UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
PRESENTASI KASUS
2015
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama
: Ny. SP
Umur
: 39 tahun
Umur
: 40 tahun
Pendidikan
: SD
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Masuk RS
Agama
Pekerjaan
: Islam
: Buruh
: 14 tahun
Siklus
: 30 hari
Lama
: 5 hari
PRESENTASI KASUS
2015
HPHT
: 8 Juni 2014
HPL
: 15 Maret 2015
UK
: 39 minggu 3 hari
Tgl/Thn
Tempat
Partus
Partus
1.
5.
2008
UK
Praktek
Premat
Bidan
ur
Jenis
Persalinan
Penolong
Penyul
it
Keadaan
JK/BB
Anak
Sekarang
LakiSpontan
Bidan
laki,
Hidup
2700gr
Hamil
sekarang
5. Riwayat Hamil Ini
Hamil muda
: mual (+), muntah (-), pusing (-), perdarahan (-)
6. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit asma, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, TBC disangkal,
dan belum pernah menjalani operasi sebelumnya.
7. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi, asma, Diabetes mellitus, kanker, penyakit hati, penyakit
jantung, epilepsy, TBC disangkal.
8. Riwayat Ginekologi
Infertilitas, polip serviks, infeksi virus, kanker kandungan disangkal.
PRESENTASI KASUS
2015
9. Riwayat KB
N
O
1
Metode
KB
Mulai
Tahun
2008
Alasan
Keluhan/kompl
Oleh
Berhenti
Tahun Oleh
Bidan
2010
Ingin
ikasi
-
Bidan
suntik
hamil
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Vital Sign
Antropometri
Tekanan Darah
: 140/90 mmHg
Nadi
: 86 x/menit
Berat Badan
: 75 kg
Pernapasan
: 20 x/menit
IMT
: 31.25 kg/m2
Suhu
Status Gizi
: Overweight
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Thorax
: Inspeksi
PRESENTASI KASUS
2015
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
NILAI NORMAL
UNIT
4,0 - 10,6
3.90 - 5.50
12,0 - 16,0
37 47
81 99
27 31
33-37
150-450
10e3/ul
10e6/ ul
gr/dl
%
Fl
Pg
gr/dL
10e3/uL
50-70
20-40
3-12
0.5-5.0
0-1
2-7
0.5-1
0.12-1.2
0.02-0.50
%
%
%
%
%
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
4
PRESENTASI KASUS
2015
Basofil#
Penunjang
Golongan Darah
Waktu Pendarahan
Waktu Penjendalan
Kimia
Glukosa
Darah
Sewaktu
Imunoserologi
HbsAg
0.05
0-1
10^3/uL
O, rhesus (+)
2 50
8 25
Slide Aglutinasi
<6
<12
Menit
Menit
76
70-140
Mg/dL
(-)
Negatif
Imunochromatolog
y
PRESENTASI KASUS
2015
T : 36.7o celcius
Kelapa
: ca-/- si-/-
Thorax
Abdomen: TFU: 31 cm
NT (-), supel
Palpasi : Janin tunggal, letak memanjang
Leopold I
: Teraba bagian keras (kepala)
Leopold II : Teraba bagian keras memanjang di sebelah kanan (puka)
Leopold III : Teraba bagian lunak (bokong)
Leopold IV : Divergen
HIS (+) 1x/10/sedang
DJJ 140x/menit
Ekstremitas: akral hangat, nadi kuat, edema (-)
Pemeriksaan dalam : V/U tenang, dinding vagina licin, servik lunak, letak dibelakang,
7cm, selaput ketuban (-), presbo kaki, bokong dan kaki turun di stasion +2, Air
ketuban (+) jernih (+), bau (-), STLD (+)
A : Presbo-kaki, Sekundigravida hamil aterm,dalam persalinan kala I fase aktif.
P:
-
PRESENTASI KASUS
2015
P:
-
Pimpin persalinan
O :
KU
: Baik
TD : 120/80
N :80x/menit
S : 37 derajat celcius
RR : 18x/mnt
Kep : CA -/- SI -/Tho : vesikuler +/+, s1 s2 regular
Abd : TFU sepusat, kontraksi uterus kuat, Peristaltik (+), supel
Ekstermitas : akral hangat, nadi kuat
A
P :
Amoxicilin 3x 500 mg
Asam mefenamat 3x 500 mg
Inbion 1x1
: PPV + pembalut, ASI +/+, laktasi (+), nyeri jalan lahir (+), BAK (+), BAB (+)
O :
KU
: Baik
TD : 110/70
N :84x/menit
S : 36.5 derajat celcius
RR : 18x/mnt
Kep : CA -/- SI -/7
PRESENTASI KASUS
2015
P :
Amoxicilin 3x 500 mg
Asam mefenamat 3x 500 mg
Inbion 1x1
Latihan menyusui
: PPV + pembalut, ASI +/+, laktasi (+), nyeri jalan lahir (+), BAK (+), BAB (+)
O :
KU
: Baik
TD : 120/70
N :74x/menit
S : 36.5 derajat celcius
RR : 18x/mnt
Kep : CA -/- SI -/Tho : vesikuler +/+, s1 s2 regular
Abd : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus kuat, Peristaltik (+), supel
Ekstermitas : akral hangat, nadi kuat
A
P :
Amoxicilin 3x 500 mg
Asam mefenamat 3x 500 mg
Inbion 1x1
BLPL
PRESENTASI KASUS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PRESENTASI DAN PELAHIRAN PRESBO
1. Definisi
Presentasi bokong terjadi bila panggul atau ekstrimitas bawah janin berada di pintu atas
panggul.
Angka kejadian 3 4%
Terdapat 3 jenis presentasi bokong :
1. Frank Breech : Sendi paha fleksi dan sendi lutut ekstensi
2. Complete Breech : (bokong murni-bokong sempurna) sendi lutut dan sendi paha
dalam keadaan fleksi sehingga pada VT teraba bokong & kaki
3. Incomplete Breech : (bokong tak sempurna) letak satu atau kedua kaki dibawah
bokong (presentasi kaki atau footling breech)
Presentasi bokong pada kehamilan tunggal dengan berat badan < 2500 gram:
Presentasi bokong pada kehamilan tunggal dengan Berat Badan Janin > 2500 gram:
PRESENTASI KASUS
Posisi janin pada presentasi bokong ditentukan dengan menggunakan sacrum sebagai
denominator ( fetal point of reference to the maternal pelvis )
Station janin pada presentasi bokong adalah ketinggian sacrum terhadap spina ischiadica.
2. Etiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di dalam
uterus. Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya kejadian letak sungsang pada janin
adalah :
a. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan
b.
c.
d.
e.
perbandingan antara besarnya kepala anak dan luasnya p.a.p tidak seperti biasa.
f. Kelainan bentuk kepala : hydrocephalus, anencephalus, karena kepala kurang sesuai
dengan bentuk pintu atas panggul.
g. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri.
h. Pergerakan anak kurang atau tidak ada sama sekali, umpana pada anak mati.
i. Gemelli (kehamilan ganda).
3. Jenis-jenis Presentasi Bokong
Presentasi bokong dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :
a. Prebo Murni (Frank Breech)
Pinggul janin dalam keadaan flexi, lutut ekstensi, sehingga kedua kaki terangkat ke atas
dan berada dekat dengan kepala.
Pada pemeriksaan dalam hanya akan teraba bokong.
b. Presbo Sempurna (Complete Breech)
Pinggul dan kedua lutut janin dalam keadaan flexi. Pada pemeriksaan dalam akan teraba
bokong dan kedua kaki disampingnya.
c. Presbo tidak sempurna (Incomplete Breech)
10
PRESENTASI KASUS
2015
Salah satu atau kedua ekstermitas bawah janin dalam keadaan ekstensi pada pinggul dan
lutut sehingga kaki atau lutut berada dibawah bokong. Pada pemeriksaan dalam akan
teraba kaki sebagai presenting part. Terdiri dari :
Letak kaki :
-
Hanya satu lutut terletak paling rendah (letak lutut tak sempurna)
4.
Diagnosis
Diagnosis presentasi bokong pada umumnya tidak sulit. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan keluhan subyektif dan pemeriksaan fisik atau penunjang yang
telah dilakukan. Dari anamnesis didapatkan kalau ibu hamil akan merasakan perut
terasa penuh dibagian atas dan gerakan anak lebih banyak dibagian bawah rahim. Dari
riwayat kehamilan mungkin diketahui pernah melahirkan sungsang. Sedangkan dari
pemeriksaan fisik Leopold akan ditemukan dari Leopold I difundus akan teraba
bagian bulat dan keras yakni kepala, Leopold II teraba punggung dan bagian kecil
11
PRESENTASI KASUS
2015
pada sisi samping perut ibu, Leopold III-IV teraba bokong di segmen bawah rahim.
Dari pemeriksaan dalam akan teraba bokong atau dengan kaki disampingnya.
Disini akan teraba os sakrum, kedua tuberosis iskii dan anus. Pemeriksaan
penunjang juga dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis seperti
ultrasonografik atau rontgen .
5.
Manajemen
Dalam kehamilan :
Bila dijumpai letak sungsang pada pemeriksaan antenatal, maka :
36 minggu.
o
-
PRESENTASI KASUS
2015
Dalam persalinan :
Menentukan apakah ada atau tidak kelainan yang merupakan indikasi seksio
sesarea, seperti panggul sempit, plasenta previa dan tumor dalam rongga panggul.
Jika tidak terdapat kelainan dan diperkirakan dapat lahir pervaginam,
partus pervaginam dengan perasat Bracht dengan atau tanpa manual aid, cara klasik
yaitu Mueller atau Loevset untuk mengeluarkan lengan dan bahu setelah bokong dan
kaki lahir.
Untuk mengeluarkan kepala dapat dengan cara Mauriceau atau menggunakan
cunam Piper.
Pilihan pertama : persalinan pervaginam
Syarat partus pervaginam pada presentasi bokong
- TBJ < 3500 gram
- tidak ada suspek DKP
- tidak ada kelainan jalan lahir
Jika berat janin 3500 g atau lebih, terutama pada primigravida atau multipara dengan riwayat
melahirkan kurang dari 3500 g, Selaput ketuban (+) pada saat fase laten, sectio cesarea lebih
dianjurkan.
a. Persalinan spontan.
Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut cara
Bracht.
Persalinan spontan pervaginam (bracht) terdiri dari 3 tahapan :
13
PRESENTASI KASUS
4. Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarahkan punggung anak ke perut ibu
(hiperlordosis) sampai kedua kaki anak lahir
14
PRESENTASI KASUS
5. Setelah kaki lahir, pegangan diubah sehingga kedua ibu jari sekarang berada dilipatan paha
bagian belakang dan ke empat jari-jari berada pada pinggang janin
6. Dengan pegangan tersebut, dilakukan gerakan hiperlordosis diteruskan sedikit ke arah kiri
atau kanan sesuai arah punggung anak
7.Gerakan hiperlordosis dilakukan sampai akhirnya lahir mulut, hidung, dahi, dan seluruh
kepala anak
8. Pada saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan suprasimfisis searah jalan lahir
dengan tujuan untuk mempertahankan posisi fleksi kepala bayi
9. Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan dilakukan seperti pada persalinan spontan
biasa.
b. Manual Aid atau Ekstraksi Bokong Parsial.
Setelah bokong lahir spontan sebatas umbilikus, lengan dan kepala dimanipulasi
untuk melahirkan bayi. Penggunaan cunam untuk melahirkan kepala termasuk kriteria
ini.
Pelahiran sungsang menyebabkan penarikan umbilikus dan melekatkan tali pusat pada
pelvis, sehingga menekan tali pusat. Karena itu begitu bokong melwati introitus vagina,
abdomen, thorax, dan kepala harus segera dilahirkan. Namun jika DJJ tidak stabil
sebelum saat tersebut, harus dibuat keputusan untuk melakukan ekstraksi manual atau
pelahiran caesar.
Pada semua pelahiran sungsang, episiotomi harus dilakukan kecuali jika diduga
terjadi relaksasi perineum.
Indikasi :
1. bila pertolongan secara Bracht gagal.
2. elektif, karena sejak semula direncanakan pertolongan dengan manual aid.
Tahapan :
15
PRESENTASI KASUS
2. Klasik/Deventer
Prinsip : melahirkan lengan belakang dahulu (karena ruangan panggul sebelah
belakang/sacrum relatif lebih luas dibanding ruang panggul sebelah depan) dan
kemudian melahirkan lengan depan dibawah simfisis.
Dipilih bila bahu tersangkut di pintu atas panggul.
16
PRESENTASI KASUS
3. Muuler
Prinsip : Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dibawah simpisis
melalui ekstraksi ; disusul melahirkan lengan belakang dibelakang (depan os
sacrum)
Dipilih bila bahu tersangkut di pintu bawah panggul.
17
PRESENTASI KASUS
2015
Najouk,
Wigand
Martin-Winckel,
Prague
18
PRESENTASI KASUS
c. Ekstraksi total
Persalinan sungsang pervaginam dimana keseluruhan proses persalinan anak dikerjakan
sepenuhnya oleh penolong persalinan.
19
PRESENTASI KASUS
Gambar 18 Kaitan pada lipat paha depan untuk melahirkan trochanter depan
20
PRESENTASI KASUS
Gambar 19 Untuk memperkuat traksi bokong, dilakukan traksi dengan menggunakan kedua
tangan seperti terlihat pada gambar.
EKSTRAKSI KAKI
1. Setelah persiapan selesai, tangan penolong yang sesuai dengan bagian kecil anak
dimasukkan secara obstetris kedalam jalan lahir, sedangkan tangan lain membuka
labia.
2. Tangan yang didalam mencari kaki dengan menyelusuri bokong pangkal paha
sampai belakang lutut (fosa poplitea) dan kemudian melakukan fleksi dan abduksi
paha janin sehingga sendi lutut menjadi fleksi.(gambar 21)
21
PRESENTASI KASUS
2015
3. Tangan yang diluar (dekat dibagian fundus uteri) mendekatkan kaki janin untuk
mempermudah tindakan mencari kaki janin tersebut diatas (gambar 22)
4. Setelah lutut fleksi, pergelangan kaki anak dipegang diantara jari ke II dan III dan
dituntun keluar dari vagina (gambar 23)
Gambar 22 Bantuan tangan luar dibagian fundus uteri dalam usaha mencari kaki janin
Gambar 23 c, d , e
Rangkaian langkah mencari dan menurunkan kaki pada persalinan sungsang (maneuver
Pinard)
22
PRESENTASI KASUS
1. Kedua tangan penolong memegang betis anak dengan meletakkan kedua ibu jari
dibelakang betis sejajar dengan sumbu panjangnya dan jari-jari lain didepan tulang
kering. Dengan pegangan ini dilakukan traksi curam bawah pada kaki sampai
pangkal paha lahir
2. Pegangan kini dipindahkan keatas setinggi mungkin dengan kedua ibu jari dibelakang
paha pada sejajar sumbu panjangnya dan jari lain didepan paha. Dengan pegangan ini
pangkal paha ditarik curam bawah sampai trochanter depan lahir ( gambar 24)
3. Kemudian dilakukan traksi curam atas pada pangkal paha untuk melahirkan
trochanter belakang sehingga akhirnya seluruh bokong lahir. (Gambar 25)
23
PRESENTASI KASUS
4. Setelah bokong lahir, dilakukan pegangan femuropelvik dan dilakukan traksi curam
dan selanjutnya untuk menyelesaikan persalinan bahu dan lengan serta kepala seperti
yang sudah dijelaskan.
Gambar 26. Terlihat bagaimana cara melakukan pegangan pada pergelangan kaki anak.
Sebaiknya digunakan kain setengah basah untuk mengatasi licinnya tubuh anak ; Traksi
curam bawah untuk melahirkan lengan sampai skapula depan terlihat .
Gambar 27. Pegangan selanjutnya adalah dengan memegang bokong dan panggul janin
(jangan diatas panggul anak). Jangan lakukan gerakan rotasi sebelum skapula terlihat.
24
PRESENTASI KASUS
Gambar 28. Skapula sudah terlihat, rotasi tubuh sudah boleh dikerjakan
Gambar 29. Dilakukan traksi curam atas untuk melahirkan bahu belakang yang diikuti
dengan gerakan untuk membebaskan lengan belakang lebih lanjut.
25
PRESENTASI KASUS
Gambar 30. Persalinan bahu depan melalui traksi curam bahwa setelah bahu belakang
dilahirkan ; Lengan depan dilahirkan dengan cara yang sama dengan melahirkan lengan
belakang.
26
PRESENTASI KASUS
2015
letak sungsang harus dilahirkan perabdominam. Persalinan diakhiri dengan seksio sesaria
bila:
1. Persalinan pervaginam diperkirakan sukar dan berbahaya
Skor Zachtuchni Andros
Parameter
Nilai
Paritas
0
Primi
1
Multi
2
-
Pernah presbo
Tidak
1 kali
2 kali
TBJ
> 3650 gr
3650-3175 gr
< 3175 gr
Usia kehamilan
> 39 minggu
38 minggu
< 37 minggu
Station
< -3
-2
-1 atau >
Pembukaan serviks
2 cm
3 cm
4 cm
Arti nilai:
3 : persalinan perabdominam
4
: evaluasi kembali secara cermat, khususnya berat badan janin, bila nilai tetap
PRESENTASI KASUS
3. Infeksi
Komplikasi anak
Sufokasi / aspirasi :
Bila sebagian besar tubuh janin sudah lahir, terjadi pengecilan rongga uterus yang
menyebabkan gangguan sirkulasi dan menimbulkan anoksia. Keadaan ini merangsang janin
untuk bernafas dalam jalan lahir sehingga menyebabkan terjadinya aspirasi.
Asfiksia :
Selain hal diatas, anoksia juga disebabkan oleh terjepitnya talipusat pada fase cepat
Trauma intrakranial:
Panggul sempit
Fraktura / dislokasi:
Fraktura humerus
Fraktura klavikula
Fraktura femur
Dislokasi bahu
28
PRESENTASI KASUS
Paralisa nervus brachialis yang menyebabkan paralisa lengan terjadi akibat tekanan
pada pleksus brachialis oleh jari-jari penolong saat melakukan traksi dan juga akibat
regangan pada leher saat membebaskan lengan.
29
PRESENTASI KASUS
2015
BAB III
PEMBAHASAN
Presentasi bokong terjadi bila panggul atau ekstrimitas bawah janin berada di pintu
atas panggul. Terdapat 3 jenis presentasi bokong :
1. Frank Breech
2. Complete Breech
30
PRESENTASI KASUS
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Prawiroharjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. PT. Bina Pustaka: Jakarta.
31