjumlah Rp 3,6 juta. Kalau harga Rp 800 jumlah manggis yang akan dibeli
adalah 4000, maka basil penjualan berjumlah Rp 3,2 juta. Setelah harga mencapai Rp 1000 hanya
sebanyak 2000 manggis akan dibeli para penggemarnya dan oleh karenanya basil penjualan hanya
mencapai Rp 2 juta. Angka-angka basil penjualan di atas menunjukkan bahwa kalau koefisien
elastisitas melebihi satu (permintaan bersifat elastis), kenaikan harga akan mengurangi hasil
penjualan. Selanjutnya perhatikanlah keadaan yang selebihnya, yaitu sekiranya harga adalah di
antara Rp 200 dan Rp 600. Kalau harga manggis hanya mencapai Rp 200 sebanyak 10000 buah
akan diminta para pembeli dan ini mewujudkan hasil penjualan sebanyak Rp 2 juta. Kalau harga
bertambah menjadi Rp. 400 jumlah barang yang diminta berjumlah 8000 dan dengan demikian basil
penjualan mencapai Rp 3,2 juta.. Telah ditunjukkan di atas bahwa apabila harga mencapai Rp 600
maka basil penjualan yang diperoleh berjumlah Rp 3,6 juta. Jelas terlihat dari penghitungan ini
bahwa di antara harga Rp 200 dan Rp 600, apabila harga naik hasil penjualan menjadi bertambah
tinggi. Dalam Tabel 5.1 dan Gambar 5.2 telah ditunjukkan bahwa di antara harga Rp 200 dan Rp
600 koefisien elastisitas permintaan adalah lebih kecil daripada satu. Berarti permintaan bersifat
tidak elastis, dan ternyata hasil penjualan bertambah apabila harga naik. Dari keadaan ini dapatkah
dibuat kesimpulan bahwa apabila permintaan 1mm:fat tidak elastis maka kenaikan harp akan
menyebabkan kenaikan basil penjualan.
PEMBUKTIAiV SECARA GRAFIK Membuktikan bahwa: (i) kalau permintaan adalah elastis,
kenaikan harga akan menyebabkan hasil penjualan berkurang (atau sebaliknya kalau harga turun
basil penjualan bertambah); dan (ii) kalau permintaan adalah tidak elastis, kenaikan harga akan
menyebabkan hasil penjualan bertambah (atau sebaliknya kalau harga turun basil penjualan
berkurang) dapat juga dilakukan dengan menggunakan grafik. Perhatikanlah Gambar 5.4 di mana

dibandingkan dua jenis permintaan. Yang pertama adalah permintaan terhadap barang X dan yang
kedua adalah permintaan terhadap barang Y. Permintaan terhadap barang X adalah bersifat elastis
dan permintaan terhadap barang Y bersifat tidak-elastis. Terlebih dahulu akan diperhatikan
perubahan terhadap basil penjualan barang X sekiranya harganya bertambah tinggi. Pada mulanya
misalkan harganya adalah P. Pada harga ini basil penjualan adalah: OP x OQ = OQBP. Sesudah itu
dimisalkan harga naik menjadi Pi. Harga yang baru ini mengurangi permintaan dari Q menjadi Q1.
Hasil penjualan pada harga yang baru ini adalah: OP x 0Q1 = OQ1API. Kalau dibandingkan Q1
QBC dengan PCAP1 jelas kelihatan bahwa Q1QBC
114

Anda mungkin juga menyukai