Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Moh. Revi Putera F.

NIM

: 03111005062

Mata Kuliah : Analisa Kegagalan

A. Pembebanan Dinamik
Pembebanan dinamis adalah pembebanan yang besarnya berubah - ubah menurut
waktu dan menimbulkan gaya inersia pada pusat massa yang arahnya berlawanan dengan
arah gerakan. Dimana pembebanan ini biasanya terjadi pada level tegangan yang melebihi
yield strength material. Sama seperti pembebanan statis diatas, disini kita juga harus tahu
terlebih dahulu sifat-sifat dan struktur material yang akan dikenakan pembebanan dinamis,
dengan cara berbagai pengujian destructive test, dengan itu kita dapat mengetahui yield
strength maksimum material tersebut.
Pada material yang getas, hasil dari pengujian tarik akan terdapat lokasi yang
mengalami propagation crack ( crack yang berujung tajam, menimbulkan konsentrasi
tegangan lebih besar dibanding notch ) yang mana menjadi sasaran utama beban dinamik.
Pada material yang ulet, belum tentu selalu baik dikarenakan tidak homogen dan
anisotropic sehingga dipastikan terdapat stress concentration ( notched ) dan akan
menyebabkan yielding plastis yang terlokalisasi lalu menyebabkan distorsi dan membentuk
slip band.
Jadi dilihat dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, Pembebanan
dinamis dikatakan aman bila ketahahanan lelah material tersebut sangat baik dikarenakan
material tersebut memiliki keuletan yang tinggi.
Contoh-contoh Beban Dinamik:
1. Getaran yang diakibatkan oleh generator.
2. Getaran dijembatan yang diakibatkan oleh gerakan kendaraan.
3. Angin dengan kecepatan tinggi dan menerpa suatu struktur bangunan dapat
diekivalenkan sebagai suatu gaya yang bekerja sekaligus menggetarkan struktur
bangunan.
4. Beban Gelombang Air Laut.

B. Pembebanan Statis
Pembebanan statis merupakan pembebanan yang tetap atau relative konstan, baik
besarnya (intensitasnya),maupun titik bekerjanya dan arah garis kerjanya tetap.Dimana
pembebanan ini biasanya terjadi pada level tegangan dibawah yield strength. Hubungan
pembebanan statik dengan material, terlebih dahulu kita harus mengetahui sifat sifat dan
struktur materialnya, seperti : kekuatannya, kekerasannya, elastisitasnya, ketangguhannya,
dsb. Selain itu, untuk material yang mengalami atau menahan beban statis maka material
tersebut harus mempunyai sifat fisik dan mekanik yang baik. Pada dasarnya material yang
mengalami beban statis biasanya terjadi patah lelah. Material yang mengalami beban statis
yang perlu dipertimbangkan yaitu tidak boleh melewati kekutan luluhnya, tidak boleh
melewati tegangan maksimumnya. Mampu menahan tegangan tekan yang berlawanan dengan
tegangan tarik, tegangan yang terjadi tidak melebihi dari kekuatan material tersebut, struktur
dan besar atau luas penampang dari material tersebut juga perlu dipertimbangkan untuk
beban statis yang diterima oleh material

Anda mungkin juga menyukai