material untuk alat penerima itu sendiri, sebagian besar merupakan masalah
produksi serta biaya. Dalam kebanyakan hal, sama-sama berpengaruh terhadap
keputusan untuk membeli. Oleh sebab itu, pengusaha produk menoleh kepada
pembelian sebagai suatu kegiatan pemasaran, yang pelaksanaannya acapkali
ditentukan oleh pertimbangan produksi serta biaya.
Kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan pembawaan produk ke
dalam kontak dengan pasaran lebih sulit untuk ditandai. Suatu contoh, meskipun
perencanaan serta perancangan produk mungkin tidak nampak sebagai
kegiatan-kegiatan pemasaran, produk berkenan harus memiliki ciri-ciri pokok
yang dikehendaki serta diingini pembeli terakhir. Guna menjauhkan kegagalan
dalam pasaran, kebutuhan serta keinginan konsumen harus diketahui pada suatu
tahap diri perkembangan produk.
Pembelian terakhir seringkali melaksanakan kegiatan pemasaran secara
langsung. Para pemasar berupaya mengalihkan produk serta jasa ke dalam
tangan pembeli terakhir, namun itu bukan berarti pemasaran sudah sudah
berakhir seluruhnya. Kentang yang diproduksi secara musiman, dimiliki dan
dijual sepanjang tahun oleh lembaga-lembaga pemasaran, tetapi ada kalanya,
konsumen individual mengambil alih bagian kegiatan penyimpanan. Bukankah
sebagian konsumen membeli kentang di rumah mereka masing-masing?.
Dengan demikian, kegiatan penyimpanan terus dilaksanakan, tetapi oleh
konsumen sebagai ganti perusahaan pemasaran.
SUATU KLASIFIKASI KEGIATAN PEMASARAN
Klasifikasi kegiatan pemasaran memudahkan analisa situasi-situasi tertentu,
tetai tak satupun klasifikasi umum yang berlaku atau dapat berlaku terhadap
setiap situasi pemasaran. Rancangan klasifikasi mana saja membutuhkan
sesuatu modifikasi untk memenuhi keharusan-keharusan analitis yang
ditimbulkan oleh suasana pemasaran perusahaan individual. Seraya mengingat
pembatasan ini, kita menggolongkan kegiatan-kegiatan pemasaran ke dalam
tiga kategori umum, yang keseluruhannya mengandung sembilan kegiatan.
Kegiatan mengenai barang dagangan
1.
2.
3.
4.