Paper Psikologi Abnormal Obat Untuk Abnormal
Paper Psikologi Abnormal Obat Untuk Abnormal
OBAT PSIKOLOGIS
OLEH
Kelompok 9
Wishnu Bayu Pangestu
(I1C113072)
Annisa Ariani
(I1C113078)
Chyntia Syafitri
(I1C113202)
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Sulpiride
2.
Abilify
Tioridazin
Ciri
Anxiolytic, fenotiazin piperidin. Hidroklorida thioridazine - bubuk, larut dalam air (1:9),
mudah larut dalam etanol (1:10), methanol, xloroforme (1:5), larut dalam eter.
Aksi farmakologi
Antipsikotik, sedasi.
Aplikasi
Skizofrenia, kegilaan afektif; neurosis, disertai dengan rasa takut, tegangan,
perangsangan, dorongan; tics, sindrom penarikan dalam penyalahgunaan alkohol dan zat
kronis, keadaan agitasi berbagai asal-usul.
Kontraindikasi.
Hipersensitivitas, penyakit jantung yang parah (dekompensasi gagal jantung kronis,
hipotensi), penghambatan diucapkan dari sistem saraf pusat dan koma etiologi setiap;
ChMT, penyakit sistemik progresif otak dan sumsum tulang belakang, porfiria,
kehamilan, laktasi, masa kanak-kanak (untuk 2 tahun).
Pembatasan berlaku.
Alkoholisme (kecenderungan untuk hepatotoksisitas), diskrasia darah (hemodyscrasia),
kanker payudara (sebagai hasil dari fenotiazin diinduksi prolaktin meningkatkan potensi
risiko perkembangan penyakit dan resistensi terhadap pengobatan dengan endokrin dan
sitostatik obat), zakrtougolynaya glaukoma, benign prostatic dengan manifestasi klinis,
gagal hati dan / atau ginjal, ulkus lambung dan ulkus duodenum (selama eksaserbasi
yang); penyakit, disertai dengan peningkatan risiko komplikasi tromboemboli; Penyakit
Parkinson (efek ekstrapiramidal intensif); epilepsi; myxedema; penyakit kronis, disertai
dengan kegagalan pernafasan (terutama pada anak-anak); Sindrom Reye (peningkatan
risiko hepatotoksisitas pada anak-anak dan remaja); kaxeksija, muntah (Efek antiemetik
dari fenotiazin dapat menutupi muntah, terkait dengan overdosis obat lain), usia lanjut.
Efek samping.
Dari sistem saraf dan organ indera: pingsan, kebingungan, gangguan psikomotor,
pozdnyaya tardive, aitaci, perangsangan, insomnia, halusinasi, peningkatan reaksi
psikotik, dan reaksi distonik ekstrapiramidal, parkinsonizm, gangguan emosi,
pelanggaran termoregulasi, menurunkan ambang kejang, ketakutan dipotret, penglihatan
kabur.
Dari saluran pencernaan: giposalivaci, Hipertrofi lidah papila, Penurunan / peningkatan
nafsu makan, pencernaan yg terganggu, mual, muntah, diare, ileus paralitik, hepatitis
kolestatik.
Pada bagian dari sistem endokrin: dismenorea, hiperprolaktinemia, ginekomastia, palsu
tes kehamilan positif, berat badan.
Sistem cardio-vascular dan darah (hematopoiesis, hemostasis): penurunan tekanan darah,
takikardia, Perubahan EKG spesifik, penghambatan tulang sumsum hematopoiesis
(agranulositosis, leukopenia, granulocytopenia, eozinofilija, trombositopenia, anemia
aplasticheskaya, pansitopenia).
Dari sistem pernapasan: Sindrom bronhospastichesky, hidung tersumbat.
Dengan sistem genitourinari: retensi urin paradoks, dizurija, penurunan libido, disfungsi
seksual (termasuk. ejakulasi retrograde), priapism.
Reaksi alergi: ruam kulit (termasuk. ritematoznaya), angioedema, dermatitis eksfoliatif.
Lain: melasma (penggunaan jangka panjang dalam dosis tinggi). Ketika menerima
neuroleptik seri fenotiazin adalah kasus kematian mendadak (termasuk. karena penyebab
jantung); mungkin perpanjangan interval QT - risiko pengembangan aritmia ventrikel
(terutama terhadap latar belakang bradikardia awal, hipokalemia, QT).
Kerja sama.
Hal ini meningkatkan efek hipnotik, analgesik, obat-obatan narkotika dan alkohol,
melemahkan - levodopa dan amfetamin. Atropin meningkatkan aktivitas antikolinergik,
agen antidiabetes meningkatkan kemungkinan fungsi hati yang abnormal. Mengurangi
anorectics PM (kecuali untuk fenfluramine). Mengurangi efek apomorphine
hydrochloride vomitoxin, meningkatkan efek menyedihkan pada sistem saraf pusat.
Meningkatkan konsentrasi plasma prolaktin dan menghambat aksi bromocriptine. Sinergi
tindakan dengan anestesi umum. Ketika bersamaan dengan obat antiepilepsi (termasuk.
arituratami) mengurangi efeknya (Ini menurunkan ambang kejang). Dalam kombinasi
dengan beta-blocker meningkatkan efek hipotensi, Hal ini meningkatkan risiko retinopati
ireversibel, aritmia dan tardive dyskinesia. Probucol, astemizol, cisapride, Disopiramid,
Eritromisin, pimozid, procainamide, quinidine, dan mempromosikan pemanjangan lebih
lanjut dari interval QT, yang meningkatkan risiko ventrikel takikardia. Efedrin membantu
penurunan paradoks tekanan darah. Agonis meningkatkan efek aritmogenik. Obat
antitiroid meningkatkan risiko agranulositosis. Dalam aplikasi bersama dengan
antidepresan trisiklik, Maprotiline, MAO inhibitor, Antihistamin mungkin memanjang
dan penguatan efek penenang dan antikolinergik, dengan diuretik thiazide - memperkuat
hiponatremia, dengan obat Li+ - Mengurangi penyerapan di saluran pencernaan dari
fenotiazin, meningkatkan laju ekskresi Li+ ginjal, peningkatan keparahan gangguan
ekstrapiramidal (tanda-tanda awal toksisitas lithium - mual dan muntah - efek antiemetik
dapat bertopeng thioridazine). PM, menekan sumsum tulang hematopoiesis,
meningkatkan risiko myelosupresi.
Overdosis.
Gejala: kantuk, kebingungan, retensi urin, disorientasi, koma, arefleksia, hyperreflexia,
mulut kering, hidung tersumbat, hipotensi ortostatik, depresi pusat pernapasan, kejang,
gipotermi.
Pengobatan: Terapi simptomaticheskaya, bertujuan untuk mengurangi hisap dan
percepatan Penarikan. Tidak ada obat penawar khusus.
Chlorpromazine
Antipsikotik fenotiazina
Golongan
Obat resep
Manfaat
anak-anak.
Mengatasi mual dan muntah pada penyakit yang serius.
Dikonsumsi oleh
Bentuk
Chlorpromazine tersedia dalam beberapa merek dan harus digunakan dengan resep
dokter.
Peringatan
Wanita hamil sebaiknya menghindari penggunaan chlorpromazine, kecuali atas
anjuran dokter. Obat ini dapat memperpanjang proses bersalin dan berpotensi memicu
gejala putus obat pada bayi yang baru lahir.
Ibu menyusui dilarang menggunakan chlorpromazine.
Harap berhati-hati bagi lansia dan yang menderita gangguan jantung, masalah
pada pembuluh darah, gangguan pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati,
gangguan prostat, diabetes, glaukoma, myasthenia gravis, epilepsi, depresi, penyakit
Parkinson, tumor pada kelenjar adrenal, serta pernah mengidap kejang atau sakit
kuning.
Jangan menghentikan konsumsi chlorpromazine secara tiba-tiba atau tanpa
konsultasi dengan dokter.
Pengidap diabetes yang menggunakan chlorpromazine dianjurkan untuk lebih
sering memeriksakan kadar gula darahnya.
Jika menggunakan chlorpromazine, beri tahu dokter sebelum menjalani
pengobatan medis apa pun. Obat ini dapat memengaruhi efek obat bius.
Hindari konsumsi minuman keras, rokok, dan konsumsi antasida selama Anda
menggunakan chlorpromazine.
Pastikan Anda tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat jika merasa
mengantuk setelah menggunakan chlorpromazine.
Dosis Chlorpromazine
Dosis penggunaan chlorpromazine yang dibutuhkan tiap pasien bisa berbeda-beda.
Penentuannya berdasarkan pada jenis kondisi yang ditangani, usia pasien, respons tubuh
pasien terhadap obat. Tabel berikut ini akan menjelaskan dosis chlorpromazine yang
umumnya dianjurkan untuk pasien dewasa.
Jenis Kondisi
75-200
40-150
Dosis di atas ada yang diminum sekali atau dibagi menjadi beberapa dosis dalam sehari.
Khusus untuk pasien anak-anak, berat badan juga termasuk faktor yang akan
dipertimbangkan oleh dokter dalam menentukan dosis.
Mengonsumsi Chlorpromazine dengan Benar
Gunakanlah chlorpromazine sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca
keterangan pada kemasan.
Chlorpromazine boleh diminum sebelum atau sesudah makan. Jika menggunakan obat
ini, hindarilah konsumsi minuman keras, merokok, dan konsumsi antasida. Kandungan
alkohol dalam minuman keras akan meningkatkan risiko efek samping. Sedangkan rokok
berpotensi memengaruhi kadar chlorpromazine dalam tubuh pasien dan antasida akan
menurunkan kadar chlorpromazine yang diserap oleh tubuh.
Saat pertama digunakan, dokter akan menganjurkan chlorpromazine dengan dosis efektif
terendah yang kemudian akan ditinjau ulang dan disesuaikan dengan reaksi tubuh pasien
terhadap obat. Lakukanlah pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter agar
perkembangan kondisi Anda serta keefektifan obat dapat dipantau.
Pandangan kabur.
Mulut kering.
Mual.
Gemetaran.
Gelisah.
Sulit tidur.
Perubahan emosional.
10
Gangguan menstruasi.
Segera temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius, seperti demam,
linglung, otot yang kaku, berkeringat, serta detak jantung yang cepat. Gejala-gejala
tersebut mengindikasikan terjadinya sindrom neuroleptik maligna.
5.
Fluphenazine
Hentikan penggunaan fluphenazine dan hubungi dokter anda jika anda memiliki efek
samping serius berikut:
Pergerakan yang tidak terkontrol pada mata, bibir, lidah, wajah, lengan atau kaki
Gemetar, mengeluarkan air liur, sulit menelan, masalah dengan keseimbangan
Kejang
10
Kulit pucat, mudah memar atau berdarah, demam, radang tenggorokan, gejala flu
Mual dan sakit perut, ruam kulit, dan jaundice (kulit atau mata menguning)
Demam tinggi, otot kaku, berkeringat, detak jantung cepat atau tidak beraturan,
napas cepat
Nyeri sendi atau bengkak dengan demam, pembengkakan kelenjar, nyeri otot,
nyeri pada dada, muntah, cara berpikir yang tidak wajar, dan bercak pada kulit
Detak jantung lambat, denyut lemah, pingsan, napas lambat (dapat berhenti)
Konstipasi
Gejala efek samping di atas belum lengkap dan dapat muncul gejala lain.
Informasi Penting
Hentikan penggunaan obat ini dan hubungi dokter anda jika anda mengalami pergerakan
yang tidak terkontrol pada mata, bibir, lidah, wajah, lengan atau kaki. Hal ini dapat
menjadi tanda awal efek samping serius. Fluphenazine tidak untuk digunakan pada
kondisi psychotic yang terkait dengan dementia.
Fluphenazine dapat menyebabkan gagal jantung, kematian tiba-tiba, atau pneumonia pada
12
mereka yang berusia lanjut dengan kondisi yang terkait dementia. Jangan menggunakan
fluphenazine jika anda memiliki penyakit hati, kerusakan otak, tekanan sumsum tulang,
gangguan sel darah atau jika anda juga menggunakan alkohol dalam kadar yang besar
atau obat yang menyebabkan kantuk. Jangan menggunakan obat ini jika anda alergi
terhadap fluphenazine atau phenothiazines lain.
Sebelum menggunakan fluphenazine, katakan pada dokter anda jika anda memiliki
penyakit jantung atau tekanan dara tinggi, pernah mengalami kejang, penyakit
Parkinsons, penyakit hati atau ginjal, asma atau masalah pernapasan yang parah, pernah
atau sedang mengalami kanker payudara, tumor kelenjar adrenal, pembesaran prostat,
masalah buang air kecil, glaucoma, rendah kadar kalsium darah, atau jika anda pernah
mengalami efek samping serius ketika menggunakan fluphenazine atau obat yang serupa.
Sebelum menggunakan fluphenazine, katakan pada dokter anda mengenai semua obat
yang anda gunakan.
6.
Haloperidol
Haloperidol adalah obat untuk mengatasi berbagai masalah kejiwaan, seperti meredakan
gejala skizofrenia, sindrom Tourette, tic disorder, mania, psychomotor agitation, dan
masalah psikosis lainnya.
Haloperidol bisa mengatasi masalah yang memengaruhi cara berpikir, perasaan, atau
perilaku karena haloperidol berfungsi menghambat efek kimia di dalam otak.
Tentang Haloperidol
Jenis obat
Obat antipsikotik
Golongan
Obat resep
Manfaat
Dikonsumsi oleh
Bentuk
12
Penggunaan haloperidol memerlukan resep dokter. Pastikan untuk mengikuti resep dan
petunjuk yang disarankan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan Anda.
Peringatan
Bagi wanita hamil, menyusui, atau yang sedang berusaha memiliki anak,
sesuaikan dengan anjuran dokter tentang pemakaian obat ini.
Harap berhati-hati bagi penderita gangguan jantung, hati, ginjal, penyakit
pembuluh darah, masalah prostat, myasthenia gravis, depresi, tumor kelenjar adrenal,
glaukoma, epilepsi, penyakit kuning, dan penyakit Parkinson.
Haloperidol tidak boleh dikonsumsi oleh orang-orang lanjut usia yang menderita
demensia.
Dosis Haloperidol
Penentuan dosis haloperidol tergantung kepada kondisi pasien, tingkat keparahan
penyakit, serta respons tubuh pasien terhadap obat. Berikut ini adalah takaran umum
penggunaan haloperidol yang diresepkan oleh dokter.
Jenis Penyakit
Usia
2-20
Skizofrenia,
(kronis)
Dewasa
3-20
Psychomotor anti-agitation(akut)
Dewasa
3-15
Psychomotor anti-agitation(kronis)
Dewasa
1.5-9
3-12 tahun
0,5-6
13-17 tahun
0,5-10
3-12 tahun
0,25-3
13-17 tahun
0,25-6
psikosis
dan
Skizofrenia
Psychomotor anti-agitation
mania
Dosis haloperidol yang dikonsumsi tergantung kepada penyakit dan usia pasien. Dosis di
atas bisa diminum sekali sehari atau dibagi menjadi beberapa dosis. Dokter umumnya
14
akan memberikan dosis kecil sebagai awalan dan meningkatkan dosisnya secara
perlahan-lahan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Mengonsumsi Haloperidol dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan haloperidol sebelum
mulai menggunakannya.
Haloperidol bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Gunakan air putih untuk
menelan tablet haloperidol.
Haloperidol untuk mengatasi skizofrenia biasanya akan diberikan untuk jangka waktu
panjang, kecuali ada efek yang merugikan atau berlawanan. Sedangkan jika untuk
meredakan gangguan kecemasan atau agitation, haloperidol hanya dikonsumsi hingga
gejala mereda.
Jangan menghentikan konsumsi haloperidol secara tiba-tiba. Jika diperlukan, dokter akan
mengurangi dosis secara perlahan-lahan.
Beri tahu dokter jika selama mengonsumsi haloperidol, Anda mulai atau berhenti
merokok, karena rokok dapat memengaruhi kinerja haloperidol di dalam tubuh.
Disarankan untuk tidak mengonsumsi alkohol selama mengonsumsi haloperidol karena
bisa meningkatkan risiko terkena efek samping.
Tanyakan kepada dokter jika Anda ingin mengonsumsi obat bebas lain bersamaan dengan
haloperidol untuk memastikan apakah obat tersebut sesuai.
Periksakan kadar gula darah secara rutin bagi penderita diabetes karena haloperidol bisa
memengaruhi kadar gula dalam darah.
Haloperidol mungkin dapat mengurangi efek obat bius, jadi jika Anda menjalani
perawatan gigi atau operasi, beri tahu dokter atau petugas medis yang menanganinya.
Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15 jika ingin beraktivitas di bawah sinar
matahari langsung karena haloperidol bisa menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap
sinar matahari.
Jangan mengemudi atau menggunakan peralatan mesin karena haloperidol dapat
menimbulkan rasa kantuk dan memperlambat reaksi tubuh.
14
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan untuk mengonsumsi haloperidol pada jam yang sama tiap hari untuk
memaksimalisasi efeknya dan supaya Anda tidak lupa.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi haloperidol, disarankan untuk segera meminumnya
begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan
dosis haloperidol pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter secara teratur selama mengonsumsi
haloperidol agar dokter dapat memonitor perkembangan kondisi Anda.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Haloperidol
Sama seperti obat-obatan lainnya, haloperidol berpotensi menyebabkan efek samping.
Tapi seiring dengan penyesuaian tubuh dengan obat, efek samping umumnya akan
mereda. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang umum terjadi:
Sakit kepala
Sakit perut
Masalah menstruasi
Pandangan buram
Gemetar
Konstipasi
Sulit tidur
Payudara membesar
Hidung tersumbat
16
Selain beberapa efek samping yang disebutkan di atas, ada juga beberapa gejala sindrom
neuroleptik maligna. Walau jarang terjadi, hal ini perlu diwaspadai. Berikut ini adalah
beberapa gejalanya:
Demam tinggi
Berkeringat
Linglung
Jika mengalami gejala sindrom neuroleptik maligna yang disebutkan di atas, segera temui
dokter.
7.
Olanzapine
Olanzapine digunakan untuk mengobati gangguan saraf, emosi, dan mental. Obat ini
dapat digunakan sendiri atau dengan obat-obatan lain untuk mengobati gangguan bipolar.
Obat ini tidak boleh digunakan untuk mengobati gangguan perilaku pada pasien dewasa
tua yang telah mengalami demensia atau penyakit Alzheimer. Obat ini hanya tersedia
dengan resep dokter dan tersedia dalam bentuk sediaan tablet
Dosis
Untuk pengobatan skizofrenia
1. Dewasa: Pada awalnya 5 sampai 10 mg sekali sehari. Dokter dapat menyesuaikan dosis
jika diperlukan, namun biasanya tidak lebih dari 20 mg per hari.
2. Remaja dan anak-anak usia 13 - 17 tahun: Pada awalnya 2,5 atau 5 mg sekali sehari.
Dokter mungkin menyesuaikan dosis jika diperlukan, namun dosis biasanya tidak lebih
dari 20 mg per hari.
3. Anak-anak usia 13 tahun ke bawah : Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh
dokter.
Untuk pengobatan gangguan bipolar
16
18
duduk tiba-tiba
5. Mengantuk
6. Mulut kering
7. Pingsan
8. Halusinasi
9. Jantung berhenti berdenyut
10. Demam tinggi
11. Tekanan darah tinggi atau rendah
12. Peningkatan berkeringat
13. Menjadi pemarah dan agresif
14. Mood atau perubahan mental
15. Bibir, kuku, atau kulit pucat atau biru
16. Otot kaku
17. Gugup, atau gelisah
18. Kelelahan atau kelemahan yang tak biasa
8.
Paliperidone
Paliperidone merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi gejala gangguan psikotik
seperti schizofrenia. Obat ini bisa dikonsumsi sendiri atau dikombinasikan dengan obat
gangguan psikotik lainnya. Namun obat ini tak boleh digunakan untuk mengatasi masalah
perilaku pada lansia yang menderita demensia atau penyakit Alzheimer. Obat ini hanya
tersedia dengan resep dokter. Untuk mengatasi gejala gangguan psikotik seperti
schizofrenia.
Dosis
Orang dewasa: 6 miligram sekali dalam sehari, setiap pagi
Remaja (12-17 tahun dengan berat 51 kg ke atas): 3 miligram sekali dalam sehari, setiap
pagi
Remaja (12-17 tahun dengan berat di bawah 51 kg): 3 miligram sekali dalam sehari,
setiap pagi
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet extended-release dan bisa diminum dengan atau
tanpa makanan.
9.
Quetiapine
18
Tentang Risperidone
20
Jenis obat
Antipsikotik
Golongan
Obat resep
Manfaat
Dikonsumsi oleh
Bentuk
Risperidone tersedia dalam berbagai merek dan harus digunakan dengan resep dokter.
Penggunaan obat ini tidak dianjurkan untuk anak-anak dan remaja di bawah usia 18
tahun.
Peringatan
Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum
menggunakan risperidone.
Risperidone dapat memengaruhi kesuburan pada wanita maupun pria. Karena itu,
pasangan yang berencana untuk punya anak sebaiknya menghindari obat ini.
Jangan menghentikan konsumsi risperidone secara tiba-tiba atau tanpa konsultasi
dengan dokter.
Pengidap diabetes yang menggunakan risperidone dianjurkan untuk lebih sering
memeriksa kadar gula darahnya.
Jika menggunakan risperidone, beri tahu dokter sebelum menjalani prosedur
medis apa pun. Obat ini dapat memengaruhi efek obat bius.
Harap berhati-hati bagi lansia dan yang menderita gangguan jantung, masalah
pada pembuluh darah, dehidrasi, dementia, volume darah rendah, gangguan
pencernaan, gangguan ginjal, diabetes, gangguan hati, epilepsi, gangguan prostat,
gangguan pernapasan, depresi, glaukoma, tumor pada kelenjar adrenal, myasthenia
gravis, porfiria, pernah mengidap sakit kuning, serta akan menjalani operasi mata.
Jika Anda mengantuk atau merasa pusing setelah menggunakan risperidone,
jangan mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
20
Dosis Risperidone
Tiap pasien bisa diresepkan takaran risperidone yang berbeda-beda. Penentuan dosis ini
tergantung pada usia, jenis kondisi, serta respons tubuh pasien terhadap obat. Obat-obatan
lain yang juga dikonsumsi oleh pasien juga akan menjadi bahan pertimbangan.
Takaran risperidone yang umumnya dianjurkan untuk pengidap skizofrenia dewasa
adalah 2 mg per hari yang kemudian akan ditingkatkan menjadi 4 mg untuk penggunaan
pada hari kedua dan seterusnya. Total dosis tersebut dapat diberikan dengan frekuensi
sekali minum atau beberapa kali dalam sehari. Jika dibutuhkan, dokter akan kembali
menyesuaikan dosis risperidone dengan reaksi tubuh pasien terhadap obat.
Untuk orang lanjut usia, dosis awalnya adalah 1 mg per hari dan kemudian bisa tetap
pada 1 mg atau dinaikkan menjadi 2 mg.
Mengonsumsi Risperidone dengan Benar
Gunakanlah risperidone sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca
keterangan pada kemasan.
Pada penggunaan awal, risperidone akan diberikan dengan dosis efektif yang paling
rendah. Dosis tersebut kemudian akan ditinjau ulang dan disesuaikan dengan reaksi tubuh
pasien terhadap obat. Karena itu, lakukanlah pemeriksaan kesehatan secara rutin ke
dokter agar perkembangan kondisi Anda serta keefektifan obat dapat dipantau.
Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Selama menggunakan risperidone,
hindarilah konsumsi minuman keras. Kandungan alkohol dalam minuman keras akan
meningkatkan risiko efek samping.
Jika pasien ingin berhenti menggunakan risperidone, jangan melakukannya secara tibatiba tanpa petunjuk dokter karena gejala-gejala gangguan psikosis dapat kambuh. Proses
ini harus dilakukan secara bertahap dan di bawah pengawasan dokter.
Usahakan untuk mengonsumsi risperidone pada jam yang sama tiap hari untuk
memaksimalisasi efeknya. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi risperidone, disarankan
segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat.
Jangan menggandakan dosis risperidone pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis
yang terlewat.
22
Pusing.
Mengantuk.
Pandangan kabur.
Mual.
Gangguan pencernaan.
Sulit tidur.
Mulut kering.
Segera temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius, seperti demam,
linglung, otot yang kaku, berkeringat, serta detak jantung yang cepat.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://health.detik.com/readobat/666/abilify?mode_op=dosis
http://www.alodokter.com/chlorpromazine
http://www.sejagad.com/direktori/read/3150/fluphenazine
http://www.alodokter.com/haloperidol
http://www.alodokter.com/risperidone
http://health.detik.com/read/2011/11/16/071347/1768182/769/olanzapine-untuk-obatigangguan-saraf-emosi-dan-mental
http://health.detik.com/readobat/747/paliperidone?mode_op=komposisi
http://health.detik.com/readobat/807/quetiapine?mode_op=komposisi
http://www.farmasi-id.com/sulpiride/
http://omedicine.info/id/thioridazine.html