Preeklampsia
Preeklampsia
Preeklampsi
Kelompok 1 :
Alfian Syukroni
Gabriella
Ginanjar Pandusasongko
Lusi Yanti Mayeta
Sri Wulandari
Tri Febrianto
Ricardus .R
Weni .P
Definisi Preeklampsi
Pre
Klasifikasi Preeklampsi
Dibagi dalam 2 golongan :
Preeklamsi ringan
Preeklamsi berat
Faktor Resiko
Dibagi dalam 3 :
Riwayat preeklampsi
Primigravida
Kegemukan
Etiologi
Sampai saat ini, etiologi pasti dari preeklampsi/eklampsia belum diketahui. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi
diantaranya:
1. Jumlah
primigravida,
terutama
primigravida muda
2. Distensi rahim berlebihan : hidramnion,
hamil ganda, mola hidatidosa
3. Penyakit yang menyertai hamil :
diadetes melitus, kegemukan
4. Jumlah umur ibu diatas 35 tahun.
Gambar Preeklampsi
Pathway
Manifestasi Klinis
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam
urutan :
1. Pertambahan berat badan yang berlebihan
2. Diikuti edema
3. Hipertensi
4. Akhirnya proteinuria.
Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala
gejala subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan
:
1. Sakit kepala terutama di daerah frontal
2. Gangguan mata, penglihatan kabur
3. Rasa nyeri di daerah epigastrium
4. Mual atau muntah
5. Gangguan pernapasan sampai sianosis
Komplikasi
Pada ibu
Eklampsi
Solutio plasenta
Perdarahan sub kapsula hepar
Kelainan pembekuan darah (DIC:Disseminated
Intravaskuler Coagulation)
Pada Janin
Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
(IUGR:Intraliterina Growth Retardation ).
Prematur.
Asphiksia neonatum
Kematian dalam uterus
Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
PEMERIKSAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan laboratorium
Penatalaksanaan Preeklampsi
Prinsip Penatalaksanaan Pre-Eklampsia
a. Melindungi ibu dari efek peningkatan tekanan
darah
b. Mencegah progresifitas penyakit menjadi
eklampsia
c. Mengatasi atau menurunkan risiko janin (solusio
plasenta, pertumbuhan janin terhambat, hipoksia
sampai kematian janin)
d. Melahirkan janin dengan cara yang paling aman
dan cepat sesegera mungkin setelah matur, atau
imatur jika diketahui bahwa risiko janin atau ibu
akan lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.
lanjutan
Penatalaksanaan Pre-Eklampsia Ringan
a. Dapat dikatakan tidak mempunyai risiko bagi ibu maupun
janin
b. Tidak perlu segera diberikan obat antihipertensi atau obat
lainnya, tidak perlu dirawat kecuali tekanan darah
meningkat terus (batas aman 140-150/90-100 mmhg).
c. Istirahat yang cukup (berbaring / tiduran minimal 4 jam
pada siang hari dan minimal 8 jam pada malam hari)
d. Pemberian luminal 1-2 x 30 mg/hari bila tidak bisa tidur
e. Pemberian asam asetilsalisilat (aspirin) 1 x 80 mg/hari.
f.
Bila tekanan darah tidak turun, dianjurkan dirawat dan
diberi obat antihipertensi : metildopa 3 x 125 mg/hari
(max.1500 mg/hari), atau nifedipin 3-8 x 5-10 mg/hari, atau
nifedipin retard 2-3 x 20 mg/hari, atau pindolol 1-3 x 5
mg/hari (max.30 mg/hari).
g. Diet rendah garam dan diuretik tidak perlu
lanjutan
Penatalaksanaan Pre-Eklampsi Berat
Penanganan aktif.
Penanganan konservatif
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN KASUS
PREEKLAMPSI
PENGKAJIAN
Data demografi
Nama-nama panggilan, tempat tanggal lahir, umur, jenis
kelamin, status perkawinan, agama, suku, pendidikan,
pekerjaan, alamat.
Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama : biasanya klien dengan preeklampsi
mengeluh demam, sakit kepala,
2. Riwayat kesehatan sekarang : terjadi peningkatan tensi,
oedema, pusing, nyeri epigastrium, mual muntah,
penglihatan kabur
3. Riwayat kesehatan dahulu: penyakit ginjal, anemia,
vaskuler esensial, hipertensi kronik, DM
4. Riwayat kesehatan keluarga : Keluarga ada yang pernah
mengalmi preeklampsi.
5. Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola
hidatidosa, hidramnion serta riwayat kehamilan dengan
pre eklamsia atau eklamsia sebelumnya
Lanjutan
Genogram
Pola
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan fisik dengan cara head
to
toe
meliputi
(inspeksi,palpasi,perkusi
dan
auskultasi).
1. Keadaan umum dan ttv
2. Di lakukan pemeriksaan leopod
Sirkulasi
Gejala :biasanya terjadi penurunan oksigen.
3) Abdomen
Inspeksi :biasanya Perut membuncit sesuai usia kehamilan aterm, apakah adanya
sikatrik bekas operasi atau tidak ( - ) Palpasi :
(1)
Leopold I : biasanya teraba fundus uteri 3 jari di bawah proc. Xyphoideus
teraba massa besar, lunak, noduler
(2) Leopold II : teraba tahanan terbesar di sebelah kiri, bagian bagian kecil janin
di sebelah kanan.
(3) Leopold III : biasanya teraba masa keras, terfiksir
(4) Leopold IV : biasanya pada bagian terbawah janin telah masuk pintu atas
panggul
Auskultasi :
biasanya terdengar BJj
4) Eliminasi
Gejala :biasanya proteinuria + 5 g/24 jam atau 3 pada tes celup, oliguria
5) Makanan / cairan
Lanjutan
6)Integritas ego
Gejala : perasaan takut.
Tanda : cemas.
7) Neurosensori
Gejala :terjadi hipertensi
Tanda :biasanya terjadi kejang atau koma
8) Nyeri / kenyamanan
Gejala :biasanya nyeri epigastrium, nyeri kepala, sakit kepala, ikterus,
gangguan penglihatan.
Tanda :biasanya klien gelisah,
9) Pernafasan
Gejala :biasanya terjadi suara nafas antara vesikuler, Rhonki, Whezing,
sonor
Tanda :biasanya ada irama teratur atau tidak, apakah ada bising atau
tidak.
10) Keamanan
Gejala :apakah adanya gangguan pengihatan, perdarahan spontan.
11) Seksualitas
Gejala : Status Obstetrikus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resti
TERIMA
KASIH KASIH
TERIMA