ANALISIS KASUS
Tn. APR, laki-laki, 35 tahun, datang ke poliklinik jiwa RSJ Daerah Jambi
dengan keluhan utama sesak nafas dan dada berdebar tiba-tiba. Pasien ditemani
oleh istrinya Ny. PI, wanita, 37 tahun yang membawa pasien berobat karena
pasien selalu mengeluh dada berdebar walaupun sudah sering berobat.
Pemeriksaan dan pasien berhadapan dengan posisi pasien duduk di kursi.
Wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jambi.
8 bulan yang lalu, pasien mulai merasa khawatir yang berlebihan, dan
mudah cemas. Perasaan cemas dirasakan secara tiba-tiba dan tanpa sebab yang
jelas, pasien sering nyeri perut, dan keringat dingin.
6 bulan yang lalu, perasaan khawatir dan cemas yang tiba-tiba dirasakan
makin berat, nafas pasien menjadi sesak, nyeri dada, jantung berdebar cepat, nyeri
perut hebat, sering kesemutan, dan keringat berlebih. Serangan seperti itu, sudah
pasien alami 3-4 kali dalam sebulan dan bersifat hilang timbul dan muncul secara
tiba-tiba. Lama kelamaan pasien mulai berpikir akan menderita penyakit jantung
yang berat, sehingga cemasnya mulai sering datang. Os makan dan minum seperti
biasa. Nafsu makan os baik. Os mandi, BAB dan BAK seperti biasa. Os sudah
lama tidak bekerja karena keadaan sakitnya.
1 bulan yang lalu pasien mulai takut untuk keluar rumah sendiri, ia
selalu minta istrinya menemaninya pergi. Pasien tidak mau menghadiri, acara
pernikahan atau hajatan yang diselenggarakan tetangga maupun saudaranya, ia
khawatir bila keluhannya kambuh dan pingsan dikeramaian. Pasien sekarang takut
untuk pergi bekerja. Pasien merasa terganggu dengan keluhannya tersebut, pasien
sadar bahwa kekhawatirannya berlebihan, namun sulit untuk menghilangkannya.
Dari riwayat premorbid tidak ditemukan adanya perubahan perilaku, os
masih bersosialisasi. Dari autoanamnesis diperoleh yakni kesadaran os kompos
mentis, perhatian os baik, ekspresi fasial echt, verbalisasi jelas, dan kontak mata
ada, daya ingat baik, orientasi tempat, waktu, dan orang baik, diskriminatif insight
baik, tidak ada rasa dendam, dan perhatian yang adekuat.
Pada status internus dan status neurologikus semua dalam batas normal.
41
42
43
44
alprazolam.
Alprazolam
merupakan
obat
anticemas
golongan
45