Anda di halaman 1dari 8

KENYAMANAN THERMAL DAN PENGHEMATAN ENERGI

Tugas Matakuliah Perencanaan dan Perancangan Kenyamanan Thermal Kota


Kenyamanan Thermal dan Penghematan Energi
I Wayan Nike Suputra (13/347757/TK/40769)

Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota


Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan
Universitas Gadjah Mada
2015

KENYAMANAN THERMAL DAN PENGHEMATAN ENERGI


Abstrak
Beberapa periode terakhir ini fenomena perubahan iklim menjadi topik yang hangat dibicarakan
oleh berbagai kalangan masyarakat. Perubahan iklim mempengaruhi periode musim kemarau
dan musim hujan di wilayah Indonesia yang memiliki iklim tropis. Periode tersebut belakangan
ini menjadi sulit diprediksi rentang waktunya dan berdampak pada kenyamanan manusia dalam
berkegiatan, terutama kenyamanan thermal. Artikel ini akan membahas sebab dan akibat dari
fenomena perubahan iklim terhadap kenyamanan thermal, serta penghematan energi sebagai
solusi dalam mengatasi fenomena tersebut.
Kata kunci: penghematan energi, kenyamanan thermal, perubahan iklim

KENYAMANAN THERMAL DAN PENGHEMATAN ENERGI

Fenomena Perubahan Iklim


Perubahan iklim menjadi fenomena yang sedang terjadi dalam kurun waktu akhir ini
yang dampaknya sangat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang menyebabkan
perubahan iklim? Iklim bumi ini dipengaruhi oleh faktor alam dan manusia. Faktor alam yang
dapat mempengaruhi iklim diantaranya adalah aktivitas vulkanik, panas matahari, dan orbit
Bumi dalam mengelilingi matahari 1. Perubahan iklim juga dapat disebabkan oleh aktivitas
manusia, terutama aktivitas pembakaran e.g. penggunaan bahan bakar kendaraan dan
pembakaran hutan untuk pembukaan lahan baru.

Figure 1 Efek rumah kaca dapat meningkatkan suhu Bumi akbipat terperangkapnya sebagian panas radiasi matahari di atmosefer
Sumber: AdaptNSW,2015 [online] <http://www.climatechange.environment.nsw.gov.au/~/media/NARCLim/Images/unepgrnhs.jpg?la=en>
1

Canada's Action on Climate Change. 2013. Causes of Climate Change. [online]


<http://www.climatechange.gc.ca/default.asp?lang=en&n=65CD73F4-1>

KENYAMANAN THERMAL DAN PENGHEMATAN ENERGI

Peningkatan jumlah gas rumah kaca di atmosfer telah menyebabkan peningkatan efek
rumah kaca sekitar sepuluh kali dari panas yang dihasilkan matahari1. Perubahan iklim yang
disebabkan oleh kegiatan manusia ini menjadi perhatian khusus karena sangat berpengaruh
dalam kenaikan suhu lingkungan. Nantinya ini dapat berdampak cukup signifikan terhadap aspek
sosial, ekonomi, dan lingkungan yang menjadi kunci keberlanjutan kehidupan ini.
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kenyamanan Thermal
Perubahan iklim secara global dapat menyebabkan kenaikan temperatur, peningkatan
intensitas hujan, perubahan kelembaban dan tekanan serta perubahan arah angin2. Perubahanperubahan tersebut akan berdampak pada periode musim hujan dan kemarau yang sulit untuk
diprediksi ke depananya.
Dalam konteks dampak perubahan iklim secara lokal, aktivitas manusia sangat
berpengaruh dalam peningkatan suhu lingkungan sekitarnya, khususnya pada kawasan perkotaan
yang terdapat berbagai kegiatan pemenuhan kebutuhan serta mobilitas masyarakat yang padat.
Kondisi fisik kota-kota di Indonesia yang umumnya masih renggang satu sama lainnya (sprawl),
menyebabkan masyarakat untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dalam memenuhi
kebutuhan memerlukan moda transportasi yang praktis, yang umumnya merupakan kendaraan
pribadi akibat dari belum adanya transportasi publik yang mumpuni. Emisi gas buang dari
kendaraan bermotor yang digunakan masyarakat untuk berpindah ke antar tempat, memberikan
kontribusi yang tidak sedikit terhadap iklim mikro dan mempengaruhi kenyamanan thermal kota.
Material bangunan yang menjadi wadah masyarakat untuk beraktivitas juga menjadi hal
yang perlu diperhatikan, karena pemilihan material bangunan yang salah dapat menyebabkan
1

Canada's Action on Climate Change. 2013. Causes of Climate Change. [online]


<http://www.climatechange.gc.ca/default.asp?lang=en&n=65CD73F4-1>
2
Paul Kirshen, Ph.D. 2015. Global Warming vs. Climate Change. Tufts University [online course] <The
Biology of Water and Health - Sustainable Interventions>

KENYAMANAN THERMAL DAN PENGHEMATAN ENERGI

peningkatan efek rumah kaca serta temperatur kawasan. Kawasan perkotaan yang umumnya
menjadi pusat komersial dan bisnis (Central
Business District) dari kawasan yang
hirarkinya lebih tinggi memiliki karakteristik
bangunan yang terkesan lebih modern e.g.
bangunan tinggi (high-rise building) yang
menggunakan kaca sebagai tutupan
dindingnya. Penggunaan material kaca sebagai
tutupan dinding ini dapat menjadi pemicu efek
Figure 2 Efek rumah kaca konversi gelombang pendek sinar
matahari menjadi gelombang panjang dan terperangkap dalam
bangunan
Sumber: Pinterest, 2015 [online] <https://s-media-cacheak0.pinimg.com/736x/65/17/4c/65174c82d28db13dac60945dc61
c2efc.jpg>

rumah kaca. Gelombang pendek sinar


matahari yang masuk melalui dinding kaca
akan berubah menjadi gelombang panjang

sesampainya di dalam ruang, dan ini tidak dapat ditransmisikan kembali keluar dinding kaca,
yang akhirnya menyebabkan akumulasi panas dalam bangunan3.
Keberadaan pengkondisi udara (AC) juga sering kita jumpai di bangunan kawasan
perkotaan. Ini menjadi counter-measure dari peningkatan panas akibat dinding kaca yang
digunakan. Namun, tidak sedikit bangunan yang dilengkapi AC dengan tujuan memberi kesan
mewah/luxury, padahal dengan menggunakan AC menyebabkan energi yang diperlukan untuk
proses pendinginan menjadi lebih besar, karena panas yang dibuang menjadi lebih besar akibat
akumulasi panas dalam bangunan sebagai akumulasi efek rumah kaca tersebut3.
3

Tri H. Karyono. 1995. Arsitektur dan Energi. Harian KOMPAS 21 September 1995

KENYAMANAN THERMAL DAN PENGHEMATAN ENERGI

Upaya Peningkatan Kenyamanan Thermal


Mengurangi dampak perubahan iklim memerlukan perhatian khusus guna meningkatkan
kenyamanan thermal. Upaya yang dapat dilakukan adalah mitigasi dan adaptasi4. Mitigasi
merupakan upaya untuk mengontrol emisi gas buang dari aktivitas manusia. Sedangkan, adaptasi
adalah aksi yang dapat kita lakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak dari perubahan
iklim.
Mitigasi yang dapat dilakukan adalah
mengurangi penggunaan pengkondisi udara
(AC) sehingga mengurangi konsumsi energi
yang diperlukan, yang perlu dibarengi
dengan upaya adaptasi dari penggunaan
material bangunan yang tidak menimbulkan
efek rumah kaca. Penggantian AC dengan
teknologi lainnya yang lebih ramah
lingkungan juga dapat mengurangi dampak
ini i.e. kipas angin dan memperbanyak
Figure 3 Green wall menjadi solusi untuk peningkatan
kenyamanan thermal kota
Sumber: PT. Indonesia Green Wall, 2015 [online]
<http://www.indogreenwall.com/id/images/public/verticalgardenin
dogreen.jpg>

ventilasi. penggunaan material bangunan


yang lebih alami menjadi pilihan yang tepat
untuk mengurangi efek rumah kaca.

Penggunaan green roof dan green wall dapat menjadi opsi yang paling disarankan, karena selain
menjadi penetralisir polusi udara perkotaan, juga dapat menstabilkan suhu lingkungan.
4

Paul Kirshen, Ph.D. 2015. Mitigation vs. Adaptation for Climate Change. Tufts University [online course]
<The Biology of Water and Health - Sustainable Interventions>

KENYAMANAN THERMAL DAN PENGHEMATAN ENERGI

Mitigasi lainnya adalah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga polusi dan
emisi gas buang kendaraan dapat diminimalisir. Mitigasi ini memerlukan peran pemerintah untuk
dapat terlaksana, dengan cara menyediakan pelayanan transportasi yang nyaman dan terintegrasi
sehingga masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi.
Upaya adaptasi yang dapat dilakukan, terutama untuk kawasan perkotaan yang lahannya
terbatas adalah menambah jumlah pohon peneduh dan ruang terbuka hijau, Penanaman pohon
menjadi solusi dengan multiple-benefit, karena selain pohon berfungsi sebagai penghasil oksigen,
pohon juga berperan sebagai penyerap CO2 dan SO2 dalam udara serta radiasi panas matahari
akan diserap oleh daun untuk proses fotosintesa dan penguapan5.
5

Tri H. Karyono. 1996. Antisipasi Arsitek dalam memodifikasi Iklim Melalui Karya Arsitektur. Makala
dalam Seminar Dies Natalis Universitas Trisakti, Jakarta

KENYAMANAN THERMAL DAN PENGHEMATAN ENERGI

Referensi
AdaptNSW. 2015. Causes Of Climate Change. [online]
<http://www.climatechange.environment.nsw.gov.au/About-climate-change-inNSW/Causes-of-climate-change>
Canada's Action on Climate Change. 2013. Causes of Climate Change. [online]
<http://www.climatechange.gc.ca/default.asp?lang=en&n=65CD73F4-1>
Paul Kirshen, Ph.D. 2015. Global Warming vs. Climate Change. Tufts University [online course]
<The Biology of Water and Health - Sustainable Interventions>
Paul Kirshen, Ph.D. 2015. Mitigation vs. Adaptation for Climate Change. Tufts University
[online course] <The Biology of Water and Health - Sustainable Interventions>
PT. Indonesia Green Wall. 2015. Vertical Gardening, Solusi Hijau Ibu Kota. [online]
<http://www.indogreenwall.com/id/index.php/liputan/79-vertical-gardening-solusi-hijauibu-kota>
Tri H. Karyono. 1999. Arsitektur: Kemapanan, Pendidikan, Kenyamanan dan Penghematan
Energi. Jakarta: PT. Catur Libra Optima

Anda mungkin juga menyukai