perekonomian? Pada Bab Tiga telah dijelaskan bahwa masalah itu adalah:
Apakah barang yang hams diproduksikan dan berapa jumlahnya? Masalah itu
dipecahkan dengan melakukan interaksi antara para pembeli dan penjual di
pasar. Interaksi tersebut akan menentukan tingkat harga barang yang wujud di
pasar dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan di pasar.
Sebagai langkah pertama untuk menerangkan interaksi di antara para
pembeli dengan para penjual perlulah terlebih dahulu diterangkan teori
permintaan dan teori penawaran. Teori permintaan menerangkan tentang sifat
permintaan
para
pembeli
terhadap
sesuatu
barang.
Sedangkan
teori
ciri
perhubungan
antara
permintaan
dan
harga
dan
berbagai faktor tersebut terhadap permintaan sesuatu barang. Oleh sebab itu,
dalam membicarakan teori permintaan, ahli ekonomi membuat analisis yang
lebih sederhana. Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu
barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam
teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah
permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut.
Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa faktor-faktor lain tidak
mengalami perubahan atau ceteris paribus. Tetapi dengan asumsi yang
dinyatakan ini tidaklah berarti bahwa kita mengabaikan faktor-faktor yang
dianggap tetap tersebut. Setelah menganalisis hubungan antara jumlah
permintaan dan tingkat harga maka kita selanjutnya boleh mengasumsikan
bahwa harga adalah tetap dan kemudian menganalisis bagaimana permintaan
suatu barang dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya. Dengan demikian
dapatlah diketahui bagaimana permintaan terhadap suatu barang akan
berubah apabila sebagai contoh, cita rasa atau pendapatan atau harga barangbarang lain mengalami perubahan pula.
HARGA DAN PERMINTAAN
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan
suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya
merupakan suatu hipotesis yang menyatakan : makin rendah harga suatu
barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. -Sebaliknya,
makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap
barang tersebut.
keadaan P menggambarkan bahwa pada harga Rp 5000 jumlah buku tulis yang
akan dibeli adalah 200. Dalam Gambar 4.1, titik P juga menggambarkan
keadaan seperti itu.
Dalam menganalisis permintaan perlu disadari perbedaan antara dua
istilah berikut: permintaan dan jumlah barang yang diminta. Apabila ahli
ekonomi
mengatakan
permintaan
yang
mereka
maksudkan
adalah
TABEL 4.1
Permintaan Terhadap Buku Tulis pada Berbagal Tingkat Harga
Keadaan
Harga (rupiah)
5000
(unit)
200
4000
400
3000
600
2000
900
1000
1300
GAMBAR 4.1
Kurva Permintaan Terhadap Buku Tulis
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri
atas ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan
antara harga dan jumlah yang diminta, yang mempunyai sifat hubungan yang
terbalik. Kalau salah satu variabel naik (misalnya harga) maka variabel yang
lainnya akan turun (misalnya jumlah yang diminta).
PERMINTAAN PERSEORANGAN DAN PERMINTAAN PASAR
Permintaan terhadap sesuatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu
permintaan yang dilakukan oleh seseorang dan permintaan yang dilakukan
oleh semua orang dalam pasar. Oleh karena itu, dalam analisis perlu dibedakan
antara kurva permintaan perseorangan dan kurva permintaan pasar. Untuk
memperoleh kurva permintaan pasar, kurva permintaan berbagai individu
dalam pasar harus dijumlahkan. Dalam Tabel 4.2 ditunjukkan suatu gambaran
hipotetis
untuk
memperoleh
permintaan
pasar
dengan
menjumlahkan
TABEL 4.2
Permintaan Pasar Terhadap Buku
Harga
Permintaan Ali
Permintaan pasar
Rp.
5000
4.0
00
3.0
00
2.0
00
10
10
20
15
15
30
30
20
50
50
30
80
70
45
115
1.0
00
GAMBAR 4.2
Kurva Permintaan Perseorangan dan Pasar
4.2 dapat dibuat kurva permintaan terhadap buku tulis oleh Ai, Badu dan pasar.
Kurva permintaan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.2. kurva Da adalah
kurva permintaan Ali sedangkan Db adalah kurva permintaan badu. Apabila
dijumlahkan diperoleh kurva permintaan pasar DD.
EFEK FAKTOR BUKAN-HARGA TERHADAP PERMINTAAN
Hukum permintaan terutama memperhatikan sifat hubungan antara harga
sesuatu barang dengan jumlah barang yang diminta. Sedangkan dalam
untuk
menganalisis
bagaimana
faktor
penting
lainnya
dapat
mempengaruhi permintaan.
HARGA BARANG-BARANG LAIN
Hubungan antara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang
lainnya dapat dibedakan kepada tiga golongan, yaitu: (i) barang lain itu
merupakan pengganti, (ii) barang lain itu merupakan pelengkap, dan (iii) kedua
barang tidak mempunyai kaitan sama sekali (barang netral).
Barang Pengganti
Sesuatu barang dinamakan barang pengganti kepada barang lain apabila
ia dapat menggantikan fungsi barang lain tersebut. Kopi dan teh adalah barang
yang dapat saling menggantikan fungsinya. Seorang yang suka meminum teh
selalu dapat menerima minuman kopi apabila teh tidak ada. Sebaliknya
seorang peminum kopi tidak akan menolak meminum teh apabila kopi tidak
ada. Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang
dapat digantikahnya. Sekiranya harga barang pengganti bertambah murah
maka barang yang digantikannya akan mengalami pengurangan dalam
permintaan. Dengan demikian apabila harga kopi turun maka permintaan
terhadap teh akan berkurang. Sebaliknya, apabila harga kopi naik maka
permintaan tcrhadap teh akan meningkat.
Barang Pelengkap
Apabila sesuatu barang selalu digunakan bersama dengan barang lainnya,
maka barang tersebut dinamakan barang pelengkap kepada barang lain
tersebut. Gula adalah barang pelengkap kepada kopi atau teh karena pada
umumnya kopi dan teh yang kits minum harus dibubuhi gula. Kaus baju untuk
main sepak bola dan sepatu sepak bola adalah contoh barang pelengkap yang
lainnya. Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang pelengkap
selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang yang digenapinya. Kalau
permintaan terhadap kopi atau teh bertambah, maka permintaan terhadap
gula cenderung bertambah juga. Sebaliknya kalau kopi dan teh semakin sedikit
Barang Netral
Permintaan terhadap beras dan terhadap buku tulis tidak mempunyai
hubungan sama sekali. Maksudnya, perubahan permintaan dan harga beras
tidak akan mempengaruhi permintaan buku tulis dan begitu pula sebaliknya.
Apabila dua macam barang tidak mempunyai hubungan yang rapat maka
perubahan terhadap permintaan salah satu barang tersebut tidak akan
mempengaruhi permintaan barang lainnya. Barang seperti itu dinamakan
barang netral.
PENDAPATAN PARA PEMBELI
Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan
corak
permintaan
terhadap
berbagai
barang.
Perubahan
yang
pengeluarannya
mengalami
terhadap
kenaikan
pendapatan
barang-barang
inferior
akan
dan
mengurangi
menggantikannya
dengan barang-barang yang lebih baik mutunya. Ubi kayu adalah suatu contoh
barang
inferior.
Pada
pendapatan
yang
sangat
rendah
orang-orang
mengkonsumsi ubi kayu sebagai pengganti beras atau makanan ringan. Kalau
pendapatan meningkat maka konsumen mempunyai kemampuan untuk
membeli barang makanan lain dan mengurangi konsumsinya terhadap ubi
kayu.
Barang Esensial
Barang esensial adalah barang yang sangat penting artinya dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari. barang itu terdiri dari kebutuhan pokok
masyarakat seperti makanan (beras, kopi dan gula) dan pakaian yang utama.
Perbelanjaan seperti ini tidak berubah walaupun pendapatan meningkat .
Barang Normal
Sesuatu barang dinamakan barang normal apabila is mengalami kenaikan
dalam permintaan sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Kebanyakan
barang yang ada dalam masyarakat termasuk dalam golongan ini. Beberapa
contohnya adalah pakaian, sepatu, berbagai jenis peralatan rumah tangga, dan
berbagai jenis makanan. Ada dua faktor yang menyebabkan barang-barang
seperti permintaannya akan mengalami kenaikan kalau pendapatan para
pembeli bertambah, yaitu pertambahan pendapatan menambah kemampuan
untuk
membeli
lebih
banyak
barang,
dan
pertambahan
pendapatan
faktor
lain
permintaan
yang
cukup
terhadap
penting
suatu
barang
peranannya
adalah
dalam
distribusi
berkurang
digunakan
permintaannya,
orang
yang
tetapi
pendapatan
sebaliknya
rendah
yang
barang-barang
mengalami
yang
kenaikan
penduduk
tidak
dengan
sendirinya
menyebabkan
mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada masa kini, untuk
menghemat pengeluaran pada masa yang akan datang. Sebaliknya, ramalan
bahwa lowongan kerja akan bertambah sukar diperoleh dan kegiatan ekonomi
akan mengalami resesi, akan mendorong orang lebih berhemat dalam
pengeluarannya dan mengurangi permintaan.
GERAKAN SEPANJANG
DAN PERUBAHAN KURVA PERMINTAAN
Dengan
menggunakan
grafik
permintaan,
bagaimanakah
caranya
gambar
4.3
dapat
dilihat
bahwa
perubahan
harga
tersebut
berkurang. Sebagai akibat dari perubahan ini pada harga P, jumlah barang
yang diminta adalah Q2. Keadaan ini ditunjukkan oleh titik A2.
GAMBAR 4.4
Pergeseran Kurva Permintaan
PENENTU-PENENTU PENAWARAN
Kenginan para penjual dalam menawarkan barangnya. pada berbagai
tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. Yang terpenting adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
menganalisis
secara
satu
demi
satu
setiap
faktor
yang
menentukan
penawaran
barang
tersebut.
Oleh
sebab
itu
teori
ditawarkan menjadi semakin sedikit pada harga yang lebih rendah. Pada harga
Rp 1000, pars penjual hanya bersedia menawarkan 100 buku tulis.
Kurva Penawaran Berdasarkan data yang terdapat dalam Tabel 4.3,
sekarang dapatlah dibuat kurva penawaran. Kurva penawaran adalah suatu
kurva yang menunjukkan hubungan di antara harga sesuatu barang tertentu
dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Dengan menggunakan data
dalam Tabel 4.3 dapat dilukiskan kurva penawaran buku tulis, yaitu seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar 4.5. Titik A, B, C, D data E dalam Gambar 4.5
secara berturut-turut menggambarkan keadaan A, 13, C, D dan E dalam Tabel
4.3. Kurva SS, yaitu kurva yang melalui titik A, B, C, D dan E adalah kurva
penawaran.
Seperti ketika menganalisis kurva permintaan, dalam menganalisis kurva
penawaran perlu dibedakan di antara dua pengertian, yaitu: penawaran dan
jumlah barang yang ditawarkan. Dalam analisis ekonomi, penawaran berarti
keseluruhan kurva penawaran. Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan
berarti jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu.
Sebagai contoh, titik C menggambarkan keadaan berikut: pada harga Rp 3000
jumlah barang (buku tulis) yang ditawarkan adalah 600 buah. Informasi ini
menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan padal harga Rp 3000.
Penawaran digambarkan oleh kurva ABCDE.
TABEL 4.3
Daftar Penawaran Buku Tulis
Keadaan
Harga (rupiah)
5000
(unit)
900
4000
800
3000
600
2000
375
1000
100
Gambar 4.5
Kurva Penawaran Buku Tulis
Pada umumnya kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan atas.
Berarti arah pergerakannya berlawanan dengan arah pergerakan kurva
permintaan. Bentuk kurva penawaran bersifat seperti itu Karena bersifat
terdapat hubungan yang positif di antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan, yaitu makin tinggi harga, makin banyak jumlah yang ditawarkan.
PENGARUH FAKTOR BUKAN-HARGA
TERHADAP PENAWARAN
dinyatakan bahwa penawaran sesuatu barang ditentukan oleh harga
barang itu sendiri oleh beberapa faktor lainnya. Kita baru saja memperhatikan
bagaimana harga akan jumlah yang ditawarkan. Untuk melengkapi analisis
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, selanjutnya perlu
pulalah diteliti peranan faktor-faktor lainnya dalam mempengaruhi jumlah
barang yang ditawarkan.
Harga Barang Lain
Telah diterangkan dalam membahas teori permintaan bahwa barangbarang ada yang saling bersaling (barang-barang pengganti) satu sama lain
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. seperti itu dapat menimbulkan
pengaruh yang penting kepada penawaran sesuatu barang. Perhatikan contoh
berikut. Oleh karena kenaikan biaya produksi di luar negeri maka buku tulis
yang diimpor bertambah mahal harganya. Beberapa konsumen buku tulis
impor sekarang BAB EMPAT
lebih suka membeli buku tulis buatan dalam negeri dan menaikkan
permintaan terhadapnya. Kenaikan permintaan ini akan memberi dorongan
kepada produsen dalam negeri untuk menaikkan produksi dan penawaran buku
tulis.
Biaya untuk Mernperoleh Faktor Produksi Pembayaran kepada faktor-faktor
produksi merupakan pengeluaran yang sangat penting dalam proses produksi
berbagai perusahaan. Pengeluaran tersebut mempunyai peranan yang. sangat
besar dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas
dan efisiensi, kenaikan harga faktor-faktor produksi akan menaikkan biaya
produksi. Di beberapa perusahaan kenaikan pengeluaran untuk memperoleh
faktor-faktor produksi akan menyebabkan biaya produksi melebihi basil
penjualannya dan mereka mengalami kerugian. Ini dapat menimbulkan
penutupan usaha tersebut dan jumlah penawaran barang menjadi berkurang.
Di perusahaan lainnya, kenaikan harga faktor-faktor produksi mengurangi
keuntungan mereka. Kalau tingkat keuntungan sesuatu usaha tidak menarik
lagi, mereka akan pindah ke usaha lain. Juga tindakan ini dapat mengurangi
penawaran dalam sesuatu kegiatan ekonomi tertentu.
Tujuan Perusahaan
Dalam
teori
ekonomi
selalu
dimisalkan
perusahaan
berusaha
Tingkat Teknologi
Tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Kenaikan
produksi dan perkembangan ekonomi yang pesat di berbagai negara terutama
disebabkan oleh penggunaan teknologi yang semakin modern. Kemaju
teknologi telah dapat mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas,
mempertinggi mutu barang dan menciptakan barang-barang yang baru. Dalam
hubungannya
dengan
penawaran
suatu
barang,
kemajuan
teknologi
menimbulkan dua efek berikut: (i) produksi dapat ditamba dengan lebih cepat,
dan (ii) biaya produksi semakin murah. Dengan demikian keuntun menjadi
bertambah tinggi. Berdasarkan kepada kedua akibat ini dapatlah disimpulkan
bahwa
kemajuan
teknologi
cenderung
untuk
menimbulkan
kenaikan
penawaran.
GERAKAN SEPANJANG KURVA PENAWARAN, DAN
PERGESERAN KURVA PENAWARAN
Seperti halnya dengan dalam analisis mengenai permintaan, dalarn
analisis mengenai penawaran perlu dibedakan antara pengertian gerakan
sepanjang kurva penawaran dan pergeseran kurva penawaran.
secara
serentak
perlulah
dianalisis
permintaan
dan
di
suatu
pasar
dikatakan
dalam
keseimbangan
atau
ekuilibrium apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu harga
tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga
tersebut. Dengan demikian harga sesuatu barang dan jumlah barang yang
diperjualbelikan dapat ditentukan dengan melihat keadaan keseimbangan
dalam suatu pasar. Tiga cara dapat digunakan untuk menunjukkan keadaan
keseimbangan tersebut, yaitu (i) dengan contoh yang menggunakan angka, (ii)
dengan
menggunakan
kurva
permintaan
dan
penawaran,
dan
(iii)
Dalam Tabel 4.4 dikemukakan kembali data yang terdapat dalam Tabel 4.1
dan 4.3. Sekarang dapatlah dibandingkan permintaan dan penawaran buku
tulis pada berbagai tingkat harga. Didapati ada tiga keadaan yang mungkin
wujud. Keadaan pertama adalah keadaan kelebihan penawaran, yaitu jumlah
yang ditawarkan di pasar adalah melebihi daripada yang diminta para pembeli.
Keadaan ini berlaku apabila harga melebihi Rp 3000. Pada tingkat harga
sebesar Rp 3000 yang berlaku adalah keadaan di mana permintaan sama
dengan penawaran, yaitu pada harga tersebut jumlah yang ditawarkan para
penjual sama dengan yang diinginkan pembeli. Keadaan yang ketiga adalah
keadaan kelebihan permintaan, yaitu jumlah yang diminta para pembeli
melebihi daripada yang ditawarkan para penjual. Ia wujud pada waktu harga
kurang dari Rp 3000. Harga yang manakah yang akan wujud di pasar? Dan
berapakah jumlah barang yang diperjualbelikan?
Harga (Rp)
Jumlah yang
Jumlah yang
Sifat interaksi
5000
diminta
200
ditawarkan
900
Kelebihan
4000
400
800
Penawaran
3000
600
600
Keseimbangan
2000
900
375
Kelebihan
1000
1300
100
Permintan
lebih tinggi dan akan mendorong kepada kenaikan harga. Keadaan yang sama
akan wujud apabila harga satu buku tulis adalah Rp 2000.
Bagaimanakah interaksi di antara permintaan dan penawaran pada harga
Rp 3000? Sebanyak 600 buku tulis diminta pembeli, dan penjual menawarkan
jumlah yang sama. Dengan
DD
menggambarkan
menggambarkan
penawaran
permintaan
buku
tulis.
buku
Kedua
tulis
kurva
dan
kurva
tersebut
SS
dilukis
berdasarkan angka permintaan dan penawaran yang terdapat dalam Tabel 4.4.
Pada harga melebihi dari Rp 3000 kurva penawaran berada di sebelah kanan
kurva permintaan; berarti penawaran melebihi permintaan. Keadaan ini tidak
stabil dan harga akan mengalami penurunan. Pada harga kurang dari Rp 3000
keadaan yang sebaliknya berlaku. Kurva permintaan berada di sebelah kanan
kurva
penawaran,
yang
berarti
permintaan
melebihi
penawaran.
sama
dengan
penawaran,
dan
dengan
demikian
keseimbangan tercapai.
MENENTUKAN KEADAAN KESEIMBANGAN SECARA MATEMATIK
keadaan
Di
samping
dengan
menggunakan
tabel
dan
grafik,
keadaan
GAMBAR 4.7
Penentuan Harga dan Jumlah Buku Tulis yang Diperjualbelikan
Di mana:
i.
ii.
iii.
iv.
negatif (-m).
n adalab kecondongan kurva penawaran. Nilainya selalu positif karena
v.
=
=
Qs
-m + nP
Cantoh Penghitungan
Untuk memberikan gambaran yang lebih baik mengenai penentuan
keseimbangan secara matematik di bawah ini diberikan suatu contoh
penghitungan.
Andaikan persamaan permintaan karet alam di suatu kampung
adalah Qd = 22000 - 2P dan penawarannya adalah Q S = -3000 + 3P.
Berapakah
harga
karet
alam
dan
kuantitas
inset
yang
diperjualbelikan?
Berdasarkan persamaan di atas keseimbangan dalam pasar itu akan tercapai
apabila:
-3000 + 3P =
5P =
P =
22000 2P
25000
5000
menentukan
kuantitas
yang
= 22000 2P
= 22000 2 (5000)
= 12000
diperjualbelikan,
Qd
pada
harga
Penghitungan
ini
menunjukkan
sebanyak
12000
(kilogram)
karet
alam
tersendiri
(yaitu
hanya
salah
satu
perubahan
dari
keempat
kemungkinan itu yang berlaku), atau (ii) permintaan dan penawaran berubah
secara serentak. Dalam kasus (i) contohnya adalah: permintaan saja atau
penawaran saja yang bertambah. Dalam kasus contohnya adalah: permintaan
dan penawaran bertambah secara serentak. Di bawah ini diterangkan akibat
dari masing-masing corak perubahan tersebut terhadap keseimbangan.
PERUBAHAN PERMINTAAN ATAU PENAWARAN
Untuk
melihat
bagaimana
tiap-tiap
perubahan
permintaan
atau
permintaan-yaitu
seperti
ditunjukkan
dalam
grafik
(i).
Perubahan
ini
Pergeseran
Permintaan
atau
Penawaran
Terhadap
Keseimbangan
penawaran
Efek Pertambahan Penawaran
Dalam grafik (ii) ditunjukkan kurva penawaran bergeser dari SS menjadi
S1S1 dan perubahan ini berarti penawaran telah bertambah. Kenaikan
penawaran ini menyebabkan keadaan keseimbangan Isiah dari E ke E 1. Berarti
harga turun dari P menjadi P1 dan jumlah yang diperjualbelikan bertambah dari
Q menjadi Q1.
Kesimpulan
Berdasarkan
kedua
contoh
ini
seterusnya
dapat
pula
dibuat
dua
Ada
beberapa
kemungkinan
perubahan
serentak
permintaan
dan
akan
dimisalkan
permintaan
dan
penawaran
mengalami
pertambahan. Akibat pertambahan ini terhadap harga dan jumlah barang yang
diperjualbelikan ditunjukkan dalam Gambar 4.9.
Pada mulanya permintaan masyarakat terhadap sesuatu barang ditunjukkan oleh kurva DD,
sedangkan penawaran barang itu oleh para penjual ditunjukkan oleh kurva SS. Dengan demikian
pada mulanya keseimbangan dicapai di titik E. Berarti tingkat harga mencapai P dan jumlah barang
yang diperjualbelikan adalah Q. Pada masa berikutnya penawaran bertambah menjadi S1S1 dan
serentak dengan perubahan ini permintaan mengalami kenaikan dan sekarang menjadi D 1D1. Dalam
grafik digambarkan tingkat perubahan permintaan adalah lebih besar dan tingkat perubahan
penawaran. Perubaban seperti itu ternyata mengakibatkan (i) harga naik (dari P menjadi P1) dan (ii)
jumlah barang yang diperjualbelikan bertambah-dari Q menjadi Q 1. Di sarnping itu terdapat dua
kemungkinan berikut:
(i)
3. Disamping tingkat harga, permintaan ke atas sesuatu barang ditentukan pula oleh beberapa
faktor lain. Yang terpenting di antaranya adalah: harga barang lain, pendapatan para pembeli,
distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk dan ekspektasi tentang keadaan
depan. Perubahan ke atas faktor-faktor ini akan menggeser kurva penawaran ke kanan atau ke
kiri. Pergeseran itu berarti, pada setiap tingkat harga kuantitas barang yang diminta telah
mengalami perubahan.
4. Juga penawaran sesuatu barang yang wujud dalam pasar ditentukan oleh beberapa faktor.
terpenting adalah tingkat harga barang tersebut. Hukum penawaran menyatakan: semakin tinggi
tingkat harga, semakin banyak kuantitas barang yang akan ditawarkan dalam pasar. Secara
grafik sifat perkaitan di antara tingkat harga dan kuantitas yang ditawarkan ditunjukkan oleh
kurva penawaran.
5. Di samping harga, juga terdapat beberapa faktor lain yang akan menentukan kuantitas barang
yang akan ditawarkan. Faktornya yang terpenting adalah: harga barang lain, biaya untuk
mernperoleh faktor produksi dan input lain, tujuan perusahaan dan tingkat teknologi yang
digunakan. Pada setiap tingkat harga, apabila faktor-faktor ini mengalami perubahan, maka
kuantitas yang ditawarkan akan berubah. Perubahan berbagai faktor lain ini akan menggeser
kurva penawaran.
6. Interaksi di antara permintaan dan penawaran akan menentukan keadaan keseimbangan di
pasar-yaitu keadaan di many keinginan masyarakat untuk membeli adalah sama dengan
keinginan produsen barang untuk menjual barangnya. Keseimbangan ini akan menentukan
tingkat harga yang berlaku di pasar dan kuantitas barang yang akan diperjualbelikan dan perlu
diproduksikan.
7. Perubahan permintaan dan/atau penawaran akan menimbulkan perubahan dalam keadaan
keseimbangan. Perubahan keseimbangan ini akan mengubah tingkat hangs dan kuantitas
barang yang diperjualbelikan.
KONSEP PENTING
Barang esensial: Barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan setiap individu. Contohnya
adalah makanan.
Barang inferior: Barang yang sangat rendah mutunya dan digunakan oleh golongan miskin atau
yang pendapatannya sangat rendah. Semakin kaya seseorang, semakin sedikit barang inferior yang
dibeli dan dikonsumsinya.
Barang mewah: Barang yang mahal harganya selalu dipamerkan pemakaiannya. Barang ini
terutama dibeli oleh golongan masyarakat yang berpendapatan tinggi.
Barang netral: Barang yang bukan menjadi pengganti atau penggenap barang lain dan tidak
bersaingan dengan barang lain.
Barang normal: Terutama terdiri dan barang konsumsi tahan lama yang digunakan oleh para
konsumen dalam kegiatannya sehari-hari. Contoh: baju, celana, dan sepatu.
Barang pelengkap: Barang yang digunakan secara serentak dengan barang lain. Contoh: gula
adalah barang pelengkap kepada kopi dan teh.
Barang pengganti: Barang yang dapat menggantikan atau digantikan barang lain apabila barang
penggantinya sukar diperoleh atau harganya meningkat.
Gerakan sepanjang kurva penawaran: Hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang
ditawarkan mengalami perubahan sepanjang kurva penawaran. Perubahan seperti ini berlaku
sebagai akibat perubahan harga.
Gerakan sepanjang kurva permintaan: Hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang
diminta mengalami perubahan sepanjang kurva permintaan. Perubahan seperti ini berlaku sebagai
akibat perubahan harga.
Hukum penawaran: Suatu dalil/rumusan yang menerangkan ciri hubungan antara tingkat harga
dan kuantitas barang yang ditawarkan. Ciri hubungan tersebut adalah: semakin tinggi harga,
semakin banyak kuantitas yang ditawarkan. Secara grafik hubungan digambarkan oleh kurva
penawaran.
Hukum permintaan: Suatu dalil/rumusan yang menerangkan ciri hubungan antara tingkat harga
dan kuantitas barang yang diminta. Ciri hubungan tersebut adalah: scmakin tinggi harga, semakin
sedikit kuantitas yang diminta. Secara grafik hubungan ini digambarkan oleh kurva permintaan.
Kelebihan penawaran: Suatu keadaan yang menggambarkan bahwa pada suatu tingkat harga
tertentu, kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta.
Kelebihan permintaan: Suatu keadaan yang menggambarkan bahwa pada suatu tingkat harga
tertentu, kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan.
Keseimbangan pasaran: Suatu keadaan di mana pada suatu tingkat harga tertentu keinginan
pembeli untuk mendapatkan barang adalah sama dengan keinginan penjual dalam menawarkan
barangnya. Kelebihan permintaan dan penawaran tidak wujud, dan oleh karenanya keseimbangan
tersebut akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan kuantitas barang yang diperjualbelikan.
Penawaran pasar: Jumlah sesuatu barang yang disediakan oleh semua penjual dalam pasar pada
berbagai tingkat harga.
Permintaan pasar: Jumlah sesuatu barang yang diminta semua pembeli dalam pasar pada
bertingkat harga.
Penawaran perorangan (individu): Kuantitas sesuatu barang yang ditawarkan sescorang dal pada
berbagai tingkat harga.
Permintaan perorangan (individu): Kuantitas sesuatu barang yang ingin diperoleh seorang rumba
pada berbagai tingkat harga.
Perubahan/pergeseran kurva penawaran: Perpindahan yang sejajar yang berlaku ke atas kurva
penawaran. Perubahan ini disebabkan oleh faktor bukan-harga yang mempengaruhi penawaran.
Perubahan/pergeseran kurva permintaan: Perpindahan yang sejajar yang berlaku ke atas bores
permintaan. Perubahan ini disebabkan oleh faktor bukan-harga yang mempengaruhi permintaan.
Teori penawaran: Analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan faktor-faktor yang menentukan
pemocan, dan bagaimana faktor-faktor ini akan menentukan keseimbangan dan perubahan
keseimbangan di pasar.
Teori permintaan: Analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan faktor-faktor yang
menentukan permintaan, dan bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi keseimbangan di pasar.
BAB 5
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
HAL-HAL YANG DITERANGKAN
lainnya. Pertambahan permintaan mungkin jauh melebihi satu persen dan mungkin pula kurang dari
satu persen. Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap
jumlah barang yang diminta maka dikatakan bahwa permintaan barang tersebut bersifat sangat
responsif terhadap perubahan harga, atau permintaannya adalah elastis. Sebaliknya, apabila
perubahan harga relatif besar tetapi permintaannya tidak banyak berubah maka dikatakanlah bahwa
permintaannya tidak elastis.
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari, adalah sangat
berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga.
Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan
elastisitas permintaan. Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap jumlah
penawaran berbagai barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran. Dalam bab ini akan diterangkan
cara untuk menghitung elastisitas permintaan dan penawaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi
masing-masing elastisitas tersebut.
Elastisitas permintaan perlu dibedakan kepada tiga konsep berikut: elastisitas permintaan
harga, elastisitas permintaan pendapatan dan elastisitas permintaan silang. Dari ketiga konsep
tersebut yang paling penting adalah elastisitas permintaan harga. Uraian dalam bab ini terutama
berkaitan dengan elastisitas permintaan harga.
Perbedaan dalam kurva permintaan di antara kedua kasus di atas ternyata menimbulkan akibat yang
berbeda terhadap perubahan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan walaupun bentuk kurva
penawaran adalah sama dan pergeserannya jugs bersamaan. Dalam kasus (i) pada mulanya
dimisalkan kurva penawaran adalah SS dan kurva permintaan adalah DD. Maka keseimbangan
berada pada titik E. Harga adalah P dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q.
GAMBAR 5.1
Efek Perubahan Penawaran
Jika penawaran berkurang, yaitu kurvanya bergeser dari SS menjadi maka S 1 S1 keadaan
keseimbangan yang baru ditunjukkan oleh titik E 1. Dengan demikian kurva penawaran
menyebabkan harga naik dari P ke P1 dan jumlah barang yang berkurang dari Q menjadi Q1.
Dalam kasus (ii) perubahan yang berlaku juga sama sifatnya dengan dalam kasus (i), yaitu
pergeseran kurva penawaran dari SS menjadi S 1S1 menyebabkan keadaan keseimbangan titik E ke
titik E1. Perpindahan ini berarti harga naik dari P ke P 1 dan jumlah yang dan jumlah yang
diperjualbelikan berkurang dari Q menjadi Q 1. Namun demikian, kalau dibandingkan perubahan
dalam kasus (ii) dengan perubahan dalam kasus (i) dengan nyata dapat dilihat bahwa pergeseran
dalam penawaran menimbulkan akibat yang berbeda terhadap perubahan harga dan jumlah barang
yang diperjualbelikan. Secara umum kita dapat mengemukakan dua kesimpulan berikut:
Apabila permintaan agak datar bentuknya (landai), suatu pergeseran kurva penawaran akan
menimbulkan perubahan harga yang sedikit, tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan
cukup besar.
Apabila permintaan berituknya menurun dengan sangat curam, suatu pergeseran ke atas
kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi perubahan jumlah
yang diperjualbelikan adalah relatif kecil.
Dalam menganalisis akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang diminta
adalah sangat berguna apabila dihitung koefisien elastisitas permintaan, atau E d. Rumus dan cara
penghitungannya diuraikan dalam contoh berikut.
Rumus Penghitungan
Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai
berapa besarkah perubahan jumlah barangyang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan
harga. Koefisien elastisitas permintaan dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:
Ed =
Misalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah Bari Q
menjad Q1. Dengan pemisalan ini rumus di atas dapat dinyatakan secara berikut:
Ed =
Q 1Q
Q
P1P
Q
Dengan rumus yang telah diterangkan di atas sekarang dapatlah dihitung besarnya koefisien
elastisitas permintaan, atau dengan singkat elastisitas permintaan, apabila diketahui besarnya
perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta. Untuk tujuan ini perhatikanlah dua contoh
beriku, yaitu: (i) kasus harga meningkat, dan (ii) kasus harga menurun.
Kasus Harga
Menururt Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefisien elastisitas dari permintaan ke
atas beras. Didapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp 4000 sekilogram, jumlah beras yang
dibeli konsumen adalah 10000 kg, dan pada waktu harga Rp 3000 sekilogram, jumlah beras yang
ingin dibeli adalah 15000 kg. Dengan menggunakan rumus yang telah diterangkan, dan dengan
menggantikan nilai-nilai di atas dalam rumus tersebut, dapatlah elastisitas permintaan beras
dihitung. Nilai koefisien elastisitas yang diperoleh adalah:
Ed =
150010000
10000
30004000
4000
5000
10000
1000
4000
1/2
= 1/4
= -2
Ternyata nilai yang diperoleh adalah negatif. Ini merupakan keadaan yang selalu akan. Nilai
yang negatif disebabkan karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami perubahan ke
arah yang berbalikan. Penurunan harga menaikkan permintaan, manakala kenaikan harga
lenerunkan permintaan. Di dalam menghitung koefisien elastisitas, tanda negatif itu biasanya
diabaikan. nilai koefisien elastisitas permintaan beras di atas adalah 2. Apakah makna dari nilai
tersebut? Nilai tersebut berarti bahwa perubahan harga sebanyak 1 persen menimbulkan
perubahan permintaan sebanyak 2 persen. Dalam contoh di atas, pengurangan harga sebanyak 25
persen (Rp 1000/Rp 4000) menambah permintaan sebanyak 50 persen (5000 kg/10000 kg).
Kasus Harga Meningkat
Di dalam perhitungan di atas dimisalkan bahwa harga mengalami penurunan dari Rp 4000
menjadi 3000, oleh sebab itu permintaan telah bertambah dari 10000 kg menjadi 15000 kg.
Bagaimanakah kalau perubahan tersebut dipandang dari sudut yang sebaliknya? Yaitu dimisalkan
harga naik dari Rp 3000 menjadi Rp 4000, dan oleh karenanya permintaan berkurang dari 15000 kg
menjadi 10000 kg? Kalau perubahan harga dan permintaan dipandang secara ini, elastisitas
permintaan ke beras adalah:
Ed =
1000015000
15000
40003000
3000
5000
15000
1000
3000
1/3
1/3
= -1
Kesimpulan Perhitungan yang belakangan ini menunjukkan bahwa koefisien elastisitas yang
kedua adalah berbeda dengan yang pertama. Keadaan seperti itu adalah keadaan yang akan selalu
berlaku. Walaupun rumus dan cara perhitungan yang digunakan dalam menentukan besamya
koefisien elastisitas adalah sama dengan sebelumnya (bedanya hanyalah pada mulanya dilihat
perubahan itu sebagai suatu proses penurunan harga dan sesudah itu sebagai proses kenaikan
harga), penghitungan akan memperoleh koefisien elastisitas yang berbeda. jelaslah bahwa rumus
untuk menghitung koefisien elastisitas yang telah diterangkan di atas adalah kurang memuaskan.
Oleh karena kelemahan yang baru saja diterangkan, dibuatlah cara perhitungan yang lain.
CARA MENGHITUNG KOEFISIEN ELASTISITAS
YANG DISEMPURNAKAN
Cara yang digunakan untuk memperbaiki kelemahan di atas adalah dengan menggunakan
nilai titik-tengah (nilai di antara sebelum perubahan dan sesudah perubahan) daripada harga dan
jumlah yang diminta di dalam menghitung persentasi perubahan harga dan persentasi perubahan
jumlah yang diminta. Kalau dimisalkan harga berubah dan P menjadi P 1 dan jumlah barang yang
diminta berubah dari Q menjadi Q1; berdasarkan kepada prinsip perhitungan yang baru, rumus yang
disempurnakan untuk mencari koefisien elastisitas berubah menjadi seperti berikut:
Q 1Q
Ed =
(Q+ Q1 ) /2
P1P
( P+ P 1)/2
Dengan menggunakan rumus di atas di bawah ini dihitung kembali koefisien elastisitas permintaan
beras.
Ed =
150010000
(10000+ 15000)/2
30004000
( 4000+3000)/2
5000
12500
1000
3500
2 /5
= 2/7
= -1,4
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai yang barn dari kaefisien elastisitas
berada di antara dua angka yang dihitung dengan cara yang terdahulu diterangkan. Rurnus yang
baru di atas dinamakan rumus titik-tengah dan elastisitasnya dinamakan elastisitas arc.
KURVA PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Seperti yang ditunjukkan dalam contoh yang berikut, sepanjang suatu kurva permintaan nilai
koefisien elastisitasnya berbeda. Walaupun demikian, dalam analisis umum, kurva permintaan
digolongkan kepada golongan elastis atau tidak elastis berdasarkan bentuk dari kurva tersebut.
ELASTISITAS SEPANJANG KURVA PERMINTAAN GARIS LURUS
Dalam satu kurva permintaan yang berbentuk garis lurus, koefisien elastisitasnya adalah
berbeda-beda di berbagai tingkat harga. Untuk melihat buktinya perhatikanlah contoh yang
dikemukakan dalam Tabel 5.1 dan selanjutnya digambarkan dalam Gambar 5.2. Dalam Tabel 5.1
dikemukakan daftar permintaan terhadap buah manggis di dalam sesuatu pasar. Selanjutnya
berdasarkan kepada angka-angka dalam Tabel 5.1, dalam Gambar 5.2 dilukiskan kurva permintaan
terhadap manggis di pasar tersebut. Dalam Tabel 5.1 juga dihitung koefisien elastisitas permintaan
untuk empat perubahan harga yang berikut:
Dalam perhitungan tersebut digunakan rumus yang telah disempurnakan, yaitu rumus titik tengah.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk setiap keadaan di atas nilai koefisien permintaan
adalah berbeda, yaitu nilainya 3 (keadaan I), 1, 4 (keadaan II), 5/7 (keadaan II)
TABEL 5.1
Daftar Permintaan Terhadap Manggis
Harga
(rupiah)
Jumlah yang
Diminta (buah)
1000
2000
800
4000
Keadaan
Permintaan
i
ii
Ed =
Ed =
Ed =
60
6000
400
8000
200
10000
Koefisien
elastisitas
2000 /3000
=
200 /900
2000 /5000
200 /700
2000 /7000
200 /500
2/3
2 /9
2/5
2 /7
=3
= 1,4
2 /7
2/5
2 /9
2/3
5
7
iii
Ed =
iv
GAMBAR 5.2
Kurva Permintaan dan Koefisien Elastisitas Permintaan Manggis
2000 /9000
200/300
1
3
dan 1/3 (keadaan IV). Perhitungan ini menunjukkan bahwa sepanjang suatu kurva permintaan garis
lurus, nilai elastisitas permintaannya berbeda.
Hasil perhitungan ini dihubungkan dengan bagian yang sesuai pada kurva permintaan DD
pada Gambar 5.2. Jela.c kelibatan bahwa pada bagian yang lebib tinggi, nilai koefisien elastisitas
permintaan adalah lebih besar.
TINGKAT ELASTISITAS PERMINTAAN
Nilai koefisien elastisitas berkisar di antara nol dan tak terhingga. Elastisitas adalah nol
apabila perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta, yaitu yang diminta tetap raja
jumlahnya walaupun harga mengalami kenaikan atau menurun. Kurva permintaan yang koefisien
elastisitasnya bernilai nol bentuknya adalah sejajar dengan sumbu tegak. jadi bentuknya adalah
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.3 (1). Kurva permintaan yang seperti itu adalah kurva
permintaan yang dinamakan tidak elastis sempurna.
Koefisien elastisitas permintaan bernilai tidak terhingga apabila pada suatu harga tertentu
pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Berapa pun banyaknya barang yang
ditawarkan oleh para penjual pada harga tersebut, semuanya akan dapat terjual. Kurva permintaan
yang koefisien elastisitasnya adalah tidak terhingga berbentuk sejajar dengan sumber datar dan sifat
permintaan itu dikenal sebagai elastis sempurna. Gambar (ii) mengemukakan satu contoh kurva
permintaan yang bersifat elastis sempurna. Satu lagi kurva permintaan yang berbentuk istimewa
adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.3 Kurva itu mempunyai koefisien elastisitas
GAMBAR 5.3
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
permintaan sebesar 1 dan lazim disebut sebagai kurva permintaan yang elastisitasnya bersifat
elastisitas uniter.
Pada umumnya sifat permintaan terhadap kebanyakan barang adalah seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar 5.3 (iv) dan (v). Permintaan yang terdapat dalam Gambar 5.3 (iv) adalah permintaan
yang bersifat tidak elastis. Kita mengatakan suatu permintaan adalah bersifat tidak elastis apabila
koefisien elastisitas permintaan tersebut adalah di antara nol dan satu. Koefisien permintaan
mempunyai nilai yang demikian apabila persentasi perubahan harga adalah lebih besar daripada
persentasi perubahan jumlah yang diminta. Kurva permintaan yang terdapat dalam Gambar 5.3 (v)
adalah bersifat elastis yaitu kurva itu menggambarkan bahwa apabila harga berubah maka
permintaan akan mengalami perubahan dengan persentasi yang melebihi persentasi perubahan
harga. Nilai koefisien elastisitas dari permintaan yang bersifat elastis adalah lebih besar dari satu.
FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PERMINTAAN
Apakah sebabnya permintaan berbagai macam barang berbeda elastisitasnya? Ada beberapa
faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas permintaan berbagai barang. Yang terpenting
adalah:
bersangkutan.
Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut.
Jangka waktu di dalam mina permintaan itu dianalisis.
Tetapi Perhatikanlah sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya,
seperti misalnya minuman ringan. Kalau seseorang itu suatu jenis minuman ringan tertentu,
kenaikan harga minurnan ringan tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Ia akan tetap
membeli jenis minuman ringan yang sama, oleh karena itu pengeluarannya untuk minuman ringan
merupakan bagian yang relatif kecil dari perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang
agak mahal seperti radio, sepeda motor, dan televisi. Sebelum memutuskan apakah jenis radio, atau
sepeda motor, atau televisi yang akan dibeli, orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis
radio, atau sepeda motor, atau televisi yang ada. Harga akan memainkan peranan yang cukup
menentukan pilihan tersebut. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan barang dari
suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Berdasarkan pengamatan seperti itu
dapat dikatakan: semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu
barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
Jangka Waktu Analisis
Jangka di dalam mana permintaan terhadap sesuatu barang diamati juga mempunyai pengaruh
terhadap elastisitas. Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis
sifat permintaan sesuatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan bersifat lebih tidak
elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh para
pembeli. itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun
harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka pendek permintaan tidak banyak
mengalami perubahan. Dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari dapat
mencari yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap
barang yang disebutkan belakangan ini, juga dalam jangka panjang barang pengganti mengalami
perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada
membeli barang pengganti.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN HASIL PENJUALAN
Dalam analisis yang terdahulu telah dinyatakan bahwa perbedaan elastisitas menyebabkan
kuantitas penjualan yang semakin besar belum tentu menghasilkan hasil penjualan yang semakin
Dalam uraian di bawah ini secara contoh angka dan secara grafik ditunjukkan sifat an di antara
elastisitas permintaan dengan hasil penjualan yang diterima penjual.
KAITAN ANTARA PERUBAHAN HARGA DAN HASIL PENJUALAN
Hasil penjualan adalah pendapatan yang diterima oleh para penjual dari pembayaran terhadap
barang yang dibeli para konsumen. Nilainya adalah sama dengan harga dikalikan dengan barang
yang dibeli para pembeli. Kalau harga berubah maka basil penjualan dengan sendirinya akan
berubah. Bagaimanakah sifat perkaitan di antara perubahan harga dengan hasil penjualan? Adakah
kenaikan harga akan selalu menyebabkan juga kenaikan dalam hasil penjualan? Ternyata sifat
perkaitannya bukan seperti itu. Sifat perkaitan yang demikian hanya benar apabila permintaan
adalah tidak elastis. Untuk permintaan yang bersifat elastis kenaikan harga akan menyebabkan
penurunan dalam basil penjualan. Untuk rnembuktikan kebenaran pemyataan ini perhatikanlah
daftar permintaan yang terdapat dalam Tabel 5.1.
Di atas harga Rp 600 koefisien elastisitas permintaan untuk manggis, seperti ditunjukkan
dalam Tabel 5.1 dan Gambar 5.2 adalah lebih besar daripada satu. Dengan demikian pada harga Rp
600 dan lebih tinggi dari Rp 600 permintaan manggis adalah elastis. Seterusnya perhatikan pula
bagaimana hasil penjualan berubah apabila harga manggis naik dari Rp 600 menjadi Rp 800 dan
kemudian menjadi Rp 1000. Pada waktu harga Rp 600 jumlah manggis yang diminta adalah 6000,
berarti basil penjualan berjumlah Rp 3,6 juta. Kalau harga Rp 800 jumlah manggis yang akan dibeli
adalah 4000, maka basil penjualan berjumlah Rp 3,2 juta. Setelah harga mencapai Rp 1000 hanya
sebanyak 2000 manggis akan dibeli para penggemarnya dan oleh karenanya basil penjualan hanya
mencapai Rp 2 juta. Angka-angka basil penjualan di atas menunjukkan bahwa kalau koefisien
elastisitas melebihi satu (permintaan bersifat elastis), kenaikan harga akan mengurangi hasil
penjualan. Selanjutnya perhatikanlah keadaan yang selebihnya, yaitu sekiranya harga adalah di
antara Rp 200 dan Rp 600. Kalau harga manggis hanya mencapai Rp 200 sebanyak 10000 buah
akan diminta para pembeli dan ini mewujudkan hasil penjualan sebanyak Rp 2 juta. Kalau harga
bertambah menjadi Rp. 400 jumlah barang yang diminta berjumlah 8000 dan dengan demikian basil
penjualan mencapai Rp 3,2 juta.. Telah ditunjukkan di atas bahwa apabila harga mencapai Rp 600
maka basil penjualan yang diperoleh berjumlah Rp 3,6 juta. Jelas terlihat dari penghitungan ini
bahwa di antara harga Rp 200 dan Rp 600, apabila harga naik hasil penjualan menjadi bertambah
tinggi. Dalam Tabel 5.1 dan Gambar 5.2 telah ditunjukkan bahwa di antara harga Rp 200 dan Rp
600 koefisien elastisitas permintaan adalah lebih kecil daripada satu. Berarti permintaan bersifat
tidak elastis, dan ternyata hasil penjualan bertambah apabila harga naik. Dari keadaan ini dapatkah
dibuat kesimpulan bahwa apabila permintaan 1mm:fat tidak elastis maka kenaikan harp akan
menyebabkan kenaikan basil penjualan.
PEMBUKTIAiV SECARA GRAFIK Membuktikan bahwa: (i) kalau permintaan adalah elastis,
kenaikan harga akan menyebabkan hasil penjualan berkurang (atau sebaliknya kalau harga turun
basil penjualan bertambah); dan (ii) kalau permintaan adalah tidak elastis, kenaikan harga akan
menyebabkan hasil penjualan bertambah (atau sebaliknya kalau harga turun basil penjualan
berkurang) dapat juga dilakukan dengan menggunakan grafik. Perhatikanlah Gambar 5.4 di mana
dibandingkan dua jenis permintaan. Yang pertama adalah permintaan terhadap barang X dan yang
kedua adalah permintaan terhadap barang Y. Permintaan terhadap barang X adalah bersifat elastis
dan permintaan terhadap barang Y bersifat tidak-elastis. Terlebih dahulu akan diperhatikan
perubahan terhadap basil penjualan barang X sekiranya harganya bertambah tinggi. Pada mulanya
misalkan harganya adalah P. Pada harga ini basil penjualan adalah: OP x OQ = OQBP. Sesudah itu
dimisalkan harga naik menjadi Pi. Harga yang baru ini mengurangi permintaan dari Q menjadi Q1.
Hasil penjualan pada harga yang baru ini adalah: OP x 0Q1 = OQ1API. Kalau dibandingkan Q1
QBC dengan PCAP1 jelas kelihatan bahwa Q1QBC
114