Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Armida S. Alisjahbana
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS
KERANGKA PAPARAN
Slide - 2
23,77%
8.21%
30,53
12,07 %
6.177,20
5,66%
Wilayah Kalimantan
Share PDRB thdp 33 Prov
Pertumb. Ekonomi
PDRB/kapita (Juta Rp)
Tingkat Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin (ribu jiwa)
Tingkat Pengangguran
9,30 %
4,83 %
43,70
6,69 %
932,90
5,30%
Wilayah Sulawesi
Share PDRB thdp 33 Prov
Pertumb. Ekonomi
PDRB/kapita (Juta Rp)
Tingkat Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin (ribu jiwa)
Tingkat Pengangguran
Wilayah Maluku
Share PDRB thdp 33 Prov
Pertumb. Ekonomi
PDRB/kapita (Juta Rp)
Tingkat Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin (ribu jiwa)
Tingkat Pengangguran
4,74 %
8,67%
17,86
13,99 %
2.045,60
5,23 %
0,27 %
7,33 %
6,80
16,42%
427,20
6,37 %
58,87%
6.58%
27,61
11,36 %
15.983,60
6,65 %
1,26 %
1,54 %
8,97
19,79%
828,30
4,06 %
Wilayah Papua
Share PDRB thdp 33 Prov
Pertumb. Ekonomi
PDRB/kapita (Juta Rp)
Tingkat Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin (ribu jiwa)
Tingkat Pengangguran
1,79 %
6,38 %
30,43
30,50%
1.199,60
3,97%
1982
1987
1992
1997
2002
2007
2012
2013
Sumatera
29,3
26,7
23,9
21,5
22,3
22,7
23,8
23,8
Jawa
51,0
56,0
58,2
60,1
59,9
59,0
57,6
58,0
Kalimantan
9,8
8,7
8,9
8,9
8,9
9,4
9,3
8,7
Sulawesi
4,7
4,0
4,0
4,1
4,1
4,1
4,7
4,8
2,9
3,0
3,1
3,2
2,9
2,7
2,5
2,5
2,3
1,7
2,0
2,1
1,9
2,1
2,1
2,2
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Total
Sumber: BPS
Pergeseran peran wilayah/pulau dalam pembentukan PDB Nasional masih relatif kecil
atau bahkan tidak ada perubahan (stagnant)
Slide - 5
1982
1987
1992
1997
2002
2007
2012
2013
80,3
82,7
82,1
81,6
82,2
81,8
81,4
81,8
Kalimantan dan
Sulawesi
14,5
12,6
12,8
13,1
13,0
13,4
14,0
13,5
2,9
3,0
3,1
3,2
2,9
2,7
2,5
2,5
2,3
1,7
2,0
2,1
1,9
2,1
2,1
2,2
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Jumlah
Sumber: BPS
Peran Jawa dan Sumatera dalam pembentukan PDB Nasional masih dominan,
berkisar antara 80 82 %
Slide - 6
ARAH KEBIJAKAN
PERCEPATAN PENGEMBANGAN KAWASAN TIMUR INDONESIA
Mengingat terbatasnya sumber daya pembangunan, pengurangan kesenjangan
wilayah antar wilayah dilakukan dengan:
STRATEGI
PERCEPATAN PENGEMBANGAN KAWASAN TIMUR INDONESIA
pengembangan
Slide - 9
Koridor Sulawesi
Koridor Sumatera
"Sentra Produksi
dan Pengolahan Hasil
Bumi dan Lumbung
Energi Nasional"
Pusat Pengembangan
Pangan, Perikanan, Energi
dan Pertambangan
Nasional
Koridor Jawa
"Pendorong Industri
dan Jasa Nasional"
''Pintu Gerbang
Pariwisata dan Pendukung
Pangan Nasional''
Slide - 11
Sumatera
Kelapa
Sawit
Jawa
Textil
Kalimantan
Kelapa
Sawit
Perkayuan
Migas
Besi Baja
Bauksit
Sulawesi
Pertanian
Pangan
Kakao
Perikanan
Nikel
Migas
Bali - NT
Nikel
Migas
Papua Kep.
Maluku
Karet
Makanan- Peralatan
Minuman Transportasi
Pertanian
Perikanan
Pangan
Tembaga
ICT
KSN
Selat
Sunda
Batubara
Slide - 12
RENCANA PENGEMBANGAN
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Wilayah KTI
No
Lokasi
Mandalika, NTB
Pariwisata
Slide - 13
PETA SEBARAN
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
KEK Bitung
KEK Palu
Kota Palu, Prov. Sulteng
KEK Morotai
Kab. P. Morotai, Maluku Utara
KEK Mandalika
Kab. Lombok Tengah, NTB
KEK
Jalan
Rel KA
Pelabuhan
Listrik
Gas
Air Bersih
Sei Mangkei
662
624
679
136
2.010
35
Tanjung Lesung
4.804 *)
Palu
1.785
250
39
463
2.537
Bitung
4.550 *)
1.115 **)
26
15
5.706
Morotai
353
204
22
84
Mandalika
102
20
2.067
2.189
Tanjung Api-api
288
6.375
771
5.182
1.343
13.959
TOTAL
12.544
6.999
3.019
5.424
280
Rata-rata
Investasi
2.010
3.022
Bandara
Total
4.146
2.158
150
2.308
7.242
813
35.326
5.047
Slide - 17
Slide - 18
Slide - 19
STRATEGI PEMBANGUNAN
KONEKTIVITAS NASIONAL DAN SISLOGNAS
Pembangunan proyek-proyek
debottlenecking.
Pengembangan upaya-upaya
debottlenecking melalui reformasi
kebijakan dan regulasi.
Peningkatan produktivitas prasarana yang
sudah tersedia/dibangun (eksisting).
ISU STRATEGIS
PENINGKATAN
KETERSEDIAAN
INFRASTRUKTUR
PELAYANAN DASAR
PENGUATAN KONEKTIVITAS
NASIONAL
PENINGKATAN KETAHANAN
AIR, PANGAN DAN ENERGI
PENGEMBANGAN SISTEM
TRANSPORTASI MASSAL
PERKOTAAN
PENINGKATAN EFEKTIVITAS,
SERTA EFISIENSI PEMBIAYAAN
DALAM PENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR
SASARAN
RPJMN 2015-2019
Rasio elektrifikasi mencapai 100% (81,4%
pada tahun 2014)
Akses air minum layak mencapai 100%
(68.5% pada tahun 2014)
Sanitasi layak mencapai 100% (60.5% pada
tahun 2014)
Akses perumahan layak mencapai 100%
Kondisi mantap jalan mencapai 100% (94 %
pada tahun 2014)
Biaya logistik menurun menjadi 20%
terhadap PDB (27% pada tahun 2014)
Pangsa Pasar Angkutan Umum menjadi 32%
(23% pada tahun 2014)
Fixed broadband populasi 30% (kota) dan 6%
(desa) dan mobile broadband 100% populasi
Areal irigasi yang dilayani waduk menjadi
20% (11% pada tahun 2014)
Kapasitasi air baku menjadi 109,5 m3/detik
Slide - 22
Slide - 23
Pengembangan Perkeretaapian
Nasional:
Menyelesaikan Kereta Api Selatan
Pulau Jawa
Membangun Jalur KA Pulau Sumatera
(Aceh, Riau, dan Lampung)
Membangun KA Kalimantan dan
Sulawesi.
km
km
km
km
Slide - 24
Slide - 25
Slide - 26
Slide - 27
Slide - 28
Slide - 29
2012
2013
Biomass
2014
HSD
2015
2016
2017
2018
2019
MFO
LNG
Gas
Batubara
2020
2021
NO
Energy
Hydro Energy
Solar Energy
178.099
42,78
63.537
Wind Energy
54
1,33
1.483
HYBRID
19
0,54
805
179.082
7.616,652
16.935.090
TOTAL
Source::
NO
1
2
3
4
5
6
7
Source::
Unit
Usage for
Housing/Public
Facility
7.572 16.869.266
Capacity
(MW)
910
Island
Sumatra
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Bali,NTT,NTB
Maluku
Papua
TOTAL
Potency (MW)
15.600
4.200
21.600
10.200
620
430
22.350
75.000
%
20,8%
5,6%
28,8%
13,6%
0,8%
0,6%
29,8%
100,0%
Sejak 1998 2012, potensi 75000 MW hidropower baru dikembangkan sebanyak 10% (7.572 MW di 2013)
239 eksisting Waduk Kementerian Pekerjaan Umum memiliki potensi yang besar untuk pembangkit listrik.
Slide - 30
STRATEGI
Penataan ulang alokasi frekuensi dan mengeksplorasi pembangunan satelit nasional
untuk pertahanan keamanan, penginderaan jauh, pemulihan bencana dsb.
Transformasi USO .
Melalui melakukan moratorium pembangunan pusat data pemerintah dan
mewajibkan penggunaan alamat surel go.id untuk komunikasi aparatur pemerintah.
Memastikan seluruh aparatur pemerintah dan siswa paham TIK.
Slide - 31
PEMBANGUNAN BROADBAND,
KHUSUSNYA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA
1. Aspek Infrastruktur
3. Aspek Pendanaan
Penyusunan ICT Fund
Optimalisasi penggunaan PNBP dan Dana USO
Konsolidasi perencanaan dan penganggaran TIK nasional
Slide - 32
Slide - 34
Industri perkapalan
perikanan
IORA
Slide - 37
TERIMA KASIH