Anda di halaman 1dari 18

Analisa AAS Pada Bayam

Oleh :
IGNATIUS IVAN HARTONO
MADHYRA TRI H
ANGGA MUHAMMAD K
RAHMAT

AAS itu apa cih ???


AAS / Spektrofotometer Serapan Atom adalah

suatu alat yang digunakan pada metode


analisis untuk penentuan unsur-unsur logam
dan
metaloid
yang
berdasarkan
pada
penyerapan absorbsi radiasi oleh atom bebas.

Gambar alat AAS

Tentang AAS
Spektrofotometer

serapan
atom
(AAS)
merupakan teknik analisis kuantitafif dari
unsur-unsur yang pemakainnya sangat luas di
berbagai bidang karena prosedurnya selektif,
spesifik, biaya analisisnya relatif murah,
sensitivitasnya
tinggi
(ppm-ppb),
dapat
dengan mudah membuat matriks yang sesuai
dengan standar, waktu analisis sangat cepat
dan mudah dilakukan. AAS pada umumnya
digunakan
untuk
analisa
unsur,
spektrofotometer absorpsi atom juga dikenal
sistem single beam dan double beam
layaknya Spektrofotometer UV-VIS.

Tentang AAS
Teknik AAS menjadi alat yang canggih dalam

analisis. Ini disebabkan karena sebelum


pengukuran
tidak
selalu
memerlukan
pemisahan unsur yang ditentukan karena
kemungkinan penentuan satu unsur dengan
kehadiran unsur lain dapat dilakukan, asalkan
katoda berongga yang diperlukan tersedia.
AAS dapat digunakan untuk mengukur logam
sebanyak 61 logam.

Tentang AAS
Sumber

cahaya pada AAS adalah sumber


cahaya dari lampu katoda yang berasal dari
elemen yang sedang diukur kemudian
dilewatkan ke dalam nyala api yang berisi
sampel yang telah teratomisasi, kemudia
radiasi tersebut diteruskan ke detektor
melalui monokromator. Chopper digunakan
untuk membedakan radiasi yang berasal dari
sumber radiasi, dan radiasi yang berasal dari
nyala api. Detektor akan menolak arah searah
arus (DC) dari emisi nyala dan hanya
mengukur arus bolak-balik dari sumber radiasi
atau sampel.

Tentang AAS
Atom dari suatu unsur pada keadaan dasar

akan dikenai radiasi maka atom tersebut akan


menyerap energi dan mengakibatkan elektron
pada kulit terluar naik ke tingkat energi yang
lebih tinggi atau tereksitasi. Jika suatu atom
diberi energi, maka energi tersebut akan
mempercepat gerakan elektron sehingga
elektron tersebut akan tereksitasi ke tingkat
energi yang lebih tinggi dan dapat kembali ke
keadaan semula.

Tentang AAS
Atom-atom

dari sampel akan menyerap


sebagian sinar yang dipancarkan oleh sumber
cahaya. Penyerapan energi oleh atom terjadi
pada panjang gelombang tertentu sesuai
dengan energi yang dibutuhkan oleh atom
tersebut.

Metode AAS
Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya

oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya


tersebut pada panjang gelombang tertentu,
tergantung pada sifat unsurnya. Metode
serapan atom hanya tergantung pada
perbandingan dan tidak bergantung pada
temperatur.
Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen
yaitu unit teratomisasi, sumber radiasi, sistem
pengukur fotometerik.

Untuk AAS keadaan berlawanan


dengan cara emisi yaitu, populasi
atom pada tingkat dasar dikenakan
seberkas radiasi, maka akan terjadi
penyerapan energi radiasi oleh
atom-atom
yang
berada
pada
tingkat dasar tersebut. Penyerapan
ini
menyebabkan
terjadinya
pengurangan intensitas radiasi yang
diberikan.
Pengurangan
intensitasnya
sebanding
dengan
jumlah atom yang berada pada
tingkat dasar tersebut.

Larutan sampel diaspirasikan ke suatu nyala dan


unsur-unsur di dalam sampel diubah menjadi uap
atom sehingga nyala rnengandung atom unsurunsur yang dianalisis. Beberapa diantara atom
akan tereksitasi secara termal oleh nyala, tetapi
kebanyakan atom tetap tinggal sebagai atom
netral dalam keadaan dasar (ground state). Atomatom ground state ini kemudian menyerap radiasi
yang diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat
dari unsur-unsur yang bersangkutan. Panjang
gelombang yang dihasilkan oleh sumber radiasi
adalah sama dengan panjang gelombang yang
diabsorpsi oleh atom dalam nyala. Absorpsi ini
mengikuti hukum Lambert-Beer. yakni absorbansi
berbanding lurus dengan panjang uyala yang
dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam
nyala.

GANGGUAN DALAM
ANALISIS DENGAN AAS

Ada tiga gangguan utama dalam AAS


:
(1)
Gangguan ionisasi
(2)
Gangguan akibat
pembentukan
senyawa
refractory (tahan panas)
(3)
Gangguan fisik alat.

Diagram AAS
Keterangan :
1. Sumber sinar
2. Pemilah (Chopper)
3. Nyala
4. Monokromator
5. Detektor
6. Amplifier
7. Meter atau recorder

Preparasi Larutan Standar


a. Dibuat larutan standar Fe 1000 ppm sebanyak 100
ml dengan cara menimbang (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
sebanyak 0,7006 gram, kemudian dimasukkan ke
dalam labu takar 100 ml dilarutkan dengan aquades
serta ditandabataskan.
b. Larutan standar Fe 1000 ppm diencerkan menjadi
100 ppm sebanyak 100 ml.
c. Larutan standar Fe 100 ppm yang telah dibuat
sebelumnya kemudian diencerkan kembali sehingga
diperoleh 5 variasi konsentrasi larutan, yaitu 2 ppm,
4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, dan 10 ppm. Masing-masing
larutan dibuat sebanyak 50 ml. Larutan ini digunakan
untuk membuat kurva kalibrasi.

Preparasi Sampel yang dianalisa


a. Sampel yang berupa serbuk bayam ditimbang
sebanyak 0,2594 gram.
b. Serbuk bayam dimasukkan ke dalam beker
Teflon, kemudian ditambahkan 1-2 ml H2SO4 pekat
dan HNO3 pekat. Beker teflon ditutup dengan
gelas arloji, kemudian dipanaskan dengan hati-hati
di atas kompor listrik.
c. Setelah semua sampel bayam larut dan larutan
berubah warna menjadi bening, beker Teflon
kemudian diangkat dari kompor listrik dan
didinginkan.
d. Larutan sampel kemudian diencerkan ke dalam
labu tukar 50 ml.

Pengukuran Kadar Sampel


a. Unit AAS diaktifkan
1. Komputer dan AAS dinyalakan
2. Lampu Fe dinyalakan dan dibiarkan selama 30
menit
3. Bagian optic Fe diset kembali
4. Panjang gelombang ditentukan
5. Bagian spectrometer sequence diset dan
dikalibrasi
6. Blower penghisap dinyalakan
7. Kran gas asetilen dan udara dibuka
8. Api dalam AAS dinyalakan

b.
Dilakukan
dengan 3 kali

pengukuran
penyedotan.

c. Dilakukan pengukuran
variasi larutan standar
d.
Dilakukan
sampel.

pengukuran

absorbansi

absorbansi

absorbansi

blanko

untuk

larutan

e. Data yang diperoleh kemudian disimpan sesuai


dengan nama
kelompok.
e. Dibuat kurva kalibrasi
f. Kadar cuplikan ditentukan

U
O
Y
K
N
A
TH

Anda mungkin juga menyukai