Anda di halaman 1dari 5

BAB 11

MICROWAVE ANTENNA
Kompetensi:
Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai antenna microwave desain,
aplikasi dan cara kerjanya.

Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super


tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3x109 Hz). Teknologi microwave
banyak digunakan untuk point-to-point telekomunikasi. Microwave cocok untuk penggunaan
ini karena lebih mudah difokuskan ke narrow beam dari gelombang radio, memungkinkan
penggunaan kembali frekuensi, frekuensi mereka relatif lebih tinggi memungkinkan
bandwidth yang luas dan kecepatan transmisi data yang tinggi, dan ukuran antena lebih kecil.
Gelombang mikro digunakan dalam komunikasi pesawat ruang angkasa, TV, dan komunikasi
telepon ditransmisikan jarak jauh dengan microwave antara stasiun bumi dan satelit
komunikasi. Apabila gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek
pemanasan pada benda tersebut. Sebagai contoh, apabila makanan menyerap radiasi
gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah
yang dimanfaatkan dalam oven microwave. Aplikasi lain gelombang mikro adalah
pemanfaatannya untuk radar. Radar digunakan untuk mencari dan menentukan jejak suatu
benda dengan gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz.

11.1 Spesifikasi Antena Microwave


Beberapa jenis antena mikro yang banyak digunakan untuk aplikasi komunikasi adalah:
a. Horn / aperture antenna
b. Parabolic / dish antenna

c. Dipole antenna
d. Slotted (leaky-wave) antenna
e. Dielectric lens antenna
f. Printed (patch or microstrip) antenna
g. Phase Array antenna
Spesifikasi salah satu antena mikro yang akan dibahas adalah mikrostrip antena. Mikrostrip
antena atau juga sering disebut patch antenna akhir-akhir ini sangat dinikmati, terutama pada
industri telepon genggam. Keuntungannya bisa diprint langsung ke dalam papan sirkuit
membuat jenis antenna ini digemari karena low cost dan low profile-nya.
Gambar 11.1 menunjukkan contoh spesifikasi dasar antena mikrostrip. Bahan-bahan yang
dipergunakan untuk membuat antenna mikrostrip adalah metal, biasanya tembaga. L
merupakan panjang antena, W lebar antena, antena ini ditempatkan di bagian dielektrik
(substrate) suatu printed circuit board (PCB) dengan ketebalan h, dan permisivitasnya adalah
. Ketebalan dari ground plane antena ini tidak begitu berpengaruh dengan performa yang
akan dihasilkan nanti. Pada umumnya, ketinggian substrate, h, lebih kecil dari panjang
gelombang yang dipakai akan tetapi tidak boleh lebih kecil dari 0,05 kalinya panjang
gelombang.

a. Tampak atas

b. Tampak samping
Gambar 11.1. Geometri dari mikrostrip (patch) antenna
Kelebihan dari antena mikrosrip ini dibanding dengan jenis antenna yang lain yaitu :
1.

Dapat menghasilkan bandwidth dari rentang 5% - 50%

2.

Dapat dengan bebas memiilih subsrate guna optimisasi parameter antena. Hal ini
karena antar feed line dan pacth-nya terpisah

3.

Konstruksi dual layer akan melindungi radiasi utama dari pacth terhadap radiasi
dari feed network

4.

Meningkatkan jarak antena dan feed line

5.

Mudah diintegrasikan dalam bentuk active array

6.

Secara teoritis menghasilkan cross polarization.

7.

Dapat diterapkan pada berbagai variasi ukuran pacth.

11.2 Aplikasi Komunikasi Menggunakan Antena Microwave


Salah satu aplikasi antena mikro adalah untuk sistem radar. Laboratorium sensor dan sistem
telekontrol, Jurusan Teknik Fisika,UGM juga tengah mengembangkan sistem radar, akan
tetapi antena yang digunakan adalah antena VHF.
Radar merupakan pemanfaatan gelombang mikro pada rentang frekuensi 3 GHz. Radar
adalah singkatan dari Radio Detection and Ranging. Antena radar dapat bertindak sebagai
pemancar dan penerima gelombang elektromagnetik. Waktu antar transmit dan receive itu
yang dipergunakan untuk menghitung jarak objek tersebut. pada sistem radar, pengolahan
sinyal memainkan peranan yang penting untuk mengurangi interferensi sinyal. Radar
memancarkan dan menerima sinyal pantulan secara bergantian dengan sistem switch. Sistem
kerja radar ini diterapkan pada Global Positioning System (GPS). Setiap satelit secara
periodis mengirimkan pesan yang isinya adalah waktu pengiriman pesan dan informasi orbit
satelit. Receiver GPS akan menghitung jarak receiver dengan setiap satelit yang mengirimkan
pesan-pesan tersebut. Dengan membandingkan jarak antara beberapa satelit ini dapat
ditentukan letak GPS receiver tersebut
Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target, ukuran jarak tersebut didapat
dengan mengukur waktu yang diperlukan gelombang elektromagnetik selama penjalarannya
mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor. Teknologi radar sesungguhnya telah
lama digunakan di Indonesia, terutama di bandar udara untuk memantau lalu lintas
penerbangan dan pelayaran. Dengan radar pengawas pantai, kapal yang lalu lalang di
pelabuhan dapat diatur sehingga dapat terhindar dari tabrakan, terutama bila terjadi cuaca
buruk. Selain memantau lalu lintas kendaraan di laut dan udara, radar telah lama digunakan

untuk memantau kondisi atmosfer untuk pengamatan cuaca dan iklim. Keberadaan radar ini
dapat segera diketahui dari antenanya yang mirip parabola namun berputar secara horizontal.
satelit. Berbagai sistem radar yang diaplikasikan atau beroperasi di Indonesia merupakan
produk impor. Untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, baik untuk kepentingan sipil
maupun militer, Indonesia memerlukan impor radar dalam jumlah besar. Hal ini
memberatkan karena keterbatasan kemampuan keuangan negara, ditambah harga radar yang
sangat mahal.

Anda mungkin juga menyukai