Anda di halaman 1dari 23

DIARE PADA BAYI DAN

ANAK
Dr.Hj.Elli Kusmayati.SpA

Pendahuluan

Diare masih merupakan penyebab


utama morbiditas dan mortalitas
anak di negara berkembang.
Pada sebagian besar kasus
penyebabnya adalah infeksi akut
intestinum yang disebabkan oleh
virus, bakteri atau parasit, akan
tetapi berbagai penyakit lain juga
bisa menyebabkan diare akut,
termasuk sindroma malabsorbsi.

Diare karena virus umumnya bersifat


self limiting, sehingga aspek
terpenting yang harus deperhatikan
adalah mencegah terjadinya
dehidrasi yang menjadi penyebab
utama kematian dan menjamin
asupan nutrisi untuk mencegah ggn
pertumbuhan akibat diare
Diare menyebabkan hilangnya
sejumlah besar air dan elektrolit dan

Di Indonesia penyakit diare menjadi


beban ekonomi yang tinggi di sektor
keshatan ok rata rata sekitar 30 %
dari jumlah tt yang ada di RS di
tempati oleh bayi dan anak yang
menderita diare selain itu juga di
Yankes primer, diare masih
menempati urutan kedua dalam
urutan 10 penyakit terbanyak di
populasi.

DEFINISI

Diare akut adalah b ab pada bayi


atau anak lebih dari 3 kali perhari,
disertai perubahan konsistensi tinja
cair dengan atau tanpa lendir dan
darah yang berlangsung kurang dari
satu minggu.
Pada bayi yang minum ASI sering
frekuensi bab nya > 3-4 kali / hari,
keadaan ini tidak dapat disebut diare,
tetapi masih bersifat fisiologis /

Selama BB bayi meningkat normal,


hal tersebut tidak tergolong diare,
tetapi merupakan intoleransi laktosa
sementara akibat belum
sempurnanya perkembangan sal
cerna.
Kadang kadang pada seorang anak
bab < 3 kali/hari, tetapi konsistensi
cair ,keadaan ini sudah dapat disebut
diare.

Cara penularan dan faktor


risiko
Cara penularan diare pada umumnya
melalui cara fekal-oral yaitu melalui
makanan / minuman yang tercemar
oleh enteropatogen, atau kontak
langsung dengan tangan penderita
atau tidak langsung melalui lalat.
Faktor risiko yang dapat
meningkatkan penularan
enteropatogen al:
-tidak memberi ASI secara penuh/

Tidak memadainya persediaan air bersih


Pencemaran air oleh tinja
Kurangnya sarana kesehatan (MCK)
Kebersihan lingk dan pribadi yang buruk
Penyimpanan mak/minuman yang tidak
higiene dan cara penyapihan yang tidak baik.
*dan ada bbp fx pada penderita dapat
meningkatkan kecendrungan untuk dijangkiti
diare al: gizi buruk, imunodefisiensi ,
keasaman lambung berkurang,menurun
motilitas usus, campak, dan fx genetik.

ETIOLOGI

Pada saat ini, dengan kemampuan di


bidang teknik lab kuman kuman
patogen telah dapat diidentifikasikan.
Di negara berkembang kuman
patogen penyebab penting diare
akut pada anak al:
-rotavirus,escherichia coli,
shigella,campilobacter jejuni
Disamping itu penyebab diare non
infeksi yang dapat menimbulkan

-kesulitan makanan
-defek anatomis :
malrotasi,hirschsprung disease
-malabsorbsi
-keracunan makanan
-endokrinopati
-neoplasma
-dll

MANIFESTASI KLINIS

Infeksi usus menimbulkan tanda dan gejala


gastrointestinal serta gejala lainnya bila
terjadi komplikasi ekstraintestinal termasuk
manifestasi neurologis.
Gejala GIT berupa ;diare, kram perut dan
muntah. Sedangkan manifestasi sistemik
bervariasi tergantung pada penyebabnya.
Diare cair mengeluarkan tinja mengandung
ion natrium,klorida dan bikaronat. Kehilangan
air akan meningkat bila muntah dan panas.

Hal ini akan menyebabkan dehidrasi ,asidosis


metabbolik dan hipokalemia.
Dehidrasi adalah keaadaan yang paling
berbahaya karena dapat menyebabkan
hipovolemia, kolaps kardiovacular dan
kematian bila tidak diobati dengan tepat.
Menurut derajat dehidrsanya bisa tanpa
dehidrasi,dehidrasi ringan, sedang dan berat.
Gejala neurologis dari infeksi usus bisa berupa
parasthesia( akibat makan ikan,kerang, msg).

Bila ada panas dimungkinkan karena


proses peradangan / dehidrasi.
Nyeri perut yang lebih hebat dan
tenesmus yang terjadi pada perut
bagian bawah serta rectum
menunukkan terkenanya usus besar.
Mual muntah merupakan simptom
non spesifik.

Diagnosis
1. anamnesis.
Perlu ditanya ; lama diare,frekuensi,volume,
konsistensi tinja, warna, bau ada / tidak lendir
, darah, bila disertai muntah ; volume dan
frekuensinya
Kencing; biasa, berkurang, jarang tidak ada
dalam 6-8 jam terakhir
Makanan /minuman yang diberikan selama
diare
Ada panas/ penyakit lain penyerta ; batuk,
pilek, otitis media, campak.

Tindakan ibu yang telah dilakukan selama


diare; memberi oralit,membawa berobat dan
obat obatan yang telah diberikan serta riwayat
imunisasi.
2. pemeriksaan fisik
Yang perlu diperiksa ;BB, suhu tubuh,HR,RR,TD .
Tanda tanda utama dehidrasi; kesadaran, rasa
haus dan turgor kulit abdomen dan tanda
tanda tambahan; UUB cekung/tidak,
ada/tidaknya air mata, mata cekung/ tidak,
bibir mukosa mulut lidah kering/tdk.

Pernafasan cepat adanya indikasi


asidosis metabolik.
Bising usus melemah /tidak ada bila
hipokalemia.
Pem ekstremitas dapt menentukan
perfusi dan capillary refill untuk
menentkan derajat dehidrasi yang
terjadi.

3. laboratorium.
Pem lab lengkap tidak perlu dilakukan
pada diare akut

Terapi

Depkes mulai melakukan sosialisasi Panduan tata


Laksana Pengobatan Diare pada balita yang baru
didukung oleh IDAI dengan merujuk pada panduan
WHO.
Untuk itu Depkes menetapkan lima pilar
penatalaksanan diare bagi semua kasus baik
dirawat dirumah / RS, yaitu;
1.rehidrasi dengan menggunakan oralit baru
2 zinc diberikan selama 10 hari
3,ASI dan makanan diteruskan
4, AB selektif
5,nasihat pada orangtua

Rehidrasi dengan oralit baru mengurangi


rasa mual an muntah.
Zinc mengurangi lam dan beratnya diare
dan dapat mengembaikan nafsu makan anak
Antibiotika jangan diberikan kec ada indikasi
mis diare berdarah atau kolera.
Nasihat pada orangtua, kembali segera jika
demam, tinja berdarh,berulang, makan
minim sedikit, sangat haus, diare makin
sering atu belum membaik selama 3 hari.

Kegagalan upaya rehidrasi oral


dapat terjadi bila tinja cair yang
sering volume banyak , muntah
menetap, tidak dapat minum,
kembung dan ileus paralitik serta
malabsorbsi glukosa., penderita
harus diberikan cairan intravena.

Pencegahan
Upaya pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara
1.Mencegah penyebaran kuman patogen penyebab
diare.
Upaya nya meliputi:
Pemberian ASI yang benar
Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan
pendamping ASI.
Penggunaan air bersih yang cukup
Membudayakan mencuci tangan dengan sabun
sehabis bab dan sebelum makan.
Penggunaan jamban yang bersih oleh anggota kel
Membuang tinja bayi yang benar.

2.Memperbaiki daya tahan tubuh


pejamu (host).
Cara cara yang dapt dilakukan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh;
-memberi ASI paling tidak sp usia 2 th
-meningkatkan nilai gizi makanan
pendamping ASI untuk memperbaiki
status gizi anak
-imunisasi campak.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai