Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MAKALAH AIK 3

MEMAHAMI GERAKAN PEDULI KEPADA MUSTAHIQ


ZAKAT DALAM MUHAMMADIYAH

KELOMPOK 12
1. Akhmad Kharis F
2. Moch. Sulthon Abdillah
3. Yudi Fitra

201210340311075
201210340311091
201210340311098

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2014/2015
MALANG
Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang melaksanakan dakwah dan tajdiduntuk
memwujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sebagai gerakan dakwah,
Muhammadiyah mengajak umat manusia memeluk agama Islam, amar maruf nahi munkar
berdasarkan al-Quran dan Sunnah yang shahih, sehingga hidup manusia selamat di dunia dan
akhirat.
Sejak tahun 2000, semua Negara anggota PBB berencana mengakhiri kemiskinan did dunia
pada tahun 2025, namun hingga kini cita-cita ke arah situ belum tampak jelas. Sebaliknya malah
muncul tanda-tanda kemiskinan terjadi pada mayoritas di Negara berkembang, utamanya di
Indonesia ini.
Muhammadiyah sebagai bagian dari bangsa ini menyadari bahwa keadaan ini tidak bias
diatasi sendiri, maka muhammadiyah mengajak seluruh elemen masyarakat menyatukan tujuan
untuk memberantas kemiskinan. Ajaran Al-maun yang secara praktis mengajarkan untuk gemar
mengasih dan menyantuni mustadiin adalah upaya menyelasaikan masalah kemiskinan
1.2 Tujuan
a. Membantu mahasiswa memahami peranan muhammadiyah dalam gerakan peduli mustahiq
zakat
b. Mahasiswa mengetahui siapa sajakah orang yang dianggap mustahiq zakat
1.3 Manfaat
a. Mahasiswa ikut berperan dalam memberntas kemiskinan
b. Zakat dapat disalurkan kepada orang yang berhak menerimanya

Bab 2
ISI

Allah telah menciptakan apa yang ada di langit dan di bumi untuk dinikmati dan diambil
manfaatnya. Ada usaha (kasb) manusia untuk memperoleh manfaatnya. Pada tingkat pertama,
kasb manusia hanyalah mengumpulkan. Pada tingkat berikutnya, memelihara, mengolah,
melestarikan, dan mengelolanya. Kasb adalah upaya menambah nilai sehingga melahirkan nilai
tambah. Laju peningkatan pertambahan nilai itu dapat dilihat dari dimensi waktu.
Dari sini semakin kelihatan bahwa kasb yang satu dapat menghasilkan nilai tambah yang
lebih besar disbanding dengan kasb yang lain. Kasb yang memakai peralatan mutakhir dengan
tenaga yang mahir akan menghasilkan nilai tambah yang lebih besar. Dalam Surat At-Taubah : 60
penerima zakat dapat dikelompokan berdasarkan penyebabnya dalam dua kelompok besar, yaitu:
Pertama, ketidakmampuan dan ketidakberdayaan. Kedua, kemaslahatan umum umat Islam. Pada
kelompok kedua ini, alasan pemberian dana zakat tidak dilihat dari keadaan financial perorangan,
tetapi pada jasa atau kegiatannya.
1. Yatim dan Yatim Piatu
Anak yatim dan yatim piatu adalah anak yang ditinggal mati oleh orang tuanya baik ayahnya
atau ibunya atau keduanya dan belum dewasa serta belum dapat mencari nafkah sendiri.
Karena keadaan berat seperti itulah Allah mewajibkan keluarga terdekatnya untuk
mengurusnya.
2. Fakir dan Miskin
Fakir dan miskin adalah golongan yang tidak mendapati sesuatu yang mencukupi kebutuhan
mereka. Ada yang mencontohkan bahwa fakir itu pendapatan sehari-hari kurang dari separuh
kebutuhannya, sedangkan miskin pendapatannya kurang dari kebutuhannya tetapi
pendapatannya diatas 50% kebutuhannya namun masih kurang.
3. Gharim
Gharim dalam banyak artian adalah orang yang mempunyai hutang untuk keperluannya
sendiri, dan dana dari zakat diberikan untuk membebaskannya dari hutang. Namun beberapa
pendapat membedakan dalam dua kelompok yaitu orang yang berhutan untuk dirinya sendiri
dan orang yang berhutang untuk kepentingan orang lain.
4. Muallaf
Pada umumnya dipahami dengan orang yang baru masuk Islam. Namun dilihat dari
sejarahnya pada masa awal Islam, muallaf yang diberi dana zakat dibagi menjadi dua
kelompok: Pertama, orang kafir yang diharapkan dapat masuk Islam. Kedua, orang Islam
terdiri dari pemuka muslim yang disegani oleh orang kafir, muslim yang masih lemah
imannya agar dapat konsisten pada keinginannya, muslim yang berada pada daerah musuh.
Pemberian zakat pada muallaf bertujuan agar umat Islam merasa nyaman dan terjauh dari
kegiatan anarkis suatu kelompok agama lain.
5. Amil
Amil yaitu semua orang yang terlibat aktif dalam organisasi zakat, termasuk penanggung
jawab, para pengumpul, pembagi, bendahara, sekertaris, dan sebagainya.
6. Riqab
Riqab terjadi karena sebab tawanan perang, sehingga ada beberapa cara yang di gunakan
untuk memerdekakan budak. Seperti sebagai saksi dari beberapa pelanggaran terhadap aturan

Islam. Harta zakat pun diperuntukkan bagi budak yang masuk Islam untuk mendapatkan hak
kemerdekaannya.
7. Sabilillah
Sabilillah pada masa awal dipahami dengan jihad, namun dalam perkembangannya sabilillah
tidak terbatas dalam hal jihad. Tetapi mencakup semua program dan kegiatan yang
memberikan kemasalahatan pada umat Islam.
8. Ibnu Sabil
Ibnu Sabil sebagai penerima zakat sering dipahami dengan orang yang kehabisan biaya
diperjalanan kesuatu tempat bukan untuk maksiat. Tujuan pemberian zakat untuk mengatasi
keterlantaran, meskipun di kampungnya ia termasuk mampu. Dengan demikian dapat
dipahami Islam member perhatian kepada orang yang terlantar.
Muhammadiyah adalah institusi dan institusionalisasi teologi Al-Maun yang
diharapkan perduli pada kaum mustadlafin dalam mengikis problematika social.
Mustadlafin tak lain orang yang lemah baik karena dilemahkan atau memang dirinya lemah.
Muhammadiyah dalam praktisi sosial dengan pemihakan terhadap kaum mustadlafin, dhuafa,
masakin, dan anak yatim, mengilhami Muhammadiyah untuk mendirikan banyak lembaga
pendidikan, panti asuhan, rumah sakit, dan tempat layanan sosial lainnya. Pendirian tempat
layanan sosial adalah kepedulian Muhammadiyah kepada kaum miskin dan kepentingan
umat.
Dalam realitas keseharian dapat disaksikan banyak orang kaya Islam khusyuk merata
dahi di atas sajadah, semantara di sekitarnya banyak tubuh layu kekurangan gizi dan di
grogoti penyakit. Banyak orang rajin beribadah padahal kemiskinan,kebodohan,kelaparan,dan
kesulitan mendera saudara-saudaranya. Fakta dan realitas kemiskinan adalah wajah lain
dehumanisasi. Kemiskinan terjadi akibat kemungkaran sosial dan dosa sosial akut. Ia bukan
masalah individu, tetapi masalah bersama yang harus di cari jalan keluarnya. Dalam kontek
ini muhammadiyah dapat memainkan peran strategis, dengan member sumbangsi nyata
terhadap masyarakat.

Bab 3
PENUTUP DAN KESIMPULAN
Muhammadiyah adalah gerakan dakwah yang peduli terhadap sosial dengan landasan
Al-Maun yang memerintahkan untuk peduli terhadap kaum muslim yang membutuhkan
seperti anak yatim atau para mustahiq. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada
8 golongan orang yang berhak menerima zakat atau mustahiq, dan muhammadiyah berperan

serta dalam menghilangkan kemiskinan di Indonesia dengan membangun tempat layanan


sosial.

Daftar Pustaka

UmmPres. 2012.AIK 3 Kemuhammadiyahan, UmmPress, Malang.


http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-zakat-14-golongan-penerimazakat-dari-fakir-miskin.html

Anda mungkin juga menyukai