Fenomenologi
Fenomenologi
Riset kualitatif yang berakar pada
filosofi dan psikologi, berfokus pada
pengalaman hidup manusia (sosiologi)
Konsep abstrak dari suatu riset, dapat
juga disebut variabel
Menggunakan pengalaman hidup
sebagai alat untuk memahami sosial
budaya, politik, atau konteks sejarah
dimana pengalaman itu terjadi
Fenomenologi
Subjek kajian untuk memahami inti
pengalaman suatu fenomena
Peneliti mengkaji secara mendalam isu
sentral suatu subjek kajian dan selalu
bertanya apa pengalaman utama yang akan
dijelaskan informan tentang subjek kajian
Translasi dilakukan dengan memasuki
wawasan persepsi informan, melihat
bagaimana mereka melalui suatu
pengalaman, kehidupan, dan memperlihatkan
fenomena, serta mencari makna dari
pengalaman informan
Fenomenologi
Peneliti mengembangkan struktur
utama dari subjek yang diteliti
Peneliti mengabaikan pre konsepsinya
agar dapat memahami fenomena yang
dialami informan
Peneliti dapat menyampaikan pre
konsepsinya secara tertutup untuk
tidak mencampuri hipotesis,
pertanyaan riset, atau pengalaman
pribadi ke dalamnya
Mengapa harus
fenomenologi
Keperawatan memberikan pelayanan kepada
klien dalam rangka memenuhi kebutuhan
dasar manusia yang dicerminkan oleh respons
fisiologis, psikologis, sosial, spiritual, dan
kultural
Keperawatan harus merupakan pelayanan
berdasar fakta
Riset kuantitatif memiliki keterbatasan dalam
menghimpun informasi yang terkait fenomena
yang berasal dari respons yang komprehensif
Tujuan pendekatan
fenomenologi
Umum: menjelaskan pengalaman
hidup tentang suatu fenomena
Khusus:
1.Menjelaskan perspektif filisofi yang
mendasari fenomena
2.Menggambarkan struktur inti
kesadaran dalam pengalaman manusia
(Polkinghorne, dalam Creswell, 1998)
Jenis Pendekatan
Fenomenologi
Deskriptif: apa yang kita tahu sebagai
manusia. Fokus: deskripsi tentang
pengalaman manusia. Langkah-langkah:
bracketing, intuiting, analyzing, describing
Interpretif (hermeneutik): Penekanan pada
interpretasi dan pemahaman, bukan
sekedar menjelaskan pengalaman
manusia
Ketentuan prosedural
Konsep ephoce dimana peneliti
mengurung ide awal tentang fenomena
untuk memahami melalui suara
informan
Pertanyaan riset dikaji untuk mengkaji
makna pengalaman beberapa individu
dan meminta individu untuk
menjelaskan pengalaman hidupnya
Pengumpulan data dari individu yang
mengalami pengalaman
Analisis fenomenologi
Data direkam melalui alat perekam
dan dicatat melalui catatan lapangan
(field note)
Data disalin sesuai perkataan
partisipan: trascribed verbatim
Transkripsi dianalisis menggunakan
analisis fenomenologi
Cara:
Tanya: bagaimana
menginterpretasikan apa yang
disampaikan responden; apa yang
terkandung dalam pernyataan tsb
Tulis: tema, isu, masalah yang
dianggap terkandung didalamnya;
kaji hubungan antara isu, masalah,
dan tema seperti yang disebutkan
(masih secara implisit)
Cara:
Analisis fenomenologi:
metode Colaizi (1978)
Semua deskripsi responden dibaca dalam
rangka mendapatkan perasaan tentang
mereka
Pernyataan yang signifikan dipisahkan dari
setiap deskripsi, paragraf, kalimat
Berbagai makna diformulasikan dengan
cara merinci makna setiap pernyataan
yang signifikan. Muncul berbagai tema
dari hasil analisa makna
Analisis fenomenologi:
Stevick-Colaizzi-Keen (1994)
Peneliti mulai dengan deskripsi penuh
tentang pengalaman fenomenanya
Peneliti menemukan pernyataan (dalam
interview) tentang bagaimana responden
mengalami topik pertanyaan. Susun daftar
pernyataan signifikan (horizontalisasi data)
Kelompokan pernyataan signifikan kedalam
unit makna. Susun daftar unit dan jelaskan
gambaran (texual description)
pengalamannya
Stevick-Colaizzi-Keen (1994)
Peneliti merefleksikan deskripsinya sendiri dan
menggunakan variasi imaginatif atau deskripsi
struktural, mencari semua makna yang
mungkin dan perspektif yang berbeda, dan
menyusun deskripsi bagaimana fenomena itu
dialami partisipan
Peneliti menyusun deskripsi menyeluruh
tentang makna dan inti dari pengalaman
responden
Proses ini dilalui berdasarkan pengalaman
peneliti dan partisipan
Stevick-Colaizzi-Keen
(1994): Langkah
Mengelola data: ciptakan dan atur file data
Membaca dan memoing: baca seluruh
pernyataan partisipan, buat catatan
margin, tetapkan kode khusus
Menjelaskan: jelaskan makna pengalaman
untuk peneliti
Mengklasifikasi: tentukan dan susun
penyataan makna individual, kelompokan
pernyataan kedalam unit makna
Stevick-Colaizzi-Keen
(1994): Langkah
Menginterpretasikan:
1.Kembangkan deskripsi tekstual: apa yang
terjadi
2.Kembangkan deskripsi struktural: bagaimana
pengalaman telah dialami
3.Kembangkan deskripsi menyeluruh dari
pengalaman dan intinya
Menyajikan, memvisualisasikan: sajikan
narasi dari inti pengalaman, gunakan tabel
gambaran pernyataan dari unit makna
Simpulan: Fenomenologi
Sumber disiplin: filosofi, psikologi,
sosiologi
Pengumpulan data: wawancara
mendalam
Ringkasan analisa data; pernyataan,
makna, tema makna, deskripsi umum
tentang pengalaman
Format naratif: deskripsi rinci tentang
inti pengalaman