Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Ayu Saraswati (08-084)
Pembimbing :
Dr. Erica Gilda S, SpAn
Abstrak
Latar belakang
Defibrilasi dini merupakan intervensi paling penting yang
mempengaruhi kelangsungan hidup dari Sudden Cardiac Arrest
(SCA). Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap defibrilasi
dini, kami mengembangkan Piacenza Progetto Vita (PPV), sistem
pertama di luar RS terkait defibrilasi dini oleh relawan.
Kesimpulan
Penyebaran alat AED untuk digunakan oleh para relawan nonmedis
untuk defibrilasi dini dan meningkatkan 3x lipat angka kehidupan di
luar RS
Metode
Sistem Respon
Piacenza adalah kota berukuran menengah (99.878 penduduk kota
& 163,353 penduduk tambahan di wilayah sekitarnya).
Pada 1990. Sebuah EMS, berlokasi di pusat kota, telah di organisir
untuk mengkoordinasi respon terhadap keadaan darurat kesehatan.
Dalam system ini, EMS diperingatkan mengenai kemungkinan SCA
dengan menelepon 118, kemudian ambulans dengan dokter dan
defibrillator segera dikirim.
Pelatihan
Kursus pelatihan untuk para relawan mencakup 4 jam pelajaran
teori dan praktek
Partisipan di instruksikan untuk mengenali tanda tidak adanya
kesadaran, tidak adanya nafas, dan untuk memeriksa tanda-tanda
sirkulasi. Jika tidak ada, meraka diinstruksikan untuk menghidupkan
AED dan mengikuti instruksi lisan dari AED
Defibrilator
Alat AED yang digunakan pada sistem PPV merupakan defibrillator
Heartstart FR semiautomatic bifasik (Philps Medical System,
Heartstream operation).
Ambulans EMS menggunakan bifasik life-pack 12 (Physiocontrol)
defibrillator manual atau Heartstart FR semiautomatic defibrillator.
Protokol
Relawan PPV mengikuti protokol defibrillator yang disediakan oleh
produsen AED dengan energi tetap pada 150 Joule
Setelah defibrilasi sukses, AED memonitor EKG pasien untuk
refibrilasi. AED mengisi untuk syok/kejutan selanjutnya. Jika 3
guncangan berturut-turut berhasil disampaikan, AED memulai jeda
selama 1 menit, relawan PPV tidak diinstruksikan untuk melakukan
CPR
Objektif
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan angka kejadian
resusitasi (masuk ke RS) dan angka keberlangsungan hidup (keluar dari
RS). Angka kelangsungan hidup telah ditentukan sehubungan dengan
(1)
(2)
(3)
Data Koleksi
Data SCA dari 6 Juni 1999 sampai 30 April 2001, terekam di
database Departemen Kedaruratan. Rekaman audio, informasi
kejadian, dan catatan EKG terekam dalam data card AED
Analisis Statistik
Data disajikan sebagai SD . Untuk variabel kontinyu , uji t ( 1 atau
2-tailed) atau Mann - Whitney rank sum test diaplikasikan untuk
menaksir perbedaan berarti antara kasus yang dilakukan secara
konvensional dan oleh relawan awam
Hasil
Enrollment
Dalam 22 bulan penelitian, total 354 SCA terjadi dalam area yang dicover
oleh PPV.
Rata-rata umur korban 7212 tahun, 61% tdd pria. 86,7 %, terjadi di
rumah, di lokasi publik menyumbang 13,3 % sisanya sebagai berikut :
10,7 % di jalan-jalan umum, 0,43% di pusat olahraga, 1,08 % di tempat
kerja, dan 1,1 % di tempat lain. SCA disaksikan dalam 73,7 % kasus
Dari 354 pasien SCA , 40,4 % awalnya dirawat oleh relawan awam
dari PPV vs 59,6 % diobati hanya dengan staff EMS. Tidak ada
perbedaan dalam usia ( tahun : 69 12 vs 74 15 ) atau jenis
kelamin (laki-laki : 57 % vs 64 % )
Diskusi
Faktor kunci dalam memerangi SCA adalah defibrilasi dini. Selama beberapa
dekade terakhir, upaya meningkatkan ketahanan hidup
SCA dengan perbaikan sistem EMS telah terbukti sia-sia.
Setelah pengalaman yang relatif singkat dengan PPV, beberapa
temuan penting dan baru telah diamati
Pertama, integrasi antara relawan awam terlatih dalam defibrilasi dini
dengan EMS lebih baik daripada sistem EMS sendiri . Tingkat
kelangsungan hidup secara signifikan lebih tinggi pada kelompok
pasien yang diobati pertama oleh relawan awam dibandingkan pasien
yang diobati pertama dengan EMS .
Kesimpulan
Pentingnya program defibrilasi dini oleh relawan awam dilengkapi dengan AED di
Eropa sekarang didokumentasikan dengan baik . Program ini handal, aman , dan
hemat biaya .
Integrasi defibrilasi dini yang dilakukan oleh relawan awam ke dalam sistem EMS
memungkinkan kita untuk secara dramatis mengurangi tingkat kematian , dengan
demikian secara keseluruhan angka kelangsungan hidup meningkat 3 x lipat.
Defibrilasi awal saja , tanpa CPR , lebih baik dari sistem tradisional EMS karena
pengurangan waktu untuk intervensi definitif.
Sebuah program pelatihan AED 4 jam sederhana mungkin cukup untuk mencapai
tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi .