PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi
yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara
tersebut.Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang,
stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan. Di
Indonesia, fungsi Bank Sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Bank Sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga
stabilitasharga yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi.Bank Sentral
menjaga agar tingkat inflasi terkendali, dengan mengontrol keseimbangan
jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak
maka Bank Sentral dengan menggunakan instrumen antara lain namun tidak
terbatas pada base money, suku bunga, giro wajib minimum mencoba
menyesuaikan jumlah uang beredar sehingga tidak berlebihan dan cukup
untuk menggerakkan roda perekonomian (low/zero inflation), dengan
mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang
yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan menggunakan
instrumen dan otoritas yang dimilikinya.
2.
Indonesia dan telah diubah dengan UU No. 3/2004. Dalam UU ini Bank
Indonesia ditetapkan sebagai lembaga tinggi negara yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya. Sesuai UU tersebut, Bank Indonesia
diwajibkan untuk menetapkan target inflasi yang akan dicapai sebagai
landasan bagi perencanaan dan pengendalian moneter. Selain itu, utang luar
negeri berhasil dijadwalkan kembali dan kerja sama dengan IMF diakhiri
melalui Post Program Monitoring (PPM) pada 2004.
Dalam melaksanakan tugasnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan
Gubernur yang terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur
Senior, dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak 7 Deputi Gubernur
dengan Gubernur sebagai pemimpin Dewan Gubernur. Dewan Gubernur
mewakili Bank Indonesia di dalam dan di luar pengadilan yang diwakili oleh
Gubernur.
Gubernur dan Deputi Gubernur Senior dipilih dan diangkat oleh
Presiden dengan persetujuan DPR. Sedangkan Deputi Gubernur dipilih oleh
Gubernur dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Untuk bisa
menjadi anggota Dewan Gubernur harus berkewarganegaraan Indonesia,
memiliki akhlak dan moral yang tinggi, serta memiliki keahlian dan
pengalaman di bidang ekonomi, keuangan, perbankan dan hukum.
2.2 Kedudukan Bank Indonesia Sebagai Lembaga Negara
Dilihat dari sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, kedudukan
Bank Indonesia sebagai lembaga negara yang independen tidak sejajar
dengan lembaga tinggi negara seperti DPR, BPK, dan MA. Kedudukan Bank
Indonesia juga tidak sama dengan Kementrian karena kedudukan Bank
Indonesia berada diluar pemerintahan. Status dan kedudukan yang khusus
tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan
fungsinya sebagai Otoritas Moneter secara lebih efektif dan efisien.
Meskipun
Bank
Indonesia
berkedudukan
sebagai
lembaga
negara
hubungan kerja dan koordinasi yang baik dengan DPR, BPK, pemerintah, dan
pihak lainnya.
Dalam hal hubungan keuangan dengan pemerintah, Bank Indonesia
membantu menerbitkan dan menempatkan surat-surat utang negara guna
membiayai APBN tanpa diperbolehkan membeli sendiri surat-surat utang
negara tersebut. Bank Indonesia juga bertindak sebagai kasir pemerintah
yang menata usahakan rekening Pemerintah di Bank Indonesia, dan atas
permintaan pemerintah, dapat menerima pinjaman luar negeri atas nama
pemerintah Indonesia. Namun, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia
benar-benar terfokus dan agar efektivitas pengendalian moneter tidak
terganggu, pemberian kredit kepada Pemerintah guna mengatasi deficit
spending yang selama ini dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan UU
yang lama kini tidak dapat lagi dilakukan oleh Bank Indonesia.
Meskipun
Bank
Indonesia
merupakan
lembaga
negara
yang
Koordinasi
diperlukan
pada
perbankan,
dan
sidang
antara
kabinet
keuangan
yang
Bank
Indonesia
yang
dengan
membahas
berkaitan
dengan
pemerintah
masalah
ekonomi,
tugas-tugas
Bank
serta
lembaga-lembaga
terkait
lainnya,
dengan
tetap
1.
2.
3.
4.
b.
mewajibkan
menetapkan
ketentuan-ketentuan
perbankan
dengan
juga
dapat
memberikan
izin
pembukaan,
penutupan
dan
5.
Dapat di tambahkan bahwa laju inflasi yang di peroleh dari indeks harga
konsumen (IHK) sebagai sasaran akhir dan laju inflasi inti (core/ underlying
inflation) sebagai sasaran opersional.
Di dalam opersionalnya, bank Indonesia tidak menggunakan inflasi IHK
sebagai acuan dalam
mengambil
kebijakan
moneter,
namun
menggunakan
inflasi
inti,
akan
samping
itu,
kebijakan
akan
tersebut
dapat
juga
untuk
inflasi di harapkan dapat di tekan sekitar 5%. Dalam jangka pendek, angka
inflasi di pertahankan
pelaksanaan
tugas
pokok
dalam
menetapkan
dan
yang di tetapkan
oleh bank
rupiah, (Fine tune Operation) Penitipan dana dengan prinsip wadiah dan
2.
Operasi pasar terbuka dalam valas yaitu jual beli valas terhadap rupiah
antara lain dalam bentuk spot, forward, dan swap.
Dengan kegiatan operasi pasar terbuka tersebut, Bank Indonesia
memengaruhi likuiditas perbankan (melalui ekspansi dan kontraksi moneter)
primer
pendek.untuk
atu
komponennya,
mencapai
atau
sasaran-sasaran
suku
bangsa
moneter,
pasar
bank
jangka
Indonesia
mempunyai funsi sebagai lender of the last resort melalui pemberian kredit
atau pembiyaan berdasarkan prinsip syariah kepada bank untuk mengatasi
kesulitan pendanaan jangka pendek, yang dijamin dengan angunan yang
berkualitas tinggi dan mudah dicairkan, yang selanjutnya di sebut fasilitas
pendanaan jangka pendek (FPJP).
2.6 Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka adalah kegiatan transaksi di pasar uang yang di
lakukan oleh bank Indonesia dengan bank dan pihak lain dalam rangka
pengendalian moneter.Kegiatan tersebut dapat bersifat kontraksi (menyerap
likuiditas perbankan) maupun ekspansi (menambah likuiditas perbankan).
Operasi pasar terbuka di lakukan dengan tujuan untuk mencapai target
operasional kebijakan moneter dalam rangka mendukung pencapaian
sasaran akhir kebijakan bank Indonesia.
Instrumens Operasi Pasar Terbuka
Instrumen operasi pasar terbuka dikelompokkan berdasarkan waktu
pelaksaan operasi pasar terbuka yang dapat di akukan secara regular dan
nonreguler.
Penerbitan SBI
SBI adalah surat berharga sebagai pengakuan utang berjangka waktu
pendek dalam mata uang rupiah yang di terbitkan oleh bank Indonesia
dengan system diskonto. SBI di terbitkan Bank Indonesia tanpa warkat
(scripless) dan seluruh kepemilikan maupun transaksinya di catat dalam
sarana bank Indonesia BI-SSSS. SBI di terbitkan bank Indonesia dalam jangka
waktu (tenor) 1 bulan sampai dengan 12 bulan dengan satuan unit terkecil
sebesar Rp 1 Juta. Saat ini bank Indonesia menerbitkan SBI dengan tenor 1
bulan dan 3 bulan.Penerbitan SBI tenor 1 bulan dilakukan secara mingguan
sedangkan SBI tenor 3 bulan dilakukan secara triwulanan.
b)
FASBI
FASBI adalah fasilitas penempatan dana milik bank umum dalam rupiah di
bank Indonesia. FASBI disediakan secara harian oleh bank Indonesia dengan
jangka waktu penempatan dana bank antara 1 hari (Overnite) sampai dengai
14 hari. Penempatan dana minimal pada FASBI ditetapkan berdasarkan
diskresi bank Indonesia.
FASBI dilakukan tanpa warkat, dan bukti kepemilikan tercatat dalam sarana
BI-SSSS. Penyelesaian transaksi FASBI dilakukan pada hari yang sama (same
day settlement).
c)
SWBI
SWBI merupakan intrumen pendukung operasi pasar terbuka dalam rangka
kontraksi moneter secara harian berupa penepatan dana jangka pendek
bank syariah di bank Indonesia berdasarkan prinsip wadiah.
SWBI berjangka waktu 7, 14, dan 28 hari. Jumlah dana yang di tempatkan
paling kurang Rp500 juta dan selebihnya dengan kelipatan Rp50 juta. Bank
Indonesia dapat memberikan bonos atau SWBI yang besarnya ditentukan
berdasarkan dikresi bank Indonesia.
d)
RR-SUN
RR-SUN Merupakan transaksi pembelian SUN milik bank Indonesia oleh bank
dengan perjanjian untuk menjual kembali kepada bank Indonesia sesuai
dengan harga dan jangka waktu yang telah disepakati. Jenis SUN yang di
gunakan dapat berupa obligasi Negara (ON) maupun surat perbendeharaan
Negara (SPN), Transaksi RR-SUN dilakukan dengan jangka waktu (tenor) 1
bulan dan 3 bulan.
Metode lelang RR-SUN dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu : (1).
Variable rate tender (peserta lelang mengajukan penawaran kuantitas dan
reverse repo rate ) (2). Fixed rate tender (peserta lelang mengajukan
e)
FTO
FTO adalah instrument operasi pasar terbuka untuk menambah/mengurangi
likuiditas jangka pendek dalam rangka menstabilkan gejolak suku bunga di
PUAB.
Transaksi FTO dilakukan dengan mekanisme lelang melalui sarana bank
Indonesia SSSS, dapat mengunakan metode fixed rite tender/Variable rate
Indonesia,
sedangkan
peserta
tidak
langsung
mengajukan
melakukan
penyelesaian
pelaku
ekonomi
dalam
Melaksanakan
dan
memberikan
persetujuan
system
dan
izin
pembayaran
atas
untuk
dengan
berbagai
system
pembayaran
dengan
adanya
Bagi
masyarakat,
memberikan
alternatif
dalam
melakukan
suatu
2.
3.
4.
melakukan dana.
Bagi nasabah untuk kepentingan fortfolio fund
Bagi bank sentral sebagai menyelenggara, dapat secara cepat dan akurat
mengetahui kundisi keuangan suatu bank maupun transaksi-transaksi yang
terjadi di masyarakat, baik antar nasabah bank maupun antar bank sehingga
dapat menentukan kebijakan-kebijakanya secara lebih akurat dan tepat.
Kegiatan Kegiatan Dalam Kliring
Penyelenggaran kliring lokal terdiri dari 2 bagian yang meliputi kliring
penyerahan, dan kliring pengambilan yang merupakan satu kesatuan siklus
kliring.
1.
Kliring Penyerahan
Kliring penyerahan adalah
bagian
dari
suatu
siklus
kliring
guna
Kliring Pengambilan
Kliring pengambilan adalah
bagian
dari
suatu
siklus
kliring
guna
d)
e)
pengunjukkan.
f)
Bilyet giro di batalkan oleh penarik setelah berakhirnya tenggang waktu
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)
p)
q)
3.
penawaratandan
Sudah kedaluarsa
Coretan/perubahan tidak ditaerai nda tangani oleh pemilik
Bea materai belum di lunasi
Tanda tangan tidak cocok dengan spicement
Stempel kliring tidak ada
Stempel kliring sesuai dengan bank penerima
Endorsement pada cek atas nama atau cek atas order tidak ada
Warkat di blokir pembayarannya (SKK terlampir)
Rekening di blokir oleh instansi yang berwenang
Warkat bukan untuk kami
Perhitungan/encode tidk sesuai dengan nominal yang sebenarnya
Retur Warkat Kredit
Dalam hal terdapat warkat kredit dan atau DKE kredit yang tidak dapat di
perhitungkan ke rekening nasabah penerima, misalnya karena adanya
kesalahan pengisian sandi, peserta, nomor rekening, atau jumlah nominal
maka penolakannya wajib di lakukan melalui kliring berikutnya segera
setelah diketahui adanya kesalahan dimaksud dan tidak melalui kliring
pengembalian.
SISTEM KLIRING
Saat
ini
penyelenggaraan
kliring
local
Indonesia
di
lakukan
Sistem Manual
Sistem manual adalah system penyelenggara kliring local yang dalam
pelaksaan perhitungan, pembuatatn bilyet saldo kliring serta pemilahan
warkat secara manual oleh setiap peserta.pada proses system manual,
perhitungan kliring akan didasarkan pada warkat yang dikliringkan oleh
peserta kliring. Pelaksaan funsi-funsi kliring seluruhnya di lakukan secara
manual, dan cirri-ciri sebagai berikut :
1.
2.
3.
semua peserta.
Pembuatan dan pencocokan rincian daftar warkat kliring
Penyusunan neraca kliring penyerahan dan pengembalian gabungan
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
dalam disket
Perhitungan kliring dilakukan oleh penyelenggara di bantu computer
Pembuatan daftar kliring oleh peserta
Rekapitulasi, neraca, dan bilyet saldo klirig di buat oleh penyelenggara
Perhitungan baik oleh penyelenggara maaupun oleh peserta di bantu
6.
7.
8.
computer
Identitas peserta menggunakan sandi bank
Penyampaian warkat melibatkan oleh semua pihak
Menggunkan warkat baku namun dengan standar kertas sekuriti yang
9.
Sistem Otomasi
penyelenggara
Laporan kliring di buat dan di cetak oleh penyelenggara menggunakan
3.
4.
5.
6.
1.
2.
nasional dan
Penyelenggara kliring lokal yaitu unit kerja di bank Indonesia dan bank
yang memperoleh persetujuan bank Indonesia untuk mengelola dan
menyelenggarakan SKNBI di suatu wiayah kliring tertentu.
Peserta
Setiap bank dapat menjadi peserta dalam menyelenggara SKNBI di suatu
wilayah kliring, dengan persyaratan sebagai berikut :
1.
Telah memperoleh izin usaha atau izin pembuka kantor dari bank
Indonesia
2.
Lokasi kantor bank memungkinkan kantor bank tersebut untuk mengikuti
penyelenggaraan SKNBI di lokal PKL secara tertib sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan
3.
Bank telah menandatangani perjanjian penggunaan SKNBI antara bank
Indonesia dengan bank sebagai peserta
4.
1.
a.
Kliring Debit
Meliputi kegiatan kliring penyerahan dan kliring pengembalian, digunakan
untuk transfer debit antar bank yang di sertai dengan penyampaian fisik
b.
c.
oleh PKL
PKL, akan melakukan perhitungan kliring debit berdasarkan DKE debit
Kliring Kredit
Digunakan untuk transfer kredit antar bank tanpa di sertai penyampaian
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah yang merupakan single objective Bank Indonesia. Kestabilan nilai
rupiah yang dimaksud adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan
jasa yang tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata
uang negara lain.
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga
pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah:
a.
b.
c.
DAFTAR PUSTAKA
Latumaerissa Julius R. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:
Salemba empat