Anda di halaman 1dari 4

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE

A. PENGKAJIAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER


PAYUDARA
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang
menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak dan
nyeri.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga
pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit
kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada kemungkinan klien
mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit kanker
lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks
4. Pemeriksaan Fisik payudara.
Inspeksi: pasien telanjang dari kepala sampai batas pinggang,dan duduk dalam posisi
yang nyaman menghadap pemeriksa. Payudara di inspeksi terhadap ukuran dan
kesimetrisan.sedikit perbedaan dalam ukuran adalah wajar dan umunya merupakan
temuan yang normal,
Kulit inspeksi terhadap warna ,pola venosa,dan ketebalan atau bedema.eritema
(kemerahan)dapat menunjukkan inflamasi local atau jinak atau invasi limfatik
superficial oleh neoplasma.pola venosa yang menonjol dapat menandakan
peningkatan suplai darah yang dibutuhkan oleh tumor.edema dan pitting kulit dapat
terjadi akibat neoplasma menyekat dreinase limfatik dan sehingga kulit Nampak
orange-peel (peau dorange)yang merupakan tanda klasik dari kangker payudara
tingkat lanjut.
Putting susu.normalnya berukuran dan bentuknya sama. Ulserasi,ruam atau bebas
putting susu membutuhkan evaluasi, untuk mendapatkan cekungan atau retraksiyang
sulit terdeteksi.pemeriksa menginstruksikan pasien untuk mengangkat kedua
tanganya.berikutnya pasien di instruksikan untuk meletakkan kedua tangannya pada
pinggang dan mendorongnya, gerakan ini menyebabkan kontraksi otot pektoralis,
yang normalnya tidak merubah kontur payudara atau arah putting susu.
Palpasi: palpasi area aksilaris dan klafikular di lakukan dengan pasien dalam posisi
duduk.pemeriksaan dengan perlahan melakukan abduksi lengan pasien dari
toraks,bagian datar dari ujung jari di gunakan dengan perlahan untuk mempalpasi area
nodus sentral. Lateral,subkapulah, dan pektorslis,normalnya nodus limfe ini tidak
terpalpasi jika mereka tidak membesar, ukuran lokasi mobilitas,konsistensi dan nyeri
tekan pada nodus tersebut di catat.
Sebelum payudara di palpasi, bahu pasien di tinggikan dengan bantal keciluntuk
menyeimbangkan payudara pada dinding dada.pemeriksa dapat memilih untuk
melakukan palpasi melingkar searah dengan arah jarum jam mengikuti lingkaran
konsentris imajiner dari batas terluar payudara kea rah putting susu.
B. Diagnosa keperawatan
Pre-op
kurang pengetahuan tentang kangker payudara dan pilihan pengobatan.

Takut dan Koping tidak efektif berhubungan dengan diagnosis kangker


,pengobatan,dan prognosis.
Post-op
Nyeri dan ketidaknyamanan
Kerusakan intregitas kulit akibat insisi bedah
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan masketomi dan efek samping
radiasi kemoterapi.
Kurang perawatan diri berhubungan dengan imobilitas persial lengan atas
pada tempat yang dioperasi.
Potensial disfungsi seksual yang berhubungan dengan kehilangan bagian
tubuh
perubahan dalam citra diri dan ketakutan akan reaksi pasangan.
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEP.
Pre-Op
Takutdan Koping tidak
efektif berhubungan
dengan diagnosis
kangker payudara,
pengobatan dan
prognosis.

Tujuan dan Kriteria


Hasil.
Tujuan:
Penurunan stress
emosional,ketakutan dan
ansietas.
Kriteria Hasil:
Menunjukkan
stress emosional
dan ansietas yang
berkurang dan
memperhatikan
kemampuan untuk
mengatasi
masalah.
Menyebutkan
bahwa
marah,ansietas,dep
resi,
menyangkal,menar
ik diri adalah
reaksi yang
normal.
Berespon secara
pasif terhadap
informasi yang ia
terima.

Intervensi
1. informasikan pasien
tentang riset terakhir
dan modalitas
pengobatan terbaru
tentang kangker
payudara.
Rasional :
Pilihan-pilihan yang
meningkat dan perbaikan
hasil baik secara statistic
maupun secara kosmetik
sangat mengurangi
ketakutan dan
peningkatan.
2. Uraikan pengalamanpengalaman yang
akan dialami pasien
dan mendorong
pasien untuk
mengajukan
pertanyaan.
Rasional:
Ketakukan akan
ketidaktahuan menurun
3. Lengkapi pasien
dengan sumber
sumber yang tersedia
untuk memfasilitasi
penyembuhan.
Rasional:
Informasi tentang

postetik baru,spesialis
terkontruksi dan sumbersumber lainya
menguatkan bahwa
perhatian yang besar telah
di berikan pada metode
pengobatan terbaru untuk
kanker payudara.
Post-Op
Nyeri berhubungan
dengan trauma insisi

Tujuan :
Tidak adanya nyeri dan
rasa tidak nyaman.
Kriteria hasil:

1. Kaji
intensitas,sifat,dan
letak nyeri
Rasional:
Memberikan dasar untuk
mengkaji keefektifan
tindakan pereda nyeri.
2. Berikan analgesic
melalui rute IM,atau
IV sesuai yang
diresepkan.
Rasional:
Meningkatkan peredaan
nyeri
3. Kolaborasi dengan
dokter tentang
analgesikyang di
control pasien
Rasinal:
Analgesic yang di control
pasien menghasilkan
peredaan nyeri dan
peningkatan kenyamanan
serta mempertahankan
rasa control pasien.
4. Posisi tubuh yang
sesuai akan
meningkatkan
kenyamanan seperti
posisi semi fowler
dan meninggikan
lengan yang sakit.
Rasional:
Stress pada letak insisi di
kurangi gay grafitasi
mengurangi akumulasi
cairan pada lengan .

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk perencanaan
dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC
Juall,Lynda,Carpenito Moyet.
10.Jakarta:EGC

(2003).Buku

Saku

Diagnosis

Keperawatan

edisi

Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC :
Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah :
Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.
Sjamsuhidajat. R (1997), Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai