zat energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ktingkat
tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat brfungsi lagi sesuai
peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Polutan adalah zat atau bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut
polutan, bila keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup. Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak merusak.
Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlah melebihi jumlah normal
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam
atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatam
manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimanamana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut pencemaran dalam
ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga terjadi di luar ruangan
(outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan hingga ketingkat regional,
bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsure pencemaran (pollutant) kembali
kebumi melalui deposisi asam atau salju yang mengakibatkan sifat korosif pada bagunan,
tanaman, hutan disamping itu juga membuat sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang
berbahaya bagi ikan-ikan karena nilai pH yang rendah
Gas
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1) Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat
Aerosol.
2) Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak
(NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
3) Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .
4) Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
b. Pertikel
Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ru-a-
2)
Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
Irintasia.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran
pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan.
Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran
Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan
xylene.
2)
4. Menurut asal
a.
Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut
sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO 2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta
berbagai partikel.
b. Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar
baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis
ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut
sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy
Acyl Nitrate (PAN).
Transportasi
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi mengakibatkan pengembangan wilayah perkotaan ke
daerah pinggiran kota. Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun meningkat.
Kegiatan transportasi menjadi penyebab pencemaran udara karena senyawa kimia yang
dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut antara lain karbon dioksida,
nitrogen dioksida, dan beberapa partikel mikro.
b.
Industri
Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara diantaranya industri besi dan
baja, industri semen, industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri alumunium, industri
pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang minyak, industri pertambangan.
Industrialisasi di Indonesia sedang berkembang, tetapi perkembangan tersebut seringkali
mengabaikan pengendalian
Pembangkit listrik
d.
e.
2. Sumber alami
a.
Gunung berapi
b.
Rawa-rawa
c.
Kebakaran hutan
d.
3. Sumber-sumber lain
a.
Transportasi amonia
b.
c.
Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
d.
3. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
a.
b.
Merusak tanaman
c.
d.
Pencairan es di kutub
b.
c.
BAHAN
SUMBER
DAMPAK/AKIBAT PADA
O
1.
PENCEMAR
Sulfur
Dioksida
INDIVIDU/MASYARAKAT
Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas
(SO2)
sesak nafas.
pertanah.
2.
Hidrogen
Sulfa
(H2S)
3.
Nitrogen
(N2O)
5.
dalam
industri.
Dari kawah gunung yang
masih aktif.
merusak
indera
penciuman
(nervus
olfactory)
Oksida Berbagai jenis pembakaran. Menggangu sistem pernapasan.
Monoksida (NO)
Nitrogen Dioksida
4.
Proses
(NO2)
Amoniak (NH3)
bermotor.
Peledak, pabrik pupuk.
Proses Industri
Menimbulkan
sedap/menyengat.
Menyebabkan
bau
sistem
yang
tidak
pernapasan,
(CO2)
Proses Industri
Karbon Monoksida
.
(CO)
Hidrokarbon
4.
kimia.
5. Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang. Membersihkan
gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan bereaksi kimia dengan
NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan Belerang
dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui
enam konsep.
1.
scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2. Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter.
Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat semipermeable yang dapat
dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab
langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran listrik
sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam
kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis
atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya
sentripetal yang memakai siklon.
5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik pencemaran
udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang dilakukan terhadap
pencemaran udara akibat transportasi yaitu: Pertama, mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan
bakar disel dan premium pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang
berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah
bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin
kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga,
6.
7.