Disusun oleh
Nama
NPM
: 16213597
Kelas
: 3EA21
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas berkat dan rahmat-Nya,
penulisan makalah yang berjudul Perilaku Konsumen ini dapat diselesaikan
tepat waktu. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW. dan para sahabat serta keluarganya.
Makalah ini dibuat berdasarkan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dari mata
kuliah Perilaku Konsumen. Maksud dari penulisan makalah ini adalah salah satu
tugas mata kuliah Perilaku Konsumen di Universitas Gunadarma untuk memenuhi
persyaratan kelulusan dalam mata kuliah tersebut.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan
baik dari segi penyajian materi maupun tata bahasa yang kurang berkenan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima
dengan senang hati.
Demikian penulisan makalah ini dibuat, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita untuk lebih memahami perilaku konsumen.
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli :
1.
2.
3.
4.
5.
Dengan kata lain, perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu
barang dan jasa.
1.2.
1.3.
a. Pendekatan Interpretif.
Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang
mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan
focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan
jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika
membeli dan menggunakannya.
b. Pendekatan Tradisional.
Pendekatan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif,
sosial, dan tingkah laku serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan
mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan
pembuatan keputusan konsumen.
c. Sains Pemasaran.
Pendekatan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan
statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji
coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut
Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing
terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving
rate analysis.
a. Perilaku Kardinal.
Kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya :
uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah
kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.
Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi
tingkat kepuasannya.
b. Perilaku Ordinal.
Dalam pendekatan ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur,
cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi
rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok
barang.
BAB II
SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
2.1.
Segmentasi Pasar
Berikut ini beberapa pengertian segmentasi pasar dari berbagai sumber teori.
a. Segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar, dari pasar yang
bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki sifat yang
homogen (Gitosudarno, 2008).
b. Segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompokkelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki pemasaran atau
produk yang terpisah (Amstrong, 1997:227).
b.
menjadi kenyang.
Kepuasan psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut
yang bersifat
segmensegmen
dapat
dipisahkan
secara
Rencana Perubahan
Analisis kebutuhan.
Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi
keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri
ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul,
sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa
perusahaan lewat media massa, brosur, dan lainlain.
Pencarian informasi.
Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk
ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
Evaluasi alternatif.
Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif
yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh
dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
Keputusan pembelian.
Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga
tertentu, warna tertentu.
b. Pasar Monopolistik.
c. Pasar Oligopoli.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang
termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di
Amerika Serikat, dan sebagainya.
d. Pasar Monopoli.
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari
satu produsen atau penjual. Contohnya seperti Microsoft Windows,
Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Kereta Api (PERUMKA), dan
lain sebagainya.
BAB III
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
3.1.
10
keadaan
yang
memicu
kebutuhan
tertentu
dengan
11
fitur
mengkhawatirkan
tertentu
atau
mendengar
hal-hal
lama).
Tersedia waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk
membeli produk.
Terdapat tingkat keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi yang menyertai
pembelian.
3.4.
Pembelian
Struktur keputusan membeli penting,karena sesudah menetukan kebutuhan
dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk
12
bagaimana
konsumen
memilih
sebuah
merk.
Misalnya
13
14
BAB IV
EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN
4.1.
Kriteria Evaluasi
1. Pendekatan Pre-ordinate.
Memiliki dua karakteristik. Kriteria pertama ditetapkan sebelum pelaksanaan
evaluasi. Kriteria ini bersifat mengikat karena ditetapkan sebelum evaluator
turun ke lapangan. Kriteria kedua, dikembangkan dan bersumber pada standar
15
tertentu. Seperti pada pandangan teoritik atau kumpulan tradisi yang sudah
dianggap baik.
2. Pendekatan Fidelity.
Pada dasarnya ada kesamaan prinsip dengan kedekatan Pre-ordinate yakni
kriteria yang dikembangkan sebelum evaluator turun ke lapangan untuk
mengumpulkan data.
4. Pendekatan proses.
Sesuai dengan namanya, pendekatan ini mengembangkan kriteria selama
proses evaluasi berlangsung. Kriteria didapat melalui wawancara, observasi,
atau studi dokumentasi.
4.2.
16
1. Harga
Harga menentukan pilihan alternatif. Konsumen cenderung memilih harga
yang murah untuk membeli suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun
jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga
merupakan indikator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya
disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam barang. Nampaknya merek
merupakan pengganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit
sulit menilai kriteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang
sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam
pembelian.
3. Negara asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting
dikalangan konsumen. Negara asal sering mencitrakan kualitas produk.
17
4.4.
18
BAB V
PEMBELIAN
5.1.
mempengaruhi keputusan.
Pengambil keputusan, yaitu seseorang yang memutuskan setiap komponen
dari suatu keputusan pembelian apakah membeli, tidak membeli, bagaimana
Menurut Kotler (2000 : 171) terdapat lima tahapan bagi konsumen dalam
membuat keputusan pembelian, yaitu :
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan
keadaan yang dinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat berasal dari rangsangan
internal atau eksternal.
b. Pencari Informasi
Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan mencari
informasi lebih lanjut. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam
empat kelompok yaitu :
Sumber pribadi : Keluarga. teman, tetangga, kenalan.
Sumber komersial : Iklan, wiranaga, penyalur, kemasan, pajangan.
Sumber publik : Media massa, organisasi konsumen.
Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk.
c. Evaluasi Alternatif
Konsumen membentuk penilaian atas produk terutama berdasarkan kesadaran
dan rasio. Beberapa konsep dasar untuk memahami proses evaluasi. Pertama,
konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang setiap
produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam
memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen
memiliki sikap yang berbeda dalam memandang atributatribut yang dianggap
relevan dan penting.
d. Keputusan Pembelian
Setelah mengadakan penilaian terhadap merekmerek yang ada, maka
selanjutnya konsumen akan membentuk suatu niat untuk membeii, namun
terdapat dua faktor yang berbeda diantara niat pembelian dengan keputusan
pembelian. Faktor pertama adalah pendirian orang, tergantung atas pendirian
orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen
20
untuk menuruti keinginan orang lain. Sedangkan faktor kedua adalah faktor
situasi yang tidak diantisipasi. Faktor ini dapat muncul dan mengubah niat
pembelian. Dalam menjalankan niat pembelian, konsumen dapat membuat
lima subkeputusan yaitu keputusan merek, pemasok, kuantitas, waktu dan
metode pembayaran.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, akan mengalami tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan. Jika produk lebih rendah daripada harapan pembeli, maka
pembeli akan kecewa. Jika kinerja produk sesuai harapan pembeli, maka
pembeli akan, merasa puas. Hal ini akan membedakan apakah pembeli akan
membeli kembali produk tersebut dan membicarakan halhal yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut pada
orang lain. Kepuasan dan ketidak puasan konsumen dengan produk yang
dibeli akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Apabila konsumen puas,
maka akan memperlihatkan peluang, pembeli yang lebih tinggi. Namun jika
tidak puas konsumen kemungkinan akan melakukan salah satu tindakan
seperti meninggalkan produk, mengembalikan produk, mencari informasi
lebih lanjut untuk mempertegas nilai guna produk tersebut, menyampaikan
keluhan pada perusahaan atau mendatangi ahli hukum.
5.2.
5.3.
b. Belajar
Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan
informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan
dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
22
c. Kepribadian
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur,
tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian
dan konsep diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan
siklus hidup keluarga. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa ang
dibelinya. Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk.
c. Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan
dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama
hidupnya-keluarga, klub, organisasi.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-perilaku-konsumen-danmenurut-para-ahli-lengkap.html
http://digilib.uinsby.ac.id/1047/3/Bab%202.pdf
24
https://panjisatria15.wordpress.com/2014/09/29/perilaku-konsumen-pemikiranyang-benar-tentang-konsumen-dan-mencari-penelitian-konsumen-sebagai-suatubidang-yang-dinamis/
https://deaayumadhafiransyah.wordpress.com/2014/10/16/perilaku-konsumen/
https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/segmentasi-pasar-dan-analisisdemografi/
http://devikania.blogspot.co.id/2014/10/perilaku-konsumen-segmentasi-pasardan.html
http://globeoftheatre.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-segmentasi-pasardan.html
http://silvaanggraeni17.blogspot.co.id/2014/11/segmentasi-pasar-dan-analisisdemografi.html
http://irriyanti.blogspot.co.id/2013/10/bab-iii-proses-pengambilan-keputusan.html
http://fifi0406.blogspot.co.id/2012/10/bab-3-proses-pengambilan-keputusanoleh.html
25