Anda di halaman 1dari 3

PENGABDIAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN VCO DI GAMPONG

BATEE SHOK

Keuchik dan peserta Pelatihan Pembuatan VCO yang didampingi oleh Dosen Teknik
Kimia Fakultas Teknik USM di Gampong Batee Shok Kecamatan Suka Karya kota
Sabang (17/10/2015)

BANDA ACEH-Sabang merupakan daerah penghasil kelapa kedelapan dari


seluruh kabupaten di Aceh. Pada tahun 2012, luas tanam kelapa dalam di Kota
Sabang sebesar 4.045 ha terdiri dari Kelapa biasa dan kelapa hibrida dengan
jumlah produksi 2.386 ton, sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan
produksi kelapa sejumlah 1.718 ton, penurunan produksi disebabkan oleh hama
artona yang menyerang tanaman kelapa. Pada tahun 2015 produksi kelapa di
kota Sabang kembali mendekati data normal produksi sehingga meningkatkan
antusias masyarakat untuk mengolah kelapa menjadi produk yang bernilai jual
tinggi.
Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah melalui
Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2015 bekerjasama dengan Lembaga Penelitian
dan Pengembangan Sekawan Teknokrat Mandiri (LP2STM) Aceh melakukan
pengabdian masyarakat dalam pengembangan teknologi tepat guna (TTG) untuk
proses produksi minyak kelapa murni/dara yang dikenal dengan nama Virgin
Coconut Oli (VCO). Pengabdian dibuat dalam bentuk pelatihan kepada
masyarakat yang berlangsung selama empat hari mulai dari tanggal 15 s/d 18
oktober 2015 bertempat di Gampong Batee Shok Kecamatan Suka Karya Kota
Sabang.
Langkah awal merintis kegiatan ini yaitu sekitar bulan Maret 2015, dimana
mahasiswa melakukan survey awal ke seluruh pelosok Pulau Sabang dengan
melihat potensi sumber daya alam yang ada, kemudian memperkenalkan
teknologi tepat guna yang dirancang oleh mahasiswa kepada masyarakat
sehingga masyarakat mau dan siap untuk melakukan kerjasama dalam bentuk

pelatihan pembuatan minyak kelapa murni (VCO). Oleh karena itu maka
terpilihlah Gampong Batee Shok sebagai desa yang akan dilakukannya
pengabdian. Puncak acara Pelatihan pembuatan VCO dimulai pada tanggal 17
dan 18 Oktober 2015. Pada tanggal 15 dan 16 oktober 2015 mahasiswa
melakukan sosialisasi bersama aparatur gampong untuk memilih masyarakat
yang siap dan mau untuk melakukan pelatihan dan mampu untuk
mengembangkan hasil pelatihan tersebut sehingga berdaya guna serta dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri.
Bapak Ishak yaitu Keuchik Gampong Batee Shok Kecamatan Suka Karya Pulau
Sabang, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan berterimakasih
pada mahasiswa yang sudah memilik Gampong Batee Shok sebagai tempat
pelaksanaan pelatihan, terpilihnya Gampong Batee Shok merupakan anugerah
yang kami peroleh dari Allah SWT. Besar rasa syukur dan ribuan terima kasih
kami sampaikan pada pihak peyelenggaran pelatihan yaitu mahasiswa Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah dan juga ribuan rasa
terima kasih pada Bapak Dosen pembimbing mahasiswa yaitu Bapak Saisa,
ST.,MT selaku pembimbing sekaligus merupakan ketua Prodi Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serambi Mekkah yang menjadi penanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan ini. Kemudian Bapak Saisa dalam sambutannya
menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh Aparatur Gampong Batee Shok
yang telah menerima pelaksanaan kegiatan ini, besar harapan dari hasil
pelatihan ini semoga ilmu yang didapat bisa dikembangangkan dan setelah
selesai pelatihan semoga masyarakat tetap terus mengembangkan dan terus
memproduksi VCO.

Peserta Pelatihan pembuatan minyak kelapa murni (VCO) foto bersama


memperlihatkan hasil produksi yang telah dibuat dalam pelatihan tersebut
(18/10/2015)

Selama berlangsungnya pelatihan masyarakat yang menjadi peserta pelatihan


sangat antusias mengikuti pelatihan. Masyarakat sangat berterima kasih kepada
pelaksana pelatihan ini, yang selama ini proses pembuatan minyak kelapa atau

dalam bahasa Aceh dikenal dengan nama minyek u (minyak kelapa). Begitu
mudah dan sangat sederhana proses yang dilakukan, selama ini yang
masyarakat tau dalam proses pembuatan minyek u dilakukan dengan proses
pemanasan sehingga hasilnya berbau tengik, dari rancangan alat yang
sederhana dibuat dan prosesnya juga sangat sederhana tanpa harus sibuk untuk
memanaskan. Salah seorang masyarakat menyampaikan dalam bahasa Aceh
cukup that mudah lagoe hana payah ta jaga apui, seupot ta proses singoh
beugoh kana minyek jih yang artinya cukup mudah prosesnya tidak perlu
menjaga api saat memasak, sore dilakukan pengolahan besok pagi sudah ada
minyaknya. Semoga dari hasil pelatihan ini masyarakat akan terus melanjutkan
proses pembuatan sehingga dapat menambah penghasilan keluarga dan
kesulitan ekonomi teratasi.

Anda mungkin juga menyukai