Anda di halaman 1dari 5

Persyaratan teknis pemasangan kabel berdasarkan rencana kerja dan syaratteknis

Hotel Amaris Teuku Umar yaitu sebagai berikut:


1.Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas
dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
2.Setiap kabel daya pada kedua ujung pengupasan harus diterminasi
denganterminal ciut panas atau dengan calico band dan dilak serta diberi
selongsongkaret berwarna untuk mengidentifikasikan fasa-nya sesuai dengan PUIL.
3.Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel
(cableladder ), diklem atau diikat dengan cable ties dan disusun yang rapi
4.Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan (one brokenlength),
kecuali pada kabel penerangan; dimana penyambungannya harus dalam Junction
Box.
5.Kabel dengan luas penampang 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengansepatu
kabel untuk terminasinya. Apabila harus dilakukan penyambungankabel, maka alat
sambung yang digunakan harus penyambung kabel tembaga(Cu Joint Sleeve) dan
dilindungi dengan isolasi dari jenis panas ciut (
heat shringkage) atau selongsong plastik dengan isian resin 3M.
6.Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 16 mm2 atau lebih
harusmempergunakan alat pres hidrolik yang kemudian disolder dengan timah
patri.
7.Semua kabel yang ditanam dalam tanah harus pada kedalaman 60 cmminimum,
dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15cm dan di
atasnya diamankan dengan batu bata kualitas baik
sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan denga
n jumlah kabel.
8.Kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan kabelsupport,
minimum setiap 50 cm.
9.Pada route kabel setiap 25 cm dan disetiap belokan harus ada tanda
arah jalannya kabel.
10.Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasilainnya
harus ditanam lebih dalam dari 60 cm dan diberikan pelindung pipagalvanis dengan
diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.
11.Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu
trunking
kabel.
12.Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit.

13.Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus
dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2,5 kali penampang
kabel.
14.Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalamkotak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya 19 dan
dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadiminimum
4 cm.
15.Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1
mdisetiap ujungnya.
16.Penyusunan konduit di atas trunking kabel harus rapi dan tidak saling menyilang.
17.Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalamkotak
penyambungan dan memakai alat penyambung berupa end cap (lastdop)
merk Legrand atau 3M.

Kabel NYY
Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap dalam tanah yang harus
diberikan pelindung khusus (misalnya: duct, pipa baja PVC atau besi baja). Instalasi
ini bias ditempatkan di luar atau di dalam bangunan baik pada kondisi basahataupu
n kering. Kabel jenis ini mempunyai selubung PVC warna hitam,terdiri dari 1-4 urat
dengan penampang luar mencapai 56 mm.
Kabel NYM
Kabel

ini

hanya

direkomendasikan

khusus

untuk

instalasi

tetap

di

dalam bangunan yang penempatannya bias di dalam atau di luar plester tembokata
upun dalam pipa pada ruangan kering atau lembab. Kabel ini tidakdiijinkan untuk
dipasang di luar rumah yang langsung terkena panas danhujan ataupun ditanam
langsung dalam tanah.

Ketentuan Bahan dan Peralatan


Pedoman Rencana Kerja dan Syarat Teknis MEP Hotel Amaris Teuku
Umar,menjabarkan mengenai ketentuan lighting fixture yang digunakan, yaitu
sebagai berikut:
1.Lighting fixture untuk Lampu TLD
a. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm.
b.Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapatmemberikan
koreksi factor total minimal 0,85.

c.Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Incandescent light (warm white).
d.Fitting lampu dari type yang tidak menggunakan mur baut.
e.Lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dari karat danlecet-lecet,
harus dengan ICI
acrylic paint warna putih, contoh harusdisetujui oleh Direksi/Manajemen Konstruksi
Lapangan.
f.Konstruksi

lighting

fixtures

pada

umumnya

harus

memberikaneffisiensi

penerangan yang maksimal, rapih, kuat, serta sedemikianrupa sehingga pekerjaanpekerjaan

seperti

penggantian

lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pkerjaan pemeliharaan dengan mudahdapat


dilaksanakan.
g.Lighting fixtures harus

dibuatkan

mur

dan

baut

sebagai

tempatterminal

pentanahan (grounding ).
2.Lampu Tabung (Down Light )
a.Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflektor aluminium.
b.Lampu holder menggunakan standard E-27.
c.Diameter dari kap lampu sesuai standart pabrik pembuat, dan cukuplebar untuk
kemudahan penggantian lampu.
d.Lampu yang dipakai dari jenis lampu LED dan/atau PLC atau sesuaiGambar,
contoh harus disetujui oleh Direksi/manajemen Konstruksi.
3.Lampu Sorot (Spot Light )
a.Lighting fixtures dari

bahan

aluminium dan

berbentuk

silinder

atausesuai

Gambar.
b.Lampu

housing daridie-cast aluminium atau

steel stoved enamel finished dan

dilengkapi dengan anodized aluminium reflector.


c.Mounting base harus diperlengkapi sehingga dapat terpasang dengan baik.
d.Lampu housing harus tahan cuaca dari aluminium IP-44.

e.Lampu yang dipakai dari jenis metal Halide.


f.Contoh harus disetujui oleh Direksi/Manajemen.
4.Lampu Sorot Luar (Flood Light)
a.lampu sorot luar dimaksudkan untuk menyorot bangunan seperti yangditunjukkan
di dalam Gambar.
b.Lampu Holder menggunakan standard E-27.
c.Lighting fixtures akan dipasang outbouw padaduct plafon.
d.lampu yang dipakai dari jenis lampu Halogen atau PAR/ProdukPhilips jenis reflektif.
e.Contoh harus disetujui Direksi/Manajemen.
5.Lampu Emergency, Exit dan Orientasia. Lampu emergency
yang digunakan jenis
flourescent
, lengkap dengan baterai dan chargernya. b.

Pada saat listrik PLN/Genset menyala charger akan mengisi bateraidan lampu harus
dapat dioperasionalkan dari listrik PLN/Gensetmelalui rangkaian terpisah (satu buah
lampu) dan dapatdihidupmatikan dengan
switch
. Bila PLN/Genset mati, lampu tetapmenyala (tanpa terputus) dan dioperasikan oleh
sumber daya baterai(lampu yang lain). Bila PLN/Genset hidup, baterai harus diisi
kembalidan semua operasi tersebut di atas harus dapat bekerja secara otomatis.c.

Baterai yang dipakai jenis


dry cell Nickel Cadmium
dan harus sanggupmenampung operasi selama minimal 2 jam, kapasitas
bateraidisesuaikan dengan TLD yang dipasang.d.

Tegangan input adalah 220 V, 10 % 50 Hz, 1 fasa, diperlengkapidengan indikator


LED dan peralatan push to
check battery

.e.

Charger harus dapat mengisi batteray pada kapasitas penuh selama 1 x24 jamf.

Inverternya harus tidak bekerja bila lampu dinyalakan dari sumberPLN/Genset

Anda mungkin juga menyukai