BATEE SHOK
Keuchik dan peserta Pelatihan Pembuatan VCO yang didampingi oleh Dosen Teknik
Kimia Fakultas Teknik USM di Gampong Batee Shok Kecamatan Suka Karya kota
Sabang (17/10/2015)
pelatihan pembuatan minyak kelapa murni (VCO). Oleh karena itu maka
terpilihlah Gampong Batee Shok sebagai desa yang akan dilakukannya
pengabdian. Puncak acara Pelatihan pembuatan VCO dimulai pada tanggal 17
dan 18 Oktober 2015. Pada tanggal 15 dan 16 oktober 2015 mahasiswa
melakukan sosialisasi bersama aparatur gampong untuk memilih masyarakat
yang siap dan mau untuk melakukan pelatihan dan mampu untuk
mengembangkan hasil pelatihan tersebut sehingga berdaya guna serta dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri.
Bapak Ishak yaitu Keuchik Gampong Batee Shok Kecamatan Suka Karya Pulau
Sabang, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan berterimakasih
pada mahasiswa yang sudah memilik Gampong Batee Shok sebagai tempat
pelaksanaan pelatihan, terpilihnya Gampong Batee Shok merupakan anugerah
yang kami peroleh dari Allah SWT. Besar rasa syukur dan ribuan terima kasih
kami sampaikan pada pihak peyelenggaran pelatihan yaitu mahasiswa Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah dan juga ribuan rasa
terima kasih pada Bapak Dosen pembimbing mahasiswa yaitu Bapak Saisa,
ST.,MT selaku pembimbing sekaligus merupakan ketua Prodi Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serambi Mekkah yang menjadi penanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan ini. Kemudian Bapak Saisa dalam sambutannya
menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh Aparatur Gampong Batee Shok
yang telah menerima pelaksanaan kegiatan ini, besar harapan dari hasil
pelatihan ini semoga ilmu yang didapat bisa dikembangangkan dan setelah
selesai pelatihan semoga masyarakat tetap terus mengembangkan dan terus
memproduksi VCO.
dalam bahasa Aceh dikenal dengan nama minyek u (minyak kelapa). Begitu
mudah dan sangat sederhana proses yang dilakukan, selama ini yang
masyarakat tau dalam proses pembuatan minyek u dilakukan dengan proses
pemanasan sehingga hasilnya berbau tengik, dari rancangan alat yang
sederhana dibuat dan prosesnya juga sangat sederhana tanpa harus sibuk untuk
memanaskan. Salah seorang masyarakat menyampaikan dalam bahasa Aceh
cukup that mudah lagoe hana payah ta jaga apui, seupot ta proses singoh
beugoh kana minyek jih yang artinya cukup mudah prosesnya tidak perlu
menjaga api saat memasak, sore dilakukan pengolahan besok pagi sudah ada
minyaknya. Semoga dari hasil pelatihan ini masyarakat akan terus melanjutkan
proses pembuatan sehingga dapat menambah penghasilan keluarga dan
kesulitan ekonomi teratasi.