Anda di halaman 1dari 3

Kabel

Kabel

merupakan

salah

satu

sarana

dalam

instalasi

listrik

karena

kabel

menghantarkan arus ke beban yang terpasang, maka perlu diketahui secara pasti
beberapa besar beban yang terpasang agar kapasitas kabel memadai. Pemikiran
kabel mempertimbangkan beberapa hal :
a. Electrical, meliputi ukuran konduktor, tipe dan tebal isolasi. Bahan yang tepat
untuk desain tegangan menengah dan rendah, mempertimbangkan kekuatan
listrik, bahan isolasi, konstanta dielektrik dan faktor daya.
b. Suhu,

INSTALASI PEMIPAAN
a. Sistem Penyambungan Pipa
-

Menggunakan sambungan ulir/screwed atau las untuk pipa berdiameter 75 mm ke


bawah dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 100 mm ke atas
dengan maximum dua batang pipa serta pada belokan minimal 5 kali diameter pipa
dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya (long elbow).

Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang
pipa pada pipa lurus.

Untuk mencegah terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus


terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara
homogen.
b.

Penumpu Pipa

Seluruh pipa harus diikat/ditetapkan, kuat dengan dudukan dan angker yang kokoh
(rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran dan gerakan.

Pipa horizontal harus ditumpu dengan penyangga dengan jarak antara tidak lebih
dari 2,5 m.

c. Pemasangan Fixtures dan Fitting


-

Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran
yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan
kokoh (Rigit) ditempatnya lengkap tumpuan yang mantap.

Semua fixtures, fitting, pipa-pipa hidrant dilaksanakan harus rapi.

Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi (pipa induk), dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat (K.225) dan dipasang setiap ada sambungan
pipa (tee, elbow, valve ) dan sebagainya.

Tinggi pemasangan dari lantai + 20 cm (muka tanah jadi).


Perletakan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga mudah untuk
dibuka/tutup.

PENGUJIAN INSTALASI PEMIPAAN


a. Sebelum

dipasang

fixtures-fixtures

dari

seluruh

sistem

distribusi,

installasi

pemipaan air harus diuji dengan tekanan 20 kg/cm2, tanpa mengalami kebocoran
dalam waktu minimum 24 jam tekanan tersebut tidak turun/berubah. Pada
prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa
maximum 150 meter.
b. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab
Pemborong/ Kontraktor. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan
oleh Pengawas dan wakil dari pemilik proyek/Perencana, selanjutnya apabila telah
diterima/memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.
c. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan "trial run" sistem instalasi ini
haruslah pula dihadiri pihak pemilik proyek/Perencana/Pengawas dan Ahli serta
pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat
pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.
PENGECATAN

a. Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan karung goni dan dilapisi
dengan Tar (Tar coated) untuk penahan Korosi atau dengan bahan anti karat sintesis
yang dispesifikasi untuk keperluan pemipaan bawah tanah. Sedangkan untuk pipapipa yang terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat yang
warnanya akan ditentukan kemudian oleh Pengawas.
b. Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/cat pada
setiap jarak + 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipa induk, begitu pula pipa-pipa
pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.
c. Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
Untuk jaringan pipa hydrant dipakai warna merah
d. Khususnya untuk identifikasi dan penentuan warna cat dari masing - masing
instalasi Plumbing dan Hydrant akan ditentukan kemudian bersama Pemilik /
Pengawas.

Anda mungkin juga menyukai