Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan penduduk maka aktivitas manusia untuk
menghasilkan sampah juga semakin meningkat. Sampah yang diproduksi oleh
masyarakat berupa sampah organic maupun sampah anorganik. Data BPS
pada tahun 2000 menunjukkan produksi sampah dari 380 kota di Indonesia
sebesar 80.235,87 ton tiap harinya. Dari sampah yang dihasilkan tersebut 37,6
% atau sekitar 30.168,687 ton di tangani dengan cara di bakar.
Pembakaran sampah yang tidak menggunakan teknologi tinggi dapat
berakibat pada pencemaran lingkungan. Sebab hal ini dapat menghasilkan
senyawa kimia berbahaya dan beracun yang dikenal dengan nama dioksin.
Senyawa ini dapat terbentuk pada pembakaran dengan temperature yang
rendah. Bahkan menurut Sunardi (www.migas-indonesia) pembakaran dengan
menggunakan incinerator pada temperatur 400 600 0 C merupakan kondisi
yang optimum untuk pembentukan senyawa dioksin.
Apabila proses pembakaran sampah berlangsung sempurna maka tidak
akan menghasilkan dioksin, Namun dengan beragamnya komposisi yang
terdapat pada sampah, maka ketika sampah dibakar maka dapat menghasilkan
dioksin dan furan. Hal ini terjadi karena proses pembakaran tidak dapat dapat
berlangsung secara stabil. Adapun proses pembentukan dioksin dan furan
dapat

ditunjukkan

pada

persamaan

reaksi

dibawah

ini.

C + H2 + Cl2 + O2 + N2 --> CO2 + CO + HCl + N2 + O2 + PCDD + PCDF (2)


Dimana:
PCDD
adalah
Polly
Chlorinated
Dibenzo-p-Dioxin
PCDF adalah Polly Chlorinated Dibenzo Furan.
Adapun informasi yang mendasari pembentukan dioksin dari hasil
pembakaran dapat ditunjukkan pada table dibawah ini.

Unsur
Distribusi di dalam produk pembakaran
C
CO2, CO, dioksin dan furan
H2
HCl, H2O, dioksin dan furan (kecuali senyawa oktaklorida)
Cl2
HCl, dioksin dan furan
O2
CO2, CO, O2, dioksin dan furan

Dioksin sebenarnya tidak hanya dihasilkan dari pembakaran sampah,


akan tetapi juga dapat dihasilkan dari gas emisi kendaraan, kebakaran hutan,
asap rokok atau kegiatan lainnya. Disamping itu proses pada pemutihan bubur
kertas juga dapat menghasilkan dioksin sebagai impurity pada produksi
senyawa klorinat organic.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun sebuah makalah
yang berjudul TCDD (Tetraklor dibenzo-p- dioksin)
B. Rumusan Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan TCDD (Tetraklor dibenzo-p- dioksin) ?
2. Dari mana sumber terbentuknya dioksin ?
3. Dari mana sumber kontaminasi dioksin ?
4. Apa pengaruh dioksin pada kesehatan manusia ?
5. Bagaimana pencegahan dan pengendalian dioksin ?
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini di susun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pengertian TCDD (Tetraklor dibenzo-p- dioksin)
2. Sumber terbentuknya dioksin
3. Sumber kontaminasi dioksin
4. Pengaruh dioksin pada kesehatan manusia
5. Pencegahan dan pengendalian dioksin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian TCDD (Tetraklor dibenzo-p- dioksin)
Dioksin merupakan bahan pencemar lingkungan. Dioksin menjadi
perhatian karena mereka sangat beracun. Percobaan telah menunjukkan bahwa
mereka dapat mempengaruhi sejumlah organ dan sistem. Setelah dioksin
memasuki tubuh, mereka bertahan lama karena stabilitas kimia dan
kemampuan mereka untuk diserap oleh jaringan lemak, di mana mereka
kemudian disimpan dalam tubuh. Waktu paruh mereka di dalam tubuh
diperkirakan 7-11 tahun. Dalam lingkungan, dioksin cenderung menumpuk

dalam rantai makanan. Semakin tinggi posisi dalam rantai makanan, semakin
tinggi konsentrasi dioksin. Nama kimia untuk dioksin adalah: 2,3,7,8
tetrachlorodibenzo para dioksin (TCDD). Nama dioksin sering digunakan
untuk keluarga poliklorinasi dibenzo dioksin (PCDDs) dan poliklorinasi
dibenzofurans (PCDFs) yang memiliki kemiripan struktur kimia. Dioksin
tertentu seperti polychlorinated biphenyls (PCB)dengan sifat racun serupa
juga termasuk dalam istilahdioksin. Ada 419 jenis senyawa sejenis dioksin
yang telah diidentifikasi, tetapi hanya sekitar 30 di antaranya yang dianggap
memiliki toksisitas yang signifikan, dimana TCDD adalah yang paling
beracun.
Adapun struktur kimia dari Dioxin adalah sebagai berikut :

B. Sumber Terbentuknya Dioksin


1. Pembakaran sampah yang tidak menggunakan teknologi tinggi dapat
menghasilkan

senyawa dioksin. Senyawa ini dapat terbentuk pada

pembakaran dengan temperature yang rendah. Bahkan menurut Sunardi


(www.migas-indonesia) pembakaran dengan menggunakan incinerator
pada temperatur 400 600 0 C merupakan kondisi yang optimum untuk
pembentukan senyawa dioksin.
Apabila proses pembakaran sampah berlangsung sempurna maka
tidak akan menghasilkan dioksin, seperti yang diperlihatkan pada
persamaan reaksi (1)
CaHbOcNdSeClf + u (O2 + 3,76 N2) --> sCO2 + tHCl + xH2O + ySO2 +
zN2 (1)
Pada reaksi persamaan reaksi pembakaran (1) diatas memperlihatkan tidak
terbentuk senyawa dioksin apabila reaksi berlangsung secara sempurna
(dalam reaksi yang stabil). Namun dengan beragamnya komposisi yang

terdapat pada sampah, maka ketika sampah dibakar maka dapat


menghasilkan dioksin dan furan. Hal ini terjadi karena proses pembakaran
tidak dapat dapat berlangsung secara stabil. Adapun proses pembentukan
dioksin dan furan dapat ditunjukkan pada persamaan reaksi (2) dibawah
ini.
C + H2 + Cl2 + O2 + N2 --> CO2 + CO + HCl + N 2 + O2 + PCDD + PCDF
(2)
Dimana:

PCDD

PCDF

adalah

adalah
Polly

Polly

Chlorinated

Chlorinated

Dibenzo-p-Dioxin
Dibenzo

Furan

Adapun informasi yang mendasari pembentukan dioksin dari hasil


pembakaran dapat ditunjukkan pada table 1 dibawah ini.
Tabel 1. Distribusi unsure pembentuk dioksin dan furan
Unsur
C
H2
Cl2
O2

Distribusi di dalam produk pembakaran


CO2, CO, dioksin dan furan
HCl, H2O, dioksin dan furan (kecuali senyawa
oktaklorida)
HCl, dioksin dan furan
CO2, CO, O2, dioksin dan furan

2. Meledaknya pabrik kimia Hoffman-LaRoche di Seveso, Italia, tahun 1976.


Akibatnya, sejumlah besar TCDD terlepas sampai ke atmosfer. Di daerah
sekitar pabrik, hewan-hewan mati, terjadi destruksi vegetasi, penduduk
mengalami keracunan akut, kasus-kasus chloracne, abortus, dan kelainan
kongenital. Bahkan penelitian yang dilakukan Bertozzi dkk. pada tahun
1993 menemukan adanya peningkatan kasus kanker.
3. Penggunaan herbisida Agent Orange dalam Perang Vietnam (1960 1970)
ternyata juga menyemburkan dioksin. Agent Orange digunakan untuk
merontokkan dedaunan agar hutan-hutan Vietnam tidak bisa digunakan
untuk bersembunyi tentara Vietkong. Tahun 1983, kantor veteran Chicago
mencatat ada 17 ribu lebih veteran yang mengklaim ganti rugi akibat
dioksin sewaktu bertugas di Vietnam.
4. Terbakarnya kabel PVC di Beverly Hills Supper Club bahkan merenggut
nyawa 161 orang. Kebakaran tahun 1977 itu menimbulkan asap putih.

Menurut salah seorang pekerja di situ, asap pedas yang mengandung gas
hidrogen klorida (HCl) itu bisa bereaksi dengan pewarna kuku. Bahkan
hasil reaksi tersebut dapat memakan kuku. Ketika terhirup dan masuk ke
dalam paru-paru bersama udara yang mengandung air, HCl akan berubah
menjadi asam klorida yang korosif. Akibatnya, yang selamat pun
mengalami

luka

parah

pada

saluran

pernapasannya.

Biaya pemulihan daerah yang tercemar dioksin tidaklah sedikit


5. Kasus di Time Beach, Missouri, pada tahun 1971 bisa menjadi gambaran.
Sebuah perusahaan herbisida sembarangan saja membuang sampah
industri ke tempat pembuangan oli bekas. Lalu oli bekas tersebut terpakai
untuk menyemprot lapangan pacuan kuda, jalanan, serta tempat-tempat
berdebu. Selain gangguan berupa chloracne dan radang kandung kemih
yang akut, penyemprotan itu juga menimbulkan kematian dan penyakit
pada ternak. Daerah tersebut kemudian dibeli oleh EPA (Badan
Perlindungan Lingkungan AS) dan biaya yang dikeluarkan untuk
membersihkan dioksin mencapai AS $ 100 juta.
6. Pembakaran sampah di rumah-rumah sakit merupakan penghasil dioksin
yang sangat berbahaya. Dioksin mempunyai struktur kimia yang sangat
stabil dan bersifat lipofilik, yaitu tidak mudah larut dalam air tetapi mudah
larut di dalam lemak. Karena kestabilan strukturnya ini, maka dioksin
sangat berbahaya, sebab tidak mudah rusak atau terurai. Dioksin dapat
berada di dalam tanah dan terakumulasi sampai 10-12 tahun. Dioksin
bersifat mudah larut dalam lemak sehingga dapat terakumulasi dalam
pangan yang relatif tinggi kadar lemaknya.
C. Sumber Kontaminasi Dioksin
Dalam hal pelepasan dioksin ke lingkungan, insinerator limbah yang
tidak terkontrol (limbah padat dan limbah rumah sakit) sering menjadi
penyebab utama karena pembakaran yang tidak sempurna. Meskipun
pembentukan dioksin adalah lokal, distribusinya ke dalam lingkungan bersifat
global. Dioksin ditemukan dalam lingkungan di seluruh dunia. Tingkat
tertinggi dari senyawa ini ditemukan pada sedimen, tanah dan makanan,

terutama produk susu, daging, ikan dan kerang. Tingkat yang sangat rendah
ditemukan pada tanaman, air dan udara.
Banyak negara memantau pasokan makanan mereka untuk dioxin. Hal
ini telah menyebabkan deteksi dini kontaminasi dan sering mencegah dampak
pada skala yang lebih besar.Salah satu contoh adalah
1. Deteksi tingkat dioxin dalam susu meningkat pada tahun 2004 di Belanda,
ditelusuri ke tanah liat yang digunakan dalam produksi pakan ternak.
insiden lain,
2. Pada tahun 2006 tingkat dioksin tinggi terdeteksi dalam pakan ternak di
Belanda dan sumber diidentifikasi sebagai lemak yang terkontaminasi
yang digunakan dalam produksi pakan.
3. Pada akhir 2008, Irlandia ingat berton-ton daging babi dan produk daging
babi ketika sampai 200 kali dioxin lebih dari batas aman terdeteksi dalam
sampel daging babi. Temuan ini menyebabkan salah satu makanan terbesar
ingat terkait dengan kontaminasi kimia. Risiko penilaian dilakukan oleh
Irlandia
4.

menunjukkan

tidak

ada

masalah

kesehatan

masyarakat.

Kontaminasi itu ditelusuri kembali ke pakan terkontaminasi.


Pada bulan Juli 2007, Komisi Eropa mengeluarkan peringatan kesehatan
kepada Negara Anggota setelah tingkat tinggi dioxin terdeteksi dalam
aditif makanan - permen guar - digunakan sebagai pengental dalam jumlah
kecil dalam produk daging, susu, makanan penutup atau toko makanan.
Sumber itu ditelusuri pada gusi guar dari India yang terkontaminasi
dengan pentachlorophenol (PCP), pestisida yang tidak lagi digunakan.
PCP contains dioxins as contamination. PCP mengandung dioxin sebagai

kontaminasi.
5. Pada tahun 1999, tingkat tinggi dioksin ditemukan pada unggas dan telur
dari Belgia.Selanjutnya, dioksin yang terkontaminasi makanan berbasis
hewan (unggas, telur, daging babi), terdeteksi di beberapa negara lain. .
Penyebabnya adalah dilacak ke pakan ternak terkontaminasi dengan PCB
dibuang secara ilegal minyak yang berbasis limbah industri.
6. Pada bulan Maret 1998, tingkat tinggi dioxin dalam susu yang dijual di
Jerman dijiplak untuk pelet pulp jeruk digunakan sebagai pakan ternak
diekspor dari Brasil.Penyelidikan menghasilkan larangan semua impor

jeruk pulp untuk Uni Eropa dari Brasil. Kasus lain kontaminasi dioksin
makanan terjadi di Amerika Serikat
7. pada tahun 1997Ayam, telur, dan ikan lele terkontaminasi dengan dioxin
ketika bahan tercemar (bentonit tanah liat, kadang-kadang disebut "ball
clay") digunakan dalam pembuatan pakan ternak. Karena tidak ada bukti
bahwa limbah berbahaya dikuburkan di tambang, peneliti berspekulasi
bahwa sumber dioxin dapat alami, mungkin karena kebakaran hutan
prasejarah.
8. Sejumlah besar dioxin yang dirilis dalam sebuah kecelakaan serius di
sebuah pabrik kimia di Seveso, Italia, pada tahun 1976.Sebuah awan
bahan kimia beracun, termasuk dioksin 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-, atau
TCDD, dirilis ke udara dan akhirnya terkontaminasi seluas 15 kilometer
persegi di mana 000 orang tinggal 37. Studi ekstensif dalam populasi yang
terkena dampak terus untuk menentukan efek jangka panjang kesehatan
manusia dari kejadian ini
9. Pembalut wanita dan tampon (termasuk diaper bayi) yang banyak beredar
saat ini umumnya terbuat dari katun, rayon, atau campuran rayon dan
kapas. Rayon terbuat dari serat selulosa yang berasal dari pulp kayu. Nah,
untuk mendapatkan bahan baku rayon untuk tampon dan pembalut ini,
umumnya perlu dilakukan proses pemutihan pulp kayu (bleaching) dan
pemurnian . Di bawah ini ada beberapa cara pemutihan:
a) Pemutihan menggunakan gas klorin. Proses ini dapat menghasilkan
dioksin sebagai produk sampingannya. Proses ini digunakan oleh
pemasok bahan baku rayon untuk tampon di masa lalu. Diperlukan
beberapa proses berikutnya untuk menghilangkan dioksin. Di Amerika,
proses ini tidak boleh lagi digunakan oleh produsen pembalut wanita
atau tampon dan sanitary napkins lainnya.
b) Pemutihan yang bebas elemen klorin.

Pemutihan

ini

tidak

menggunakan gas klorin, tetapi menggunakan hidrogen peroksida.


Proses ini tidak menghasilkan dioksin sebagai kontaminan, sehingga
sering pula disebut proses pemutihan bebas dioksin.
Dari sinilah nampaknya kemudian muncul rumor bahwa pembalut wanita
mengandung dioksin. dioksin bisa terserap ke dalam rahim dengan cara

sbb: Bila darah haid (bersifat panas) jatuh ke permukaan pembalut , maka
zat dioxin akan dilepaskan melalui proses penguapan. Uap tersebut
pertama-tama akan mengenai permukaan vagina, kemudian diserap ke
dalam rahim melalui saluran Serviks, lalu masuk ke uterus, melalui tuba
fallopi dan berakhir di ovarium.Sehingga menyebabkan : kanker leher
rahim, gatal2, myoma dll.
D. Pengaruh Dioksin bagi Kesehatan Manusia
1. Dioksin mampu mengacaukan sistem hormon, yaitu dengan cara
bergabung dengan kaseptor hormon, sehingga mengubah fungsi dan
mekanisme genetis dari sel, dan mengakibatkan pengaruh yang sangat
luas, yaitu kanker, menurunkan daya tahan tubuh, mengacaukan sistem
saraf, keguguran kandungan, dan dapat mengakibatkan cacat kelahiran
(birth deformity).
2. Dioksin secara langsung mampu menurunkan sel B dan secara tidak
langsung menurunkan jumlah sel T yang berperan dalam sistem imun.
Karena mampu mengubah fungsi genetika sel, jadi dapat menyebabkan
timbulnya penyakit genetis dan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.
3. Kanker yang disebabkan oleh dioxin, perlu 20 tahun atau lebih sampai
kanker itu muncul! Jika dioxin menembus plasenta pada kehamilan, meski
dalam jumlah kecil, ini dapat menyebabkan efek terhadap reproduksi atau
perkembangan, seperti keguguran, kemandulan, dan kelainan bawaan saat
lahir deformitas tungkai, efek neurologis dan perubahan terhadap sistem
imun. Anak-anak daripada sejumlah wanita di Jepang dan Taiwan yang
mengonsumsi minyak goreng yang terkontaminasi dioxin, menunjukkan
berbagai jenis kelainan fisik saat lahir dan kemampuan intelegensia yang
rendah saat dites. Anak-anak ini teracuni dioxin melalui minyak goreng
yang terkontaminasi yang dikonsumsi oleh ibu mereka sebelum lahir!
Enam tahun sejak kejadian itu, anak-anak yang lahir masih juga

menunjukkan kelainan mereka lebih kecil daripada normal (berat badan


lahir lebih rendah 200-250 gram daripada rata-rata), terjadi perubahan
warna pada kulit dan kuku, gigi dan gusi abnormal, dan banyak di antara
mereka apatis dan datar, dengan IQ rendah dan ingatan jangka pendek
yang buruk. Mereka juga menunjukkan tingkat infeksi yang tinggi.

Anak-anak di Vietnam yang mengalami kelainan


akibat paparan orang tua mereka
4. Masalah dapat juga terjadi melalui ayah , akibat perubahan pada sperma
dan jumlah hitung sperma yang rendah. Kelainan lahir bawaan pada anakanak, antara lain kelainan pada otak, jantung, organ kelamin, dan saluran
kencing, serta bibir sumbing (cleft palate), club foot, spina bifida, kanker
kongenital, dan sindroma Downs. Menurunnya angka kematian bayi sejak
tahun 1966-1970, terjadi seiring dengan menurunnya tingkat dioxin
5. Salah Satu Penyebab Kanker dan Kelainan Janin Dioxin yang masuk ke
dalam tubuh melalui selaput sel, selanjutnya bersatu dengan protein dasar
reseptor. Maka Dioxin pun diizinkan masuk ke dalam inti sel. Di sini ia
berinteraksi dengan DNA dan menyerang gen yang mengontrol banyak
reaksi biokimia, seperti sintesa dan metabolisme hormon, enzim, maupun
faktor pertumbuhan, sehingga bisa menimbulkan dampak dari kelainan
janin sampai kanker.
6. Dioxin bisa berpindah melalui plasenta maupun ASI (Air Susu Ibu).
Padahal janin maupun bayi sedang pada tahap perkembangan yang

10

krusial.Jika sang Ibu terpapar Dioxin, maka bayi akan terkena racun
Dioxin juga.

E. Pencegahan dan Pengendalian Dioksin


1. Berhentilah membakar sampah! Jangan membakar plastik dan kertas,
maupun sampah pertanian. Cara terbaik untuk memecahkan masalah ini
adalah dengan edukasi masyarakat tentang cara menghindari memproduksi
dioxin.

2. mengurangi konsumsi lemak dari daging dan mengkonsumsi produk susu


rendah lemak dapat mengurangi risiko senyawa dioksin.
3. diet yang seimbang (cukup buah-buahan, sayuran dan sereal) akan
membantu untuk menghindari paparan berlebihan dioksin dari satu sumber
Ini adalah strategi jangka panjang untuk mengurangi beban tubuh dan
mungkin paling relevan terutama bagi wanita, untuk mengurangi dampak
pada perkembangan janin jika hamil atau menyusui bayinya.
4. Untuk mengetes apakah pembalut wanita itu berdioksin atau tidak cukup
mudah. Lapisan dalam pembalut (seperti kapas) dibuka kemudian
dimasukan dalam air. Satu jam kemudian perhatikan, lapisan dalam
tersebut pasti akan hancur jika terbuat dari kertas daur ulang, tapi jika air

11

rendamannya jadi sangat keruh keputihan, itu artinya pembalut Anda tidak
aman karena mengandung dioksin atau zat pemutih yang banyak. Tapi
bagaimana jika hancur tapi air tidak keruh? Dalam hal ini bisa dikatakan
pembalut Anda masih juga kurang aman karena jika hancur sudah berarti
berbahan dasar kertas daur ulang. Kita tidak bisa memprediksi seberapa
besar kadar dioksinnya, karena pengetesan ini sekedar pengetesan yang
sederhana tanpa bantuan alat lab yang canggih. Tapi selebihnya, jika tidak
hancur, pembalut itu aman dipakai
5. Bila ingin mengkonsumsi susu, pilihlah mengkonsumsi susu skim (non
fat), hindari semua produk susu yang penuh lemak, seperti mentega, keju
dan ice-cream. Untuk golongan menengah ke bawah hal itu sudah tiap hari
dilakukan.
6. Hindarkan diri dari sentuhan bahan organik yang mengandung kloro
yang dapat dikenali dari bagian namanya seperti pengawet kayu
pentoklorofenol, yang barangkali merupakan salah satu bahan kimia yang
terdapat dalam alat rumah tangga yang tinggi potensinya dalam kandungan
dioksin. Hindarkan chlorine bleach product (sodium hipoklorit), gunakan
kertas yang tidak di-bleach.
7. Mainan anak yang terbuat atau dikemas dalam PVC (label V atau #3plastic) sebaiknya dihindarkan dari anak. Mainan anak yang mengandung
beads PVC, sering menyebabkan penyakit kanker dari uap vinilklorit yang
diproduksi, produk tersebut sering juga terkontaminasi dioksin. Hindarkan
dari penggunaan saran wrap, atau cling-type plastic wrap. Kini banyak
pembungkus aman yang disebut non-chlorinated plastic.
8. Disarankan agar mencuci semua buah-buahan dan sayuran untuk
membuang residu pestisida klorofenol. Hindarkan diri dari deodorant soap,
atau yang mengandung triklosan, suatu senyawa klorofenol

12

9. Menghindari jenis makanan tertentu karena dioxin tidak terlalu membantu,


sebab begitu dioxin terdapat di dalam suatu ekosistem, maka senyawa ini
ada di mana-mana. Meskipun demikian, menurunkan konsumsi lemak
hewani dengan mengonsumsi daging dengan sedikit lemak (lean meat)
atau daging yang bagian berlemaknya sudah dibuang dapat membantu.
Untuk ikan dan daging unggas, lemak dapat dikurangi dengan
menghilangkan kulitnya untuk mengurangi risiko paparan dioxin.
Janganlah memakan ikan dari sungai, pantai dan danau yang diketahui
terjadi kontaminasi.

F. Contoh Kasus Pencemaran Dioksin


Hoffmann-La Roche Ltd. adalah sebuah perusahaan diagnosis dan
pembuat obat-obatan dari Swiss. Markasnya berada di Basel.Didirikan pada
tahun 1896 oleh Fritz Hoffmann-La Roche, perusahaan ini awalnya dikenal
sebagai produsen vitamin. Pada tahun 1957, Roche memperkenalkan obat
penenang yang

dikenal

Valium dan Rohypnol).

sebagai
Produk

obat

benzodiazepin
jerawatnya

(di

antaranya

(Accutane

dan

Roaccutane) adalah pemimpin pasar dalam pengobatan jerawat yang serius.


Selain itu, Roche juga memproduksi beberapa pengetes HIV dan obatobatan kanker.

Roche

juga

mempunyai

monopoli bagi

produksi

oseltamivir (merek dagang: Tamiflu), obat yang dianjurkan dalam


penanganan flu burung, meski mereka telah mengumumkan bahwa akan
melisensikan perusahaan lainnya untuk memproduksi obat tersebut pada 20
Oktober 2005.Pada tahun 1976, sebuah musibah di sebuah pabrik kimia
di Seveso, Italia, yang dimiliki anak perusahaan Roche menyebabkan
kontaminasi dioksindalam skala besar.
Dan pada tahun 1976, Pabrik Kimia Hoffman La Roche di Seveso,
Italia meledak, dan sejumlah besar TCDD terlepas sampai ke atmosfer. Di

13

daerah sekitar pabrik, hewan-hewan mati, terjadi destruksi vegetasi, penduduk


mengalami keracunan akut, kasus chloracne, abortus dan kelainan kongenital.
Dan pada tahun 1993 Bertozzi dan kawan-kawan menemukan peningkatan
kasus kanker.

Anda mungkin juga menyukai