Anda di halaman 1dari 10

R

Nama

: Aisyah Amatul Ghina

NPM

: 120210120130

Dosen

: Dr. Drs. Mamat R. Irmansyah,SE,MS.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran


Jl. Dipatiukur No. 35 Bandung

BAB 4
KEBUDAYAAN & MASYARAKAT
PENGANTAR
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan bahwa Cultural
Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Herskovit memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang super-organic karena kebudayaan yang turun-temurun dari generasi ke
generasi tetap hidup terus, walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat
senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.
Kata kebudayaan berasal dari (bahasa Sansekerta) buddhayah yang merupakan bentuk
jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal.
Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan
kebudayaan berasal dai kata Latin colere. Artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu
mengolah tanah atau bertani.

E.B. Tylor (1871)


Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-

kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.


Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur-unsur kebudayaan menurut Melville J. Herskovits, yaitu:
1.
2.
3.
4.

Alat-alat teknologi
Sistem ekonomi
Keluarga
Kekuasaan politik

Unsur-unsur kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski, yaitu:


1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di
dalam upaya menguasai alam sekelilingnya
2. Organisasi ekonomi

3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan; perlu diingat bahwa keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang utama
4. Organisasi kekuatan
Antropolog C. Kluckhohn di dalam sebuah karyanya yang berjudul Universal Categories of
Culture menguraikan Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals,
yaitu:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat-alat rumah
tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya);
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi dan sebagainya);
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem
4.
5.
6.
7.

perkawinan);
Bahasa (lisan maupun tertulis)
Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya)
Sistem pengetahuan
Religi (sistem kepercayaan)

FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT


Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Hasil karya
masyarakat melahirkan teknnologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan
utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan dalamnya. Teknologi pada
hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Alat-alat produktif;
Senjata;
Wadah
Makanan dan minuman;
Pakaian dan perhiasan;
Tempat berlindung dan perumahan;
Alat-alat transpor

Unsur-unsur normatif yang merupakan bagian dari kebudayaan adalah:


1. Unsur-unsur yang menyangkut penilaian (valuational elements) misalnya apa yang
baik dan buruk, apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, apa yang sesuai
dengan keinginan dan apa yang tidak sesuai dengan keinginan.

2. Unsur-unsur yang berhubungan dengan apa yang seharusnya (precriptive elements)


seperti bagaimana orang harus berlaku.
3. Unsur-unsur yang menyangkut kepercayaan (cognitive elements) seperti misalnya
harusmengadakan upacara adar pada saat kelahiran, pertunangan, perkawinan, dan
lain-lain.

SIFAT HAKIKAT KEBUDAYAN


1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan
tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakantindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakantindakan yang diizinkan.

KEPRIBADIAN DAN KEBUDAYAN

MASYARAKAT

KEBUDAYAAN

INDIVIDU
DAN
PELAKUNYA

KEPRIBADIAN

GERAK KEBUDAYAN
Beberapa masalah yang menyangkut proses akulturasi adalah:
1.
2.
3.
4.

Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima;


Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima;
Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru;
Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.

BAB 8
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
PENGANTAR
Perubahan:
Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi masyarakat
yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahanperubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan
yang pengaruhnya terbatas maupun luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat
sekali, tetapi ada juga yang berjalan cepat.
Perubahan bisa berkaitan dengan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nilai-nilai sosial;
Pola-pola perilaku;
Organisasi;
Lembaga kemasyarakatan;
Lapisan dalam masyarakat;
Kekuasaan dan wewenan, dan lain-lain.

Perubahan Sosial
Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

PEMBATASAN PENGERTIAN
Pengertian perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan:
William F. Ogburn
Dia mengemukakan ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur
kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh
besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
Kingsley Davis
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat.
HUBUNGAN ANRARA PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, filsafat, dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk
serta aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan-perubahan tersebut lebih merupakan
perubahan kebudayaan ketimbang perubahan sosial.
Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya
ciri-ciri tertentu, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat
mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti dengan
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang
bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri.
4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang
spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang
sangat kuat.
5. Secara tipologis, perubahan-perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Social Process: the circulation of various rewards, facilities, and personnel in an
existing structure.
b. Segmentation: the proliferation of structural units that do not differ qualitatively
from existing units.
c. Structural change: the emerge of qualitatively new complexes of roles and
organization.
d. Changes in group structure: the shifts in the composition of groups, the level if
consciousness of groups, and the relations among the groups in society.

BEBERAPA BENTUK PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN


1. Perubahan lambat dan perubahan cepat
2. Peubahan kecil dan perubahan besar
3. Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau perubahan yang direncanakan
(planned change) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change) atau
perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change).

FAKTOR-FAKTOR
KEBUDAYAAN

YANG

MENYEBABKAN

PERUBAHAN

SOSIAL

DAN

1. Sebab yang bersuber dalam masyarakat itu sendiri:


a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
b. Penemuan-penemuan baru
c. Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat
d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarkaat itu sendiri
2. Sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat:
a. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia
b. Peperangan dengan negara lain
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JALANNYA PROSES PERUBAHAN


A. Faktor-faktor yang mendorong jalnnya proses perubahan:
1. Kontak dengan kebudayaan lain
2. Sistem pendidikan yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang
4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
5. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
6. Penduduk yang heterogen
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
8. Orientasi ke muka
9. Nilai meningkatkan taraf hidup
B. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. Sikap masyarakat yang tradisionalistis
4. Adanya kepentingan-kepentikngan yang telah tertanam dengan kuat atau vested
5.
6.
7.
8.
9.

interest
Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
Prasangka terhadap hal-hal yang baru/asing
Hambatan ideologis
Kebiasaan
Nilai pasrah

ARAH PERUBAHAN (Direction of Change)


Keserasian dalam masyarakat (social equilibrium)
Suatu keadaan di mana lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok berfungsi saling
mengisi.
Saluran-saluran dalam proses perubahan
Saluran-saluran dalam proses perubahan adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi dan seterusnya. Lembaga

kemasyarakatan yang merupakan titik tolak tergantung pada cultural focus masyarakat pada
suatu masa yang tertentu.
Organisasi
Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan bagian dari satu
kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Disorganisasi atau disintegrasi
Disorganisasi adalah proses berpudanya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarkat
dikarenakan

adanya

perubahan-perubahan

yang

terjadi

dalam

lembaga-lembaga

kemasyarakatan.
Reorganisasi atau reintegrasi
Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai yang baru agar sesuai
dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reorganisasi
dilaksanakan

apabila

norma-norma

dan

nilai-nilai

yang

baru

telah

melembaga

(institutionalized) dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses pelembagaan tersebut dalam
masyarakat, mengikuti formula sebagai berikut.
Pelembagaan = efektivitas menanam kekuatan menentang dari masyarakat
(institutionalized) kecepatan menanam
Cultural lag (ketertinggalan budaya)
Cultural lag merupakan ketidakserasian dalam perubahan-perubahan unsur-unsur masyarakat
atau kebudayaan.
Gerak perubahan
Perubahan bergerak meninggalkan faktor yan diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan
faktor itu, mungkin perubahan bergerak kepada sesuatu bentuk yang sama sekali baru, atau
mungkin pula bergerak ke arah suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau.

MODERNISASI
Modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial. Biasanya merupakan perubahan
sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada perencanaan (jadi juga
merupakan intended atau planned-change) yang biasa dinamakan social planning.

Di dalam proses modernisasi tercakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang
tradisional atau pramodern dalam artian teknologis serta organisasi sosial ke arah pola-pola
ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara Barat yang stabil.
Syarat-syarat modernisasi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Cara berpikir yang ilmiah


Sistem administrasi negara yang baik
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur
Penciptaan iklim yang favorable dari masyarakat
Tingkat organisasi yang tinggi
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning

Anda mungkin juga menyukai