Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS STRUKTUR PILAR R3

FLYOVER JOMBOR DI PROPINSI DIY


Atina Tungga Dewi
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret
Abstrak
Proyek Flyover Jombor ini bertujuan untuk menunjang kelancaran pergerakan arus
lalu lintas di persimpangan Jombor. Persimpangan Jombor merupakan titik simpul atau
pertemuan Jalan Ringroad di Yogyakarta dengan Jalan Nasional (Jalan YogyakartaMagelang) yang menghubungkan Yogyakarta dengan wilayah Propinsi Jawa Tengah.
Pilar flyover merupakan bagian struktur penting dari flyover yang berfungsi sebagai
penyangga flyover. Kegagalan dalam perencanaan pilar dapat mengakibatkan keruntuhan
total dari struktur flyover. Tugas Akhir ini mencoba meninjau kembali analisis struktur pilar
pada Flyover Jombor yang mengacu pada Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan (PPTJ).
Berdasarkan analisis struktur pilar, diambil kesimpulan bahwa:
a) Tulangan pokok dan tulangan geser kolom pilar dari hasil perhitungan sama dengan
pelaksanaan di lapangan, yaitu 76D32 (tulangan pokok) dan D16-125 (tulangan geser).
b) Jumlah tulangan pokok dan jarak tulangan geser (sengkang) lengan pilar berbeda antara
hasil perhitungan dan pelaksanaan di lapangan. Dari perhitungan diperoleh 38D32
(tulangan pokok) dan D16-100 (tulangan geser), sedangkan pelaksanaan di lapangan
30D32 (tulangan pokok) dan D16-125 (tulangan geser). Perbedaan ini disebabkan oleh
perbedaan pembebanannya.
Kata kunci: Flyover Jombor, pilar, tulangan
Abstract
Flyover Jombor project aims to support the smooth movement of the traffic flow at the
intersection of Jombor. Intersection of Jombor is a node point or meeting between Ringroad
in Yogyakarta and National Road (Yogyakarta-Magelang Road) which connects Yogyakarta
with Province of Centtral Java.
Piers of flyover are part of the essential structure of flyover that serves as a buffer
flyover . Failure to plan of the piers may result in the total collapse of the flyover structure.
The final try revisiting structure analysis of pier at Jombor Flyover referring to Bridge
Engineering Planning Regulations (PPTJ).
Based on the analysis of the pier structure, it is concluded that:
1. Pier column reinforcement ratio between the results of calculations with the
implementation on the ground has the same value, that is 76D32 (main reinforcement) and
D16-125 (shear reinforcement).
2. There are differences in the principal amount of reinforcement and shear reinforcement
spacing (cross bar) arm pier between the calculation results with the implementation in
the field, there are for the calculation 38D32 (main reinforcement) and D16-100 (shear
reinforcement), while the results on the field 30D32 (main reinforcement) and D16-125
(shear reinforcement). It happened due to differences in loading.
Keyword: Jombor Flyover, pier, reinforcement

1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Flyover merupakan jalan bersusun yang bertujuan untuk mengurangi
kemacetan. Dari sini dapat dilihat betapa pentingnya flyover.
Pembangunan flyover haruslah mempertimbangkan berbagai aspek, seperti
lalu lintas, teknis, dan estetika. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik dan
dapat mengurangi adanya kelemahan dan dampak buruk flyover tersebut, seperti
kecelakaan dan lain sebagainya yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan
penggunaan flyover. Oleh karena itu dalam merencanakan suatu konstruksi flyover
harus diperhitungkan tingkat kenyamanan dan kekuatan flyover tersebut untuk jangka
panjang, sehingga dalam pembuatan flyover tersebut dapat menghasilkan efisiensi,
keamanan, dan kenyamanan yang optimal dalam batas-batas pertimbangan ekonomi
yang layak.
Seiring dengan makin berkembangnya teknologi angkutan jalan raya maka
konstruksi flyover harus direncanakan sesuai dengan tuntutan transportasi baik dari
segi kecepatan, kenyamanan, maupun keamanan. Disamping itu mengingat
keterbatasan dana maka pemilihan jenis konstruksi yang paling ekonomis perlu
diusahakan agar biaya pembangunan dapat ditekan serendah mungkin.
Pilar flyover merupakan bagian dari flyover yang sangat penting yang perlu
dianalisis ulang. Pilar merupakan tiang utama yang berfungsi sebagai penyangga
flyover. Kegagalan dalam perencanaan pilar dapat mengakibatkan keruntuhan total
dari struktur flyover.
Dengan latar belakang tersebut diperlukan perencanaan pilar yang baik dan
sangat teliti pada bagian pilar dan kepala pilar (pier head) untuk mendapatkan
dimensi yang sesuai data yang diperoleh di lapangan dan juga dimensi pilar harus
mampu menahan beban yang akan bekerja pada flyover tersebut. Oleh karena itu PT.
Adhi Karya (Persero) Tbk perlu dengan teliti menentukan cara perencanaan Flyover
Jombor.
1.2

Tujuan

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:


1. Untuk memahami pembebanan pada pilar
2. Untuk memahami perhitungan struktur pilar
3. Untuk memahami pembesian pada pilar
1.3

Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah yang didefinisikan dalam pembuatan Tugas Akhir
ini antara lain:
1. Analisa hanya dilakukan pada sub structure flyover, sementara untuk super
structure flyover tidak dilakukan analisa.
2. Tidak membandingkan dengan alternatif lain diluar alternatif dalam Tugas Akhir
ini.
3. Beban perkerasan jalan dan beban kendaraan di atas timbunan dianggap sebagai
beban terbagi merata.

1.4

Metodologi

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan data yang diperoleh selama magang di
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
Data untuk penyusunan Tugas Akhir ini didapat dengan beberapa cara, antara lain:
1. Metode Interview (wawancara langsung)
Dengan melakukan tanya jawab dengan pihak pelaksana atau dengan personilpersonil yang terlibat langsung dengan pelaksanaan proyek.
2. Metode Observasi (pengamatan)
Dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap pekerjaan proyek
selama masa pelaksanaan magang berlangsung.
3. Metode Diskriptif
Dengan menggunakan literatur yang ada serta pengarahan yang diberikan dari
pembimbing lapangan, dengan penerapan teori ke dalam praktek.
4. Dokumentasi, yaitu metode yang berhubungan dengan aspek pendokumentasian
hasil pengamatan.
1.5

Landasan Teori

1.5.1

Konstruksi Flyover

Pada umumnya jembatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu:


a. Konstruksi Bangunan Atas (Super structures)
1) Plat lantai

2)
3)
4)
5)
6)
7)

Sandaran/hand rail
Diafragma

Balok girder
Tumpuan flyover
Oprit
Pelat injak

b. Konstruksi Bangunan Bawah (Sub structures)


1.5.2 Standar yang Dipakai

a. RSNI T-02-2005 Standar Pembebanan untuk Flyover


b. SNI 2833:2008 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Flyover
c. SNI 7394-2008 Mutu Beton
1.5.3. Pembebanan
Analisis pembebanan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Aksi dan Beban Tetap
a. Beban Sendiri (MS)
b. Beban Mati Tambahan/Utilitas (MA)
2. Aksi Sementara
a. Beban Lajur D (TD)
b. Beban Pedestrian/Pejalan Kaki
c. Gaya Rem (TB)
3. Aksi Lingkungan
a. Beban Angin (EW)
b. Beban Gempa (EQ)

2. STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN


2.1

Deskripsi Proyek

1.

Data Proyek
1) Nama Proyek
2) Lokasi Proyek
3) Pemilik Proyek
4) Satuan Kerja
5) PPK
6) Paket
7) Sumber Dana
8) Kontraktor
9) No.Kontrak
10) Tgl.Kontrak
11) Nilai Kontrak
12) No. SPK
13) Tgl. SPK
14) Pelaksanaan
15) Pemeliharaan
16) Supervisi
17) Perencana

: Flyover Jombor
: Simpang empat Jombor ruas jalan
Solo Gamping dan ruas jalan
Solo Magelang
: Kementrian Pekerjaan Umum
Dirjen Bina Marga
: Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah
Prop. DIY
: Karangnongko Yogyakarta Prambanan
: Pembangunan Flyover Jombor
: APBN Th. 2012, 2013 dan 2014
: PT.ADHI KARYA
: HK.02-03-BM.P2/180712/05
: 18 Juli 2012
: Rp.114.923.936.000
: HK.01-24-BM.P2/190712/01
: 19 Juli 2012
: 780 (hari kalender)
19 Juli 2012 6 September 2014
: 1095 (hari kalender)
: PT. Anugrah Kridaprana (JO)
CV Bangun Cipta Persada
: PT. NUSVEY

a. Sub Kontraktor
1) Pekerjaan Borepile : PT.Paku Bumi Semesta
Diameter 1200 mm
2) Pekerjaan Borepile : PT.Berdikari Pondasi Perkasa
& Secantpile
Diameter 800 mm
3) Pekerjaan Beton
: PT.Pionir Beton
4) Pekerjaan Bekesting : PT.Puja Perkasa
5) Pekerjaan Tendon
: PT.VSL
b. Layout Proyek Pembangunan Flyover Jombor
Proyek Pembangunan Flyover Jombor terletak di simpang empat jombor ruas
jalan Solo Gamping dan ruas jalan Solo Magelang, lokasi proyek dan layout
proyek dapat dilihat pada gambar 2.12.
2.
Data Teknis
1) Beton
Mutu beton yang digunakan:
a) Box girder
: K-500
b) Borepile
: K-350
c) Secantpile
: K-175
d) Rigid pavement
: K-350
e) Bak pompa
: K-350
f) Drainase underpass
: K-350
g) Drainase kota
: K-250

2) Tendon
a) Multi-strand Post-tensioning System Super Strand 0,5 atau 0,6
b) Low Relaxation
: 2,5 % at 70 % GUTS
c) Tegangan Tarik Putus
: 1860 Mpa
d) Tegangan Leleh
: 1670 Mpa
e) Modulus Elastisitas
: 195000 MPa
3) Tulangan beton
a) Tulangan
i) < 12 mm BJTP-24 fy = 240 Mpa
ii) > 12 mm BJTD-40 fy = 390 Mpa
b) Jarak minimum cover tulangan beton yang kontak dengan udara adalah 40
mm sedangkan untuk beton yang tidak kontak langsung dengan udara
adalah 30 mm.
c) Ukuran yang merepresentasikan diameter, jarak, dan jumlah tulangan
dijelaskan sebagai berikut:
i) D 16 125 adalah tulangan diameter 16 mm yang diletakkan dengan
jarak antar pusat tulangan sebesar 125 mm.
ii) 76 D 32 adalah 76 buah tulangan diameter 32 mm.
2.2 Analisis Beban dan Kekuatan Pilar R3
1. Data flyover, dapat dilihat dan pada Tabel 2.1, Tabel 2.2, serta Tabel 2.3 sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Data fly over
Struktur atas
Struktur bawah

Bahan box girder


Bahan pilar
Tipe pilar
Fondasi
Tabel 2.2 Data flyover
Uraian Dimensi
Panjang box girder
Lebar jalur lalu lintas
Tebal lapisan aspal
Tebal genangan air hujan
Tinggi bidang samping jembatan
Tabel 2.3 Data flyover
Tanah Dasar Pile Cap
Sudut gesek, =
27,92
Kohesi,
c=
2
Tanah Dasar Bore Pile
Sudut gesek, =
25,64
Kohesi,
c=
6

kPa

kPa

Beton: K-500
Beton: K-350
Bentuk Y
Bore pile 1,2 m; L = 28m
Notasi
L
B
ta
th
ha

Dimensi
50
7
0,04
0,05
3,9

Satuan
M
M
M
M
M

Bahan Struktur
Mutu beton
K-250
Mutu baja tulangan
U-39
Specific Gravity
kN/m3
Beton bertulang, wc = 25
Beton prategang, wc = 25,5

2. Dimensi pilar, dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan Tabel 2.4 sebagai berikut:
9000
3500

3500

500500

3570
2780

2830

3810

1120

500500

600
150
1368

1523

2500

4414

1500

1500

1451

150

1523

2500

1000

2460

150

1000

600 150

1349

1250 500 1250

2000

1950

2450

3000

1850

POT ~A

1950

1200

1200

2500
100

1200

100

1200

1750

1750

750

750

2450

2500

6270

2000

707

3770

1250 500 1250

3770

707

1200

4500

1200

6900
1200

4500

1200

Lp
b1

b4 b3 b4

b1

Lp

h1

h3

t1

Bp
b2

b3

b2

t2

h2

h2

t1

Lc

b5

Bp

b2

POT ~A

hp

hp

ht

ht

b2

Bx
By

Gambar 2.1 Dimensi pilar


Tabel 2.4 Dimensi pilar
Notasi
b1
b2
b3
b4
b5

(m)
1,566
1,25
0,5
0,434
0,75

Dimensi Pilar
Notasi
(m)
h1
2,5
h2
3,77
h3
1,447

Notasi
t1
t2
Lc
Lp
Bp

Pile Cap
Notasi
(m)
hp
1,75
ht
2,5
Bx
6,9
By
6,9

(m)
2
1,85
4,823
4,2
3

Rekap berat struktur bawah dapat dilihat pada Tabel 2.5 sebagai berikut:
Tabel 2.5 Rekap berat struktur bawah
No

Jenis Konstruksi

1
Dinding Pilar
2
Pile Cap
Total berat sendiri struktur bawah

w dp =
w pc =
PMS (str bwh) =

Berat
(kN)
956,451
2658,657
3615,108

Rekap kombinasi beban ultimit pilar dapat dilihat pada Tabel 2.6 sebagai berikut:
Tabel 2.6 Rekap kombinasi beban ultimit pilar
No
1
2
3
4
5

Kombinasi Beban
KOMBINASI-1
KOMBINASI-2
KOMBINASI-3
KOMBINASI-4
KOMBINASI-5

Pu
(kN)
24173,487
24173,487
24217,922
24217,922
18815,987

Tux
(kN)
126,776
1126,776
626,776
1626,776
2944,958

Tuy
(kN)
0
0
220,895
220,895
2944,958

Mux
(kNm)
794,886
3094,886
6229,886
8529,886
22713,89

Muy
(kNm)
0
0
2266,752
2266,752
22713,89

Data tulangan dinding pilar dapat dilihat pada Tabel 2.7 sebagai berikut:
Tabel 2.7 Tulangan dinding pilar
Digunakan
Tulangan tekan
Tulangan tarik
Rasio tulanngan total,

Jumlah Tulangan
38
38
= 1,02 %

Digunakan tulangan geser: 6 D 16 125.

Diameter Tulangan
Luas Tulangan
D 32
30573,715 mm2
D 32
30573,715 mm2
Luas tulangan,
As = 61147,43 mm2

3. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


3.1 Kesimpulan
Dari perhitungan pembesian pilar dan dibandingkan dengan hasil di lapangan,
maka:
a. Tulangan pokok dan tulangan geser kolom pilar dari hasil perhitungan sama
dengan pelaksanaan di lapangan yaitu: 76D32 (tulangan pokok) dan D16-125
(tulangan geser).
b. Jumlah tulangan pokok dan jarak tulangan geser (sengkang) lengan pilar berbeda
antara hasil perhitungan dan pelaksanaan di lapangan. Dari perhitungan
diperoleh 38D32 (tulangan pokok) dan D16-100 (tulangan geser), sedangkan
pelaksanaan di lapangan 30D32 (tulangan pokok) dan D16-125 (tulangan geser).
Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan pembebanannya.
3.2 Rekomendasi
Dalam perencanaan dan perancangan suatu struktur jembatan diharapkan
perencana mengikuti peraturan-peraturan yang masih berlaku pada saat itu, para
engineer juga harus selalu mengikuti perkembangan peraturan yang terbaru agar
dalam setiap mendesain atau merancang sebuah jembatan selalu dengan ilmu yang
terbaru.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih disampaikan kepada:
1. Ibu Dian Sestining Ayu, ST., MT. selaku dosen pembimbing yang membimbing
dengan baik.
2. Semua pihak PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. serta konsultan yang telah membantu
dalam proses pembelajaran selama kegiatan magang.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan serta dukungan baik moril maupun materiil.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional, Standar Pembebanan Untuk Jembatan, RSNI T-02-2005,
Bandung, 2005.
Badan Standarisasi Nasional, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan,
SNI 2833-2008, Bandung, 2008.
Badan Standarisasi Nasional, Standar Perencanaan Mutu Beton, SNI 7394-2008,
Bandung, 2008.
Ilham, M.N., Contoh Perhitungan Struktur Jembatan dan Struktur Bangunan Gedung,
mnoerilham.blogspot.com, 2011.
Supriyadi, A., 2012, Perhitungan Pilar Jembatan Brawijaya Kota Kediri, Tugas Akhir
Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai