Disusun oleh:
Kelompok 10
Ikmal Maulasany
1403086003
Umi Salaman
1403086026
Nadhifatul Khusna
1403086006
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
I.
II.
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara penghasil berbagai jenis tumbuhan
yang bisa secara langsung di konsumsi dengan sedikit olahan atau
melalui proses panjang, seperti kedelalai yang bisa diolah menjadi
produk tahu, tempe dan yang lain sebagainya. Proses pengolahan
kedelai menjadi tahu menghasilkan sisa limbah berupa limbah padat
dan limbah cair yang masing-masing mempunyai dampak negatif bagi
lingkungan sekitar.
Banyak wilayah di Indonesia yang terkenal dengan produksi tahunya, termasuk di daerah Semarang, terdapat banyak komplek-komplek
yang memproduksi tahu. Sebagai dampak dari profesi warga dalam
membuat tahu yaitu seperti pencemaran air, pencemaran udara dan
dampak-dampak negatif lainnya.
Untuk mengolah hasil limbah pembuatan tahu tersebut, perlu
penanganan untuk mengurangi resiko wabah penyakit bagi masyarakat
disekitar lingkungan produksi. Ada beberapa cara pengolahan limbah
dengan mengolah menjadi barang atau produk yang bisa dimanfaatkan
kembali melalui bantuan mikro organisme atau tanpa bantuan mikro
organisme seperti ampas tahu yang bisa dijadikan sebagai pakan
ternak dan yang lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih lanjut
supaya bisa menjadi lebih mengerti tentang dampak dan pemanfaatan
limbah tahu, berikut kami rangkum dalam bab pembahasan.
RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana Cara Produksi tahu dan Hasil limbahnya ?
B. Bagaimana Karakteristik Limbah?
C. Apa Dampak dari limbah tahu ?
D. Bagaimana Cara Pengolahan limbah tahu ?
III.
PEMBAHASAN
warna kuning pada tahu, garam yang digunakan untuk memberikan rasa
sedikit asin ke dalam tahu. 1
Dalam pembuatan tahu menghasilkan sisa berupa limbah. Limbah
merupakan sisa sesuatu usaha atau kegiatan. Limbah dapat berasal dari
hasil sampingan berbagai kegiatan rumah tangga, pertanian, dan industri.
Pada umumnya limbah dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: limbah
organik, limbah anorganik dan limbah berbahaya.
Ampas tahu sendiri termasuk kedalam golongan limbah organik.
Limbah organik merupakan jenis limbah yang berasal dari bahan organik,
baik tumbuhan maupun hewan. Limbah organik tergolong limbah mudah
terurai melalui proses alami. Contoh limbah organik yang paling dikenal
adalah sampah.2
B. Karakteristik Limbah
Untuk limbah industri tahu tempe ada dua hal yang perlu
diperhatikan yakni karakteristik fisika dan kimia. Karakteristik fisika
meliputi padatan total, suhu, warna dan bau. Karakteristik kimia meliputi
bahan organik, bahan anorganik dan gas. Suhu buangan industri tahu
berasal dari proses pemasakan kedelai. Suhu limbah cair tahu pada
umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 400C sampai 46 0C. Suhu
yang meningkat di lingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan
biologis, kelarutan oksigen dan gas lain, kerapatan air, viskositas, dan
tegangan permukaan.
Bahan-bahan organik yang terkandung di dalam buangan industri
tahu pada umumnya sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik di dalam
air buangan tersebut dapat berupa protein, karbohidrat, lemak dan
minyak. Di antara senyawa-senyawa tersebut, protein dan lemaklah yang
jumlahnya paling besar (Nurhasan dan Pramudyanto, 1987), yang
mencapai 40% - 60% protein, 25 - 50% karbohidrat, dan 10% lemak
(Sugiharto, 1987). Semakin lama jumlah dan jenis bahan organik ini
semakin banyak, dalam hal ini akan menyulitkan pengelolaan limbah,
karena beberapa zat sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam air
limbah tahu tersebut. Untuk menentukan besarnya kandungan bahan
organik digunakan beberapa teknik pengujian seperti BOD, COD dan TOM.
Uji BOD merupakan parameter yang sering digunakan untuk mengetahui
1 KAJIAN TEKNIS PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DAN CAIR INDUSTRI TAHU Studi Kasus
Industri Tahu Tandang Semarang, Sederhana Kendal dan Gagak Sipat Boyolali
http://eprints.undip.ac.id/17407/.
2 Laila Siti, Sudjadi Bagod, Biologi, (Jakarta: Yudhistira, 2007), hal 312.
tingkat pencemaran bahan organik, baik dari industri ataupun dari rumah
tangga (Greyson, 1990; Welch, 1992).
Air buangan industri tahu kualitasnya bergantung dari proses yang
digunakan. Apabila air prosesnya baik, maka kandungan bahan organik
pada air buangannya biasanya rendah (Nurhasan dan Pramudya, 1987).
Pada umumnya konsentrasi ion hidrogen buangan industri tahu ini
cenderung bersifat asam. Komponen terbesar dari limbah cair tahu yaitu
protein (N-total) sebesar 226,06 sampai 434,78 mg/l. sehingga masuknya
limbah cair tahu ke lingkungan perairan akan meningkatkan total nitrogen
di peraian tersebut. Gas-gas yang biasa ditemukan dalam limbah adalah
gas nitrogen (N2 ), oksigen (O2 ), hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3 ),
karbondioksida (CO2 ) dan metana (CH4). Gas-gas tersebut berasal dari
dekomposisi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air buangan. 3
Berdasarkan limbah hasil pengolahan tahu diatas dijelaskan dalam
ayat Al-Quran bahwa manusia dilarang untuk merusak kondisi alam yang
telah diciptakan oleh Allah. karena Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakansperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Qashas ayat 77.
77. Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
3 Teknologi Pengolahan Limbah Tahu-Tempe Dengan Proses Biofilter Anaerob Dan Aerob
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahtt/limbahtt.html.
4 ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN DARI PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK TAHU DENGAN
KAYU APU (Pistia stratiotes L.) http://personal.its.ac.id/files/pub/2090-ali-masduqiarl_limbah_tahu.pdf.
5 KAJIAN TEKNIS PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DAN CAIR INDUSTRI TAHU Studi Kasus
Industri Tahu Tandang Semarang, Sederhana Kendal dan Gagak Sipat Boyolali
http://eprints.undip.ac.id/17407/.
" Dan janganlah kalian membuat kerusakan di atas muka bumi setelah
Allah memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut
tidak diterima dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat
Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik". (al-A'raf:56)
Menyadari hal tesebut maka dalam pelaksanaan pembangunan
sumber daya alam harus digunakan dengan rasional. Penggalian sumber
kekayaan harus diusahakan dengan sekuat tenaga dan strategi dengan
tidak merusak tata lingkungan dan tata hidup manusia. Perlu diusahakan
penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan bisa menjaga
kelestariannya sehingga bisa dimanfaatkan secara berkesinambungan.(Ali
Yafie, 2006: 231)
Oleh karena itu para peneliti mengadakan penelitian untuk
mengetahui cara mengolah hasil limbah dari produksi tahu supaya tidak
merusak atau mengurangi resiko dari hasil limbah produksi tahu yakni
dengan mengolahnya menjadi produk yang bisa dimanfaatkan menjadi
produk baru yang lain.6
D. Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Tahu
Hasil dari produksi tahu menyisakan limbah padat dan limbah cair.
Sudah banyak ditemukan pemanfaatan limbah hasil produksi tahu
seperti sebagai sumber Bio gas, diolah menjadi makanan,maupun yang
lain sebagainya. Setelah berkembangnya teknologi, semakin diketahui
bahwa terdapat mikro organisme yang dapat mengurai air limbah
seperti
bakteri, fungi,
alga, rotifera, Crustacea, virus.sehingga
mengurangi kadar limbah yang dihasilkan. Dari kedua jenis limbah
diatas dapat diolah dengan proses yang berbeda-beda yakni sebagai
berikut:
1. Pengolahan Limbah Padat Industri Tahu
Limbah padat industri tahu meliputi ampas tahu yang diperoleh
dari hasil pemisahan bubur kedelai. Ampas tahu masih mengandung
protein yang cukup tinggi, sehingga masih dapat dimanfaatkan
kembali.
Ampas tahu masih mengandung protein 27 gr, karbohidrat 41,3
gr, maka dimungkinkan untuk dimanfaatkan kembali menjadi kecap,
taoco, tepung yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai
makanan (kue kering, cake, lauk pauk, kerupuk,dll). Pada pembuatan
kue dan aneka makanan, pemakaian tepung tahu tersebut dapat
disubstitusikan ke dalam gandum. Pemakaian tepung ampas tahu
sebagai bahan substitusi gandum mempunyai manfaat antara lain
6 Alim, Yusmin, Artikel: Lingkungan dan Aksioma Kerakusan. 19 September,
2007. http://agamadanekologi.blogspot.com. Diakses pada 1 Mei 2008.
dihasilkannya suatu produk yang masih mempunyai nilai gizi dan nilai
ekonomi serta lingkungan menjadi bersih.
Karena sifat penggunaan tepung limbah tahu ini sifatnya sebagai
bahan pengganti, maka pada proses pembuatan makanan maupun
pakan ternak, selalu diawali dengan pembuatan tepung limbah padat
tahu terlebih dahulu. Proses pembuatan tepung serat ampas tahu
yaitu sejumlah limbah padat tahu (ampas tahu), diperas airnya
selanjutnya dikukus 15 menit. Ampas yang sudah dikukus,
diletakkan diatas nyiru atau papan, selanjutnya dijemur diterik
matahari ataupun dikeringkan dengan oven. Apabila dilakukan
pengeringan dengan oven, dipakai temperatur 100oC selama 24 jam.
Setelah kering dihaluskan dengan cara digiling atau diblender dan
diayak. Simpan tepung tahu ditempat yang kering. Bentuk tepung
seperti ini tahan lama, dan siap menjadi bahan baku pengganti tepung
terigu atau tepung beras untuk berbagai makanan. Penambahan
bahan lain disesuaikan dengan kebutuhan yang sesuai dengan produk
apa yang akan dibuat.
Ampas tahu kebanyakan oleh masyarakat digunakan sebagai
bahan pembuat tempe gembus. Hal ini dilakukan karena proses
pembuatan tempe gembus yang mudah (tidak perlu keterampilan
khusus) dan biayanya cukup murah. Selain tempe gembus, ampas
tahu juga diolah untuk dijadikan pakan ternak. Proses pembuatannya
yaitu campuran ampas tahu dan kulit kedelai yang sudah tidak
digunakan dicampur dengan air, bekatul, tepung ikan dan hijauan, lalu
diaduk hingga tercampur rata, kemudian siap diberikan ke hewan
ternak. Beberapa produk makanan dan aneka kue yang dibuat dengan
penambahan tepung serat ampas tahu adalah lidah kucing, chocolate
cookie, cake (roti bolu), dan kerupuk ampas tahu.7
2. Pengolahan Limbah Cair
Sumber limbah cair pabrik tahu berasal dari proses merendam
kedelai serta proses akhir pemisahan jonjot-jonjot tahu. Sumber
limbah padat berasal dari penyaringan bubur kedelai berupa ampas
tahu yang sudah melalui pemerasan berkali-kali dengan menyiram air
panas sampai tidak mengandung air lagi.
Pengolahan limbah cair adalah menggunakan kolam pengolahan
limbah dengan menggunakan apu. Dalam pegolahan ini digunakan
7 KAJIAN TEKNIS PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DAN CAIR INDUSTRI TAHU Studi Kasus
Industri Tahu Tandang Semarang, Sederhana Kendal dan Gagak Sipat Boyolali
http://eprints.undip.ac.id/17407/.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengolahan tahu merupakan proses yang dapat menghasilkan zat
limbah yang berdampak negatif bagi masyarakat sekitar karena
mencemari sungai, air sumur, selokan, udara dan lain sebagainya. Ada
dua jenis limbahyang dihasilkan yaitu limbah padat dan limbah cair.
Masing-masing jenis limbah diolah dengan cara yang berbeda untuk
menghasilkan suatu produk yang berguna.. Para peneliti melakukan riset
untuk mengetahui pemanfaatan limbah atau untuk meminimaliasir
pengaruh limbah tersebut terhadp lingkungan. Ada beberapa cara
pengolahannya seperti pengolahan
dengan sistem aerobik, sistem
anaerobik dan sistem kombinasi
anaerobik-aerobik. yang di dalam
prosesnya bisa dengan bantuan mikro organisme untuk mengurainya
menjadi bahan Biogas, dijadikan bahan baku beberapa produk jenis
makanan baru, dan sebagainya. Atau juga hanya dikurangi kadar
limbahnya, pengaruh konsentrasi limbah juga bisa di hasilkan dari alat
produksinya, jika alat yang digunakan sudah memenuhi standar maka
kadar limbah yang dihasilkan akan sedikit. sehingga apabila dibuang di
aliran sungai atau selokan dampaknya hanya sedikit pula.
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Yusmin, Artikel: Lingkungan dan Aksioma Kerakusan. 19
September, 2007. http://agamadanekologi.blogspot.com. Diakses pada 1
Mei 2008.
ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN DARI PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK
TAHU DENGAN KAYU APU (Pistia stratiotes L.)
http://personal.its.ac.id/files/pub/2090-ali-masduqi-arl_limbah_tahu.pdf.
KAJIAN TEKNIS PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DAN CAIR INDUSTRI TAHU
Studi Kasus Industri Tahu Tandang Semarang, Sederhana Kendal dan
Gagak Sipat Boyolali http://eprints.undip.ac.id/17407/.
Laila Siti, Sudjadi Bagod, Biologi, (Jakarta: Yudhistira, 2007), hal 312.
11 Laila Siti, Sudjadi Bagod, Biologi, (Jakarta: Yudhistira, 2007), hal 312-316