Anda di halaman 1dari 11

KASUS 3 :

RISIKO AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS


SOAL 1
Seorang auditor independen harus mendokumentasikan bahwa perikatan audit telah dipahami
dan disepakati oleh klien. Surat perikatan merupakan metode yang dapat digunakan untuk
dokumentasi tersebut. Mengapa bukti dokumen tersebut diperlukan dan apa yang harus
disertakan? Lakukan analisis surat perikatan yang disiapkan oleh KAP AS&R! Tanggung jawab
spesifik apa yang diterima oleh KAP? Tanggung jawab apa yang harus dilakukan oleh
perusahaan klien?
JAWAB :
Mengapa bukti dokumen tersebut diperlukan dan apa yang harus disertakan?
Dokumentasi audit berperan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan audit, yaitu sebagai
catatan atau rekaman mengenai pekerjaan yang dilakukan dan menjadi dasar untuk laporan
auditor. Di samping itu, bukti audit ini memiliki kekuatan hukum sehingga dapat diugunakan
sebagai dokumen pendukung apabila muncul wanprestasi. ISA 230.8 mengenai dokumentasi
audit menyebutkan bahwa :
Auditor wajib membuat dokumentasi audit yang cukup, yang memungkinkan
auditor berpengelaman, yang tidak mempunyai hubungan sebelumnya dengan audit
itu, memahami :
a) sifat, waktu dan luasnya prosedur audit yang dilaksanakan sesuai ISAs dan
ketentuan perundang-undangan terkait;
b) hasil dari prosedur audit yang dilaksanakan, dan bukti audit yang diperoleh; dan
c) hal-hal signifikan yang ditemukan dalam audit, kesimpulan atas hal-hal itu, dan
kearifan profesional (professional judgement) signifikan yang diterapkan dalam
menarik kesimpulan tersebut.
Mendokumentasikan perikatan audit memberikan suatu prakondisi bagi auditor bahwa (ISA
260.6) :
Manajemen menyadari dan memahami sepenuhnya akan tanggungjawabnya
berkenaan dengan :
i.
ii.
iii.

penyusunan laporan keuangan entitas sesuai dengan kerangkan pelaporan


keuangan yang berlaku, termasuk ketentuan mengenai penyajian yang wajar;
pengendalian internal untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah
saji material, apakah disebabkan kecurangan atau kesalahan;
memberikan kepada auditor:

a. akses kepada semua informasi yang diketahui manajemen adalah relevan


untuk membuat laporan keuangan, seperti catatan pembukuan,
dokumentasi, dan lain-lain;
b. informasi tambahan yang dapat diterima auditor dari manajemen untuk
keperluan audit; dan
c. akses tanpa batas (unrestricted access) kepada orang-orang di dalam
entitas yang menurut pendapat auditor diperlukan untuk mendapatkan
bukti auditor.
Tanggungjawab yang dimaksud tersebut merupakan representasi tertulis (written representation),
yaitu surat perikatan audit (audit engagement letter). Jika manajemen tidak bersedia
memberikannya, maka auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup sehingga auditor
diwajibkan ISA 210 untuk menolak penugasan kecuali diharuskan oleh hukum atau undangundang. Dalam PSA No. 55 SA 320 disebutkan bahwa Baik klien maupun auditor
berkepentingan untuk mengirimkan surat perikatan sebelum dimulainya suatu perikatan, dengan
tujuan menghindari salah paham berkenaan dengan perikatan tersebut. Maka yang harus
dilampirkan dilampirkan dalam dokumentasi audit adalah surat perikatan audit (audit
engagement letter).
SA 200 : untuk mengantisipasi wanprestasi sebagai bentuk kekuatan hukum.
Tanggung jawab spesifik yang diterima oleh KAP
1. Kami mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2010 dengan tujuan memberikan opini mengenai kewajaran dan kesusuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum atas posisi keuangan, operasi perusahaan dan arus
kas.
2. Kami melaksanakan audit sesuai dengan standar audit berterima umum.
3. Jika terdapat alasan tertentu yang menyebabkan kami tidak dapat menyelesaikan audit
atau tidak dapat memberikan atau mengeluarkan opini, kami berhak menolak menyatakan
opini atau menolak mengeluarkan laporan sebagai hasil dari perikatan ini.

4. Kami bertanggungjawab untuk memastikan bahwa komite audit tanggap terhadap kondisi
terlaporkan yang menjadi perhatian kami.
5. Kami akan mempersiapkan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan (SPT PPh)
tahunan untuk PT. Maju Makmur.
6. Menyiapkan SPT Tahunan
7. Menyelesaiakn laporan audit maksimal 22 Februari 2012.
Tanggung jawab yang harus dilakukan oleh perusahaan klien
1. Laporan keuangan merupakan tanggung jawab dari manajemen perusahaan.
2. Manajemen juga bertanggung jawab atas (a) menciptakan dan memelihara pengendalian
internal yang efektif atas laporan keuangan, (b) mengidentifikasi dan memastikan bahwa
perusahaan patuh pada hukum dan peraturan yang sesuai dengan aktivitasnya, (c)
menyediakan semua catatan keuangan dan informasi yang berkaitan, (d) menyediakan
representatiton letter yang mengonfirmasikan tanggung jawab manajemen bahwa dalam
penyusunan laporan keuangan telah sesuai dengan PABU, ketersediaan catatan keuangan
dan data terkait, ketersediaan dan kelengkapan notulen pertemuan dewan direksi dan
komite, dan dengan penuh keyakinan menegaskan ketiadaaan praktik kecurangan yang
melibatkan manajemen dan karyawan yang memiliki peranan penting dalam
pengendalian internal perusahaan.
3. Menyiapkan neraca saldo akhir tahun pada tanggal 17 Januari 2011 dan neraca saldo
interim kuartalan pertama tahun bersangkutan pada tanggal 17 Oktober 2010.

SOAL 2
Perusahaan klien akan melaporkan saldo untuk akun seperti Harga Pokok Penjualan. Seorang
auditor harus mengembangkan taksiran yang didasari atas banyak sumber untuk melaksanakan
prosedur analitis. Saldo taksiran kemudian dibandingkan dengan saldo actual dan fluktuasi
signifikan akan diuji kemudian. Pada kasus PT. Maju Makmur, informasi apa yang harus tersedia
bagi auditor agar dapat menaksir Harga Pokok Penjualan?
JAWAB :
Yang harus disediakan oleh PT. Maju Makmur agar auditor memperoleh informasi mengenai
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah kuantitas dan harga pembelian (buku besar pembelian,
diskon dan retur pembelian, ongkos angkut), kuantitas penjualan dan harga jual (buku besar
penjualan, diskon dan retur penjualan, ongkos kirim FOB destination/FOB Shipping Point, dan
garansi penjualan), buku pembantu piutang, catatan persediaan awal dan catatan persediaan akhir
serta seluruh informasi tersebut pada beberapa tahun terakhir.
Komponen HPP : penjualan, retur dan diskon penjualan dan pembelian, persediaan awal dan
persediaan akhir, ongkos kirim, metode pencatatan persediaan, LCNRV
SOAL 3
Area manakah yang berpotensi menimbulkan masalah dalam mengaudit suatu bisnis seperti PT.
Maju Makmur? Dengan kata lain, akun-akun atau transaksi-transaksi apa saja yang memiliki
tingkat risiko inheren yang tinggi?
JAWAB :
Isa 200.13 menjelaskan bahwa Inherent Risk (risiko bawaan) adalah kerentanan asersi mengenai
jenis transaksi, saldo akun atau pengungkapan terhadapt salah saji material, sebelum
memperhitungkan pengendalian terkait. Menurut Tuanakotta (2014) terdapat enam elemen
sumber risiko yang mempengaruhi risiko inherent, yaitu faktor eksternal (sifat industry, aturan
perundang-undangan dan kerangka pelaporan keuangan), sifat entitas (pegawai, kepemiliki dan
governance), kebijakan akuntansi, tujuan dan strategi entitas, pengukuran kinerja keuangan, dan
pengendalian internal.

No.
1

Akun Berisiko Tinggi


Kas dan setara kas

Keterangan
Risiko terhadap akun ini hampir dirasakan oleh seluruh
entitas terkait dengan sifatnya yang liquid dan mudah

2.

Persedian

dicairkan.
Pencatatan dan pengendalian persediaan yang lemah
akan meningkatkan risiko kehilangan dan penentuan

3.

Penjualan kredit

HPP yang tidak tepat.


Pengakuan pendapatan atas penentuan harga jual
karena sifat barang eletronik yang harganya relatif

4.

Ongkos kirim

berubah-ubah.
Pengakuan piutang tak tertagih atas penjualan kredit
Pengakuan, pengukuran dan penilaian biaya. Semakin
rendah biaya, maka akan semakin tinggi laba sehingga
memicu kecurangan dengan kecenderungan menekan

5.

Pengakuan revaluasi asset

biaya untuk laba yang tinggi.


Risiko lain berkaitan dengan pengakuan nilai asset
yaitu bangunan toko yang berlokasi di Sidoarjo dimana
sebelumnya PT. Maju Makmur tidak mengakui nilai
asset tersebut sebagaimana penilaian KAP Umar dan
Rekan.

Pembelian fiktif : kas, piutang, persediaan


penjualan fiktif: utang, penjualan, hpp
beban gaji (terkait dengan bonus)
SOAL 4
Program audit didesain untuk mengumpulkan kecukupan bukti sebagai dasar pemberian opini
oleh auditor. Bagaimana auditor dapat mengetahui bahwa bukti telah cukup diperoleh?
JAWAB :
ISA 330 mengenai bukti audit menjelaskan bahwa 330.26 Auditor wajib menyimpulkan apakah
bukti audit yang cukup dan tepat sudah diperoleh. Dalam merumuskan pendapatnya, auditor
wajib mempertimbangkan semua bukti audit yang relevan, yang mendukung/menguatkan atau
yang bertentangan dengan asersi dalam laporan keuangan. Tujuan umum dan menyeluruh dalam
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat ialah untuk menurunkan salah saji yang material

dalam laporan keuangan, ke tingkat rendah yang dapat diterima. Apakah bukti audit cukup dan
tepat pada akhirnya merupakan hasil olah piker dan kearifan profesional. Beberapa faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menilai kecukupan dan ketepatan bukti audit, yaitu materialitas
salah saji, tanggapan manajemen, pengalaman yang lalu, hasil dari pelaksanaan prosedur audit,
kualitas informasi, persuasive, dan pemahaman mengenai entitas.
Dalam praktiknya, auditor independen lebih mengandalkan bukti yang bersifat mengarahkan
(persuasive evidence) daripada bukti yang bersifat meyakinkan (convincing evidence). Auditor
juga harus mempertimbangkan apakah bukti audit yang tersedia memiliki keterbatasan waktu
dan biaya. Maka, bukti audit dikatakan cukup apabila bukti audit mampu dipakai sebagai dasar
yang memadai untuk merumuskan pendapatnya (PSA.07).
Sudah memenuhi asersi, bukti harus mewakili populasi bukti yang ada, materialitas dan risiko
audit serta bukti audit.
Materialitas > risiko > bukti audit
rendah > tinggi > tinggi
SOAL 5
Prosedur analitis atas neraca saldo PT. Maju Makmur dan data akuntansi lain akan dilakukan
oleh Indah Sanjaya. Bagaimana kualitas bukti yang dikumpulkan melalui prosedur tes substantif
tersebut? Bagaimana tingkat kompetensi bukti yang diperoleh melalui prosedur analitis
dibandingkan dengan bukti lain yang diperoleh dengan cara yang berbeda?
JAWAB :
Bagaimana kualitas bukti yang dikumpulkan melalui prosedur tes substantif tersebut?
ISA 330.18 menyatakan bahwa apapun hasil penilaian risiko atas salah saji material, auditor
wajib merancang dan melaksanakan prosedur substantive untuk setiap jenis transaksi, saldo
akun, dan disclosure. Prosedur substantive dasar wajib dilaksanakan tanpa memperhatikan
risiko salah saji material yang dinilai. Kualitas bukti yang dikumpulkan melalui prosedur ini
mencerminkan kenyataan bahwa :

penilaian risiko oleh auditor bersifat judgemental dan mungkin tidak dapat
mengidentifikasi seluruh salah saji material; dan
ada kendala bawaan (inherent limitation) dalam pengendalian internal, termasuk
management override. Kualitas bukti yang dikumpulkan dari pengujian substantive salah
satunya tergantung pada keefektifan pengendalian internal perusahaan klien, semakin
efektif pengendalian intern, semakin besar jaminan yang diberikan mengenai keandalan
data akuntansi dan laporan keuangan.
Ketika ARMM sangat rendah, prosedur substantive dasar ini memadai untuk memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat untuk asersi yang bersangkutan.
Bagaimana tingkat kompetensi bukti yang diperoleh melalui prosedur analitis dibandingkan
dengan bukti lain yang diperoleh dengan cara yang berbeda?
Prosedur analitikal substantive berguna dalam memahami entitas sehingga auditor dapat
mengembangkan ekspektasi tertentu. Jika risiko bawaan rendah, prosedur ini dapat memberikan
butki audit yang cukup dan tepat. Hal ini mengindikasikan bahwa data yang diperoleh harus
berasal dari sumber-sumber yang data yang dapat diandalkan seperti sumber data eksternal dan
data yang berasal dari pengendalian internal yang memadai. Sehingga apabila prosedur ini
didapat melalui sumber data yang tepat maka tingkat kompetensi bukti dapat dikatakan baik.
SUBSTANTIF
Internal dan Eksternal

ANALITIS
Menghitung rasio keuangan
Membandingkan saldo internal

Tidak dapat dihilangkan karena saling melengkapi


SOAL 6
Seberapa dalamkah tingkat pengetahuan yang seharusnya dimiliki oleh seorang auditor mengenai
industri klien, dan jalan apa yang ditempuh oleh auditor untuk mendapatkan informasi tersebut?
JAWAB :
ISA 315.11 menjelaskan bahwa auditor wajib memperoleh pemaham menganai :

a) Industri, faktor perundangan dan faktor eksternal lainnya termasuk kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku/diterapkan.
b) Sifat entitas, termasuk (i) operasi; (ii) struktur kepemilikan dan governance; (iii) jenis
investasi/penanaman modal; dan bagaimana permodalan entitas distruktur dan bagaimana
pendanaannya,
c) Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitias, termasuk dalam mengubah
kebijakn tersebut.
d) Tujuan dan strategi entitas dan risiko bisnis terkai yang dapat mengakibatkan salah saji
material.
e) pengukuran dan reviu atas kinerja keuangan entitas.
PSA No. 67 SA 318 menjelaskan bahwa Auditor dapat memperoleh pengetahuan tentang industri
dan entitas dari berbagai sumber. Sebagai contoh:
a) Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya.
b) Diskusi dengan orang dalam entitas (seperti direktur, personel operasi senior)
c) Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor
intern.
d) Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hukum atau penasihat lain yang telah
memberikan jasa kepada entitas atau dalam industri.
e) Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas (seperti ahli ekonomi industri,
badan pengatur industri, customers, pemasok, dan pesaing).
f) Publikasi yang berkaitan dengan industri (seperti statistik yang diterbitkan oleh
pemerintah, survei, teks, jurnal perdagangan, laporan oleh bank, pialang efek, koran
keuangan).
g) Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas.
h) Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas.
i) Dokumen yang dihasilkan oleh entitas (seperti, notulen rapat, bahan yang dikirim kepada
pemegang saham dan diserahkan kepada badan pengatur, buku-buku promosi, laporan
keuangan dan laporan tahunan atau sebelumnya, anggaran, laporan manajemen intern,
laporan keuangan interim, panduan kebijakan manajemen, panduan akuntansi dan sistem
pengendalian intern, daftar akun, deskripsi jabatan, rencana pemasaran dan penjualan).

tingkat pengendalian dan SOP melalui komunikasi dengan klien dan auditor terdahulu
melaui observasi, pengamatan, prosedur substantif dan analitis, studi pustaka di internet.
SOAL 7
Kasus ini memberi kesan bahwa kompetisi fee audit dengan KAP lain merupakan faktor penting
dalam memenangkan perikatan audit. Apakah permasalahan potensial yang dapat muncul bagi
KAP yang mendapatkan kliennya melalui kompetisi fee audit (hubungkan dengan sudut pandang
etika profesi!)?
JAWAB :
Berdasarkan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik Seksi 302, besarnya fee audit dapat
bervariasi tergantung pada risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian
yang dibutuhkan, struktur biaya KAP dan pertimbangan profesional lainnya. Anggota KAP tidak
diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra
profesi.
Maka, kompetisi fee audit akan mempengaruhi independensi auditor dalam memberikan opini
atas kewajaran laporan keuangan klien. Dikhawatirkan apabila terdapat klien yang mampu
membayar fee audit yang sangat tinggi (diluar kewajaran) akan mendorong auditor untuk
melakukakan opinion shopping karena beban moral atau kepentingan yang lainnya.
Fee audit murah, kualitas audit rendah: banyak prosedur audit yang dihilangkan, mengeluarkan
opini yang tidak representative.
SOAL 8
Apa hubungan antara risiko control dengan risiko deteksi? Diskusikan juga hubungan antara
level risiko deteksi dengan jumlah tes substantive (tinggi, menengah, rendah) yang harus
dilakukan oleh auditor. Contohnya, jika risiko deteksi tinggi apakah auditor harus melakukan tes
substantif lebih banyak atau kurang, begitu sebaliknya?
JAWAB :
Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu
asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas.

Beberapa risiko pengendalian akan selalu ada karena keterbatasan bawaan dalam setiap
pengendalian intern. Sedangkan, risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko ini timbul sebagian
karena ketidakpastian yang ada pada waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau
golongan transaksi, dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun
atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100%.
Risiko deteksi mempunyai hubungan yang terbalik dengan risiko pengendalian. Semakin rendah
risiko risiko pengendalian yang diyakini oleh auditor, semakin tinggi risiko deteksi yang dapat
diterima. Sebaliknya, semakin tinggi risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini
auditor, semakin kecil tingkat risiko deteksi yang dapat diterima.
Auditor harus merancang prosedur substantif test yang diperluas jika risiko deteksi rendah.
Begitu juga sebaliknya jika deteksi tinggi maka prosedur subtantif tes bisa dipersempit.
Risiko control rendah, risiko deteksi tinggi dan risiko substantif tinggi
SOAL 9
Bagaimana KAP menaksir risiko kecurangan? Bagaimana penaksiran ini berhubungan dengan
elemen lain dari penilaian risiko audit?
JAWAB :
Bagaimana KAP menaksir risiko kecurangan?
Menurut ISA 240.11, fraud (kecurangan) adalah perbuatan yang disengaja oleh seseorang atau
beberapa orang di antara manajemen, TCWG, pegawai atau pihak ketiga , dengan menipu untuk
memperoleh keuntungan yang tidak sah/melawan hukum.
Menurut PSA No. 70 SA 316, Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan
keuangan adalah salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam
laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan. Kecurangan dalam laporan
keuangan dapat menyangkut tindakan seperti yang disajikan berikut ini:
a.

Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen


pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan

b.

Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan keuangan


peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan

c.

Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah,
klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

ISA 240.17 menjelaskan mengenai cara untuk menaksir risiko kecurangan adalah bertanya
kepada manajemen mengenai penilaian manajemen terhadap risiko salah saji material, proses
manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan, komunikasi dengan
manajemen dan pihak-pihak tertentu.
Tips yang diberikan oleh IFAC ialah menggunakan akuntan forensic sebagai auditors expert
dalam penugasan audit. Meskipun beberapa praktisi keberatan dengan tips ini karena masalah
biaya dan kesan seolah-olah perikatan audit bertujuan menemukan kecurangan.
Selain itu, auditor juga harus menggunakan dan mempertahankan skeptisisme profesionalnya
sepanjang periode penugasan.
Bagaimana penaksiran ini berhubungan dengan elemen lain dari penilaian risiko audit?
Auditor harus menggunakan pertimbangan profesionalnya pada waktu menentukan signifikan
atau tidaknya serta relevansi faktor risiko kecurangan dan dalam menentukan tanggapan audit
yang semestinya dilakukan. Jika resiko yang ditaksir auditor ini tinggi, maka tingkat materialitas
menjadi rendah. Namun jika resiko yang ditaksir auditor rendah, maka tingkat materialitas
tinggi.
Komunikasi dg pihak manajemen, profesional judgement
Risiko audit tinggi > materialitas rendah > bukti audit luas
SOAL 10
Apakah KAP AS&R layak menerima PT. Maju Makmur sebagai kliennya mengingat KAP
AS&R belum teregristasi di Bapepam-LK sebagai KAP yang mengaudit perusahaan publik
(hubungkan dengan sudut pandang etika profesi)!
Layak, sebab dalam kasus ini PT. Maju Makmur belum terdaftar sebagai perusahaan publik dan
akan menjadi perusahaan publik setelah perikatannya berakhir dengan KAP AS&R. Sehingga
meskipun KAP AS & R belum terdaftar pada Bapepam-LK, KAP tersebut masih diperbolehkan
melakukan audit atas laporan keuangan PT. Maju Makmur. Namun, hal ini berbeda apabila PT.
Maju Makmur telah menjadi perusahaan publik, maka KAP AS & R harus sudah terdaftar di
Bapepam-LK.
SPAP 130 Bapepam LK no. 7 1a : syarat2 kap teregristasi

Anda mungkin juga menyukai