Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Standar Air Minum, menurut standar WHO semua sampel tidak boleh mengandung E.
coli dan sebaiknya juga bebas dari bakteri coliform. Standar WHO dalam setiap tahun, 95%
dari sampel-sampel tidak boleh mengandung coliform dalam 100 ml, tidak ada sampel yang
mengandung E. coli dalam 100 ml, Tidak ada sampel yang mengandung coliform lebih dari
10 dalam 100 ml, tidak boleh ada coliform dalam 100 ml dan dua sampel yang berurutan
(AOAC,2000).
Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan
manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih
tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran
bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi
Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain
(Dad,2000).
Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi,
coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air
semakin baik. Berdasarakan latar belakang itulah maka praktikum ini penting untuk
dilaksanakan.
Hasil pemeriksaan MPN Coliform metode tabung ganda dinyatakan dengan jumlah
perkiraan terdekat kuman golongan coli yang terdapat dalam 100 ml contoh air atau 100 gr
contoh makanan (MPN).
Untuk contoh air yang bukan air minum, biasanya pemeriksaan rutin laboratorium, hanya
bertujuan untuk mengetahui derajat kontaminasi dari bekteri atau untuk menentukan sumber
polusi.
Pemeriksaan MPN Coliform metode tabung ganda didasarkan bahwa bakteri golongan
coli dapat meragikan laktosa, membentuk asam atau gas. Untuk itu digunakan metode ini :
1. Tes Perkiraan (Presumtive Test)
Perbenihan yang diperlukan adalah lactose broth yang single strength (SS) dan
Double Strength (DS). LBDS dipakai untuk pengenceran yang lebih besar (10 ml) dan LBSS
dipakai untuk pengenceran yang lebih kecil ( 1 ml dan 0,1 ml). Sedangkan jumlah tabung
yang dipakai ada bermacam-macam kombinasi, seperti:
No
Jumlah Tabung
Volume Air
.
1.
5 tabung LB DS
10 ml contoh air
5 tabung LB SS
1 ml contoh air
5 tabung LB SS
0,1 ml contoh air
2.
5 tabung LB DS
10 ml contoh air
1 tabung LB SS
1 ml contoh air
1 tabung LB SS
0,1 ml contoh air
3.
3 tabung LB DS
10 ml contoh air
3 tabung LB SS
1 ml contoh air

3 tabung LB SS

0,1 ml contoh air

Sesudah masing-masing tabung diisi dengan contoh air dengan menggunakan pipet
ukur secara aseptis, kemudian disimpan kedalam lemari pengeram (incubator) dengan suhu
35-37oC selama 1 x 24 jam. Tiap-tiap tabung yang menunjukkan peragian (keruh) dan adanya
gas, maka tabung itu diperkirakan mengandung kuman golongan Coli, atau positif. Dari
tabung ini perlu diteruskan pada tes penegaan (Confirmatory Test).
2. Tes Penegasan (Confirmatory Test)
Pembenihan yang dipakai adalah B.G.L.B. Adapun yang diperiksa adalah semua
tabung yang positif (keruh + gas) pada Lactose Broth. Pindahkan dengan jarum ose dari tiaptiap tabung yang positif ke B.G.L.B kemudian masukkan ke dalam incubator 35-37oC selama
1 x 24 jam. Tabung yang menunjukkan keruh dan gas dianggap positif. Hasil pemeriksaan
pada tes penegasan ini dapat dibaca dalam tabel PTD/MPN Coliform, sesuai dengan jumlah
tabung yang dipergunakan. Misalnya dalam tabel kita mendapatkan angka MPN = 5, ini
berarti bahwa dalam 100 ml contoh air terdapat 5 kuman golongan Coli.
3. Tes Lengkap (Complete Test)
Pembenihan yang dipakai adalah :
Endo agar plate atau EMB agar plate
Pepton untuk indol
Metil red
Vogas Proskauer
Citrat media
Tes ini ditunjukkan untuk menentukan jenis dari coliform misalnya E. Coli,
A.aerogenesis, E. freundii, dan lain-lain dengan melihat hasil peragian kuman (test biokimia)
pada media :
Media
E. Coli
A. aerogenesis
1. Indol
+
2. Metil red
+
3. Vogas Proskauer
+
4. Citrat
+
B. TUJUAN
Tujuan dari pemeriksaan MPN Coliform pada makanan dan air terutama contoh air yang
sudah mendapat pengolahan proses desinfeksi, ialah mencari atau menentukan adanya bakteri
golongan Coli atau E.Coli dalam contoh makanan dan air yang diperiksa, selain itu juga
untuk mengetahui korelasi antara jumlah bakteri koliform dengan kualitas air sampel.
C. MANFAAT
Manfaat dari praktikum ini adalah parktikan mampu menganalisa kualitas air dengan
metode MPN (Most Probable Number) dengan menghitung jumlah koliform yang ditemukan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LATAR BELAKANG
1. Metode MPN
Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji
konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama,
keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini
mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel. Karena beberapa jenis bakteri selain
coliform juga memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali
kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium selektif diferensial. Uji kelengkapan
kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat fermentatif dan
pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri coliform: berbentuk batang, Gram negatif, tidakberspora.
(Fardiaz,1989).
Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit
tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam sampel.
Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai perkiraan jumlah individu bakteri.
Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Jadi misalnya terdapat nilai
MPN 10/g dalam sebuah sampel air, artinya dalam sampel air tersebut diperkirakan
setidaknya mengandung 10 coliform pada setiap gramnya. Makin kecil nilai MPN, maka air
tersebut makin tinggi kualitasnya, dan makin layak minum. Metode MPN memiliki limit
kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN
terendah dan nilai MPN tertinggi.
(FDA, 1989).
2. Bakteri Coliform
Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih
tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran
bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi
Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain.
Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform
adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin
baik.
(FRIEDHEIM, 2001).
Banyaknya kontaminan dalam air memerlukan standar tertentu untuk menjamin
kebersihannya. Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna sangat berbahaya
untuk diminum. Hal ini dapat dipastikan dengan penemuan organisme yang ada dalam tinja
manusia atau hewan dan yang tidak pernah terdapat bebas di alam. Ada beberapa organisme
yang termasuk kategori ini, yaitu bakteri coliform (E. coli), Enterococcus faecalis,
Clostridium sp. Di Indonesia, bakteri indikator air terkontaminasi adalah E. coli.

Terdapatnya bakteri coliform dalam air minum dapat menjadi indikasi kemungkinan
besar adanya organisme patogen lainnya. Bakteri coliform dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu
faecal coliform dan non-faecal coliform. E. coli adalah bagian dari faecal coliform.
Keberadaan E. coli dalam air dapat menjadi indikator adanya pencemaran air oleh tinja. E.
coli digunakan sebagai indikator pemeriksaan kualitas bakteriologis secara universal dalam
analisis dengan alasan;
a) E. coli secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan manusia (sebagai flora normal)
atau hewan mamalia, atau bahan yang telah terkontaminasi dengan tinja manusia atau hewan;
jarang sekali ditemukan dalam air dengan kualitas kebersihan yang tinggi,
b) E. coli mudah diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya tinggi jika pemeriksaan dilakukan
dengan benar,
c) Bila dalam air tersebut ditemukan E. coli, maka air tersebut dianggap berbahaya bagi
penggunaan domestik,
d) Ada kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat ditemukan bersama-sama dengan E.
coli dalam air tersebut
Bakteri pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan bakteri Coliform, salah satu
yang termasuk didalamnya adalah Escherichia coli. Bakteri coliform ini menghasilkan zat
ethionine yang pada penelitian menyebabkan kanker. Bakteri-bakteri pembusuk ini juga
memproduksi bermacam-macam racun seperti Indole, skatole yang dapat menimbulkan
penyakit bila berlebih didalam tubuh.
(GAUSE, G. F. 1946).
Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas air minum.
Kelompok bakteri coliform terdiri atas Eschericia coli, Enterobacter aerogenes, Citrobacter
fruendii, dan bakteri lainnya. Meskipun jenis bakteri ini tidak menimbulkan penyakit tertentu
secara langsung, keberadaannya di dalam air minum menunjukkan tingkat sanitasi rendah.
Oleh karena itu, air minum harus bebas dari semua jenis coliform. Semakin tinggi tingkat
kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen
lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogenyang kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah
panas-adalah Shigella, yaitu mikroba penyebab gejala diare, deman, kram perut, dan muntahmuntah.
(Official Chemical Method, 1979).
Jenis bakteri coliform tertentu, misalnya E coli O:157:H7, bersifat patogen dan juga
dapat menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa tidak enak badan
(Dad,2000).

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari
: Senin
Tanggal
: 21 November 2011
Waktu
: 08.00 - Selesai
Tempat
: Lab. Kesling Poltekkes Banjarmasin
Cuaca
:Cerah
B. ALAT dan BAHAN
1. ALAT
Pipet steril 1 ml dan 10 ml
Lampu spritus
Jarum ose
Kapas
Inkubator
Spidol + label
Rak tabung reaksi
2. BAHAN
LBSS
LBDS
BGLB
3. SAMPEL
Air/makanan
C. CARA KERJA/TEKNIK PEMERIKSAAN
Persiapan Sampel
Untuk sampel air dan minuman cair dapat langsung diperiksa tanpa perlu persiapan
sampel terlebih dahulu.
Untuk sample minuman yang pekat/kental dan makanan padat perlu dilakukan
persiapan sampel terlebih dahulu.
Sampel Minuman pekat/kental :
1. Memipet 10 ml sampel ml minuman pekat masukkan dalam botol yang telah berisi aquades
steril 90 ml,
2. Mengocok, dengan cara dibolak-balik beberapa kali,

3. Dengan Melakukan secara aseptis.


Sampel Makanan padat :
1. Menimbang 10 gr makanan padat masukkan dalam botol yang telah berisi 100 ml aquades
steril,
2. Mengocok, dengan cara dibolak-balik beberapa kali,
3. Melakukannya secara aseptis,
4. Mendiamkan beberapa saat agar makanan mengendap.
Teknik Pemeriksaan
1. MPN Coliform
a. Persumtif Test (Tes Perkiraan)
1. Menyiapkan tabung LB DS dan LB SS dan beri label sesuai dengan ragam pemeriksaan yang
digunakan sesuai dengan jenis sampel yang diperiksa,
2. Lalu dengan pipet steril 10 ml pindahkan 10 ml sampel ke dalam tabung LB DS. Dengan
pipet 1 ml pindahkan 1 ml sampel kedalam tabung LB SS dan 0,1 ml kedalam tabung LB SS
lainnya,
3. Kemudian tabung-tabung didalam rak digoyang, supaya sampel bercampur rata dengan
media, kemudian diberi label,
4. Setelah itu eramkan dalam incubator pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam,
5. Kemudian tiap tabung yang keruh dan timbul gas pada tabung durham, maka menurut test
perkiraan mengandung bakteri golongan coli (positif) dan bila tidak ada gas maka test
perkiraan dinyatakan negatif,
6. Terakhir melakukan pembacaan hasil.
b. Confirmatory Test (Tes Penegasan)
1. Dari masing-masing tabung yang pada test perkiraan dinyatakan positif, ditanam masingmasing 1 ose ke dalam media BGLB,
2. Mengeramkan ke dalam inkubator pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam,
3. Melakukan pembacaan hasil.
c. Completted Test (Tes Lengkap)
Test lengkap bertujuan untuk mencari adanya E.Coli dalam sampel yang diperiksa.
1. Mengambil 1 ose cairan dari BGLB yang positif dan tanamkan pada endo agar atau EMB
agar secara zigzag atau garis lurus,
2. Mengeramkan dalam incubator selama 1 x 24 jam,
3. Apabila tumbuh koloni berwarna merah metalik pada endo agar atau koloni berwarna hijau
metalik dengan bagian tengah berwarna hitam pada EMB agar, kemudian koloni ini ditanam
pada TSI agar, SIM Medium dan citrate agar untuk memstikan adanya E. Coli.
4. Mengeramkan dalam incubator 1 x 24 jam,
5. E. coli positif apabila hasil reaksi biokimia sebagai berikut :
TSIA
= +/+ {GAS(+);H2S(-)}
SIM
= (-)
Citrat
= (-)
2. Golongan Coli Tinja

Untuk menentukan golongan coli, apakah berasal dari tinja manusia atau dari sumber
lainnya maka dipakai cara dengan menaikkan temperature pengeraman menjadi 44-46 oC.
Penentuan selanjutnya sama seperti yang dilakukan untuk test lengkap.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
No.

Jenis
Sampel
Ice Top
Ice

1.

Tanggal
Pemeriksaan

24-112011

Hasil Test Perkiraan

Hasil Test Penegasan

10 ml

1 ml

0,1 ml

10 ml

1 ml

0,1 ml

3/5

1/1

0/1

B. PERHITUNGAN
1. Makanan Padat
100
Nilai MPN/100 gr

x Nilai MPN pada tabel


10
100

x0 =0
10

2. Minuman Kental/Pekat
100
Nilai MPN/100 gr

x Nilai MPN pada tabel


10

100
Nilai MPN/100 gr

x0=0
10

Nilai
MPN
Coliform

E.coli

3. Minuman cair/air bersih


Nilai MPN/100 ml sama dengan nilai MPN pada tabel.
C. PEMBAHASAN
Pertama-tama kami mengusap tangan kami dan meja praktikum dengan alcohol 70% agar
steril, lalu kami memipet 10 ml sampel air top ice dengan menggunakan pipet 10 ml ke botol
yang telah berisi aquades 90 %, kemudian kami kocok, pada tes perkiraan kami menyiapkan
tabung LBDS dan LBSS yang diberi label, lalu kami memipet 10 ml sampel yang
dipindahkan kedalam tabung LBDS, lalu dengan pipet 1 ml kami pindahkan 1 ml sampel
kedalam tabung LBSS dan 0,1 ml kedalam tabung LBSS lainnya, tabung tadi diletakkan
dirak dan digoyang yang kenudian diberi label, lalu dieramkan di incubator dengan suhu
37oC selama 2 x 24 jam. Adapun pada tiap tabung berisi tabung durham dimana setelah 2 x
24 dan diperiksa keadaan tabung durham terisi gas maka mengandung bakteri golongan coli
(+) tapi kalau tidak ada gas berarti hasilnya negative.
Lalu melakukan tes penegasan, dimana tabung test perkiraan yang dinyatakan positif
diambil masing-masing 1 ose dan ditanam pada BGLB, dengan suhu yang sama pada
incubator, lalu eramkan selama 1 x 24 jam.
Terakhir melakukan Completted test/tes complet, yaitu kami mengambil 1 ose cairan dari
BGLB yang positif dan ditanamkan pada endo agar, lalu eramkan kembali selama 1 x 24 jam,
setelahnya dilakukan lagi pemeriksaan, namun sayang, pada pemeriksaan ini endo agar kami
tidak menunjukkan adanya bakteri e.coli positif sehingga menghasilkan nilai 0.

Anda mungkin juga menyukai